Indikasi Untuk Induksi Persalinan Fix
Indikasi Untuk Induksi Persalinan Fix
Sebuah
Penelitian terhadap 200 pasien
Rohini Sharma, Sameer Abrol, dan Mashqoor Wani
Abstrak
Latar Belakang
Kortikosteroid topikal telah tersedia sebagai obat bebas dan banyak disalahgunakan untuk berbagai kondisi.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai aspek klinis dan epidemiologis dari penggunaan
kortikosteroid topikal yang tidak sesuai untuk kulit wajah.
Metode
Sebanyak 200 pasien dengan dermatosis wajah dan kesalahan penggunaan kortikosteroid topikal setiap hari
di wajah selama tidak kurang dari 30 hari dilibatkan dalam penelitian ini. Ini adalah penelitian prospektif
yang dilakukan di pusat rawat jalan dermatologi perawatan tersier wilayah Jammu. Sejarah klinis rinci
mengenai penggunaan kortikosteroid topikal diambil dan efek samping dianalisis.
Hasil
Sebanyak 166 pasien adalah wanita dan 34 adalah pria. Usia yang dominan adalah 31-40 tahun. Sebanyak
170 pasien (85%) berada pada kelompok usia 21-50 tahun. Durasi aplikasi lebih dari 1 bulan hingga 3
tahun, setiap hari. Salep betametason atau clobetasol digunakan pada 75 pasien (37,5%) dan momatasone
digunakan pada 15 pasien (7,5%). Indikasi untuk menggunakan steroid adalah: keperluan umum / kosmetik
(72 pasien; 36,0%), jerawat (59; 29,5%), hiperpigmentasi (41; 20,5%), tinea (6; 3%), dermatosis yang tidak
terdiagnosis (28; 14,0%) . Penggunaan kortikosteroid dikaitkan dengan saran dari apoteker (69; 34,5%),
teman dan kerabat (61; 30,5%), ahli kosmetik (22; 11,0%), dokter non-dermatologi (30; 15,0%) dan dokter
kulit (18 ; 9%). Efek samping termasuk lesi akneiformis, telengiectasias, dispigmentasi, hipertrikosis,
dermatitis perioral dan tinea incognito. Sebanyak 89 (44,5%) pasien memenuhi kriteria "wajah tergantung
steroid topikal". Pasien-pasien ini melaporkan eritema, rasa terbakar, dan gatal-gatal saat menghentikan
penerapan kortikosteroid topikal.
Kesimpulan
Dalam kebanyakan kasus, penggunaan kortikosteroid topikal yang berkepanjangan pada kulit wajah
direkomendasikan oleh orang yang tidak profesional. Kejadian yang merugikan berkisar dari sementara
sampai permanen. Hasil penelitian ini menggarisbawahi peran yang sangat diperlukan dari spesialis
dermatologi dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan kulit.
Kata kunci: penyalahgunaan, efek samping, kontraindikasi, glukokortikoid, wajah, steroid, TSDF
Pendahuluan
Efek samping ini, termasuk TSDF, semakin diperparah dengan resep yang tidak
tepat dan ketersediaannya sebagai obat bebas. Pasar India dibanjiri dengan 18
molekul steroid yang berbeda dalam berbagai kekuatan dan kombinasi. Di India
angka penjualan tahunan TC adalah 209 juta dolar AS. [4] Juga kebijakan yang
tidak memadai mengenai penjualan obat oleh apoteker semakin membuat
skenario lebih suram dan mengganggu. Penelitian ini dilakukan di pusat tersier
wilayah Jammu untuk menilai besarnya masalah, demografi penyalahgunaan
steroid dan berbagai efek samping klinis terkait dengan penyalahgunaannya.
Hasil
Dari total 200 pasien, 166 adalah perempuan dan 34 adalah laki-laki. Pasien
maksimum berada dalam kelompok usia 31-40 tahun (65 pasien) diikuti oleh 53
pasien dalam 41-50 tahun dan 52 pasien dalam 21-30 tahun. Sebanyak 170 pasien
(85%) berada dalam kelompok usia 21-50 tahun seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 1. Durasi aplikasi adalah> 1 bulan pada semua pasien dengan durasi
maksimum hingga 3 tahun pada satu pasien. Kortikosteroid topikal dari berbagai
potensi, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan agen lain, digunakan pada
semua pasien. Betametason dan salep clobetasol digunakan pada 75 pasien
(37,5%) dan momatasone digunakan pada 15 pasien (7,5%). 66 pasien (33%)
menggunakan formula Kligman dan 54 pasien (27%) menggunakan steroid
sebagai bagian dari agen kombinasi. Indikasi untuk menggunakan steroid
berkisar dari jerawat, pigmentasi, sebagai krim tujuan umum hingga berbagai
dermatosis yang tidak terdiagnosis. Berbagai indikasi tercantum pada Tabel 2.
Sebanyak 72 pasien (36%) menggunakan TC topikal sebagai krim keadilan atau
tujuan umum. 59 pasien (29,5%) menggunakan TC untuk jerawat dan TC
digunakan untuk melasma atau pigmentasi pada 41 pasien (20,5%); 6 pasien
(3%) menggunakannya untuk tinea. Beberapa pasien menggunakan
kortikosteroid selama lebih dari satu indikasi.
Pembahasan
Kesimpulan