Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

DI SMP NEGERI 2 BALEENDAH SEMESTER GANJIL


TAHUN AJARAN 2016/2017

diajukan untuk melengkapi salah satu persyaratan penyelesaian PPL

Oleh :

Nama : Sukma Putra Anugrah


NIM : B1D130010
Program Studi : Pendidikan IPS

UNIT PELAKSANA TEKNIS PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
2016
LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

DI SMP NEGERI 2 BALEENDAH

SEMESTER GANJIL/GENAP TAHUN AJARAN 2016/2017

disetujui oleh

Dosen Pembimbing PPL

Dr. Rini Ayu Susanti M.Pd

NIP :

i
LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS MENGAJAR

UJIAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

Nama Lengkap : SUKMA PUTRA ANUGRAH

NIM : BID130010

Tempat Tanggal Lahir : Malang, 12 Agustus 1995

Program Studi : Pendidikan IPS

Tempat Praktek : SMP Negeri 2 Baleendah

Alamat Sekolah : Jl. Siliwangi Tlp.(022) 5940941 Baleendah Bandung

Kelas : VIII D

Mulai Praktek : 16 November 2016 sampai 17 Februari 2017

Hari/Tanggal Ujian : Jum’at/17 Februari 2017

Guru Pamong : Yeni Wiharyani, S.Pd

Baleendah, 22 Februari 2017

Mengetahui,
Guru Pamong Mata Pelajaran Guru PPL Mata Pelajaran
IPS IPS

Yeni Wiharyani, S.Pd. Sukma Putra Anugrah


NIP : 19590404 19101 2 005 NIM : BID130010

Menyetujui,
Kepala Sekolah

H. Endang Budiman S.Pd, M.SI


NIP : 10580107 198302 1 004

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT. atas berkat

rahmat dan karunia-Nya akhirnya laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang

diselenggarakan oleh pihak Universitas Bale Bandung dan dilaksanakan di SMP

Negeri 2 Baleendah.

Proses pembuatan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, penyusun ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak H. Endang Budiman S.Pd, M.Si selaku Kepala SMP Negeri 2

Baleendah yang telah memberikan kesempatan pada praktikan untuk

melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 2 Baleendah.

2. Ibu Yeni Wiharyani, S.Pd selaku Guru Pamong dari pihak SMP Negeri 2

Baleendah yang telah membimbing, membantu, dan berbagi pengalaman

kepada praktikan selama kegiatan PPL berlangsung, serta selaku Guru Kelas

VIII-D, yang telah mengizinkan praktikan untuk mengajar di kelas yang

beliau pegang.

3. Ibu Dr Rini Ayu Susanti M.Pd selaku Dosen Tetap PPL dari Jurusan

Pendidikan IPS Universitas Bale Bandung yang telah membantu kelancaran

praktikan dalam melaksanakan berbagai kegiatan.

iii
4. Seluruh Bapak/Ibu guru dan staf karyawan SMP Negeri 2 Baleendah yang

telah membantu kelancaran praktikan dalam menjalankan kegiatan PPL.

5. Seluruh rekan praktikan PPL di SMP Negeri 2 Baleendah yang telah bekerja

sama, membantu, memotivasi, dan berbagi pengalaman. Terimakasih atas

kerjasamanya semoga kita dapat mengambil hikmah dari PPL ini.

6. Seluruh siswa SMP Negeri 2 Baleendah terutama kelas VIII-D yang telah

menerima dan mendukung praktikan sehingga memiliki pengalaman

mengajar selama PPL.

7. Orangtua tercinta serta kakak yang selalu mendoakan serta memberikan

motivasi kepada praktikan untuk menggapai suatu cita-cita.

8. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam kelancaran kegiatan PPL di

SMP Negeri 2 Baleendah dan pembuatan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca yang

membutuhkannya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

sempurna, memiliki keterbatasan serta kelemahan. Kritik dan saran yang

membangun penyusun harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan laporan-

laporan selanjutnya.

Bandung, Februari 2016

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................v

BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN ..................................................... 1

1.1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 4

1.2 Proses Penampilan ................................................................................. 6

1.3 Bimbingan Belajar/ Ekstra Kurikuler .................................................... 8

1.4. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah.................................................... 9

1.5 Proses Bimbingan .................................................................................. 11

1.5.1 Proses Bimbingan dengan Guru Pamongn ............................................ 11

1.5.2 Proses Bimbingan Dosen Pembimbing PPL.......................................... 12

1.5.3 Proses Bimbingan Supervisor ................................................................ 12

BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI ........ 13

2.1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 13

2.2 Proses Penampilan ................................................................................. 14

2.3 Bimbingan Belajar/ Ekstra Kurikuler .................................................... 15

2.4. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah.................................................... 16

2.5 Proses Bimbingan .................................................................................. 16

v
2.5.1 Proses Bimbingan dengan Guru Pamong .............................................. 16

2.5.2 Proses Bimbingan Dosen Pembimbing PPL.......................................... 17

2.5.3 Proses Bimbingan Supervisor ................................................................ 17

BAB III UPAYA PENANGGULANGAN PERMASALAHAN YANG

DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL ................................................. 18

3.1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 18

3.2 Proses Penampilan ................................................................................. 18

3.3 Bimbingan Belajar/ Ekstra Kurikuler .................................................... 19

3.4. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah.................................................... 20

3.5 Proses Bimbingan .................................................................................. 20

3.5.1 Proses Bimbingan dengan Guru Pamong .............................................. 20

3.5.2 Proses Bimbingan Dosen Pembimbing PPL.......................................... 21

3.5.3 Proses Bimbingan Supervisor ................................................................ 21

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 22

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 22

4.2 Saran ....................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 26

Biodata Penyusun .............................................................................................. 26

Agenda Harian ................................................................................................. 27

vi
Agenda KBM .................................................................................................... 30

Agenda Piket ..................................................................................................... 34

Agenda Upacara ................................................................................................ 35

Silabus dan RPP ................................................................................................ 36

Daftar Nilai Siswa............................................................................................109

Daftar Absensi Siswa.......................................................................................111

Dokumentasi....................................................................................................114

vii
BAB I

MASALAH-MASALAH YANG DI ALAMI SELAMA PELAKSANAAN

PPL

Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan

pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan dapat

menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu

mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa

menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat

manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan membimbing perubahan

dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia.

Universitas Bale Bandung (UNIBBA) merupakan salah satu pendidikan

formal di Indonesia yang terjun dalam dunia pendidikan. UNIBBA merupakan

sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia harus mampu menciptakan

guru/tenaga pendidik yang berpengetahuan dan mempunyai pengalaman

dibidangnya.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang harus

ditempuh oleh mahasiswa Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Bale Bandung (UNIBBA). Program tersebut bertujuan untuk mempersiapkan

tenaga pendidik yang profesional. PPL mencakup pembinaan dan pelatihan

kemampuan profesional guru dan tugas-tugas kependidikan lainnya serta tugas-

tugas di luar kependidikan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi

persyaratan profesi kependidikan dan non-kependidikan

1
2

PPL merupakan program dalam pendidikan guru yang dirancang untuk

melatih mahasiswa FKIP UNIBBA, agar mereka menguasai kemampuan

keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan

kependidikannya mereka siap secara mandiri mengemban tugas sebagai guru yang

profesional. Sebagai pengemban tugas profesional, guru dituntut tidak hanya tahu

memahami tugasnya, namun jauh lebih penting dari pada itu adalah mampu

melaksanakan tugasnya sebagai guru yang memiliki kompetensi pedagogik,

pribadi, sosial, dan profesional. Kompetensi-kompetensi inilah yang dibentuk

melalui PPL.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru yang berkaitan dengan

persiapan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas, berhubungan dengan siswa,

materi pelajaran, media pembelajaran, dan sarana-prasarana. Kompetensi

profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai materi bahan belajar secara

mendalam dan luas, yang mencakup materi minimal dalam kurikulum yang

berlaku, substansi keilmuan yang mengenai materi tersebut, penguasaan strukrtur

dan metodologi keilmuannya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan

individu yang mencerminkan kepribadian stabil, dewasa, arif, berwibawa, teladan,

dan berakhlaq mulia. Sedangkan kompetensi sosial adalah kemampuan guru

dalam berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sejawat guru,

pimpinan, staf yang lain, dan masyarakat yang lainnya (Suherman, 2008)

Kompetensi tersebut dapat dimunculkan dan dikembangkan melalui

kegiatan PPL yang selanjutnya dapat dibawa dalam kegiatan mengajar kelak.

Berbagai hambatan terjadi dalam kegiatan PPL ini seperti masalah yang berkaitan
3

dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penampilan

kegiatan pembelajaran di kelas, bimbingan belajar dan ekstrakurikuler, partisipasi

dalam kehidupan sekolah, dan proses bimbingan. Hambatan tersebut tentu saja

tidak dijadikan faktor ketidak berhasilan PPL namun dapat dijadikan sebagai

pengalaman agar hambatan tersebut tidak muncul kembali pada pengajaran

selanjutnya.

Universitas Bale Bandung (UNIBBA) pada semester ganjil tahun ajaran

2016-2017 kembali melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL).

Kegiatan PPL ini dilaksanakan dari bulan November sampai dengan Februari

2017. Pelaksanaan PPL dilaksanakan di sekolah menengah pertama. Salah satu

dari sekolah tersebut adalah SMP Negeri 2 Baleendah yang berlokasi di Jalan

Sebelum mahasiswa praktikan disebar ke berbagai sekolah, praktikan

diberikan pengarahan dan bekal terlebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan

selama PPL oleh panitia PPL. Selanjutnya diadakan serah terima di SMP Negeri 2

Baleendah pada tanggal 11 November 2016. Kegiatan PPL di SMP Negeri 2

Baleendah dimulai tanggal 16 November 2016.

Selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 2

Baleendah telah banyak pengalaman berharga yang diperoleh praktikan. Praktikan

mendapatkan kesernpatan untuk mernpraktikan teori-teori yang diperoleh dari

bangku kuliah, meskipun tidak dipungkiri praktikan mengalami berbagai

permasalahan yang cukup mengganggu kelancaran berlangsungnya program

pengalaman lapangan ini. Masalah yang dialami antara lain dalam penyusunan
4

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), proses penampilan dalam mengajar,

bimbingan ekstrakurikuler, dan partisipasi praktikan dalam kehidupan sekolah.

1.1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk kelancaran proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran maka seorang

guru dituntut untuk mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran sebagai

salah satu pedoman agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara teratur

dan terencana. RPP merupakan langkah awal yang dilakukan oleh guru sebelum

memulai proses belajar mengajar, dimana dalam RPP tercakup segala hal penting

diantaranya strategi belajar mengajar, alat dan sumber belajar, dan evaluasi.

Sehingga jelas tergambar tujuan yang akan dicapai untuk menentukan

keberhasilan dalam mengajar.

Keberhasilan dari suatu kegiatan sangat ditentukan oleh perencanaannya.

Apabila perencanaan suatu kegiatan yang dirancang dengan baik, terarah serta

serta terkendali. Demikian pula halnya dengan proses belajar mengajar, agar

pelaksanaan terlaksana dengan baik maka diperlukan perencanaan pembelajaran

yang baik.

Dalam RPP memuat identitas mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator

pencapaian hasil belajar, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang terdiri

dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, dari materi yang biasanya

terlampir penilaian proses belajar, adapun mengenai proses penilaian dilakukan

sebelum dan sesudah setiap satu pertemuan


5

Dalam penyusunan RPP pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir

terdapat beberapa masalah yang dihadapi praktikan yaitu :

1. RPP pertama : Pertama kali praktikan menyusun RPP dengan bantuan bahan

ajar dari guru pamong. Pada penyusunan pertama praktikan mengalami

kendala berupa kesulitan menentukan indikator dan menentukan alokasi

waktu. Terkadang dalam kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan

RPP. Praktikan juga kesulitan menentukan metode pembelajaran yang dapat

menarik minat dan motivasi siswa.

2. RPP kedua : Kesulitan yang dialami praktikan pada penyusunan RPP kedua

tidak jauh berbeda dari penyusunan pertama. Praktikan kesulitan dalam

menentukan alokasi waktu yang terkadang tidak sesuai dengan kegiatan

pembelajaran, kesulitan dalam menentukan indikator dan tujuan pembelajaran

yang sesuai dengan kompetensi dasar.

3. RPP ketiga : Kesulitan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan RPP.

4. RPP keempat : Sulitnya menentukan indikator dan tujuan pembelajaran yang

sesuai dengan kompetensi dasar.

5. RPP kelima : Praktikaan kesulitan menentukan dan memilih model

pembelajaran yang dapat menarik minat dan motivasi siswa di kelas.

6. RPP keenam dan seterusnya : Kendalanya masih sama seperti rpp

sebelumnya yaitu kesulitan menentukan model dan media pembelajaran yang

dapat merangsang siswa.


6

1.2 Proses Penampilan

Penampilan merupakan hal terpenting dalam memimpin proses belajar

mengajar, tentunya praktikan berusaha untuk memotivasi peserta didik agar

peserta didik dapat membangun sendiri konsep-konsep yang ada. Proses

penampilan ini membutuhkan kesiapan penguasaan materi setra kemampuan

dalam menyampaikan materi sehingga terciptanya suasana belajar yang nyaman.

Penulis sebagai pengajar menempatkan posisi dirinya sebagai fasilitator

membantu siswa dalam kegiatan belajar serta menciptakan suasana kelas yang

kondusif.

Pada saat proses penampilan berlangsung, kegiatan dikelas harus sesuai

dengan yang tercantum pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Akan tetapi

pada kenyataannya, terkadang terjadi penyimpangan atau tidak sesuai dengan

rencana yang disusun pada RPP tersebut.

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat proses

belajar mengajar berlansung antara lain :

1. Pada pertemuan pertama, praktikan merasa gugup dan kurang percaya diri

di depan kelas, sulit menyampaikan materi yang menarik perhatian siswa

karena kurangnya penguasaan materi dan juga langkah-langkah pembelajaran

yang tidak sesuai dengan RPP.

2. Pada pertemuan kedua, kesulitan yang dihadapi praktikan masih sama

seperti penampilan mengajar pertama yaitu sulitnya menyampaikan materi

yang menarik perhatian siswa dan juga sulit mengendalikan suasana kelas yang

terkadang membuat gaduh di dalam kelas.


7

3. Pada pertemuan ketiga, kesulitan yang dihadapi praktikan masih sama

seperti yang telah dijelaskan diatas. Praktikan juga belum cermat menentukan

alokasi waktu yang telah direncanakan.

4. Pada pertemuan keempat, praktikan mengalami kesulitan mengatasi siswa

yang mengobrol dibanding mendengarkan materi yang diajarkan. Praktikan

merasa kesulitan mengatur kelas.

5. Pada pertemuan kelima, masalah yang dihadapi praktikan adalah

menentukan cara menyampaikan materi pembelajaran agar menarik dan mudah

dipahami siswa.

6. Pada pertemuan keenam, kendala yang dihadapi ialah kondisi kelas yang

tidak kondusif karena sudah mencapai akhir dari waktu belajar sekolah, serta

kebisingan yang berasal dari luar kelas.

7. Pada pertemuan ketujuh, awal semester baru praktikan kembali mengajar

di kelas. Masalah yang dihadapi yaitu, kebiasaan siswa yang sering mengobrol

dan bercanda dengan temannya menganggu proses kegiatan belajar. Praktikan

kesulitan mengatur kelas.

8. Pada pertemuan kedelapan, praktikan mengalami kesulitan menentukan

media pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa selama

kegiatan belajar. Metode belajar praktikan masih monoton bagi siswa.

9. Pada pertemuan kesembilan, praktikan mengalami kesulitan meng-

implementasikan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan RPP.

10. Pada pertemuan kesepuluh, kendala yang dialami praktikan ialah masih

banyaknya siswa yang mengobrol dan bercanda selama kegiatan belajar.


8

11. Pada pertemuan kesebelas, praktikan mengalami kesulitan untuk

menentukan metode pembelajarn yang dapat menarik perhatian siswa selama

kegiatan belajar.

12. Pada pertemuan keduabelas, praktikan mencoba metode pembelajaran

make a match atau mencari pasangan. Pada saat pelaksanaannya, terlihat siswa

sangat aktif dan antusiasme selama mengikuti proses pembelajaran. Akan

tetapi, metode ini membuat suasana dikelas menjadi bising.

13. Pada pertemuan ketigabelas, kendala yang dihadapi ialah siswa yang

mengobrol dan tidak memperhatikan selama kegiatan belajar. Praktikan terus

menerus berusaha membuat situasi kelas kondusif.

14. Pada pertemuan terakhir, praktikan kesulitan menentukan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi.

1.3 Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler

Bimbingan belajar merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang

Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah. Begitupun dengan kegiatan Ekstra

Kurikuler yang dilakukan oleh siswa merupakan kegiatan yang dapat menjadi

wahana belajar dalam berorganisasi serta bersosialisasi, juga sebagai sarana

pendewasaan kepribadian siswa dan juga sebagai persiapan siswa terjun ke

masyarakat.

Selain proses kegiatan belajar mengajar di kelas, praktikan pun harus turut

berperan serta dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah.

Dikaitkan dengan salah satu tugas guru selain untuk mengajar dan menyampaikan
9

materi, juga mempunyai tugas untuk mendidik siswa, proses mendidik siswa tidak

hanya dilihat dan diukur dari segi afektif dan segi kognitif. Untuk itu, sekolah

mengadakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menge-

mbangkan bakat dan minat siswa, peran guru di sini diharapkan agar berperan

aktif dalam mendidik dan mengembangkan bakat siswa. Salah satu kegiatan ini

adalah guna mengembangkan kompetensi sosial bagi seorang guru.

Terdapat beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMP Negeri 2

Baleendah. Ekstra kurikuler yang ada yaitu: PRAMUKA,OSIS, PMR, PKS,

Marching Band, Paduan Suara, TKP, Rohis, Mading dan Olahraga seperti Basket,

Volley, Tenis meja , Futsal, dll. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa-siswi SMP

Negeri 2 Baleendah diharapkan mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler

yang diadakan di sekolah. Namun praktikan tidak dapat ikut berpartisipasi

memberikan bimbingan ini dikarenakan kesibukan praktikan diluar jam mengajar.

1.4 Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan

Dalam melaksanakan PPL di SMP Negeri 2 Baleendah, praktikan

diharuskan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung

di sekolah. Tujuan dari keterlibatan PPL dalam piket adalah agar guru praktikan

memiliki pengalaman tambahan dalam mengelola dan melaksanakan piket-piket

yang ada di sekolah. Artinya apabila guru praktikan kelak telah mengajar dan

bekerja di salah satu sekolah, guru tersebut memiliki wawasan dan pengalaman

dalam mengelola dan melaksanakan piket-piket yang ada di sekolah tersebut.

Adapun partisipasi yang dilakukan oleh praktikan yaitu:


10

1. Upacara Bendera

Upacara bendera di SMP Negeri 2 Baleendah rutin dilaksanakan setiap satu

minggu sekali pada hari Senin terjadwal pukul 07.00 sampai dengan pukul

08.30 termasuk dengan pengumuman dan himbauan dari pihak kesiswaan,

namun pada pelaksanaannya seringkali upacara mulai terlambat dari jadwal.

2. Piket Guru

Piket guru merupakan kegiatan di luar mengajar yang wajib dilakukan oleh

seluruh praktikan PPL di SMP Negeri 2 Baleendah. Kegiatan piket ini

dilaksanakan secara bergilir dan tetap seminggu sekali sesuai jadwal

mengajar yang kosong. Praktikan beserta rekan-rekan yang PPL lain

mendapatkan tugas piket guru setiap hari Jum’at pukul 07.00 – 11.20 WIB

dan mulai melaksanakannya pada tanggal 17 September 201 piket pada hari

tersebut. Adapun tugas piket sekolah adalah sebagai berikut.

a. Mengecek guru yang hadir dan mengajar.

b. Mendata siswa yang tidak hadir.

c. Mendata siswa yang terlambat masuk sekolah.

d. Memberikan izin kepada siswa yang tidak memakai atribut sekolah.

e. Memberikan siswa izin masuk atau keluar sekolah.

f. Memberikan tugas apabila guru yang bersangkutan berhalangan hadir.

g. Menggantikan seorang guru dalam mengajar apabila guru tersebut

berhalangan hadir. Tugas ini biasanya dapat dilakukan apabila guru tersebut

dan guru piket mengajar mata pelajaran yang sama.


11

Ketika pertama kali bertugas sebagai guru piket, praktikan masih belum

mengetahui apa saja yang harus dilakukan. Akan tetapi lambat laun praktikan

mulai mengerti setelah mengamati dan mendapat penjelasan dari para guru

tetap di SMP Negeri 2 Baleendah.

1.5 Proses Bimbingan

Kegiatan PPL ini merupakan hal yang baru dilakukan oleh praktikan

sehingga dalam proses pelaksanaannya membutuhkan banyak bantuan,

bimbingan, dan arahan dari semua pihak. Dalam hal ini Dosen Luar Biasa dan

Dosen Tetap.

Kegiatan bimbingan ini merupakan hal yang sangat penting dilakukan para

praktikan dalam rangka mengetahui sejauh mana kegiatan PPL yang

dilaksanakannya. Salah satunya dalam proses penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), program tahunan, program semester dan administrasi

sekolah lainnya. Adapun tujuan dari adanya bimbingan selama kegiatan PPL ini

adalah untuk mencari penyelesaian dari segala macam kendala dan permasalahan

yang dihadapi oleh praktikan.

1.5.1 Proses Bimbingan dengan Guru Pamong

Untuk kelancaran dalam pencapaian tujuan PPL ini tidak terlepas dari

bimbingan dan arahan dari semua pihak, terutama pembimbing. Proses bimbingan

yang dilakukan dengan guru pamong berlangsung baik. Guru pamong merupakan

orang yang paling banyak berinteraksi dengan praktikan. Selama melaksanakan


12

PPL ini, dirasakan hubungan antara praktikan dengan guru pamong sangat

komunikatif dan lancar. Dosen luar biasa atau guru pamong telah banyak

membantu pengarahan kepada praktikan, menjelaskan materi yang harus

disampaikan kepada siswa, pengelolaan kelas, pembuatan RPP dan sebagainya

1.5.2 Proses Bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL

Proses bimbingan dengan dosen pembimbing dilakukan secara langsung di

kampus Universitas Bale Bandung. Bimbingan dengan dosen pembimbing ini

tidak banyak dilakukan karena sulitnya bertemu, dan waktu yang tepat untuk

berkonsultasi.

1.5.3 Proses Bimbingan dengan Supervisor

Supervisor bertugas mengawasi kegiatan pelaksanaan PPL. Masalah yang

dihadapi praktikan yaitu frekuensi pertemuan yang tidak maksimal dengan

supervisor dalam hal kegiatan bimbingan yang berkaitan dengan masalah PPL dan

komunikasi yang kurang antara supervisor dengan praktikan.


BAB II

FAKTOR PENYEBAB DAN MASALAH YANG DIHADAPI

Dalam melaksanakan PPL di SMP Negeri 2 Baleendah, praktikan

menghadapi beberapa permasalahan. Adapun faktor-faktor penyebab timbulnya

permasalahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

2.1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh praktikan dalam pembuatan

dan penyusunan program rencana pengajaran yaitu kesulitan dalam menyusun dan

menyesuaikan pembuatan RPP dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan

minimnya pengalaman praktikan bila dibandingkan dengan guru tetap di sekolah

tersebut yang telah banyak mengenyam pengalaman di dunia pendidikan.

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab dari setiap masalah yang

dihadapi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Permasalahan dalam penyusunan RPP banyak diakibatkan karena

kesenjangan antara teori yang diberikan selama di perkuliahan dengan

realitas di lapangan.

2. Kesulitan dalam menentukan indikator dan tujuan pembelajaran. Hal ini

dikarenakan praktikan belum memahami benar kata kerja yang digunakan

sehingga pada awalnya praktikan merasa kebingungan saat merumuskan

indikator dan tujuan yang ingin dicapai.

3. Kurangnya kemampuan praktikan dalam mengatur alokasi waktu selama

di dalam kelas sehingga kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam

13
14

RPP tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena waktu pelajaran yang

sudah habis.

4. Hambatan dalam menentukan strategi dan metode yang akan digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini disebabkan praktikan belum

memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas untuk dijadikan referensi

dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan

karakter siswa dan kondisi di kelas.

5. Hambatan dalam menentukan alat peraga atau media yang digunakan. Hal

ini karena terbatasnya pengetahuan praktikan dan media yang tersedia di

sekolah.

6. Dalam menentukan alat evaluasi, praktikan merasa kesulitan. Hal ini

disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya literatur yang

dibaca praktikan mengenai alat evaluasi yang dapat mengukur setiap

indikator.

2.2 Proses Penampilan

Faktor-faktor penyebab dari masalah yang muncul dalam proses penampilan

adalah sebagai berikut :

1. Praktikan kurang dapat mengerti bagaimana cara memahami karakteristik

siswa di kelas.

2. Praktikan merasa gugup karena belum terbiasa dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).
15

3. Praktikan belum memahami strategi agar siswa merasa tertarik dan

memperhatikan serta tidak cepat bosan selama KBM berlangsung.

4. Kurangnya kemampuan praktikan dalam mengelola alokasi waktu pada saat

pembelajaran berlangsung. Bekerja lebih keras untuk dapat menyampaikan

materi kepada siswa.

5. Proses belajar mengajar yang terkadang keluar dari RPP. Hal ini disebabkan

karena minimnya penguasaan kelas.

6. Kesulitan mengatur siswa yang suka membuat kegaduhan di dalam kelas.

7. Intonasi dan volume suara saat mengajar masih kurang baik. Praktikan

kurang terbiasa berbicara didepan umum.

8. Metode pembelajaran yang digunakan praktikan kurang efektif merangsang

siswa.

9. Kurang maksimal dalam mempersiapkan diri serta mempersiapkan dengan

matang perangkat pembelajaran yang akan digunakan.

2.3 Bimbingan Belajar/ Ekstra kulikuler

Kesulitan praktikan dalam melaksanakan ekstra kurikuler yang di

selenggarakan di SMP Negeri 2 Baleendah yaitu terkadang dikarenakan waktu

yang tidak sesuai dan juga dikarenakan kegiatan ekstra kurikuler sudah berjalan

dengan baik karena setiap kegiatan ekstra kurikuler sudah terdapat susunan

organisasi yang baik, pembina dari sekolah, dan pelatih ahli yang berasal dari luar

sekolah.
16

2.4 Partisipasi dalam Kegiatan Sekolah/Tempat Latihan

Partisipasi dalam kegiatan sekolah dirasakan tidak ada permasalahan yang

cukup rumit dikarenakan praktikan dapat berpartisipasi dalam semua kegiatan

yang ada di sekolah, karena semua itu adalah ketentuan dari pihak sekolah sendiri

dan manfaat yang dirasakan dari kegiatan yang dilaksanakan dalam sekolah

adalah menambah pengalaman dan pengetahuan baru bagi guru praktikan yang

kelak akan sangat membantu apabila praktikan telah bekerja dan mengajar di

suatu sekolah.

Apabila ada permasalahan pun, mungkin faktor penyebabnya timbul dari

praktikan itu sendiri, yaitu waktu praktikan yang terbatas, adanya perasaan segan

terhadap sekolah dan banyaknya jumlah pengajar, sehingga sulit untuk mengenal

satu persatu, serta praktikan sulit untuk beradaptasi pada lingkungan yang baru.

2.5 Proses Bimbingan

2.5.1 Proses Bimbingan dengan Guru Pamong

Selama proses bimbingan dengan guru pamong tidak ditemukan masalah

yang cukup berarti. Proses bimbingan yang dilakukan dengan guru pamong

semuanya berjalan dengan baik. Guru pamong melakukan tugasnya dengan baik

dengan selalu membimbing praktikan dan memberikan arahan serta solusi

mengenai kesulitan-kesulitan praktikan dalam menyusun administrasi sekolah

maupun berkenaan dengan kesulitan yang bersifat teknis di kelas.


17

2.5.2 Proses Bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL

Proses bimbingan dengan dosen pembimbing tidak terlalu intensif karena

adanya permasalahan tempat, waktu, dan jadwal yang padat.

2.5.3 Proses Bimbingan dengan Supervisor

Mengenai bimbingan dengan supervisor, dikarenakan intensitas pertemuan

yang jarang antara supervisor dengan para praktikan maka proses bimbingan tidak

terjadi secara maksimal.


BAB III

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Sehubungan dengan masalah yang timbul tersebut, terapat upaya-upaya

yang dilakukan praktikan untuk menanggulanginya seperti :

3.1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Upaya yang praktikan lakukan untuk mengatasi masalah RPP :

1. Berkonsultasi dengan guru pamong terkait RPP

2. Mempelajari secara lebih mendalam mengenai cara pembuatan RPP yang

baik.

3. Berdiskusi dengan rekan sesama praktikan.

4. Praktikan membaca buku-buku referensi lainnya yang dapat menambah

pengetahuan praktikan dalam menyusun RPP.

5. Menyesuaikan materi dengan silabus yang ada.

6. Melakukan pemahaman terhadap materi yang diajarkan secara menyeluruh

agar materi yang diajarkan dapat disampaikan secara menyeluruh pula.

3.2 Proses Penampilan

Upaya-upaya yang dilakukan pada saat tampil mengajar di kelas yaitu

melakukan persiapan yang maksimal baik penguasaan materi yang akan di

berikan, mempersiapkan diri sebaik mungkin, percaya diri, bersikap tenang, dan

18
19

berusaha menggunakan teknik dan metode yang menarik sehingga proses belajar

mengajar dapat berlangsung dengan aktif.

Adapun upaya yang dilakukan selama mengajar dikelas adalah :

1. Selalu mempersiapkan diri secara maksimal baik dalam mental, penguasaan

materi, metode, maupun pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan

diajarkan kepada siswa.

2. Melakukan pendekatan secara personal. Pedekatan ini dilakukan dengan cara

praktikan berkeliling ke setiap siswa pada saat siswa sedang mengerjakan

latihan soal di kelas, serta menanyakan masalah yang dialami siswa. Sebagian

besar, dengan cara seperti itu siswa pun besedia mengemukakan masalah yang

dihadapinya saat mengerjakan latihan maupun tentang materi yang sudah

disampaikan.

3. Memberikan tugas pada siswa yang sesuai dengan materi yang disampaikan

4. Bersikap ramah pada siswa.

5. Memberikan games pada siswa untuk membuat siswa antusias dalam kegiatan

pembelajaran.

3.3 Bimbingan Belajar /Ekstra Kulikuler

Dalam mengatasi kendala atau kesulitan utama yang dihadapi oleh para

pihak yang terlibat dalam bimbingan belajar atau kegiatan ekstra kurikuler, yaitu

praktikan berupaya untuk terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang baik

dengan siswa serta pihak lainnya.


20

3.4 Partisipasi dalam Kegiatan Sekolah/Tempat Latihan

Untuk menguasai perasaan segan dan canggung dalam mengikuti

partisipasi kehidupan sekolah, praktikan berusaha menjalankan hubungan baik

dengan keluarga besar SMP Negeri 2 Baleendah, berupaya melibatkan diri

berperan dalam kegiatan yang diadakan sekolah tersebut, seperti piket harian,

upacara pengibaran bendera, dan kegiatan lainnya. Usaha tersebut sedikit telah

banyak menimbulkan rasa ikut memiliki sekolah dalam diri praktikan. Partisipasi

dalam kegiatan sekolah adalah piket dan kegiatan insidental serta kegiatan rutin.

Piket yang saat ini sedang dilaksanakan guru praktikan di SMP Negeri 2

Baleendah adalah piket KBM. Alhamdulillah, praktikan dan guru praktikan yang

lain membantu dan melaksanakan semua piket tersebut, dimana para guru

praktikan memiliki hari dan jadwal piket masing-masing.

3.5 Proses Bimbungan

3.5.1 Proses Bimbingan dengan Guru Pamong

Praktikan tidak mengalami banyak permasalahan selama proses

bimbingan. Hal ini dikarenakan Guru Pamong yang ditunjuk selalu hadir di

sekolah sehingga praktikan tidak merasakan kesulitan dalam melaksanakan

bimbingan mengenai penyusunan RPP, penyusunan bahan ulangan, melakukan

analisis hasil ulangan siswa, proses penampilan praktikan di kelas dan sebagainya.
21

3.5.2 Prose Bimbimngan dengan Dosen Pembimbing PPL

Permasalahan yang muncul terdapat dari dosen pembimbing. Namun hal

ini dapar diatasi dengan melakukan inisiatif sendiri menghubungi dosen

pembimbing untuk berkonsultasi agar proses bimbingan dapat tetap berjalan

denagn baik dan lancar.

3.5.3 Proses Bimbingan dengan Supervisor

Sama halnya dengan dosen pembimbing, yaitu melakukan inisiatif sendiri

untuk berkonsultasi.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh praktikan di SMP Negeri 2

Baleendah secara keseluruhan dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Banyak

pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan PPL ini yang dapat dipetik sebagai

bekal dalam menghadapi dunia kerja kelak. Pengalaman ini diperoleh dari guru,

karyawan, siswa dan rekan-rekan PPL lainnya.

Mesikpun dalam pelaksaan PPL ini terkadang menghadapai kendala

tnamun kendala ini tidak dijadikan alasan sebagai ketidaksuksesan praktikan

dalam pelaksanaan PPL. Kendala tersebut dijadikan pelajaran berharga agar

ketika praktikan menghadapi masalah yang sama bahkan lebih besar praktikan

dapat menghadapinya dengan tenang.

Selama praktikan melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 2

Baleendah, praktikan dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu kegiatan PPL

bertujuan untuk melatih para calon pendidik (mahasiswa/praktikan) agar

mendapatkan pengalaman mendidik secara faktual di lapangan dan juga sebagai

sarana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional dibidangnya. Dengan

adanya kegiatan PPL, mahasiswa dapat mempraktikan secara langsung dan

menerapkan ilmu yang diperoleh pada perkuliahan di kampus dalam kenyataan

yang tampak di lapangan serta dihadapkan pada permasalahan yang ada dalam

realitas yang sebenarnya di sekolah.

Adapun manfaat dari kegiatan PPL ini, diantaranya:

22
23

a. Membangun dan memperbaiki karakter diri sebagai seorang pendidik agar

menjadi lebih kreatif, inovatif dan berwibawa di hadapan para siswa serta

dalam mengembangkan media atau metode yang digunakan dalam

pembelajaran.

b. Melatih kesabaran diri dalam menghadapi berbagai karakter siswa yang plural

dan heterogen.

c. Menumbuhkan kecermatan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang

timbul dalam proses belajar mengajar.

d. Melatih rasa percaya diri dihadapan orang banyak.

4.2 Saran

Setiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan meskipun

terdapat banyak manfaat di dalamnya. Begitu pun dengan kegiatan PPL yang telah

dilaksanakan oleh praktikan di SMP Negeri 2 Baleendah selama kurang lebih tiga

bulan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, ada beberapa saran

yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi praktikan ke depannya maupun bagi

SMP Negeri 2 Baleendah.

1. Bagi Praktikan

Adapun saran bagi praktikan ke depannya, antara lain:

a. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, praktikan

diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri secara maksimal agar senantiasa

dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik.


24

b. Sebaiknya praktikan selalu mencari referensi mengenai strategi dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa maupun materi yang akan

diajarkan agar penyampaiannya dapat diterima dan diserap oleh siswa secara

efektif.

c. Praktikan harus senantiasa meminta masukan dan koreksi, baik dari Dosen

Tetap, maupun dari Guru Pamong terhadap penampilan di kelas maupun

terhadap rencana pengajaran yang telah dibuat.

d. Praktikan harus mampu bersikap, berpenampilan, dan bertindak sebagaimana

layaknya seorang guru yang profesional serta senantiasa memberikan teladan

yang baik bagi siswa di dalam dan di luar kelas.

e. Selalu berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang

dilakukan agar siswa tidak merasa bosan.

2. Bagi Pihak Sekolah

Adapun saran untuk pihak sekolah, praktikan berharap agar kerja sama

yang telah terjalin dapat terus berlangsung.

3. Bagi Pihak Universitas

Saran untuk pihak universitas, praktikan berharap agar meningkatkan

kualitas kegiatan PPL hingga mencapai keberhasilan yang maksimal dengan cara

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada praktikan secara kontinu baik

sebelum pelaksanaan PPL maupun pada saat berlangsungnya PPL. Memberikan

informasi yang terbaru dengan keadaan di sekolah terutama dalam masalah

administrasi sehingga praktikan tidak merasa kebingungan dalam proses

penyusunan administrasi sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algesindo

Oemar Hamalik. (1991). Pendidikan Guru-Konsep Dan Strategi. Bandung :

Mandar Maju

Unit Pelaksana Tekhnis Program Pengalaman Lapangan. (2016). Panduan

Program pengalaman lapangan(PPl). Bandung : Universitas Bale

Bandung

25
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENYUSUN

Data Pribadi

Nama : Sukma Putra Anugrah

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Malang, 12 Agustus 1995

Agama : Islam

Alamat : Ciwidey, Bandung

E-mail : sukmaanugrah13@gmail.com

Pesan : Hidup hanya sekali, lakukanlah hal-hal yang membuat

kita dapat selalu tersenyum.

Kesan : PPL memberikan motivasi bagi saya agar mampu

mengembangkan diri lebih baik lagi.

26

Anda mungkin juga menyukai