Anda di halaman 1dari 9

Vol 6 No 1 Januari 2018

JDPP
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran
http://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/index

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM LIRIK NYANYIAN MAMBUE ANAK


SUKU BATAK ANGKOLA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN
PROVINSI SUMATERA UTARA

Husniah Ramadhani Pulungan1, Ismail Rahmad Daulay2, Ahmad Yamin Hasibuan3

Article Information Abstrak


________________ Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalam
lirik nyanyian mambue anak pada suku Batak Angkola di Kabupaten
Article History: Tapanuli Selatan. Tujuan penelitian adalah (1) Mendeskripsikan jenis-jenis
nyanyian mambue anak pada suku BatakAngkola di Kabupaten Tapanuli
Accepted November 2017
Selatan Provinsi Sumatera Utara dan (2) Mendeskripsikan nilai-nilai
Approved December 2017 pendidikan dalam lirik nyanyian mambue anak pada suku Batak Angkola di
Published January 2018 Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Data yang terkumpul
________________ melalui teknik-teknik analkisis data diolah atau diproses sebagai berikut (1)
Mengumpulkan data tentang nyanyian mambue anak yang diperoleh dari
Keywords: masyarakat. (2) Data yang diperoleh berupa ujaran-ujaran informan,
education values, local wisdom, ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan. (3) Mengklasifikasikan data yang
diperoleh berdasarkan permasalahan yang diteliti. (3) Data yang telah
Mambue Anak song, Batak
diperoleh diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan menyusun laporan
Angkola ethnic group hasil analisis data. Dan (3) Menarik simpulan. Berdasarkan temuan penelitian
mengenai nilai-nilai pendidikan dalam lirik Nyanyian Mambue anak pada
_________________ acara pernikahan Suku Batak Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi
Sumatera Utara dapat disimpulkan (1) Nilai-nilai pendidikan religious, (2)
How to Cite: Nilai-nilai pendidikan ketangguhan, (3) Nilai-nilai pendidikan kepedulian,
Husniah Ramadhani pulungan, dan (4) Nilai-nilai Kejujuran.
Ismail Rahmad Daulay, dan
Ahmad Yamin Hasibuan (2018). Abstract
Nilai-Nilai Pendidikan Dalam This study aims to describe the values of education in the lyrics of children
Lirik Nyanyian Mambue Anak mambue songs in Batak Angkola tribe in South Tapanuli District. The
Suku Batak Angkola di purpose of the study is (1) Describe the types of children's songs in the Batak
Kabupaten Tapanuli Selatan tribe of South Tapanuli in North Sumatera Province and (2) Describe the
Provinsi Sumatera Utara: Jurnal educational values in the lyrics of the children of Batak Angkola tribe in
South Tapanuli Regency of North Sumatra Province. The data collected
Dimensi Pendidikan dan
through the analytical techniques of data are processed or processed as
Pembelajaran Universitas follows (1) Collecting data on the songs of children acquired from society.
Muhammadiyah Ponorogo, Vol 6 (2) The data obtained in the form of verbal utterances, transcribed into the
No 1 : Halaman 20-28. form of writing. (3) Classify the data obtained based on the problems studied.
_________________ (3) The data obtained has been translated into Bahasa Indonesia and
compiled data analysis results. And (3) Draw a knot. Based on the findings of
the study on the values of education in the Song Mambue Song lyrics at the
Batak tribe Angkola District of South Tapanuli North Sumatra Province can
be concluded (1) Values of religious education, (2) Educational values of
toughness, (3) the value of caring education, and (4) Honesty values.

© 2018 Universitas Muhammadiyah Ponorogo


Alamat korespondensi:
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ISSN 2303-3800 (Online)
ISSN 2527-7049 (Print)
E-mail: martuasutanpinayungan@yahoo.com
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

PENDAHULUAN menyangkut dengan perkembangan bahasa


Sastra lisan adalah bagian dari tradisi daerah yaitu bahasa Batak Angkola. Ada
yang berkembang di tengah kelompok kecendrungan masyarakat lebih menyenangi
masyarakat dengan menggunakan bahasa sastra yang disampaikan dengan bahasa
sebagai media utama. Sastra lisan ini lebih Indonesia dibandingkan dengan sastra yang
dulu muncul dan berkembang di masyarakat disampaikan dengan bahasa Batak Angkola.
daripada sastra tulis. Dalam kehidupan Pada dasarnya penyampaian karya sastra
sehari-hari, jenis sastra ini biasanya dengan menggunakan bahasa asli tempat
dituturkan oleh seorang ibu kepada anaknya, karya sastra itu dilahirkan akan lebih
seorang tukang cerita kepada pendengarnya, menarik, lebih terjaga kepaduan dan
guru kepada muridnya, ataupun antarsesama keruntutan teksnya.
anggota masyarakat. Untuk menjaga Kata-kata yang terdapat dalam lirik
kelangsungan sastra lisan ini, warga nyanyian mambue Anak memiliki kekuatan
masyarakat mewariskannya secara turun- nasihat dan pengajaran tentang agama,
temurun dari generasi ke generasi. budaya bermasyarakat, dan terdapat juga
Dalam msyarakat Batak Angkola pantang larang dalam kehidupan. Betapa
nyanyian menidurkan anak disebut mambue. apatisnya masyarakat jika membiarkan karya
Mambue Biasanya sebelum menidurkan sastra lirik nyanyian mambue anakhilang
anak, para orang tua pada masyarakat Batak dalam kehidupan masyarakat Batak Angkola.
Angkola gemar sekali mambue anaknya, dan Penelitian tentang lirik nyanyian mambue
ketika hendak mambue anak maka si anak anak masih belum banyak dilakukan. Bertitik
akan digendong (diompa) dengan memakai tolak dari latar belakang tersebut maka
kain gendongan yang disebut parompa, atau penting penelitian ini dengan judul ”Nilai-
memasukkannya ke dalam ayunan. Ketika si Nilai Pendidikan dalam Lirik Nyanyian
anak sudah dalam gendongan si orang tua, Mambue Anak Suku Batak Angkola di
maka si orang tua tersebut mulai mambue Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi
anaknya sambil menepuk-nepuk bokong si Sumatera Utara” dilakukan.
anak dengan pelan ataupun mengelus-elus Nilai-nilai pendidikan terrsebut
badannya. Selain itu hentakan kaki si menurut Sukamto dalam (Muslich, 2011:79)
orangtua akan turut mengikuti irama lagu meliputi: (1) kejujuran, (2) loyalitas dan
yang dinyanyikan. dapat diandalkan, (3) hormat, (4) cinta, (5)
Sastra lisan juga ketidak egoisan dan sensitifitas, (6) baik hati
mempunyai potensi dan peran sebagai ke dan pertemanan, (7) keberanian, (8) mandiri
kayaan budaya. Sastra lisan dapat dan potensial, (10) disiplin diri dan moderasi,
dijadikan sebagai modal apresiasi. Deng (11) kesetiaan dan kemurnian, dan (12)
an sastra lisan orang keadilan dan kasih sayang. Zubaedi
dapat mengetahui sejarah, pengalaman, (2011:74), mengemukakan bahwa nilai-nilai
pandangan hidup, adat istiadat, cita- pendidikan itu terdiri atas: (1) religius, (2)
cita dan berbagai kegiatan lain yang terda jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja
pat di sekitar kehidupan sastra itu. Dalam keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis,
artian, dalam karya cipta sastra sebenarnya (9) rasa ingin tahu, (10) semangat
tersirat kenyataan yang ada dalam masyar kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12)
akat. Hal ini berarti menghargai prestasi, (13) bersahabat/
keberadaan sastrawan berperan dan turut komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar
andil sebagai penyambung lidah membaca, (16) peduli lingkungan, (17)
masyarakat untuk memaparkan ide, peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.
aspirasi, dan kehendak. Dari beberapa nilai-nilai pendidikan
Pemeliharaan perkembangan sastra yang telah dikemukakan di atas, untuk
lisan di daerah Tapanuli Selatan sangat erat kepentingan penelitian nilai-nilai pendidikan
hubungannya dengan pemeliharaan tersebut disarikan menjadi empat nilai, yaitu:
kebudayaan sebagai identitas suatu kelompok (1) nilai-nilai pendidikan religius dengan
masyarakat. Hubungan pemeliharaan juga indikator sikap dan perilaku percaya pada

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 21
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

Tuhan yang Maha Esa, patuh kepada perintah berikut (1) Reduksi data, (2) Penyajian Data,
Tuhan, Menjahui larangan Tuhan, bersyukur, dan (3) penarikan simpulan.
amanah, dan Ikhlas. (2) Nilai pendidikan
ketangguhan dengan indikator sikap dan PEMBAHASAN
perilaku disiplin, ulet, dan berani Berdasarkan temuan penelitian
menanggung resiko. (3) Nilai-nilai mengenai nilai-nilai pendidikan dalam lirik
pendidikan kepedulian dengan indikator Nyanyian Mambue anak pada acara
sikap dan perilaku kasih sayang, sopan pernikahan Suku Batak Angkola Kabupaten
santun, pemaaf, bersahabat/komunikatif, Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara
peduli sosial, dan cinta keluarga. (4) Nilai- dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
nilai pendidikan kejujuran dengan indikator
sikap dan perilaku bertanggung jawab, Nilai-nilai Pendidikan Religius
memenuhi kewajiban, lapang dada, Dari hasil penelitian pada lirik
memegang janji, dan demokratis. Nyanyian Mambue anak penanaman nilai
Berdasarkan uraian di atas, tujuan pendidikan religius sangat jelas ditekankan
penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai- pada anjuran menjalankan agama dan tunduk
nilai pendidikan dalam lirik Nyanyian kepada aturan dan hukum Allah. Jika setiap
Mambue anak pada suku Batak Angkola di manusia akan saling menghormati dalam
Kabupaten Tapanuli Selatan. Nilai-nilai menjalankan agamanya, maka hubungan
pendidikan yang dimaksud, yaitu (1) nilai- yang harmonis akan terjalin dan akan
nilai pendidikan religius, (2) Nilai pendidikan menjadikan hidup manusia menjadi tenteram
ketangguhan, (3) Nilai-nilai pendidikan dan bahagia karena nilai religius merupakan
kepedulian, (4) Nilai-nilai pendidikan keterkaitan antarmanusia dengan Tuhan
kejujuran. sebagai sumber ketentraman dan kebahagiaan
Hasil penelitian dengan kajian nilai- di dunia. Nilai religius akan menanamkan
nilai pendidikan dalam lirik Nyanyian sikap manusia untuk tunduk dan taat kepada
Mambue Anak pada Suku Batak Angkola di Tuhan atau dalam keseharian kita kenal
Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi dengan takwa. Kedudukan dan kepatuhan
Sumatera Utara mempunyai dua manfaat. seorang muslim kepada aturan dan hukum
Pertama, manfaat teoritis dan kedua manfaat Allah berimplikasi bagi dirinya, tetangga,
praktis. orang lain, dan lingkungannya.
Nilai-nilai pendidikan yang
METODE PENELITIAN ditanamkan kepada generasi penerus adalah
Metode penelitian yang digunakan penanaman karakter generasi penerus yang
adalah deskriptif kualitatif. Sebelum religius. Pembentukan karakter religius
pengambilan data di lapangan, terlebih generasi muda harus ditanamkan dari
dahulu dilakukan survei pendahuluan untuk generasi ke genersai, khususnya generasi
mengetahui keberadaan nyanyian mambue muda senantiasa berpegang teguh pada ajaran
anak di lokasi penelitian. Pengumpulan data agama. Generasi yang berkarakter religius
dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, adalah buah dari pendidik yang baik dan
tahap perekaman sastra lisan nyanyian selalu berpegang teguh pada ajaran agama.
mambue anak pada suku Batak Angkola di Agama merupakan serangkaian perintah
Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Allah tentang perbuatan dan akhlak yang
Sumatera Utara.. Tahap kedua, pengumpulan dibawa oleh para rasul untuk menjadi
data tentang lingkungan penceritaan. pedoman bagi umat manusia (Thabatabai,
Instrumen penelitian ini adalah peneliti 2011:15).
sendiri dibantu perangkat alat lainnya, antara Pembentukan karakter religius tidak
lain (1) alat perekam audiovisual; (2) terlepas dari peran orang tua dalam keluarga.
lembaran pencatatan,; (3) pedoman Keluarga merupakan bagian dari pendidikan
wawancara. Selanjutnya analisis data dalam dari pendidikan luar sekolah sebagai wahana
penelitian ini terdiri dariatas tiga langkah pendidikan religius yang ampuh ( Hasbulloh,
2005:185). Sebagaimana dikemukan pada

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 22
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

pembahasan temuan nilai-nilai pendidikan kepada Allah, baik untuk kepentingan dunia
bahwa keluarga merupakan tempat maupun kepentingan di akhirat nanti.
pendidikan yang pertama dan utama bagi Nilai-nilai pendidikan religius yang
anak. Dalam hal ini Al quran secara tegas ditemukan dari hasil penelitian adalah
mengungkapkan tentang peranan orang tua menganjurkan melaksanakan perintah Allah,
untuk membentuk dan mendidik anak. Hal menganjurkan pembentukan karakter
ini dijelaskan dalam surah luqman ayat 17. generasi penerus untuk selalu melaksanakan
“Hai anakku, laksanakanlah salat dan ajaran agama, dan tidak meninggalkan salat.
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik Salat merupakan kewajiban paling utama
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang bagi seorang muslim setelah mengucapkan
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang dua kalimat syahadat. Rajab (2011:50)
menimpa kamu. Sesungguhnya yang mengemukakan salat adalah pengawasan,
demikian itu Termasuk termasuk perkara pengawalan, pengayoman, dan perlindungan
yang penting” (Q.S. Luqman: 17) diri. Salat dapat membentengi individu
Berdasarkan ayat di atas, pendidikan terjebak dalam kemaksiatan dan dosa. Posisi
dalam keluarga berperan penting salat dalam islam telah digambarkan oleh
mengembangkan karakter, keperibadiaan, Rasulullah Saw.dalam salah satu sabdanya,
nilai-nilai budaya, nilai-nilai keagamaan dan “salat adalah tiang agama.” Salat merupakan
moral. Salah satu niliai religius yang penentu apakah seseorang itu beriman atau
ditanamkan dalam lirik Nyanyian Mambue kafir. Bahkan, salat adalah tolok ukur
anak sebagai pembentukan karakter generasi keberhasilan seseorang dalam beramal
penerus yang religius adalah selalu bersyukur (Syarbini, 2012:109).
kepada Allah subhanahu wa taala. Syukur Ada beberapa dalil dari al quran dan
adalah pengakuan terhadap nikmat yang telah al hadits yang menjelaskan kewjiban salat
diberikan Alllah, yang dibuktikan dengan dan pentingnya salat dalam kehidupan. Salah
ketundukan kepada-Nya. Jadi syukur itu satunya adalah surah Al quran QS Annisa
adalah mempergunakan nikmat Allah ayat 103,
menurut kehendak Allah sebagai pemberi “Maka apabila kamu telah
nikmat. Karena itu, dapat dikatakan syukur menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah di
sebenarnya adalah mengungkapkan pujian waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
kepada Allah dengan lisan, mengakui dengan berbaring. Kemudian apabila kamu telah
hati akan nikmat-Nya, dan mempergunakan merasa aman, maka dirikanlah salat itu
nikmat itu sesuai dengan kehendak Allah (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu
(Syarbini, 2012:84). adalah fardhu yang ditentukan waktunya
Berkenaan dengan pembahasan atas orang-orang yang beriman”.
dalam penelitian ini, bersyukur yang ingin
ditanamkan kepada generasi penerus sebagai Berdasarkan ayat tersebut Syarbini
pembentuk karakter adalah bersyukur dengan (2012:114) menjelaskan bahwa salat
lisan. Bersyukur menggunakan lisan adalah merupakan kewajiban yang dibatasi oleh
memuji Allah subhanahu wataala atas segala waktu-waktunya, tidak boleh terlambat
karunia yang telah Allah berikan, dengan mengerjakannya. Salat juga merupakan
cara mengucapkan bismillah sebelum kewajiban setiap muslim yang sudah aqil
melakukan pekerjaan dan mengucapkan baligh. Jadi, perintah salat merupakan
alhamdulillah sesudah melakukan pekerjaan. perintah agama yang melatih seorang muslim
Bersyukur memiliki berbagai macam hikmah disiplin dalam melaksanakan salat.
dan keutamaan, oleh karena itu islam Diharapakan dengan disiplin dalam salat,
memerintahkan kepada umatnya untuk selalu seseorang akan mampu menerapkan nilai
menyampaikan rasa syukur kepada Allah disiplin itu dalam bidang kehidupan lainnya.
subhanahu wataala dalam berbagai kondisi
dan waktu yang ada. Banyak hikmah dan Nilai-nilai Pendidikan Ketangguhan
keutamaan yang diraih oleh seorang muslim Nilai-nilai pendidikan ketangguhan
yang senantiasa menyampaikan puji syukur dapat dijadikan salah satu pembentukan

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 23
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

karakter generasi penerus. Disiplin dan besar pengorbanan seorang ibu.


merupakan tindakan yang menunjukkan Pengorbanann ibu belum seleai sampai di
perilaku tertib dan patuh pada berbagai situ. Setelah melahirkan tugas seorang ibu
ketentuan dan peraturan (Zubaedi, 2011:74). semakin berat. Sepanjang hari Ibu menjaga
Disiplin dan ulet merupakan sikap terpuji dan tidak pernah luput dari pandangan dan
yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang perhatian sang ibu. Seorang ibu rela tidak
menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. tidur demi melihat anaknya tidur nyenyak,
sifat tersebut harus dilakukan secara integral khawatir ada seekor nyamuk yang
sebab antara yang satu dengan yang lainnya menggigitnya. Setiap malam ibu terbangun
saling mendukung. Disiplin dan ulet adalah karena mendengar tangisan anak, sang ibu
kunci dalam mencapai kesuksesan dan tujuan langsung terbangun untuk menyusui dan
yang dicita-citakan manusia. Untuk itu, mengganti popok anak. Pengorbanan dan
generasi penerus dituntut untuk selalu penderitaan ibu tidak berlangsung singkat.
memiliki dan menjaga sifat disiplin dan ulet. Kasih sayang seorang ibu yang luar biasa dan
Agar dalam menjalani kehidupan dan membutuhkan kesabaran. Gambaran kasih
melakukan pekerjaan tetap menjadi orang sayang orang tua kepada anak inilah yang
yang selalu optimis dan berpikiran positif. ingin ditanamkan kepeda generasi muda
Berkenaan data di atas disiplin dan ulet yang sebagai pembentukan karakter kasih sayang
dimaksud dalam data tersebut adalah apabila kelak mempunyai keturunan.
pembentukan karakter generasi penerus Kutipan Nyanyian Mambue anak
dalam menuntut ilmu dan melakukan suatu yang menganjurkan kasih sayang anak
pekerjaan. kepada orang tua terdapat dalam data. Dalam
data juga terdapat penanaman pembentukan
Nilai-nilai Pendidikan Kepedulian karakter kepada generasi penerus untuk
Selanjutnya, nilai-nilai pendidikan selalu berbakti kepada orang tua. Berbakti
yang terdapat dalam Nyanyian Mambue anak kepada orang tua merupakan salah satu
sebagai pembentukan karakter adalah ajaran Islam yang utama dan tindakan yang
penanaman karakter kepedulian. Nilai-nilai mulia. Dikatakan demikian, karena dengan
pendidikan kepedulian berindikator kepada berbakti kepada orang tua berarti telah
sifat dan perilaku kasih sayang. Kasih sayang melaksanakan dua hal sekaligus, yaitu
yang terdapat dalam lirik Nyanyian Mambue melaksanakan perintah Allah subhanahu
anak ini berupa kasih sayang orang tua wataala dan berbuat baik kepada sesama
kepada anak dan kasih sayang anak kepada makhluk Allah (Syarbini, 2012:256).
orang tua. Kasih sayang orang tua kepada Kewajiban berbakti kepada orang tua
orang tua terdapat dalam data. Kasih sayang merupakan salah satu bentuk balas budi atas
orang tua dalam kutipan tersebut perjuangan dan pengorbanan orang tua dalam
diekspresikan melalui mencium, memeluk, membesarkan dan mendidik anak. Berbakti
merangkul, mengusap rambut, dan kepada orang tua membangun kesadaran
sebagainya. Sentuhan kasih sayang yang untuk senantiasa mengingat masa kecil yang
ditanamkan dalam pembentukan karakter penuh dengan curahan kasih sayang orang
generasi penerus sangat penting. Ada banyak tua, hal ini dilakukan untuk menumbuhkan
kebaikan yang dapat diperoleh dari kasih kasih sayang kepada orang tua. Salah satu
sayang. Salah satu kebaikan adalah dapat cara yang terbaik berbakti kepada orang tua
mendekatkan jiwa orang tua dengan anak. adalah dengan mentaati semua perintahnya,
Orang tua yang sedikit melakukan sentuhan menyetujui apa yang dikehendakinya, dan
fisik menunjukkan renggangnya ikatan bathin memenuhi segala keinginannya. Berdasarkan
antara keduanya. dari kelima kutipan Nyanyian Mambue anak
Kutipan Nyanyian Mambue anak di atas, menganjurkan kepada penerus
dalam data menguraikan kasih sayang orang generasi muda berkarakter kepedulian kepada
tua kepada anak. Orang tua mengandung dan sesama yang berindikator kepada kasih
merawat serta dijaga selama sembilan bulan sayang orang tua kepada anak dan kasih
bahkan lebih. Bisa dibayangkan betapa berat sayang anak kepada orang tua.

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 24
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

Kutipan Nyanyian Mambue anak sayang. Silaturrahmi idealnya dilakukan


yang menganjurkan peduli antarsesama dengan saling mengunjungi, berbagi kasih
terdapat dalam data. Kutipan tersebut sayang, saling menasihati, dan bekerja sama
menganjurkan pembentukan karakter dalam kebaikan antarsesama anggota
generasi penerus agar selalu peduli keluarga atau yang lainnya.
antarsesama. Peduli sosial dan senang Berdasarkan penjelasan dan data di
membantu merupakan sebuah ajaran yang atas, pembentukan karakter generasi penerus
universal dan dianjurkan oleh semua agama. dalam brsahabat dan komunikatif harus
Meski begitu, kepekaan untuk melakukan ditanamkan, demi terwujudnya generasi
semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja pada penerus yang berkarakter. Generasi penerus
diri setiap orang karena membutuhkan proses tidak dapat terlepas dari intraksi dengan
melatih dan mendidik. Zubaidi (2011:74) berbagai orang, baik yang ada dalam
berpendapat peduli sosial merupakan sikap keluarga sendiri maupun di luar keluarga.
dan tindakan yang selalu ingin memberikan Dalam interaksi ini, generasi penerus
bantuan pada orang lain dan masyrakat yang diajarkan melalui Nyanyian Mambue anak
membutuhkan. Memiliki jiwa kepedulian mengenai kedudukan dirinya terhadap orang
sosial sangat penting bagi setiap orang karena lain.
kita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini,
begitu juga pentingnya bagi anak karena Nilai-nilai Pendidikan Kejujuran
kelak mereka pun akan hidup mandiri tanpa Nilai pendidikan terakhir yang
orangtuanya lagi. Dengan jiwa sosial yang terdapat dalam Nyanyian Mambue anak
tinggi, mereka akan lebih mudah sebagai pembentukan karakter adalah
bersosialisasi serta akan lebih dihargai. Hal penanaman karakter kejujuran. Nilai-nilai
inilah yang terdapat di dalam data Nyanyian pendidikan kejujuran berindikator kepada
Mambue anak. Pembentukan karakter sifat dan perilaku yang bertanggung jawab,
kepedulian sosial pada generasi penerus memenuhi kewajiban, lapang dada, dan
untuk mewujudkan generasi penerus menepati janji. Dengan empat sikap ini
diharapkan berjiwa sosial dan menjadi diharapkan generasi berikutnya mampu
kebanggaan keluarga dan bangsa. menjadi karakter yang jujur. Untuk lebih
Kutipan Nyanyian Mambue anak jelasnya kutipan tersebut terdapat dalam
dalam data menganjurkan pembentukan data.
karakter generasi penerus yang Berkenaan data di atas, data tersebut
bersahabat/komunikatif. Kehidupan di dunia menanamkan nilai-nilai pendidikan kejujuran
tidak bisa terlepas dari hubungan dengna yang berindikator kepada sifat dan perilaku
orang lain. Manusia tidan dapat berdiri tanggung jawab. Tanggung jawab yang
sendiri dan senantiasa membutuhkan bantuan dimaksud adalah tanggung jawab dalam
orang lain. Kehidupan sosial berjalan lancar memenuhi kebutuhan sekolah anak dan usaha
apabila berjalan harmonis, serasi, akur, dan keras orang tua. Thabatabai menjelaskan
menjaga komunikasi antarsesama. Salah satu (2011:246) manusia makhluk yang paling
cara menciptakan kehidupan sosial yang pelik dan menakjubkan yang membutuhkan
harmonis adalah menjalin silaturrahmi atau kebutuhan-kebutuhan yang lebih besar
menyambung kekerabatan. Syarbini daripada makhluk-makhluk lainnya.manusia
(2012:230) istilah silaturrahmi meupakan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang lebih
gabungan dari dua kata, yaitu shilah dan banyak untuk memperoleh kebutuhan-
arrahi/ arrahmi. Kata shilah berasal dari kebutuhan untuk memenuhi kebuhan
washala, yashilu, washlan, wa shilatan yang keluarganya.
berarti hubungan atau menghubungkan. Salah satu bentuk tanggung jawab
Arrahim berarti kerabat yang masih ada orang tua dalam memenuhi sekolah anak
pertalian darah, arrahim juga berarti rahma dengan bersawah dan berkebun. Dari data
yaitu lembut, penuh cinta, dan kasih sayang. tersebut digambarkan kerja keras orang tua
Jadi, silaturrahmi adalah menghubungkan tali sampai orang tua tidak lagi memikirkan
kekerabatan atau menghubungkan rasa kasih kesehatannya. Hujan dan panasnya terik

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 25
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

matahari bukan lagi menjadi hambatan untuk pendidikan kepedulian dengan indikator
tidak bekerja demi memenuhi pendidikan demoktis inilah yang perlu ditanamkan
anak. Hal ini diuraikan untuk penanaman kepada generasi penerus untuk mewujudkan
pembentukan karakter bagi generasi penerus, generasi penerus yang demokratis/terbuka
khususnya bagi genersi penerus yang ingin tanpa membedakan tanpa membedakan ras,
melaksanaka pernikahan.Oleh karena itu, agama, gender, golongan, suku dan budaya
nilai pendidikan kejujuran merupakan suatu .
sikap yang sangat penting demi terciptanya SIMPULAN DAN SARAN
generasi penerus yang jujur dengan indikator Simpulan
sifat dan perilaku tanggung jawab kepada Berdasarkan temuan penelitian
keluarga. mengenai nilai-nilai pendidikan dalam lirik
Kutipan Nyanyian Mambue anak Nyanyian Mambue anak dapat disimpulkan
dalam data menganjurkan pembentukan bahwa nilai-nilai pendidikan religius yang
karakter generasi penerus yang terkandung dalam kutipan Nyanyian
demokratis/terbuka. Sikap Mambue anak adalah nilai-nilai pendidikan
demokratis/terbuka merupakan bentuk religius yang menganjurkan kepatuhan
penghargaan terhadap kebebasan sesama terhadap peraturan Allah, mengerjakan salat,
manusia, termasuk rasa menghargai terhadap anjuran untuk selalu mengucapkan rasa
hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada syukur kepada Allah dengan selalu
hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka mengucapkan bismillah sebelum melakukan
yang didasarkan atas kesadaran akan pekerjaan dan mengucapkan Alhamdulillah
pluralisme dan keterbatasan diri akan di akhir pekerjaan. Nilai-nilai pendidikan
melahirkan kemampuan untuk menahan diri ketangguhan yang terkandung dalam kutipan
dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian Nyanyian Mambue anak adalah nilai-nilai
dan pilihan. Hal ini senada dengan yang yang mengarahkan ketangguhan yang
disampaikan oleh Zubaedi (2011:74) berindikator kepada sifat dan prilaku disiplin,
demokratis/terbuka adalah sikap cara ulet, dan berani menanggung resiko. Nilai-
berpikir, bersikap, dan bertindak yang nilai pendidikan kepedulian yang terkandung
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan dalam kutipan Nyanyian Mambue anak
orang lain. adalah nilai-nilai yang berindikator kepada
Manusia merupakan makhluk sifat dan perlilaku. Nilai-nilai Kejujuran yang
individu sekaligus sebagai makhluk sosial. terkandung dalam kutipan Nyanyian
Sebagai makhluk sosial tentunya manusia Mambue anak adalah nilai-nilai yang
dituntut untuk mampu berinteraksi dengan menekan kepada kejujuran yang berindikator
individu lain dalam rangka memenuhi kepada tanggung jawab orang tua memenuhi
kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan kebutuhan anak dan demokratis.
sosial dalam masyarakat, seorang individu Saran
akan dihadapkan dengan kelompok- Berdasarkan hasil penelitian yang
kelompok yang saling berbeda warna, salah telah dideskripsikan tentang nilai-nilai
satunya adalah perbedaan agama. Dalam pendidikan yang diuraikan dalam bab
menjalani kehidupan sosialnya tidak bisa sebelumnya, maka dapat dipaparkan
dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang beberapa saran yang menyangkut dengan
akan dapat terjadi antarkelompok tujuan penelitian ini, yaitu kepada:
masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras 1. Generasi muda, terutama generasi yang
maupun agama. Dalam rangka menjaga ada di Kabupaten Tapanuli Selatan,
keutuhan dan persatuan dalam masyarakat diharapkan menjadi Generasi yang
maka diperlukan sikap saling sikap berkarakter religius, ketangguhan,
demokratis/terbuka, sehingga gesekan- kepedulian, dan kejujuran.
gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian 2. Masyarakat Batak Angkola, dalam hal ini
dapat dihindari. Masyarakat juga dituntut orang-orang yang mengetahui tentang
untuk saling menjaga hak dan kewajiban nyanyian mambue anak, hendaknya
antara yang satu dengan yang lainnya. Nilai menyadari bahwa mereka sudah jarang

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 26
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

menyanyikan kembali Nyanyian mambue ----------. 2007. Folklor Indonesia Ilmu


anak tersebut kepada generasi berikutnya. Gosip, dongeng, dan lain-lain.
Terkadang muncul anggapan yang Jakarta: Temprint.
mengatakan bahwa tidak ada gunanya Darmadi, Hamid. 2009. Dasar Konsep
mengetahui nyanyian Mambue anak Pendidikan Moral. Bandung:
tersebut. Padahal, dapat ditelaah Nyanyian Alfabeta.
Mambue anak dapat membentuk karakter Harahap, H.M.D. 1986. Adat Istiadat
generasi muda yang berkarakter religius, Tapanuli Selatan. Jakarta: Grafindo
ketangguhan, kepedulian, dan kejujuran. Utama.
Nyanyian Mambue anak juga gambaran Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu
budaya, jati diri, dan sarana yang dapat Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
mewariskan budaya-budaya yang ada di Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara yang
masyarakat. Terlupakan. Malang:Dioma.
3. Pemerintah Dinas Kebudayaan dan Kaelan. 2010. Pendidikan
Pariwisata di Provinsi Sumatera Utara, Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.
hendaknya dapat mendokumentasikan Koreh, Ratu, dkk. 1998. Nilai Budaya dalam
berbagai budaya dan sistem adat yang Sastra Lisan Sabu. Kupang: Pusat
terdapat di berbagai daerah di Provinsi Pembinaan dan Pengembangan
Sumatera Utara. Selain itu, kepada Dinas Bahasa Departemen Pendidikan dan
Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara Kebudayaan Jakarta.
hendaknya juga memuat materi ini Koentjaraningrat. 1984. Masyarakat Desa di
sebagai mata pelajaran muatan lokal. Indonesia. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Guru bahasa Indonesia di SMP dan Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu
SMA di Kecamatan batang Angkola Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Koreh, dkk. Nilai Budaya dalam Sastra
Sumatera Utara agar dapat mengembangkan Lisan Sabu. Jakarta: Pusat
rencana pelaksanaan pembelajaran mata Pembinaan dan Pengembangan
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan Bahasa Departemen Pendidikan dan
memberi muatan materi tentang Nyanyian Kebudayaan Jakarta.
Mambue anak khususnya dalam nilai-nilai Miles, M.B. and Huberman, A.M. 1992.
pendidikan religius, ketangguhan, Analisis Data Kualitatif. Terj.
kepedulian, dan kejujuran. Jika dilaksanakan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta:
dalam pembelajaran oleh guru-guru, maka University Indonesia Press.
proses pembelajaran akan menjadi lebih Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
menarik dan menyenangkan sehingga siswa Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
mengetahui kekayaan budayaanya sendiri Remaja Rosdakarya.
dan dapat membentuk karakter siswa ke arah Mulyana, Rohmat. 2011. Mengartikulasikan
yang lebih baik, seperti berkarakter religius, Pendidikan Nilai. Bandung:
ketangguhan, kepedulian, dan kejujuran. Alfabeta.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter
DAFTAR RUJUKAN Menjawab Tantangan Krisis
Alisjahbana, Sutan Takdir. 2009. Puisi Lama. Multidimensional. Jakarta: Bumi
Jakarta: Dian Rakyat. Aksara.
Brannen. 2002. Memadu Metode Penelitian Rajab, Khairunnas. 2011. Psikologi Ibadah
Kualitatif dan Kuantitatif. Memakmurkan Kerajaan Ilahi di
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hati Manusia.Pekanbaru: Amzah.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, Metode,
Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain- dan Teknik Penelitian Sastra.
lain. Jakarta: Temprint. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 27
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No 1, Januari 2018
ISSN 2303-3800 (Online), ISSN 2527-7049 (Print)

Ritonga, Parlaungan. 2002. Sistem Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif


Pertuturan Masyarakat Tapanuli Kualitatif dan R&D. Bandung:
Selatan. Medan: Yandira Agung. Alfabeta.
Sadulloh, Uyoh. 20011. Pengantar Filsafat Thabatabai, Allamah Sayyid Muhammad
Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Husain. 2011. Inilah Islam
Semi, Atar. 2008. Stilistika Sastra. Padang: Pemahaman Dasar Konsep-Konsep
Universitas Negeri Padang. Islam. Jakarta: Sandra Press.
Siahaan, Nalom. 1982. Adat Dalihan Natolu. Zarman, Wendi. 2012. Ternyata Mendidik
Jakarta: Grafina. Anak Cara Rosulullah. Bandung:
Sjarkawi.2011. Pembentukan Kepribadian Ruang Kata.
Anak. Jakarta: Bumi Aksara. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter.
Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Jakarta: Kencana.
Penelitian Sastra lisan. Surabaya: Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan
Citra Wacana. Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan.
Suwardi dan Syaiful Anwar. 2005. Jakarta: Bumi Aksara.
Pendidkan Nilai, Norma dan
Moral. Pekanbaru: UNRI Press.

Husniah Ramadhani pulungan, Ismail Rahmad Daulay, dan Ahmad Yamin Hasibuan | 28

Anda mungkin juga menyukai