Anda di halaman 1dari 17

Proyek

PEMBUATAN GENERATOR SEDERHANA

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK :

 Nur huda shadriani (4151121050)


 Pepi Rahmayani (4151121052)
 Rican Fahri (4152121037)
 Sulastri (4152121043)
 Tria Gayatri (4152121044)

KELAS : FISIKA DIK D 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karna karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Generator Sederhana”.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
“Elektrodinamika’’ yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga
dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Sebagai seorang manusia tentu saja penulis tak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karna itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini.

Medan, 18 Mei 2017

Penulis

DAFTAR ISI

ii
Judul ....................................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Tujuan.................................................................................................. 5
1.4 Hipotesis .............................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 13

3.1 Alat Dan Bahan ................................................................................. 13


3.2 Prosedur Kerja ................................................................................... 13
BAB IV PEMBAHSAN ...................................................................................... 15

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 16

5.1 Kesimpulan........................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Red Hearth Mind. Kemagnetan, seperti halnya kelistrikan, tidak dapat dilihat, tetapi
efeknya dapat dilihat dan dirasakan. Magnet dapat menarik beberapa logam, seperti besi dan
baja. Zat yang mengandung besi, seperti serbuk besi, akan tertarik pada magnet batang dan
berjajar untuk menunjukkan arah garis gaya dari medan magnetic tersebut.

Bahan yang dapat ditarik magnet, dapat dijadikan magnet. Jika meletakkan sebuah paku baja
dekat megnet, paku baja tersebut akan menjadi magnet dan tetap menjadi magnet meskipun
sudah menjauhkan dengan magnet asalnya. Hal yang sama dapat terjadi pada besi, namun paku
besi akan lebih cepat kehilangan sifat magnetiknya apabila magnet sudah dijauhkan. Bahan
yang mampu menyimpan sifat magnet secara permanen (tetap) disebut magnet tetap (magnet
permanen). Sedangkan bahan yang menyimpan sementara sifat magnet disebut magnet
sementara.

Kita tahu, hidup sehari-hari ini sangat memerlukan adanya listrik, karena listrik adalah bagian
dari hidup kita. Mulai dari belajar, memasak, mandi, hingga mencuci. Karena itu kita harus
ramah terhadap benda-benda yang sangat memerlukan listrik tersebut. Kita tahu, bahwa
menurut Hukum Kekekalan Energi, kita tidak dapat menciptakan energi, kita hanya bisa
mengubahnya, misalnya dari energi kimia menjadi energi kinetik. Listrik merupakan sebuah
energi, dan energi tersebut suatu saat dapat berkurang, dalam arti berubah menjadi energi lain,
sementara energi lain akan lambat berubah menjadi energi listrik. Disini, saya akan membuat
Generator yang ukurannya relatif kecil yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik dengan menggunakan alat-alat dan bahan yang sederhana

4
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah jarak kumparan terhadap medan magnet akan berpengaruh pada arus yang dihasilkan
generator sederhana ini?

C. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Meneliti cara kerja generator sederhana.


2. Mengetahui proses kerja generator sederhana dan factor-faktor yang
mempengaruhinya.
3. Memberikan pengertian kepada pembaca tentang apa itu generator sederhana.

D. MANFAAT PERCOBAAN
Adapun manfaat yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Proyek ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah khazanah
pengetahuan fisika.
2. Proyek ini dapat dijadikan sebagai literature untuk mengenal lebih jauh generator
sederhana.

5
BAB II
TEORI DASAR

A. Pengertian Generator Listrik

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai
pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat
yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik
eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa
dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air
di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang
jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol
tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi
mekanik yang lain.

B. Listrik Statis
Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatannya
berada dalam keadaan diam. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa
memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika.
Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu
sama lain.

C. Muatan Listrik
Benda tersusun oleh partikel-partikel zat. Partikel zat yang ukurannya paling kecil dan
tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut atom. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya,
atom ternyata masih dapat dibagi-bagi lagi. Tiap atom tersusun dari inti atom dan elektron. Inti
atom (nukleus) terdiri atas proton dan neutron. Adapun, elektron bergerak mengelilingi inti
atom pada lintasannya dan mendapat gaya tarik inti atom. Partikel yang bermuatan negatif
disebut elektron. Partikel yang bermuatan positif disebut proton. Massa proton dan elektron
lebih besar dibandingkan dengan massa elektron.

6
Gaya ikat inti terhadap elektron antara bahan satu dengan lain berbeda. Karena sesuatu hal,
elektron dapat lepas dari lintasannya dan berpindah ke atom lain. Perpindahan elektron tersebut
menyebabkan perubahan muatan suatu atom. Berdasarkan hal itu atom dikelompokkan
menjadi tiga yaitu bermuatan negatif, bermuatan positif, dan netral. Atom dikatakan bermuatan
negatif jika kelebihan elektron, sedangkan atom dikatakan bermuatan positif, jika kekurangan
elektron. Adapun, yang dikatakan atom netral jika jumlah proton dan elektronnya sama. Ada
dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika dua muatan listrik yang
sejenis didekatkan satu sama lain, akan saling menolak. Akan tetapi, jika dua muatan listrik
tidak sejenis didekatkan satu sama lain maka akan saling menarik.

D. Membuat Benda Bermuatan Listrik


Atom ada yang bermuatan listrik dan ada yang netral. Demikian pula dengan benda.
Benda netral dapat dibuat menjadi bermuatan listrik dengan cara menggosok. Penggaris plastik
yang semula dalam keadaan netral (tidak bermuatan listrik), sehingga tidak mampu menarik
serpihan kertas kecil. Ketika penggaris plastik digosok kain wol berarti memberikan energi
kepada electron untuk berpindah.
Perpindahan elektron terjadi pada kain wol menuju penggaris plastik. Penggaris plastik
akan bermuatan negatif karena mendapat sejumlah elektron dari kain wol. Akibatnya penggaris
plastik kelebihan elektron. Pindahnya elektron pada kain wol mengakibatkan kain wol
kekurangan elektron sehingga kain wol bermuatan positif. Penggaris plastik yang telah
bermuatan listrik dapat menarik serpihan kertas kecil.

7
Benda bermuatan positif maupun negatif dapat menarik benda netral. Benda yang
bermuatan listrik berusaha memengaruhi muatan yang tidak sejenis pada benda netral dan
berupaya menarik ke arahnya. Akibatnya pada benda netral tersebut terjadi pemisahan muatan.
Peristiwa pemisahan muatan listrik pada benda netral akibat benda bermuatan listrik
didekatkan disebut induksi listrik. Induksi (pengaruh) listrik ini dapat digunakan untuk
membuat benda netral menjadi bermuatan listrik. Benda bermuatan negatif jika didekatkan
benda netral akan menarik semua muatan positif benda netral ke salah satu ujung, akibatnya
ujung yang lain bermuatan negatif. Jika muatan negatif dihubungkan dengan bumi kemudian
diputus, benda netral tadi akan berubah menjadi benda bermuatan positif.

Hasil percobaan yang dilakukan oleh para ahli menyatakan bahwa jika benda bermuatan sejenis
didekatkan, maka akan saling tolak menolak. Dan jika benda bermuatan berbeda jenis
didekatkan, maka akan saling tarik menarik.

E. Medan Magnet pada Bahan Magnet


Medan solenoida yang panjang berbanding lurus dengan arus. Dan memang persamaan
ini memberitahu kita bahwa medan B0 di dalam solenoida dinyatakan dengan

μ₀IN
B0 = (2.1)
𝐿

Ini berlaku jika hanya ada udara di dalam kumparan. Jika kita masukkan sebatang besi atau
bahan feromagnet lainnya ke dalam solenoida, medan akan meningkat sangat besar, sering kali
ratusan atau ribuan kali lipat. Hal ini terjadi karena domain pada besi menjadi tersusun oleh
medan eksternal. Medan magnet yang dihasilkan merupakan jumlah yang disebabkan oeh arus
dan disebabkan oleh besi. Kadangkala lebih mudah untuk menuliskan medan total dalam kasus
ini sebagai jumlah dua suku:
B = B0 + BM (2.2)

Disini, B0 menyatakan medan yang hanya disebabkan oleh arus pada kawat (“medan
eksternal”). Medan inilah yang akan ada jika tidak ada bahan feromagnet. Kemudian BM
menyatakan medan tambahan yang disebabkan oleh bahan feromagnet itu sendiri; sering kali
BM >> B0.

8
Medan total di dalam solenoida dalam kasus seperti ini juga dapat dituliskan dengan mengganti
konstanta pada persamaan (2.1) menjadi konstanta lainnya, μ, yang merupakan karakteristik
bahan di dalam kumparan:

B = μnI (2.3)

μ dinamakan permeabilitas magnetic bahan. Untuk bahan feromagnet, μ jauh lebih besar dari .
Untuk semua bahan lainnya, nilainya sangat dekat dengan . Bagaimana pun, nilai μ tidak
konstan untuk bahan feromagnet; bergantung pada nilai medan eksternal B0.

Medan magnet adalah ruang/daerah di sekitar magnet di mana tempat benda-benda tertentu
mengalami gaya magnet. Orang pertama yang menyelidiki bahwa di sekitar kawat yang dialiri
aurs listrik terdapat medan magnet adalah Hans Christian Oersted pada tahun 1820.

Gambar(1.a). Kawat belum dialiri arus listrik, sehingga jarum magnet tidak menyimpang.
Gambar(2.a). Kawat dialiri arus listrik dengan arah ke bawah, jarum magnet menyimpang ke
kanan. Gambar(3.a). Kawat dialiri arus listrik dengan arah keatas, jarum magnetik
menyimpang ke kiri.

Hal yang sama juga akan terjadi pada jarum kompas, karena jarum kompas juga merupakan
jarum magnet. Untuk menentukan medan magnet, gunakan aturan tangan kanan seperti gambar
berikut:

9
1. Ibu jari menunjukkan arah arus (i)
2. Keempat jari tangan menunjukkan arah medan magnet (B)

Jika kita pakai aturan tangan kanan untuk menentukan arah medan magnet pada gambar
(a-1), maka ibu jari kita menghadap ke bawah (sesuai dengan aliran arus) maka 4 jari yang
lainnya mengarah ke kanan, itulah arah medan magnetnya yang membuat jarum kompas
menyimpang ke kanan.

Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutub magnet. Apabila ada kutub
magnet lain dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik atau gaya
magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam yang mempunyai sifat
kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh arus listrik. Salah satu tokoh terkenal yang
melakukan penelitian tentang medan magnet adalah Hans Christian Oersted (1777-1851).

Oersted merupakan orang pertama yang dalam percobaannya mengetahui terjadinya medan
magnet oleh arus listrik.

Gambar 4.a Hans Christian Oersted (diambil dari Serway,2004)

10
Gaya magnet ini dalam aplikasinya banyak digunakan sebagai dasar dalam mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Misalkan dalam pembuatan motor listrik, pembuatan
generator. Selain karena adanya arus listrik medan magnet juga dapat ditimbulkan karena sifat
kemagnetan bahan.

Percobaan yang dilakukan Oersted mengamati jarum kompas yang diletakkan di bawah
kawat yang dilalui arus listrik. Hasil percobaan diperlihatkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1a.
memperlihatkan posisi jarum kompas ketika tidak dialiri arus, jarum kompas menunjuk arah
utara. Selanjutnya jarum kompas dialiri arus ke arah utara seperti diperlihatkan pada Gambar
2.1b, akibatnya penunjukan jarum menyimpang ke arah timur.

Apabila jarus kompas dialiri arus ke arah selatan maka penunjukan jarum menyimpang
ke arah barat (Gambar.2.1c).

Gambar 2.1. Pengaruh arus listrik terhadap penunjukan arah jarum kompas

Hubungan antara besarnya arus listrik dan medan magnet di nyatakan oleh Biot Savart, yang
kemudian dikenal dengan Hukum Biot Savart.

11
Induksi magnet di P yang berjarak r dari kawat berarus adalah:

 berbanding lurus dengan kuat arus i


 berbanding lurus dengan elemen dx
 berbanding terbalik dengan kuadrat jarak arah induksi magnet tersebut tegak lurus
dengan bidang yang melalui elemen arus dari titik P.

Induksi magnet oleh kawat arus lurus Untuk menghitung induksi magnet di P oleh kawat lurus
berarus dapat diguna pendekatan secara integral. Induksi magnet di titik P oleh kawat yang tak
berhingga panjang adalah :

𝜇0 𝑖
𝐵=
2𝜋𝑎
𝜇0 = 12,57 𝑥 10−7 𝑊/𝐴𝑚𝑝 𝑚

Induksi magnet oleh kawat yang panjangnya tertentu seperti pada Gambar 1.4 adalah :

𝜇0 𝑖
𝐵= (𝑐𝑜𝑠 𝜃1 − cos 𝜃2 )
4𝜋𝑎

adalah sudut-sudut yang terbentuk antara ujung-ujung kawat dengan garis yang
menghubungkan ujung kawat dan titik P. 1

12
BAB III. METODE PERCOBAAN

A. Identifikasi Variabel
a. Variabel manipulasi : jarak kumparan (m)
b. Variabel kontrol : jumlah lilitan kumparan (lilitan)
c. Variabel respon : kuat arus (A)

B. Definisi Operasional Variabel


 Jarak kumparan (L) merupakan jarak lilitan kumparan yang dililitkan pada kumparan
terhadap medan magnet dengan satuan meter.
 Jumlah lilitan kumparan merupakan jumlah kawat tembaga yang melilit dengan satuan
lilitan.
 Kuat arus (I) merupakan jumlah muatan listrik yang melewati suatu kawat penghantar
yang diukur dengan menggunakan amperemeter AC dengan satuan Ampere (A).

C. Alat dan Bahan


 Kawat tembaga berlapis insulator tipis (sekitar 25 m atau 30SWG, dengan diameter
sekitar 0, 3 mm).
 Papan.
 E825 magnet bentuk U.
 Dinamo listrik AC 220V/5A
 Kumparan
 Multimeter digital
 Lem alteco
 Mistar
 Kabel penghubung

D. Prosedur Kerja

1. Menyusun alat sesuai dengan rangkaiannya.

13
2. Pastikan multimeter yang terpasang untuk mengukur arus AC.
3. Ukur jarak kumparan terhadap medan magnet dimulai dengan L=0,01m
4. Nyalakan rangkaian dengan menghubungkan pada sumber listrik.
5. Baca penunjukan besarnya kuat arus pada multimeter digital dan catat pada tabel
pengamatan.
6. Ulangi kegiatan 2-5 dengan mengganti jarak kumparan terhadap medan magnet (0,05 m
dan 0,10m).

14
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari penelitian ini menghasilkan alat PLTA sederhana sebagai salah satu solusi atau
cara untuk mendapatkan energi listrik, yaitu menggunakan perubahan energi dari energi gerak
yang akan ditrubah menjadi energi listrik. Pada penelitian ini menggunakan 2 kawat yang
mempunyai diameter yang berbeda. Pengujian alat pada penelitian ini dilakukan sebanyak 3
kali yaitu menggunakan 300 lilitan, 200 lilitan dan 20 lilitan. Kawat yang digunakan
mempunyai diameter yang berbeda, kawat yang 300 lilitan mempunyai diameter yang lebih
besar dibandingkan kawat yang 200 lilitan dan 20 lilitan. Dilihat dari pengujian alat pada saat
300 lilitan dan 200 lilitan tidak menghasilkan tegangan, akan tetapi pada saat 20 lilitan
menghasilkan tegangan walaupun hanya sedikit, tegangan yang di hasilkan yaitu 0.04 V. dilihat
dari hasil pengujian alat, itu dapat terjadi karena dari jumlah lilitan dan diameter kawat yang
berbeda, selain itu dapat terjadi karena magnet yang digunakan hanya magnet biasa.

15
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penelitian ini menghasilkan alat sederhana yang lebih efisien dan ramah
lingkungan. PLTA sederhana ini tidak menimbulkan polusi karena menggunkaan bahan yang
sudah terdapat di alam yaitu air. Penelitian ini dapat dilakukan di berbagai kalangan dan energi
yang dihasilkan dapat menggantikan energi listrik yang berasal dari fosil, Walaupun energi
yang dihasilkan tidak sebanyak dari fosil hewan purba.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai