Anda di halaman 1dari 4

OVERRUNNING CLUTCH

1. kopling stater (overrunning clutch atau stater clutch)


ketika mesin dihidupkan pinion pada motor stater dan fly wheel (ring gear) satu sama
lainnya saling berkaitan dengan fly wheel maka sekarang fly wheel dapat memutarkan motor
stater. Karena roda gigi pada fly wheel jumlahnya jauh lebih banyak maka putaran gigi pinion
pada motor stater menjadi sangat tinggi. Hal ini dapat merusak motor stater terutama pada bagian
armature, bantalan (bearing), kommutator dan sikat (brush).
Untuk mencegah kerusakan tersebut, maka dipasang kopling stater yang bisa berputar
dengan arah satu saja. Artinya pada saat motor stater berputar gaya putar poros motor stater
dapat di salurkan ke fly wheel sehingga poros engkol dapat berputar, tetapi saat mesin sudah
hidup, mesin tidak dapat memutarkan motor stater, kopling stater akan membebaskan putaran
dari fly wheel ke motor stater. Ada beberapa tipe kopling stater, yaitu:
1. tipe roller
2. tipe plat banyak
3. tipe sprag
kerja kopling stater
Apabila motor stater bekerja, poros armature akan memutarkan rumah kopling searah
jarum jam.Pegas pada kopling stater akan mendorong plunyer dan roller bergerak ke kiri
berlawanan dengan gerakan putar rumah kopling. Akibatnya, roller akan terjepit di daerah yang
sempit antar lubang roller pada rumahh kopling dan inner race. Karena roller terjepit, maka inner
race akan terkunci dan ikut berputar bersama-sama dengan rumah kopling. Karena inner race
menjadi satu kesatuan dengan gigi pinion, maka gigi pinion akan berputar berputar dan
menggerakkan fly wheel.
Jika mesin sudah hidup dan gigi pinion masih berhubungan dengan fly wheel, maka
sekarang fly wheel akan memutarkan gigi pinion dan inner race. Gerakan putar inner race ini
menyebabkan roller terdorong dan bergerak ke arah kanan sehingga berada pada daerah lubang
roller yang longgar. Hal ini menyebabkan roller dapat berputar dengan bebas (roller tidak
terjepit) sehingga rumah kopling tidak ikut berputar, dengan demikian kopling akan
membebaskan/memutuskan putaran mesin ke motor stater.
2. kopling stater tipe plat banyak

Spline dibentuk sesuai dengan poros armature untuk menyesuaikan bentuk spline yang ada
disisi dalam advance sleeve dan dapat bergerak meluncur. Plat kopling penggerak digabungkan
ke groove (ulir) pada advance sleeve. Cara kerja kopling tipe plat banyak adalah sebagai
berikut: pinion motor stater di dorong ke fly wheel oleh tuas pemindah (shift lever).
Dalam keadaan ini jika pinion tertahan, maka putaran poros armature disalurkan ke
advaance sleeve sehingga advance sleeve terdorong ke arah pinion melalui spilne. Gaya dorong
ini diteruskan dari adavance sleeve ke pegas penggerak (driving spring) melalui plat kopling
sehingga plat penggerak tertekan. hal ini akan menghasilkan tekanan pada permukaan kedua
kopling dan menyalurkan gaya putar hasil gesekan pada keduanya. Setelah mesin hidup, gaya
putar pada pinion akan lebih cepat dari poros armature, sehingga advance sleeve akan berputar
dengan arah yang berlawanan dengan pinion dan kedua plat kopling terbebas sehingga gaya
putar mesin tidak akan tersalurkan ke poros armature.
3. kopling stater tipe sprag
Kopling tipe ini di gunakan untuk mesin-mesin berat, cara kerjanya adalah sebagai
berikut: outer race digerakkan oleh poros armature motor stater. Ketika mesin dihidupkan, outer
race dan inner race akan menyatu karena gerakan outer race akan menyebabkan sprag terjepit
diantara inner dan outer race. Hal ini menyebabkan inner race berputar secara bersamaan dengan
outer race. Saat mesin hidup dan fly wheel menggerakkan pinion, inner race akan berputar lebih
cepat dibanding outer race, sehingga sprag akan terdorong oleh inner race dan menyebabkan
sprag tidak terjepit diantara inner dan outer race. Akibatnya inner dan outer race akan saling
terbebas dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke motor stater.

Pemeriksaan Stater Clutch

Periksa keadaan roda gigi pinion (pinion gear) dari kemungkinan keausan dan kerusakan bentuk
gigi-ginya.
Periksa keadaan putaran rida gigi pinion, dengan memutarkan searah jarum jam harus dapat
berputar, sebaliknya jika berlawanan jarum jam harus terkunci.

Daftar pustaka
Dikutip dari https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/.../materi02.htm
Dikutip dari https://www.kitapunya.net › Kelistrikan › Sistem Starter
library.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf

Anda mungkin juga menyukai