Bab 20
Bab 20
PENGAUDITAN II
BAB 20
Oleh:
KELOMPOK 9
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan
Kas merupakan satu-satunya akun yang tidak dimasukkan dalam setiap siklus kecuali
persediaan dan pergudangan. Kas merupakan hal yang penting bagi auditor terutama karena
besarnya potensi kecurangan, atau karena kemungkinan terjadinya kesalahan yang tidak
disengaja.
A. AKUN-AKUN KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN
Terdapat beberapa jenis akun kas yang umumnya digunakan oleh sebagian perusahaan besar.
Auditor akan mengetahui lebih banyak jenis saldo kass setelah memahami bisnis klien. Berikut
jenis akun kas yang utama:
Akun Kas Umum
Akun kas umum adalah titik fokus bagi banyak perusahaan karena semestinya seluruh
penerimaan kas dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini. Misalnya, pengeluaran dalam
siklus akusisi dan pembayaran biasanya dibayar melalui akun kas umum, dan penerimaan kas
dalam siklus penjualan dan penagihan juga disetorkan ke dalam akun tersebut.
Akun Impres
Pada umumnya banyak perusahaan yang mengunakan akun impres. Misalnya, membuat akun
penggajian impres terpisah untuk meningkatkan pengendalian internal pembayaran gaji. Saldo
tetap, misalkan Rp. 5.000.000,- dibuat dalam akun bank penggajian. Segera sebelum setiap
periode pembayaran, suatu cek atas transfer elektronik ditarik pada akun kas umum untuk
menyetorkan total jumlah penggajian bersih ke akun penggajian. Setelah cek untuk gaji
dilakukan pada akun penggajian impres, akun bank seharusnya memiliki saldo Rp. 5.000.000,-.
Satu-satunya setoran ke dalam akun adalah untuk penggajian mingguan dan semi bulanan dan
satu-satunya pengeluaran adalah pembayaran cek kepada karyawan.
Akun Bank Cabang
Akun bank cabang berguna untuk membangun relasi dengan bank dalam komunitas lokal dan
memungkinkan sentralisasi operasional pada tingkat cabang. Dalam beberapa perusahaan,
penyetoran dan pengeluaran untuk setiap cabang dibuat dalam akun yang berbeda, dan kelebihan
kas secara periodik dikirimkan ke akun bank umum pada kantor pusat. Akun cabang dalam ini
seperti akun umum, tetapi pada tingkat cabang.
Dana Kas Kecil Impres
Dana kas kecil impres bukan merupakan akun bank, tetapi hampir sama dengan kas pada
bank. Kun kas kecil biasanya merupakan akun kas yang simpel untuk keperluan biaya yang
mendadak. Akun ini digunakan untuk pengeluaran kas berjumlah kecil yang lebih mudah
dibayarkan jika menggunakan uang tunai dibandingkan dengan cek atau untuk memudahkan
karyawan dalam mencairkan cek gaji atau pribadi.
Setara Kas
Perusahaan ini biasanya menginvestasikan kelebihan akumulasi kas dalam bagian tertentu
dalam suatu siklus, dimana kas tersebut akan diperlukan dalam waktu dekat dan bisa disebut
setara kas yang sangat likuid. Setara kas meliputi deposito berjangka, sertifikat deposito, dan
dana pasar uang. Setara kas bisa sangat material dan dimasukan dalam laporan keuangan sebagai
keuangan dari akun kas jika merupakan investasi jangka pendek yang siap dikonversikan
menjadi kas dalam jumlah yang pasti, dan tidak dapat dirisiko signifikan atas perubahan nilai
dari perubahan tingkat bunga. Sekuritas yang dapat diperdagangkan dan investasi berbunga
dengan jangka waktu yang lebih panjang bukan merupakan setara kas.
Walaupun pengujian audit atas transfer antarbank biasanya terkait kecurangan, tindakan ini juga
bisa dilakukan banyak transfer antarbank tanpa memerhatikan pengendalian internal. Bila ada
kemungkinan kiting, maka dapat mengakibatkan salah perhitungan antara kas dan utang dagang.
Saldo akun-akun instrument keuangan bisa material tergantung kepada tipe dan frekuensi
aktivitas investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko inheren instrument keuangan
meliputi : tujuan manajemen berkaitan dengan aktivitas investasi (misalnya : untuk
meminimumkan risiko), kompleksitas sekuritas atau derivatif, pengalaman perusahaan di masa
lalu dengan investasi tertentu, dan apakah faktor eksternal seperti misalnya risiko kredit atau
risiko tingkat bunga berdampak terhadap asersi-asersi yang relevan. Banyak dari risiko tersebut
berkaitan dengan tujuan keakuratan, penggolongan, dan nilai bisa direalisasi. Faktor lain yang
menambah risiko inheren untuk instrument keuangan adalah kompleksitas standar akuntansi
yang relevan. Sebagaian besar instrument keuangan diniliai berdasarkan taksiran nilai wajar (fair
value estimates). Standar akuntansi membedakan estimasi nilai wajar level satu (bisa
diobservasi, misalnya “quoted”, harga di pasar aktif untuk aset dan utang), dan estimasi level dua
atau level tiga. Estimasi level dua menggunakan input yang bisa diobservasi (langsung atau tidak
langsung) yang bukan quoted price, seperti misalnya harga untuk aset atau utang yang serupa,
sedangkan estimasi level tiga menggunakan input yang tidak bisa diobservasi seperti misalnya
pricing model atau aliran kas didiskonto (discounted cash flow). Estimasi-estimasi tersebut
membutuhkan pertimbangan manajemen yang signifikan dan auditor juga perlu
mempertimbangkan insentif manajemen untuk menggolongkan investasi apakah sebagai level
dua atau level tiga. Semua risiko tersebut dikombinasikan dengan volatilitas pasar terakhir dan
potensi pasar menjadi tidak likuid, menghasilkan potensi signifikan untuk terjadinya kesalahan
penggolongan saldo-saldo instrument keuangan.
Prosedur analitis biasanya tidak begitu penting dalam menilai saldo akhir tahun
instrument keuangan karena saldo-saldo tersebut bisa berfluktuasi dari tahun ke tahun, dan tidak
selalu berkaitan dengan akun yang lain. Namun demikian, prosedur analitis bisa digunakan untuk
menguji kewajaran pendapatan bunga dan dividen. Auditor juga bisa membandingkan presentase
relatif investasi pada ketiga kategori nilai wajar (level satu, dua, atau tiga) dari tahun ke tahun
untuk menilai perubahan dalam srategi investasi atau risiko portfolio.
Titik tolak pengujian saldo akhir akun-akun instrument keuangan adalah mendapatkan
suatu daftar (skedul) aktivitas investasi selama tahun yang diperiksa. Daftar aktivitas investasi
meliputi saldo awal, pembelian dan penjualan instrument keuangan termasuk laba atau rugi, dan
saldo akhir yang dicatat pada nilai wajar pasar atau nilai lain sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku. Daftar tersebut juga berisi pendapatan dividend dan pendapatan bunga.
Tujuan audit saldo dan pengujian rinci saldo atas instrument keuangan yang lazim dilakukan
auditor dapat dilihat pada Tabel 20. Tujuan terpenting adalah keberadaan, keakuratan, nilai bisa
direalisasi untuk investasi dalam sekuritas, sedangkan kelengkapan juga penting untuk keuangan
derivatif. Tujuan penyajian dan pengungkapan juga sangat penting karena banyaknya
persyaratan dan pengungkapan berkaitan dengan estimasi nilai wajar.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono. 2014.Auditing Edisi II. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN