Anda di halaman 1dari 2

1.

uji validitas

Valid tidaknya suatu instrumen peneitian dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan skor item
dengan skor total. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson Product
Moment. Suatu instrument dikatakan valid jika r hitung > 0,2 (Sugiyono, 2018)

menunjukkan bahwa instrumen penelitian variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3),
tempat (X4), orang (X5), proses (X6), bukti fisik (X7), dan customer loyalti (Y) seluruhnya
adalah valid. Dikatakan valid karena semua instrumen penelitian memiliki r > 0,2. Hal ini berarti
instrument penelitian yang digunakan adalah sah yaitu pernyataan-pernyataan pada kuisioner
mampu mengungkapkan apa yang diukur oleh kuisioner tersebut.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item
pernyataan dalam kuisioner yang telah dinyatakan valid. Suatu instrumen dikatakan reliabel
apabila koefesien korelasi alpha (Chronbach’s Alpa) > 0,60.

menunjukkan bahwa instrumen penelitian variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3),
tempat (X4), orang (X5), proses (X6), bukti fisik (X7), dan customer loyalti (Y) seluruhnya
adalah reliabel. Dikataran reliabel karena semua instrumen penelitian memiliki koefesien
Chronbach’s Alpha (α) lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti seluruh instrumen penelitian adalah
reliabel atau handal karena jawaban tiap responden dianggap konsistem atau stabil dari waktu ke
waktu.

3. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan seluruhnya adalah valid
dan reliabel sehingga seluruhnya instrument dapat digunakan dalam análisis

4. penentuan sampel

Teknik yang akan digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode non probability
sampling yaitu metode pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
secara khususnya metode yg digunakan adalah non probability Sampling Aksidental

dimana Sampling Aksidental atau Accidental Sampling adalah teknik penentuan


sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih
dahulu. Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang
ditemui.
dan peneentuan sampel dalam penelitian ini juga menggunakan rumus slovin karena dalam peneliti
menentukan batas minimal sampel yang dapat memenuhi syarat margin of error 5% dengan
memasukkan margin error tersebut ke dalam formula atau rumus slovin.

Anda mungkin juga menyukai