Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

HASIL KUNJUNGAN PROYEK


“PROYEK TRANS ICON GAYUNGSARI”

DISUSUN OLEH :

Haidar Rafi Pambudi (16050724019)

Shafira Alif Fitrah (160507240)

S1 TEKNIK SIPIL 2016


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia yang telah anugerahkan kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas
kunjungan proyek sebagai tugas mata kuliah Peralatan Konstruksi ini dengan lancar dan
tanpa mudah.

Dalam kesempatan ini, kami sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah terlibat membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Andang Widjaya, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Peralatan
Konstruksi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas materi dan
bimbingan yang telah diajarkan kepada kami.

2. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan semangat, dorongan serta do’a
untuk kami sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas ini.

Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya sebagai media referensi untuk menambah pengetahuan dan wawasan menganai
peralatan konstruksi.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, maka dari itu
kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan tersebut. Kritik dan saran sangat
kami harapkan dari para pembaca sebagai bahan pembelajaran bagi kami guna penyusunan
laporan tugas kedepannya agar menjadi lebih baik

Surabaya, 7 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
1. HASIL KUNJUNGAN PROYEK PT. INDOPORA ................................................................................... 1
1.1. Crawler Crane ....................................................................................................................... 1
1.2. Bore Pile ................................................................................................................................. 5
1.3. Excavator ............................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................................................... 11

ii
1. HASIL KUNJUNGAN PROYEK PT. INDOPORA

Kunjungan proyek ini dilaksanakan pada hari kamis 5 April 2018 pada pukul 14.00.
Proyek tersebut berlokasi di jalan Gayungsari Barat. Proyek ini merupakan proyek
pembangunan trans icon yg terdiri dari komplek ruko dan apartemen, dalam pembangunan
pryek tersebut terdapat beberapa alat berat yang digunakan, berikut ini adalah beberapa alat
berat yang kami jumpai di proyek tersebut.

1.1. Crawler Crane

Alat ini merupakan alat pengangkat meterial yang biasa digunakan di lokasi proyek.
Bagian atas dari alat ini dapat bergerak 360 derajat, pada alat ini terdapat dua jenis kail
yaitu tackle dan angkle yang digunakan untuk mengait material yang akan di angkat. Jenis
crawler dan spesifikasi crawler crane yang kami jumpai pada proyek tersebut adalah
sebagai berikut.

a. Jenis/Merk : Link Belt LS 78 RM


Bahan Bakar : Solar
Panjang Boom : 21 Meter
Kapasitas Alat : 35 Ton
Kegunaan Alat : Sebagai alat pengangkut vertikal atau alat pengangkut
material. Menganagkat secara vertikal material yang akan
dipindahkan, memindahkan secara horizontal kemudian
menurunkan material ke tempat yang diinginkan.
b. Jenis/Merk : Sumitomo SC 650-2
Bahan Bakar : Solar
Panjang Boom : 30 Meter
Kapasitas Alat : 60 Ton
Kegunaan Alat : Sebagai alat pengangkut vertikal atau alat pengangkut
material. Menganagkat secara vertikal material yang akan
dipindahkan, memindahkan secara horizontal kemudian
menurunkan material ke tempat yang diinginkan.
c. Jenis/Merk : P&H 40-AS
Bahan Bakar : Solar
Panjang Boom : 21 Meter
Kapasitas Alat : 40 Ton
Kegunaan Alat : Sebagai alat pengangkut vertikal atau alat pengangkut
material. Menganagkat secara vertikal material yang akan

1
dipindahkan, memindahkan secara horizontal kemudian
menurunkan material ke tempat yang diinginkan.
d. Jenis/Merk : Link Belt CC23
Bahan Bakar : Solar
Panjar Boom : 21 Meter
Kapasitas Alat : 40 Ton
Kegunaan Alat : Sebagai alat pengangkut vertikal atau alat pengangkut
material. Menganagkat secara vertikal material yang akan
dipindahkan, memindahkan secara horizontal kemudian
menurunkan material ke tempat yang diinginkan.

Crawler Crane P&H 40-AS

2
Crawler Crane Sumitomo SC650-2

3
Crawler Crane Link Belt LS75RS

4
1.2. Bore Pile

Alat ini merupakan alat yang digunakan untuk membuat pondasi dalam (bored pile)
dengan menggunakan metode pengeboran. Pembuatan pondasi tiang pancang sendiri
terdapat beberapa metode yaitu, dengan cara hammer pile atau dipukul dan bore pile atau
dengan pengeboran. Keunggulan dari metode pengeboran adalah tidak menimbulkan
kebisingan dan getaran pada area sekitar proyek konstruksi sehingga sangat cocok
digunakan di area padat penduduk seperti contohnya pada proyek trans icon.

Jenis/Merk : Zoomlion ZR160A-1


Bahan Bakar : Solar
Keguanaan Alat : Sebagai alat penggali (bor) tanah pada pembuatan pondasi
tiang pancang.
Metode kerja :
 Proses Pengeboran : tanah dikikis dengan menggunakan
mata bor cross bit yang mempunyai kecepatan putar 375
rpm dan tekanan +/- 200 kg. Pengikisan tanah dibantu
dengan tiupan air lewat lubang stang bor yang
dihasilkan pompa sentrifugal 3″. Hal ini menyebabkan
tanah yang terkikis terdorong keluar dari lubang bor.
Setelah mencapai kedalaman rencana, pengeboran
dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar
tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi
tetap berlangsung terus sampai cutting atau serpihan
tanah betul-betul terangkat seluruhnya. Selama
pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa
tremi sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah
cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor.
Dengan bersihnya lubang bor diharapkan hasil
pengecoran akan baik hasilnya.
 Proses Pembersihan Lubang : Tahap kedua adalah
pembersihan dasar lubang bor dari longsoran dan
lumpur yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan
dengan alat pembersih khusus (cleaning bucket) dengan
ukuran yang sesuai dengan lubang bor. Untuk
memastikan bahwa lubang tersebut sudah bersih, maka
sebelum dan sesudah pembersihan harus dilakukan
pengukuran kedalaman dasar lubang bor dengan
menggunakan pita ukur. Waktu untuk pembersihan dan
kedalaman dari lubang bor setelah pembersihan
dilakukan ini harus dicatat pada piling records.
 Pemasangan Besi Beton dan Pipa Tremi : Tahap ketiga
adalah penyetelan/pemasangan besi beton dan tremie .

5
Kerangka baja tulangan yang telah dirakit diangkat
dengan bantuan diesel winch dalam posisi tegak lurus
terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati
agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang
bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang
bor ditahan dengan potongan tulangan melintang lubang
bor. Apabila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12
meter bisa dilakukan penyambungan dengan diikat
kawat beton dengan panjang overlap 30 - 40 D atau
dengan cara las. Setelah rangka baja tulangan terpasang,
pipa tremi disambung dan dimasukkan kedalam lubang
dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor.
Apabila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi
singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor,
maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang
head kombinasi diameter 6″ ke diameter 2″. Dengan
memompakan air kedalam stang bor dan pipa tremi,
maka runtuhan-runtuhan dan tanah yang menempel
pada besi tulangan dapat dibersihkan kembali.
 Pengukuran Kembali Lubang Pengecoran : Setelah
tulangan terpasang di dalam lubang, maka harus
dilakukan pengukuran kembali kedalaman lubang bor.
Apabila ternyata terjadi pengurangan kedalaman lubang
bor dibandingkan dengan kedalaman pada saat
pembersihan selesai dilakukan, maka tulangan
terpasang tersebut harns dikeluarkan dan pembersihan
kembali lubang bor harus dilakukan.
 Pengecoran Beton : Tahap keempat adalah pekerjaan
pengecoran beton ke dalam lubang bor. Untuk
memisahkan adukan beton dari lumpur bor pada
pengecoran awal, digunakan kantong plastik yang telah
diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton yang
digantung di bagian dalam lubang tremi. Setelah tenaga
cor siap, beton ditampung di dalam corong cor dan
ditahan oleh bola-bola beton pada kantong plastik.
Setelah cukup penuh, bola kantong plastik dilepas
sehingga terdorong beton yang ada di dalam lubang
tremi. Selanjutnya penuangan beton dilakukan dengan
cepat sehingga cukup untuk mendorong air lumpur bor
yang ada di dalam lubang tremi. Slump adukan beton
untuk bored pile tidak boleh terlalu rendah (minimal 16
cm) sehingga mudah mengalir dan mendorong lumpur
yang ada di dalam lubang bor. Pengecoran selanjutnya
dilakukan secara kontinyu dan tidak terputus lebih dari

6
10 menit. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai
dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari
bawah keluar lubang. Setelah pipa tremi penuh dan
ujung pipa tremie tertanam beton biasanya beton tidak
dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk
memperlancar adukan beton didalam pipa tremi,
dilakukan hentakan hentakan pada pipa tremi. Pipa
tremi harus selalu terbenam dalam adukan beton dan
pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus
agar corong tidak kosong. Pipa tremi dilepas setiap 2
meter dan dilakukan setelah pipa tremi naik ke
permukaan lubang lebih dari 2 meter. Pengecoran
dihentikan setelah adukan beton yang naik ke
permukaan telah bersih dari lumpur. Bila pengecoran
dihentikan di bawah permukaan tanah (karena
perhitungan adanya galian tanah), maka tinggi
pengecoran minimal harus 0,5 meter di atas level
rencana bagian atas bored pile (sampai beton pada
rencana bagian atas tidak tercampur Lumpur lagi).
Pembersihan dan pemasangan kembali. Setelah
pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan
dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan
kembali untuk dipakai pada titik bor berikutnya.

7
Bore pile Zoomlion ZR160A-1

8
1.3. Excavator

Ekskavator atau excavator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat yang terdiri
dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm), alat pengeruk
(bucket), keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk
penggalian (akskavasi). Biasanya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa
penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia.

Jenis/Merk : Kobelco SK-200


Bahan Bakar : Solar
Bagian Alat : Struktur atas, lengan, boom, bucket, slewing ring, struktur
bawah.
Kegunaan Alat : digunakan sebagai mesing penggaruk, menancapkan batang
pondasi, menggali parit, pengerukan sungai, pertambangan,
pekerjaan kehutanan, penanganan material.

9
Excavator Kobelco SK-200

10
PENUTUP

Demikianlah laporan hasil kunjungan kami ke lokasi proyek sebagai tugas mata

kuliah Peralatan Konstruksi yang sedang kami tempuh. Dari kegiatan kunjungan proyek

tersebut kami mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan mengenai alat-alat yang

digunakan dalam konstruksi bangunan, mulai dari alat kecil, sedang samapai alat berat.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Terima kasih atas perhatian semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini semoga

mendapat balaan yang baik.

11

Anda mungkin juga menyukai