Anda di halaman 1dari 2

1.

Dengan melewati Kepulauan Cagayan dan Mindanao, Spanyol akhirnya sampai di Maluku
Kedatangan bangsa Spanyol diterima baik oleh Sultan Tidore yang sedang bermusuhan
dengan Ternate (didukung Portugis). Kedatangan Spanyol di Maluku dianggap Portugis
sebagai pelanggaran atas "hak monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan sengit antara
Portugis dan Spanyol. Perseteruan antara Spanyol dan Portugis berlangsung cukup lama.
Hingga akhirnya, kedua belah pihak menyepakati untuk berunding pada April dimana
Spanyol diwakili oleh Raja Charles V, sedangkan Portugis oleh Raja John III. Perundingan
berhasil menyepakati Perjanjian Zaragoza yang menyepakati bahwa ….
A. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di Filipina
B. Spanyol dan Portugis dapat berkuasa secara berdampingan
C. Spanyol membagi sebagian wilayah Maluku untuk dikuasai Portugis
D. Spanyol dan Portugis membentuk kongsi perdagangan dengan masing-masing
memposisikan diri sebagai mitra setara
E. diadakan referendum untuk mengetahui apakah rakyat Maluku lebih senang dengan
kehadiran Spanyol atau Portugis
2. Demi kepentingan meningkatkan hasil produksi negara, Daendels memperluas penanaman
kopi dan kapas di semua lahan di bukit dan lembah di seluruh penjuru negeri, khususnya di
Priangan. Daendels memerintahkan para pengusaha perkebunan agar membatasi penggunaan
pekerja paksa dan mengharuskan mereka untuk membayar hak para petani yang dipekerjakan.
Meskipun demikian, pajak-pajak reguler pun pada akhirnya tetap ditarik justru melalui
praktik-praktik kerja paksa. Hal yang sama terjadi ketika ada peraturan untuk menghapus
kerja paksa, tetapi karena kepentingan pertahanan melawan Inggris, Daendels pun akhirnya
menerapkan kerja paksa guna membuat jalan utama (post weg) di sepanjang Pulau Jawa
untuk ….
A. memudahkan perjalanan dinas para bupati
B. mengangkut rempah-rempah
C. memperkuat pos di Banten
D. memungkinkan pengiriman surat melalui pos
E. menarik kehadiran perusahan perkebunan swasta
3. Dampak kebijakan Tanam Paksa cukup destruktif menjadikan rakyat miskin dan tidak teratur
hidupnya. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya penyimpangan dari ketentuan yang tercantum
dalam Staatsblad. Penduduk lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya
untuk tanaman berkualitas ekspor, sehingga tidak dapat mengerjakan sawahnya dengan baik,
bahkan dalam suatu waktu tidak dapat mengerjakan sawahnya sama sekali. Berikut yang tidak
termasuk penyimpangan dalam kebijakan Tanam Paksa adalah ….
A. jika nilai hasil tanaman ditaksir melebihi pajak yang harus dibayar rakyat, maka selisih
positifnya diserahkan kepada rakyat
B. penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu yang ditentukan
C. lahan yang disediakan untuk tanaman wajib masih tetap dikenakan wajib pajak
D. penduduk menyediakan tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima dari lahan
garapan
E. tanah untuk tanam paksa dipilih pada lahan yang subur, sementara padi hanya bisa
ditanam di sisa lahan yang kurang subur

4. Pelaksanaan politik liberal ditandai dengan adanya kebebasan usaha yang berupa penanaman
modal swasta pada perusahaan perkebunan dan pertambangan. Dengan adanya modal swasta
tersebut, pelaksanaan politik kolonial sering disebut dengan Politik Pintu Terbuka (Open
Door Policy) yang berarti membuka kesempatan kepada swasta asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Adanya politik Pintu Terbuka menjadikan Hindia Belanda sebagai
tempat untuk sejumlah kepentingan, KECUALI ….
A. penanaman modal asing
B. pemajuan perdagangan bebas
C. mendapatkan bahan mentah
D. memperoleh tenaga kerja murah
E. pemasaran barang-barang produksi Eropa

5. Beberapa tokoh Belanda seperti Baron van Hoevel, E.F.E Douwes Dekker, dan Theodor
Conradt Van Deventer mengusulkan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk
memperhatikan nasib rakyat jajahannya. Dalam pandangan tokoh-tokoh tersebut, bangsa
Belanda tidak sedikit pun memperbaiki kondisi Nusantara, padahal mereka merupakan bangsa
yang banyak berjasa meningkatkan hasil-hasil perkebunan demi keperluan barang dagangan
dan pemenuhan kebutuhan perang Belanda. Oleh sebab itu, sudah sepantasnyalah pemerintah
Hindia-Belanda memperhatikan nasib dan kesejahteraan rakyat pribumi. Usul dan kritik
dimaksud pun berujung pada pemberlakuan Ethische Politiek atau Politik Etis (irigasi,
migrasi, dan edukasi) yang diprakarsai oleh Van Deventer. Pada praktiknya, terjadi
penyimpangan pada kebijakan edukasi yang hanya dilakukan dengan tujuan terselubung
untuk ….
A. menciptakan kondisi yang mendukung pergerakan nasional
B. mencetak buruh-buruh migran
C. memperoleh tenaga kerja berkualitas tinggi, namun dengan upah rendah
D. melakukan alih keahlian untuk mempersiapkan kemerdekaan kelak
E. mempersiapkan tenaga-tenaga ahli agar siap menduduki posisi tinggi di pemerintahan
6. Nasionalisme berasal dari kata nasional atau nation (bahasa Inggris) atau natie (bahasa
Belanda), yang artinya bangsa. Nasional artinya ....
A. Ras
B. Kebangsaan
C. Keluarga
D. Himpunan
E. Perkumpulan

Anda mungkin juga menyukai