DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kasus :
An. C datang ke RS dengan keluhan kaki kanan kiri nyeri disertai lemas tidak dapat berjalan, kemudian
dilakukan tindakan pemasanagan infus D5% 1/2 15 tpm, kemudian pasien diberikan terapi injeksi ampicilin /
6 jam 10 cc, dan dexametazone / 6 jam 5 cc, dan hasil lab : An. C test ngeatif 0,1 od ratio, Anti DS DNA 7,1
Nyeri Akut
Analisis :
2. Definisi diagnosa
Menurut NANDA 2018, nyeri akut merupakan nyeri yang terjadi akibat adanya cedera biologis dari
pasien.
3. Batasan karakteristik
Berdasarkan NANDA 2018, Batasan karakteristik untuk menentukan masalah nyeri akut adalah
a. Gelisah
b. Ekspresi wajah meringis
c. Hambatan dalam meneruskan kegiatan aktivitas
d. Sikap tubuh melindungi\
e. Mengekspresikan prilaku menghindar
Berdasarkan kasus An. B, Batasan karakteristik untuk masalah Nyeri akut NANDA adalah :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan serta lemas tidak bisa melakukan aktivitas
b. Data Objektif
1) BB : 23 Kg
2) TB : 105 Cm
3) T : 37,8
4) N : 106x/i
5) TD : 100/90mmHg
6) RR : 23 x/i
4. Faktor yang berhubungan
Berdasarkan NANDA 2015-2017, factor yang berhubungan untuk masalah nyeri akuti adalah
a. Agens cedera biologis
Berdasarkan kasus An. C factor yang dipilih sebagai etiologi adalah agens cedera biologis karena
adanya gangguan pada sistem gerak atau tubuh pasien.
B. Outcame Keperawatan
Analisis :
Dengan perawatan Nyeri Akut, perawat dapat mengetahui seberapa nyeri berkurang dan memberikan
rasa nyaman kepada pasien. Menurut NIC (2015), tindakan yang dapat direncanakan untuk mengatasi
masalah nyeri adalah :
D. Tindakan Kolaborasi
Pada pasien dilakukan pemasangan infus (D5% 1/2, diberikan karena usia masih dalam kategori anak,
dan cairan yang sesuai dengan cairan tubuh anak. jumlah pemberian 15 tpm).
E. Evaluasi Keperawatan
Yang perlu dievaluasi dari kasus tersebut adalah : Penyebab nyeri, dan penyebab kelemahan pada kaki
NANDA 2017
NOC 2015
Nic 2015
Kasus :
An. C datang ke RS dengan keluhan kaki kanan kiri nyeri disertai lemas tidak dapat berjalan, kemudian
dilakukan tindakan pemasanagan infus D5% 1/2 15 tpm, kemudian pasien diberikan terapi injeksi ampicilin /
6 jam 10 cc, dan dexametazone / 6 jam 5 cc, dan hasil lab : An . B test ngeatif 0,1 od ratio, Anti DS DNA 7,1
1. Manajemen Nyeri
Analisis
2. Penetapan Tujuan
Berdasarkan NOC, tujuan yang ditetapkan adalah nyeri berkurang , yaitu indikator (5)
3. Aktivitas
a. Manajemen Nyeri
Aktivitas Rasional
Melakukan pengkajian nyeri secara Untuk mencegah ketidaknyamanan pasien
komprehensif
Komunikasi trapeutik Mengembalikan rasa nyaman pasien
Memberikan informasi mengenai nyeri Agar pasien tidak panik ketika mengalami nyeri
karena dapat memberi pengaruh pada
kondisinya
Mengenali kapan nyeri terjadi Agar pasien dapat lebih dulu mengatasi
nyerinya
Aktivitas Rasional
Melakukan pengkajian nyeri secara Untuk mencegah ketidaknyamanan pasien
komprehensif
Komunikasi trapeutik Mengembalikan rasa nyaman pasien
Memberikan informasi mengenai nyeri Agar pasien tidak panik ketika mengalami nyeri
nyerinya
INTERVENSI KEPERAWATAN
Analisis :
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat dilihat bahwa komponen SOAP belum menjelaskan pencapaian
dari asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat.
1. Komponen S : subjektif
Perawat tidak menjelaskan bagaimana respon pasien saat nyeri terjadi.
2. Komponen O :
Dari pemeriksaan tanda-tanda vital tidak di lengkapi secara akurat seperti hasil LAB yang mendukung, dan