Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tatha Hakiki Pradana

NIM : 165030207111143
Kelas : H / Perpajakan
Prodi : Administrasi Bisnis

Tugas 1
1. Fungsi pajak dan contoh :
a. Fungsi Anggaran
Hasil atau dana pajak menjadi salah satu sumber dana kas atau keuangan negara. Fungsi
ini menunjukkan bahwa pajak merupakan aspek penting terutama bagi pembiayaan dan
pemasukan negara. Contohnya, penerimaan negara dari sektor perpajakan dimasukkan
ke dalam komponen penerimaan dalam negeri pada APBN.

b. Fungsi Mengatur
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam
bidang sosial dan ekonomi. Contohnya, pengenaan pajak yang lebih tinggi kepada barang
mewah dan minuman keras.

c. Fungsi Stabilitas
Pajak sebagai penerimaan negara dapat digunakan untuk menjalankan kebijakan-
kebijakan pemerintah. Contohnya, kebijakan stabilitas harga dengan tujuan untuk
menekan inflasi dengan cara mengatur peredaran uang di masyarakat lewat pemungutan
dan penggunaan pajak yang lebih efisien dan efektif.

d. Fungsi Redistribusi Pendaoatan


Penerimaan negara dari pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan
pembangunan nasional. Contohnya, membangun fasilitas umum dan membuka lapangan
pekerjaan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

2. Teori-teori pendukung pemungutan pajak :


a. Teori Asuransi
Untuk melindungi keselamatan dan keamanan jiwa dan harta benda. Sebaimana pada
perjanjian asuransi atau pertanggungan maka untuk perlindungan tersebut diperlukan
pembayaran premi, dan dalam hal ini, pembayaran pajak dianggap atau disamakan
dengan pembayaran premi tersebut.
b. Teori Kepentingan
Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan (misalnya
perlindungan) masing-masing orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap
negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.

c. Teori Daya Pikul


Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai
dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya pikul dapat digunakan 2
pendekatan yaitu:
 Unsur objektif, dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki
oleh seseorang.
 Unsur subjektif, dengan memperhatikan besarnya kebutuhan materiil yang harus
dipenuhi.

d. Teori Bakti
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan antara rakyat dengan
negaranya, yang justru karena sifat suatu negara (menyelenggarakan kepentingan umum)
maka timbullah hak mutlak untuk memungut pajak. Sedangkan rakyat, harus selalu
mengetahui bahwa pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban asli untuk membuktikan
tanda baktinya kepada negara.

e. Teori Asas Daya Beli


Menurut teori ini fungsi pemungutan pajak dapat disamakan dengan pompa, yaitu
mengambil daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara,
kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat dengan maksud untuk memelihara
kehidupan masyarakat dan untuk membawa ke arah tertentu yaitu kesejahteraan.

3. Jenis-jenis pajak menurut golongan, sifat, dan lembaga pemungutnya :


a. Menurut Golongan
 Pajak langsung adalah pajak yang dipungut langsung dari sumbernya.
 Pajak tidak langsung adalah pajak yang tidak dipotong langsung tetapi
dibebankan kepada pihak lain.
b. Menurut Sifat
 Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal pada subjeknya dengan
memperhatikan diri (keadaan) dari wajib pajak.
 Pajak Objektif, yaitu pajak yang hanya memperhatikan objek tanpa
memperhatikan wajib pajak.
c. Menurut Lembaga Pemungutnya
 Pajak Pusat, pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini
sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak - Kementerian keuangan.
 Pajak Daerah, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah.

4. Sistem pemungutan pajak :


a. Official Assesment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak, ciri–cirinya:
 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.
 Wajib Pajak bersifat pasif.
 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
b. Self Assesment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajb Pajak
untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. ciri-cirinya :
 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak
sendiri.
 Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak
yang terutang.
 Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
c. With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga
(bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri–cirinya wewenang menentukan besarnya
pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.

5. Asas-asas pemungutan pajak :


a. Asas Domisili
Merupakan asas pemungutan pajak berdasarkan tempat tinggal atau domisili
seseorang. Suatu negara hanya dapat memungut pajak terhadap semua orang yang
bertempat tinggal atau berdomisili di negara yang bersangkutan atas seluruh
penghasilan di manapun diperoleh, tanpa memperhatikan apakah orang yang
bertempat tinggal tersebut warga negaranya atau warga negara asing.
b. Asas Kebangsaan
Merupakan suatu asas pemungutan pajak yang didasaarkan pada kebangsaan suatu
negara. Suatu negara akan memungut pajak kepada setiap orang yang mempunyai
kebangsaan atas negara yang bersangkutan sekalipun orang tersebut tidak bertempat
tinggal di negara yang bersangkutan.
c. Asas Sumber
Merupakan suatu asas pemungutan pajak yang didasarkan pada sumber atau tempat
penghasilan berada. Apabila suatu sumber penghasilan berada di suatu negara maka
negara tersebut hendak memungut pajak kepada setiap orang yang memperoleh
penghasilan dari tempat atau sumber penghasilan tersebut berada.

6. Jelaskan yang dimaksud dari beberapa dokumen berikut ini :


a. Surat Pemberitahuan
Surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau
pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
b. Surat Setoran Pajak
Bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan oleh Wajib Pajak dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui
tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
c. Surat Ketetapan Pajak
Surat Keputusan Kepala Kantor Pajak Pratama yang memberitahukan besarnya pajak
yang terutang termasuk denda administrasi, kepada Wajib Pajak (WP).
d. Surat Tagihan Pajak
Surat yang digunakan untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi
berupa bunga dan/atau denda. Surat Tagihan Pajak mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan surat ketetapan pajak.

7. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak :


a. Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak.
b. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawas administrasi
perpajakan.
c. Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan, sehingga semua yang
berhubungan dengan dokumen perpajakan harus mencantumkan NPWP.
d. Untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakan misalnya dalam Surat Setoran Pajak
(SSP)
e. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan
mencantumkan NPWP dalam dokumen-dokumen yang diajukan.

8. Wajib Pajak Penghasilan tertentu yang dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Pajak
Penghasilan :
a. Wajib Pakaj Orang Pribadi
Kriteria, yang selama satu tahun pajak menerima penghasilan neto tidak melebihi PTKP.
Pengecualian SPT, SPT masa PPh Pasal 25 dan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak orang
pribadi.
b. Wajib Pajak Orang Pribadi
Kriteria, yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas.
Pengecualan SPT, SPT Masa PPh Pasal 25.

9. fungsi dari Surat Pemberitahuan :


a. Wajib Pajak Untuk Pajak Penghasilan
 Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau
melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak
atau Bagian Tahun Pajak.
 Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak.
 Harta dan kewajiban.
 Pembayaran dari pemotongan pemungut tentang pemotongan atau pemungutan
pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu Masa Pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
b. Bagi Pengusaha Kena pajak
 Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.
 Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP
dan/atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

10. Batas waktu pembayaran untuk :


a. Tanggal 10 bulan berikut.
b. Tanggal 10 bulan berikut.
c. Tanggal 10 bulan berikut.
d. Tanggal 10 bulan berikut.
e. Untung orang pribadi / badan : tanggal 15 bulan berikut.
f. Pada hari yang sama saat penyerahan barang.
g. Tanggal 10 bulan berikut.
h. Tanggal 15 bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai