FAKULTAS TEKNIK
2018
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kita ucapkan puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat dan hikmat-Nya lah makalah tugas terstruktur ini bisa
diselesaikan tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan judul “BAHAN GALIAN
NON LOGAM (CLAY)”. Didalamnya dimuat beberapa informasi tentang tanah
liat (clay) seperti jenis-jenis tanah liat, proses terbentuknya, mineral yang
terkandung dan pemanfaatan dari tanah liat tersebut.
Makalah ini dibuat sesuai dengan intruksi yang diberikan oleh dosen.
Selain untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah KRISTALOGRAFI DAN
MINERALOGI, makalah ini juga untuk memperkaya wawasan mahasiswa pada
umumnya, dan khususnya bagi saya sebagai penyusun makalah ini. Semoga
dengan dibuatnya makalah ini kita bisa lebih banyak tau lagi tentang bahan galian
non logam (clay).
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................……..i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iv
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses pembentukan tanah liat primer dan sekunder……………..5
Gambar 2.2 Bentuk Partikel tanah liat…………………………………………..6
Gambar 2.3 Asal Usul tanah liat secara sederhana……………………………..6
Gambar 2.4 Tanah liat Primer …………………………………………………..7
Gambar 2.5 Tanah liat Sekunder………………………………………………..8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui bahwa bahan galian dikenal sebagai
bahan- bahan hasil dari pertambangan yang diperoleh dengan cara
pelepasan dari batuan induknya yang berada di dalam kerak Bumi. Bahan-
bahan galian ini biasanya terdiri dari berbagai jenis mineral. Mineral
sendiri merupakan bahan kandungan yang ada di dalam kerak Bumi yang
bisa berupa benda padat, cair maupun gas. Mineral ini terbentuk dari
material- material yang homogen, yang terbentuk di dalam kerak Bumi
secara alami dari bahan- bahan yang anorganis namun memiliki komposisi
kimia tertentu dengan struktur atom dan sifat fisik yang sama.
Berdasarkan keterjadian dan sifatnya bahan galian dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok : mineral logam dan non logam, mineral
industri serta batu bara dan gambut. Karakteristik ketiga bahan galian
tersebut berbeda, sehingga metode eksplorasi yang dilakukan juga
berbeda. Oleh karena itu diperlukan berbagai macam metode untuk
mengetahui keterdapatan, sebaran, kuantitas dan kualitasnya. Mineral non
logam merupakan kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk
mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya (tidak dapat
menghantarkan listrik). Salah satu contoh bahan tambang mineral non
logam adalah tanah liat (clay).
Kata tanah liat berasal dari kata “liat” itu sendiri yang berarti “tidak
kaku” (lentur, bisa dibentuk), jadi kata “tanah liat” dapat juga diartikan
sebagai tanah yang liat. Berbeda dengan jenis – jenis tanah yang lain,
tanah liat memiliki beberapa sifat yang unik, yang pertama bila
ditambahkan air maka ia akan semakin liat, yang kedua tanah liat akan
mengeras bila didiamkan selama beberapa hari dan yang ketiga tanah liat
akan menjadi bentuk yang permanent dan anti air bila dibakar pada suhu
yang tinggi, akibat adanya perubahan kimia pada tanah liat.Karena
sifatnya yang unik tersebut itulah sejak zaman dahulu tanah liat sudah
dipergunakan untuk membuat berbagai macam peralatan, seperti vas,
kendi, dekorasi rumah dan masih banyak lagi.
Clay adalah istilah umum termasuk banyak kombinasi satu atau
lebih mineral lempung dengan jejak oksida logam dan bahan organik.liat
geologi deposito sebagian besar terdiri dari mineral phyllosilicate
mengandung sejumlah variabel air terperangkap dalam struktur mineral.
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang berasal dari pelapukan kerak bumi
yang sebagian besar tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan
granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon,
oksigen, dan aluminium.Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan
silika oleh asam karbonat. Kemudian membentuk terjadinya tanah liat.
1
1. Bagaimana proses terbentuknya tanah liat?
2. Apa saja mineral yang terkandung dalam tanah liat?
3. Bagaimana model penambangan dari tanah liat?
4. Apa pemanfaatan bahan galian dari tanah liat?
I.3 Tujuan
2
BAB II
ISI
3
dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan kerassaat
kering dan lengket saat basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis
mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan
berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang
membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon
dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis
golongan oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral
lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat
kering dan membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis
tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau “pecah-pecah” bila kering.
Tanah liat dapat dibedakan dengan tanah yang lainnya berdasarkan ukuran
dan kandungan mineraloginya. Slits, yang halus tanah yang tidak termasuk
mineral lempung, cenderung memiliki ukuran partikel lebih besar dari
tanah liat, tetapi ada beberapa tumpang tindih di kedua ukuran partikel dan
sifat fisik lainnya, dan ada banyak deposito alami yang meliputi siltsdan
juga tanah liat. Perbedaan antara lumpur dan tanah liat bervariasi. Ahli
geologi dan ilmuwan tanah biasanya mempertimbangkan pemisahan
terjadi pada ukuran partikel dari 2-8 pM (tanah liat halus yang dari silts),
sedimentologists sering menggunakan pM 4-5, dan koloid kimia
menggunakan 1 pM. Insinyur Geoteknik membedakan antara silts dan
tanah liat berdasarkan sifat plastisitas tanah yang diukur dengan‘ Batas
Atterberg’.
Sedangkan ISO 14688 partikel tanah liat sebagai nilai lebih kecil
dari 2 pM dan silts lebih besar. Bunga Prameswari (2008), komposisi
kimia tanah liat yang di analisa dengan menggunakan alat Scanning
Electron Microscopy (SEM).
Aphin (2012), tanah Liat atau tanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a) Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan
lahan pertanian.
b) Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan
kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
c) Dalam keadaan kering tanah cenderung sangat keras dengan ukuran
butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
d) Merupakan bahan baku pembuatan tembikardan kerajinan tangan
lainnya yang dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas
1000o C.
II.2 Proses Terbentuknya Tanah Liat
Tanah liat merupakan mineral murni yang terdapat pada batuan
panas dan padat, karena terjadi pelapukan maka terbentuk partikel-partikel
halus dan sebagian besar dipindahkan oleh tenaga air, angin dan gletser ke
suatu tempat yang lebih rendah dan jauh dari batuan induk dengan ukuran
partikel yang hampir sama, sedangkan sebagian lagi tetap tinggal dilokasi
dimana batuan induk berada. Selama berpindah tanah liat menjadi tidak
murni, kehilangan mineral-mineral pengikatnya. Hasilnya berupa jenis
4
tanah liat mulai dari yang kasar sampai yang halus dengan kemungkinan
terjadi perubahan warna dan komposisinya. Dari peristiwa alam tersebut,
maka terdapat tanah liat yang tidak berpindah tempat atau terdapat
didaerah asalnya, tanah liat ini disebut tanah liat primer yang merupakan
hasil akhir dari serangkaian proses yang juga disebut residu. Contoh tanah
liat ini yang umum adalah china clay atau kaolin. Sedangkan tanah liat
yang berpindah dari daerah asalnya dan mengendap didaerah rendah
disebut tanah liat sekunder atau tanah liat sedimen, seperti ballclay,
redmals (campuran tanah liat, pasir, dan kapur), stoneware dan lain-lain
lain (Sappie, 2006).
5
Gambar 2.2 Bentuk Partikel tanah liat
Sumber : F.H Norton (2000)
6
II.3 Jenis-Jenis Tanah Liat
Tanah liat ini memiliki berbagai jenis. Jenis- jenis tanah liat bisa
kita ketahui dengan memperhatikan karakteristik yang dimiliki oleh tanah
tersebut. Beberapa macam-macam tanah liat antara lain sebagai berikut:
Jenis tanah liat dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni tanah
liat primer dan tanah liat sekunder. Tanah liat primer merupakan tanah liat
yang berasal dari pelapukan batuan feldspatik yang dihasilkan oleh tenaga
endogen yang tidak berpindah dari batuan induk atau batuan asalnya.
Tanah liat primer disebut juga dengan tanah liat residu. Tanah liat
sekunder memiliki sifat lebih murni dibandingkan tanah liat sekunder. Hal
ini karena tanah liat primer ini tidak berpindah dari tempat asalnya, yakni
batuan yang mengalami pelapukan. Tanah liat primer memiliki beberapa
ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan tanah liat sekunder.
Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh tanah liat primer antara
lain sebagai berikut:
Memiliki sifat lebih murni, hal ini karena tanah liat primer tidak
berpindah tempat dari tempat asal terbentuknya.
Berwarna kusam atau putih kusam, hal ini karena tanah liat primer
tidak tercampur dengan bahan- bahan organik seperti humus, ranting
ataupun daun busuk.
Memiliki suhu matang yang berkisar antara 13.000° – 14.000° C,
bahkan ada yang mencapai 17.500° C.
Cenderung berbutir kasar.
Memiliki daya lebur tinggi.
Memiliki daya susut kecil.
Memiliki sifat tahan api.
Tidak elastis.
7
Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh tanah liat primer.
Pembentukan tanah liat primer ini tidak lepas dari peraranan tenaga air dan
juga tenaga uap panas yang dilepaskan dari dalam bumi. Ketika berada
dalam keadaan kering maka tanah liat primer akan mudah sekali rapuh dan
ditumbuk menjadi tepung. Hal ini terjadi karena partikel tanah liat primer
bentuknya tidak simetris dan bersudut- sudut. Yang termasuk ke dalam
tanah liat primer ini antara lain: Kaolin, Bentonite, Feldspatik, Kuarsa,
Dolomite, dan tanah- tanah yang berada di tempat tinggi.
Selain tanah liat primer, jenis tanah yang selanjutnya adalah tanah
liat sekunder. Tanah liat sekunder juga disebut dengan sedimen atau
endapan. Tanah liat sekunder merupakan tanah liat hasil pelapukan batuan
feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena dibawa oleh
tenaga eksogen, sehingga menyebabkan butiran- butiran dari tanah liat
tersebut lepas dan mengendap di daerah- daerah seperti lembah, sungai,
rawa, ataupun danau.
Tanah liat sekunder jumlahnya lebih banyak daripada tanah liat primer.
Untuk mengetahui tanah liat sekunder, kita bisa melihat dari ciri- ciri yang
dimiliki oleh tanah ini. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh
tanah liat sekunder antara lain sebagai berikut:
Memiliki sifat kurang murni, hal ini karena tanah liat sekunder ini
telah bergeser jauh dari batuan asalnya yang melapuk sehingga sifat
kemurniannya telah hilang atau berkurang.
Warnanya krem, abu- abu, cokelat, merah, jambu/ kuning, kuning
muda, kuning kecoklatan, kemerahan, kehitaman dan sebagainya.
8
Warna- warna ini terbentuk akibat perjalanan tanah liat yang
bercampur dengan bahan- bahan organik dan non organik sehingga
warnanya pun berubah.
Cenderung berbutir halus.
Bersifat Plastis.
Memiliki daya susut tinggi.
Nah itulah ciri-ciri dari tanah liat sekunder. Tanah liat sekunder dapat
dibedakan menjadi berbagai jenis lagi, yakni sebagai berikut:
9
dengan tinggi jenjang 2 meter dan lebar 3 meter. Pada kegiatan ini alat
yang diguanakan excavator type PC400/PC200 merk Komatsu.
c. Pengangkutan
Tanah liat dari kuari diangkut ke clay storage dengan dump truck
berkapasitas 18 ton. Jarak clay strorage ke Kuari Telogowaru sekitar 2 km
sedangkan clay storage ke Kuari Mliwang sekitar 5 km. Di clay storage,
tanah liat dipisahkan menurut blok dan kuari untuk mengontrol kualitas
pada saat pengumpanan ke clay crusher.
Dari clay storage ini, selanjutnya clay akan diumpankan ke clay crusher
menggunakan wheel loader type WA500 merk Komatsu yang kemudian
dicampur dengan hasil crushing batu gamping untuk membentuk pile.
Pembuatan genteng, genteng tanah liat, genteng katagori ini terbuat dari
tanah liat yg ditekan / di-press. Kemudian dipanaskan menggunakan
bara api dengan derajat kepanasan tertentu. Genteng dengan bahan
tanah liat masih diminati. Meski prosesnya memerlukan energi yang
tidak sedikit, tetapi di sisi lain tanah liat sebenarnya dapat menyerap
panas. Ini yang membuat rumah menjadi lebih sejuk.
Sebagai seni kerajinan yang terbuat dari tanah liat masih banyak
diminati, karena bentuknya yang khas/unik dan inspiratif, seperti
kerajinan gerabah. Bahkan penemuan guci untuk menyimpan makanan
pada zaman Romawi kuno telah ditemukan di dalam kapal Romawi
yang karam 2 ribu tahun yang lalu, guci-guci tersebut terbuat dari tanah
liat.
Sebagai pengurang rasa sakit di luka, hal ini dikarena oleh sifat tanah
liat yang adem dan memiliki kandunga Zink dan Zat besi yang
membantu penyembuhan luka.
Sebagai detox tubuh. Tanah liat yang bersifat seperti sponge ini dapat
digunakan untuk menyerap racun-racun ditubuh kita seperti bekteri, zat
logam berbahaya, dll.
Untuk kecantikan, tanah liat bermanfaat untuk mengencangkan kulit
dan memuluskan kulit jika digunakan sebagai masker atau lulur tubuh.
10
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang bahan galian tanah liat (clay), maka
dapat diambil kesimpulan :
11
Manfaat dari tanah liat :
a. Pembuatan genteng, genteng tanah liat, genteng katagori ini
terbuat dari tanah liat yg ditekan/di-press. Kemudian dipanaskan
menggunakan bara api dengan derajat kepanasan tertentu.
Genteng dengan bahan tanah liat masih diminati. Meski
prosesnya memerlukan energi yang tidak sedikit, tetapi di sisi
lain tanah liat sebenarnya dapat menyerap panas. Ini yang
membuat rumah menjadi lebih sejuk.
b. Sebagai seni kerajinan yang terbuat dari tanah liat masih banyak
diminati, karena bentuknya yang khas/unik dan inspiratif, seperti
kerajinan gerabah. Bahkan penemuan guci untuk menyimpan
makanan pada zaman Romawi kuno telah ditemukan di dalam
kapal Romawi yang karam 2 ribu tahun yang lalu, guci-guci
tersebut terbuat dari tanah liat.
c. Sebagai pengurang rasa sakit di luka, hal ini dikarena oleh sifat
tanah liat yang adem dan memiliki kandunga Zink dan Zat besi
yang membantu penyembuhan luka.
d. Sebagai detox tubuh. Tanah liat yang bersifat seperti sponge ini
dapat digunakan untuk menyerap racun-racun ditubuh kita
seperti bekteri, zat logam berbahaya, dll.
e. Untuk kecantikan, tanah liat bermanfaat untuk mengencangkan
kulit dan memuluskan kulit jika digunakan sebagai masker atau
lulur tubuh.
III.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13