Anda di halaman 1dari 8

Bulgaria

(bahasa Bulgaria: България, resminya Republik Bulgaria (Република България), diromawikan


menjadi Republika Bulgaria, adalah sebuah negara di Eropa Tenggara. Bulgaria berbatasan
dengan lima negara: Rumania di utara (sebagian besarnya di sepanjang Sungai Donau), Serbia,
dan Republik Makedonia di barat, dan Yunani dan Turki di selatan. Laut Hitam membatasi
negara ini di sebelah timur. Dengan luas wilayah 110.994 km², Bulgaria menjadi negara terluas
ke-16 di Eropa. Beberapa kawasan pegunungan membatasi bentang alamnya, yang paling
terkenal adalah Pegunungan Balkan dan Pegunungan Rodopi, juga Pegunungan Rila, padanya
terdapat puncak tertinggi di kawasan Balkan, yaitu Puncak Musala. Sebaliknya, Dataran Donau
di utara dan Dataran Trakia Atas di selatan menjadi titik terendah sekaligus sebagai kawasan
tersubur di Bulgaria. Pesisir Laut Hitam sepanjang 378 km meliputi seluruh batas timur negara
ini. Pusat pemerintahan sekaligus kota terbesar Bulgaria adalah Sofia.[4] Cikal bakal negara dan
bangsa Bulgaria yang bersatu bermula pada abad ke-7 Masehi. Semua entitas politik Bulgaria
yang silih berganti memelihara tradisi (dalam nama etnisitas, bahasa, dan huruf) dari Kekaisaran
Bulgaria Pertama (681–1018), yang pada masa itu meliputi sebagian besar Balkan dan sejatinya
menjadi pusat kebudayaan bangsa Slavia pada Abad Pertengahan.[5] Seiring dengan kemunduran
Kekaisaran Bulgaria Kedua (1185–1396/1422), wilayah Bulgaria menjadi di bawah kekuasaan
Kesultanan Utsmaniyah selama lima abad. Perang Rusia-Turki pada 1877–1878 mengarah pada
pembangunan "negara Bulgaria ketiga" sebagai monarki konstitusional pada 1878, yang
memperoleh kedaulatan penuh pada 1908.[6] Pada 1945, setelah Perang Dunia II, negara ini
menjadi negara komunis[7] dan merupakan bagian dari Blok Timur sampai terjadinya perubahan-
perubahan politik di Eropa Timur pada 1989/1990, ketika Partai Komunis Bulgaria mengizinkan
pemilihan umum multipartai dan Bulgaria menjalani masa peralihan ke arah demokrasi dan
kapitalisme pasar bebas dengan hasil campuran. Bulgaria berfungsi sebagai demokrasi
parlementer di dalam republik kesatuan konstitusional. Sebagai anggota Uni Eropa, NATO,
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majelis Eropa, WTO, dan negara pendiri OSCE dan Organisasi
untuk Kerjasama Laut Hitam, Bulgaria memiliki Indeks Pembangunan Manusia 0,743, peringkat
ke-58 di dunia pada 2010.[8] Bulgaria terletak di antara 41° dan 45° LU, dan 22° dan 29° BT.
Secara geografis dan dalam hal iklim, Bulgaria memiliki keberagaman yang terkenal, dengan
bentang darat mulai dari puncak topi salju Alpen di Rila, Pirin dan Pegunungan Balkan hingga
ke pesisir Laut Hitam yang beriklim sedang dan bermatahari; dari the typically iklim kontinental
Dataran Danubia (Moesia kuno) di utara hingga ke pengaruh iklim Mediterania di lembah
Makedonia dan di dataran rendah di bagian selatan Trakia. Relief dan sumber daya alamBulgaria
terdiri dari bagian-bagian wilayah yang terpisah-pisah, yang pada zaman kuno dikenal sebagai
Moesia, Trakia, dan Makedonia. Kira-kira 30% tanahnya berupa dataran sedang, sementara
dataran tinggi dan perbukitan terhitung sebanyak 41%.[53] Bagian barat daya yang bergunung-
gunung di negara ini memiliki dua rangkaian alpen—yakni Rila dan Pirin—dan di timur jauhnya
berdiri gunung-gunung yang lebih rendah tetapi jumlahnya lebih banyak, yakni Pegunungan
Rodopi. Barisan Rila terdiri dari puncak tertinggi Semenanjung Balkan, Musala, setinggi 2.925
meter;[54] barisan Pegunungan Balkan dari barat-ke-timur melalui bagian tengah negara ini, di
utara Lembah Mawar. Perkampungan yang berbukit-bukit atau berupa dataran terletak di bagian
tenggara, di sepanjang Pantai Laut Hitam Bulgaria, dan di sepanjang sungai utama Bulgaria,
Donau, di utara. Strandzha membentuk gunung tertinggi di bagian tenggara. Sebagian kecil
pegunungan dan perbukitan berada di wilayah timur laut Dobrogea.Negara ini memiliki jejaring
sungai yang cukup banyak, yakni 540 sungai, sebagian besar nya—kecuali Sungai Donau—
pendek dan dengan permukaan air yang dangkal.[55] Sebagian sungai mengalir melalui daerah
pegunungan. Sungai terpanjang di Bulgaria (tanpa berbagi dengan negara lain), yakni Sungai
Iskar, memiliki panjang 368 km. Sungai besar lainnya adalah Sungai Struma dan Sungai Maritsa
di selatan. Bulgaria secara keseluruhan beriklim sedang, disertai musim dingin dan musim panas.
Pegunungan Balkan sebagai penghalang berpengaruh pada iklim di bagian utara negara ini,
akibatnya adalah suhu udara yang lebih rendah dan hujan yang lebih sering daripada dataran
rendah di selatan. Kira-kira 20 pasang Elang Imperial Timur (Aquila heliaca) menetap di
Bulgaria, dan jumlahnya selalu bertambah.[56]Rerata curah hujan di Bulgaria adalah 60 mm per
tahun.[57] Di dataran rendah, curah hujan bervariasi antara 500 sampai 800 mm, dan di daerah
pegunungan antara 1.000 sampai 2.500 mm per tahun. Daerah yang lebih kering di antaranya
Dobregea dan jalur pantai utara, sedangkan bagian yang lebih tinggi Rila, Pirin, Pegunungan
Rodopi, Pegunungan Balkan, Gunung Osogovska, dan Vitosha menerima kadar tertinggi curah
hujan.

Bulgaria telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto[59] dan telah mencapai
pengurangan 30% emisi karbon dioksida sejak 1990 sampai 2009, memenuhi persyaratan
protocol itu.[60] Tetapi, pencemaran dari pabrik-pabrik tua dan peleburan logam, juga beberapa
penggundulan hutan (sebagian besarnya disebabkan oleh pembalakan liar), yang berlanjut pada
masalah-masalah besar.[61] Kawasan perkotaan secara khusus terpengaruh, sebagian besarnya
karena produksi energi dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan lalu lintas kendaraan
bermotor,[62][63] sedangkan penggunaan pestisida dalam pertanian dan sistem pembuangan limbah
yang ketinggalan zaman menghasilkan pencemaran air dan tanah secara besar-besaran oleh zat-
zat kimia sintetik dan deterjen.[64] Dan lagi, Bulgaria adalah satu-satunya anggota Uni Eropa
yang tidak mendaur ulang sampah/limbah perkotaan,[65] kendati lahan pendaurulangan komputer
mulai beroperasi pada Juni 2010.[66] Situasi ini kian membaik pada tahun-tahun belakangan, dan
beberapa program yang didanai pemerintah telah dirintis untuk mengurangi kadar
pencemaran.[64]

Tiga taman nasional, 11 taman alami[67] dan 17 cadangan biosfer[68] terletak di wilayah Bulgaria.
Hampir 35% daratannya berupa hutan.[69] Beruang cokelat dan jackal (sejenis serigala)[70]
merupakan mamalia yang kontras, sedangkan lynx Eurasia, elang imperial timur, dan cerpelai
Eropa sedikit, tetapi terus membanyak.

Bulgaria memiliki ekonomi pasar yang terbuka, dengan sektor swasta yang maju dan besar, dan
sejumlah Badan Usaha Milik Negara yang strategis. Bank Dunia mengelompokkannya sebagai
"ekonomi berpendapatan menengah-atas".[92] Bulgaria telah mengalami pertumbuhan ekonomi
yang cepat, kendati peringkat pendapatannya merupakan yang terkecil di Uni Eropa. Menurut
data Eurostat, PDB per kapita Bulgaria (atas dasar keseimbangan daya beli) sebesar 43 persen
rerata Uni Eropa pada 2008.[93] Lev Bulgaria adalah satuan mata uang nasional Bulgaria pada
saat ini. Lev dipatok terhadap euro pada kisaran 1,95583 lev untuk 1 euro.[94]

Pada 2010, PDB (keseimbangan daya beli) diduga sebesar $ 96,778 miliar, dengan nilai per
kapita sebesar $ 12.851.[95] Besaran sektor jasa kira-kira 64% dari PDB, diikuti oleh industri
kira-kira 30% dan pertanian 6%. Bulgaria menghasilkan jumlah manufaktur dan bahan mentah
yang signifikan seperti besi, tembaga, emas, bismut, batu bara, elektronika, kilang minyak,
komponen kendaraan, senjata api, dan bahan bangunan. Keseluruhan tenaga kerja kira-kira
3,2 juta orang.[96] Sejak krisis hiperinflasi pada 1996/1997, laju inflasi dan pengangguran
masing-masing jatuh pada 7,2% dan 6,3%, pada 2008. Korupsi di bidang pelayanan umum dan
peradilan yang lemah juga menghambat perkembangan ekonomi Bulgaria.[97]

Turbin angin di dekat Kaliakra. Bulgaria menghasilkan 16% listriknya dari sumber-sumber
energi terbarukan pada 2020.[98]

Di tengah-tengah Krisis finansial 2007–2010, laju pengangguran menaik hingga 9,1% pada
2009, sedangkan PDB menurun dari 6,3% (2008) menjadi −4,9% (2009). Krisis tersebut
berdampak buruk terutama pada industri, dengan penurunan 10% pada indeks produksi industri
nasional, 31% penurunan dalam hal pertambangan, dan 60% penurunan dalam hal "produksi
logam dan senyawa mengandung besi".[99] Dana Moneter Internasional memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Bulgaria sebesar 0,2% pada 2010, dan 2% pada 2011.[100]

Meskipun hanya punya sedikit cadangan bahan bakar fosil, sektor energi yang telah
dikembangkan dengan baik dan lokasi geografis Bulgaria yang strategis membuatnya menjadi
kunci energi bagi Eropa.[101] Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kozloduy dengan dua reaktor
aktif (masing-masing 1.000 megawatt) mampu memenuhi 34% kebutuhan energi negara ini,[102]
dan pembangkit listrik tenaga nuklir lainnya dengan projeksi kapasitas produksi sebesar 2.000
megawatt sedang dibangun. Pembangkit listrik tenaga uap, seperti yang berada di Kompleks
Maritsa Iztok, juga memiliki produksi listrik berskala besar. Pada 2009 terjadi percepatan
penaikan produksi listrik dari sumber-sumber terbarukan seperti angin dan matahari.[103] Prospek
berskala besar untuk pengembangan energi angin[104] telah memacu pembangunan beberapa
ladang angin, menjadikan Bulgaria sebagai negara yang mengalami pertumbuhan tercepat di
dunia dalam hal produksi energi angin.[105]

Sebuah ladang bunga matahari di Dobrogea, salah satu kawasan tersubur di Bulgaria

Industri pertambangan Bulgaria adalah penyumbang penting bagi pertumbuhan ekonomi negara
ini dan mencapai $ 760 juta.[106] Di Eropa, peringkat negara sebagai penghasil tembaga terbesar
ke-3,[107] penghasil seng terbesar ke-6 ,[108] penghasil batu bara terbesar ke-9,[109] dan penghasil
bismut terbesar ke-10 di dunia.[110] Pengolahan logam yang mengandung besi, di antaranya
produksi baja dan besi gubal, terutama berada di Kremikovtsi, Pernik, dan Debelt.

Rumania
juga dieja Romania; bahasa Rumania: România) adalah negara yang terletak di Eropa Tengah
dan Tenggara, di bagian utara Semenanjung Balkan dan berbatasan dengan Laut Hitam.[5]
Hampir seluruh delta sungai Donau terletak di wilayah Rumania. Negara ini berbatasan dengan
Hongaria dan Serbia di barat, Ukraina dan Republik Moldova di timur laut, dan Bulgaria di
selatan.

Sejarah mencatat bahwa bangsa Dacia, Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Bulgaria, Kerajaan
Hongaria, dan Kesultanan Utsmaniyah pernah menguasai wilayah ini. Sebagai sebuah negara,
Rumania terbentuk pada tahun 1859 dari penyatuan wilayah Moldavia dan Wallachia, dan
memperoleh pengakuan internasional pada tahun 1878. Pada tahun 1918, Transilvania, Bukovina
dan Bessarabia menyatakan bergabung dengan Rumania. Pada akhir Perang Dunia II, Uni Soviet
menduduki sebagian wilayahnya (kira-kira meliputi seluruh wilayah Moldova modern) dan
Rumania menjadi anggota Pakta Warsawa. Dengan runtuhnya Tirai Besi pada tahun 1989,
Rumania memulai reformasi politik dan ekonomi. Dalam menghadapi masalah ekonomi pasca-
revolusi, negara ini menerapkan pajak rendah pada tahun 2005 dan bergabung dengan Uni Eropa
pada 1 Januari 2007. Meskipun tingkat pendapatan Rumania termasuk salah satu yang terendah
di Uni Eropa, reformasi telah meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Rumania kini termasuk
negara yang memiliki pendapatan menengah ke atas.

Rumania merupakan negara dengan wilayah terluas ke-9 dan penduduk terbesar ke-7 di Uni
Eropa.[6] Ibukota dan kota terbesarnya adalah kota Bukares (bahasa Rumania: Bucureşti), yang
juga merupakan kota terbesar ke-6 di Uni Eropa. Sibiu, sebuah kota di Transilvania, pada tahun
2007 terpilih sebagai Ibukota Kebudayaan Eropa.[7] Rumania juga bergabung dengan NATO
pada tanggal 29 Maret 2004, dan juga merupakan anggota dari Uni Latin, Francophonie, OSCE,
dan CPLP. Negara ini merupakan negara kesatuan semi-presidensial

Dengan wilayah seluas 238391 kilometer persegi (92043 sq mi), Rumania adalah negara terluas
di Eropa Tenggara dan terbesar ke-12 di Eropa.[71] Sebagian besar perbatasan Rumania dengan
Serbia dan Bulgaria terbentuk dari sungai Donau. Sungai Donau mengalir ke Laut Hitam melalui
wilayah Rumania, membentuk Delta Donau, delta terbesar kedua di Eropa, yang menjadi Situs
Warisan Dunia UNESCO.[72] Sungai penting lain adalah Siret, Olt dan Mureş.[71]

Topografi Rumania terbagi antara pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Pegunungan
Carpathia mendominasi pusat Rumania, dengan 14 puncaknya mencapai ketinggian lebih dari
2.000 meter.[71] Gunung tertinggi di Rumania adalah Puncak Moldoveanu (2544 m (8346 ft)*).
Di Rumania selatan bagian tengah, pegunungan berubah menjadi perbukitan. Diversitas geografi
menyebabkan diversitas flora dan fauna di Rumania.[71]

Ekosistem

Danau glasial di Taman Nasional Retezat


Empat puluh tujuh persen wilayah Rumania terdiri dari ekosistem natural dan semi-natural.[73]
Karena hampir setengah hutan di Rumania (13% wilayah) telah diatur untuk konservasi Daerah
Aliran Sungai daripada produksi, Rumania memiliki salah satu wilayah hutan terbesar di
Eropa.[73]

Terdapat sekitar 10000 km2 (3900 sq mi) wilayah yang dilindungi di Rumania.[74] Cagar Biosfer
Donau adalah kompleks lahan basah terbesar dan paling sedikit dirusak di Eropa, meliputi
wilayah seluas 5800 km2 (2200 sq mi).[75] Pentingnya biodiversitas di Delta Donau telah diakui
di dunia, sehingga dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada Desember 1991.[76]
Terdapat dua cagar biosfer lain di Rumania, yaitu Taman Nasional Retezat dan Taman Nasional
Rodna.

Flora dan fauna

Pelikan di Delta Donau

Di Rumania terdapat 3.700 spesies tanaman. 23 telah dinyatakan sebagai monumen alam, 74
spesies hilang, 39 spesies terancam, 171 spesies rentan, dan 1.253 spesies dianggap langka..[77]
Tiga zona vegetasi utama di Rumania adalah zona alpine, zona hutan dan zona stepa. Vegetasi
menyebar berdasarkan karakteristik tanah, iklim dan ketinggian.

Fauna di Rumania terdiri dari 33.792 spesies, 33.085 spesies merupakan invertebrata dan 707
spesies merupakan vertebrata.[77] Spesies vertebrata terdiri dari 191 spesies ikan, 20 spesies
amfibi, 30 spesies reptil, 364 spesies burung dan 102 mspesies amalia.[77] Fauna menyebar
bergantung pada jenis vegetasi tempat mereka tinggal.

Iklim

Rumania memiliki iklim transisional antara iklim sedang dengan kontinental. Rata-rata suhu di
Rumania adalah 11 °C (52 °F) di selatan dan 8 °C (46 °F) di utara.[78] Suhu tertinggi yang pernah
dicatat adalah 44,5 °C (112,1 °F) di Ion Sion 1951 dan suhu terendah yang pernah dicatat adalah
-38.5 (−37 °F) di Bod 1942.[79]

Di Rumania terdapat empat musim, yaitu musim semi, panas, gugur dan dingin. Musim panas
biasanya sangat hangat atau panas, dengan rata-rata suhu di Bukares sekitar 28 °C (82 °F).[80]
Musim semi berciri pagi dan malam yang dingin, dan siang yang hangat. Musim gugur berciri
kering dan dingin, sedangkan musim dingin memiliki rata-rata suhu tertinggi tidak lebih dari
2 °C (36 °F).[81]

Rata-rata curah hujan di pegunungan barat Rumania dalah 750 mm (30 in) per tahun. Di wilayah
selatan bagian tengah (sekitar Bukarest), tingkat curah hujan mencapai 600 mm (24 in),[82]
sementara di Delta Donau, curah hujan sangat kecil, dengan rata-rata 370 mm.

Demografi

Peta persebaran etnis di Rumania pada tahun 2011

Menurut sensus tahun 2011, Rumania memiliki populasi sebesar 21.413.815 dan diperkirakan
akan berkurang.[83] 89.5% penduduk Rumania dalah bangsa Rumania. Etnis minoritas terbesar
adalah Hongaria, yang membentuk 6.6% populasi dan Rom yang membentuk 2.46% populasi.
Menurut sensus resmi, 535.250 orang Rom tinggal di Rumania. Hongaria, yang merupakan
minoritas di Transylvania, menjadi mayoritas di county Harghita dan Covasna. Bangsa Ukraina,
Jerman, Lipovan, Turki, Tatar, Serbia, Slowakia, Bulgaria, Kroasia, Yunani, Rusia, Yahudi,
Ceko, Polandia, Italia, Armenia dan beberapa grup etnis lainnya membentuk 1.4% populasi.[84]

Bahasa resmi Rumania adalah bahasa Rumania. Bahasa Rumania merupakan bahasa ibu bagi
91% penduduk Rumania, dengan bahasa Hongaria dan Rom menjadi bahasa minoritas
terpenting, dituturkan oleh 6.7% dan 1.1% penduduk.[84] Di tempat etnis minoritas membentuk
20% populasi, bahasa minoritas tersebut dapat digunakan dalam administrasi dan hukum. Bahasa
Inggris dan Prancis adalah bahasa asing utama yang diajarkan di sekolah-sekolah. Bahasa Inggris
dituturkan oleh 5 juta penduduk Rumania, Prancis oleh 4–5 penduduk, dan Jerman, Italia dan
Spanyol dituturkan oleh 1–2 juta penduduk.[85] Sebelumnya, bahasa Prancis adalah bahasa asing
utama di Rumania, namun bahasa Inggris telah menggantikannya. Bahasa Jerman diajarkan di
Transylvania karena kekuasaan Austria-Hongaria di provinsi ini sebelumnya.

Rumania adalah negara sekuler, sehingga tidak memiliki agama nasional. Agama yang banyak
dipeluk adalah Gereja Orthodox Rumania (86.7%). Agama penting lainnya adalah Katolik Roma
(4.7%), Protestan (3.7%), Pentakosta (1.5%) dan Gereja Katolik-Yunani Rumania (0.9%).[84]
Islam juga dipeluk dan terkonsentrasi di Dobrogea. Selain Islam, agama Yahudi juga dipeluk
oleh penduduk Rumania.

Bosnia dan Herzegovina,


juga dikenal sebagai Republik Bosnia dan Herzegovina[butuh rujukan], adalah sebuah negara di
semenanjung Balkan di selatan Eropa seluas 51.129 km² (19.741 mil2) dengan jumlah sekitar
empat juta penduduk. Negara Bosnia dikenal dalam bahasa resminya sebagai Bosna i
Hercegovina dalam huruf Latin dan Босна и Херцеговина dalam huruf Sirilik; namun biasanya,
dipendekkan menjadi Bosnia, BiH atau БиХ.

Negara ini didiami oleh tiga kelompok etnik yang utama: Bosnia, Serbia dan Kroasia. Warga
Bosnia secara umum dikenali sebagai Bosnians dalam bahasa Inggris tanpa memandang bangsa
mereka. Pemerintahan negara ini dilakukan secara terpencar, dan negara Bosnia sebenarnya
terdiri dari persekutuan dua buah wilayah yang utama, yaitu, Federasi Bosnia dan Herzegovina
dan Republika Srpska.

Dibatasi oleh Kroasia di utara, barat, dan selatan, Serbia di timur, dan Montenegro di selatan,
Bosnia dan Herzegovina adalah sebuah negara yang dikelilingi oleh daratan kecuali pesisir
pantai Laut Adriatik yang sepanjang 20 km yang berpusat di kota Neum. Pedalaman negara ini
penuh dengan pegunungan, dan juga sungai yang kebanyakan tidak bisa ditempuh. Ibu kota yang
sekaligus kota terbesar ialah Sarajevo. Di dalam Bosnia dan Herzegovina, terdapat tiga
kelompok etnis yang dikenal dengan nama "bangsa penyusun": Bosnia, Kroasia, dan Serbia.
Bangsa penyusun ini membentuk mayoritas pada ketiga daerah administratif yang memang
dibentuk pada Perjanjian Dayton untuk masing-masing kelompok etnis: bangsa Bosnia dan
Kroasia menduduki Federasi Bosnia dan Herzegovina, bangsa Serbia menduduki Republika
Srpska, dan Distrik Brčko dibagi rata untuk kedua entitas politik. Walau begitu, bukan berarti
tiap kelompok etnis menduduki daerah yang ditetapkan secara eksklusif; sebagai contoh,
beberapa kelompok bangsa Bosnia yang terusir dari rumah mereka di Republika Srpska semasa
Perang Bosnia telah kembali lagi setelah perang berakhir.

Menurut sensus Yugoslavia tahun 1991, negara bagian Bosnia dan Herzegovina memiliki
4.377.000 penduduk. Perang Yugoslavia pada tahun 1990-an menyebabkan perubahan demografi
besar; UNHCR melaporkan penurunan populasi menjadi 3.920.000 orang pada tahun 1996.
Sensus penduduk tidak dilakukan dari tahun 1991 hingga 2013 karena perdebatan politik yang
menyusul pembentukan negara Bosnia dan Herzegovina; sensus Oktober 2013 melaporkan
populasi sejumlah 3.791.622 orang dalam 1,16 juta rumah tangga, sebuah penurunan dari sensus
resmi Yugoslavia tahun 1991 maupun sensus tidak resmi UNHCR tahun 1996.[4]

Menurut data tahun 2000 yang dikutip oleh Central Intelligence Agency, bangsa Bosnia, Serbia,
dan Kroasia, masing-masing membentuk 48%, 37.1%, dan 14.3% dari jumlah populasi, dengan
0.6% sisanya dari bangsa-bangsa lain.[

Bosnia dan Herzegovina merupakan sebuah wilayah perbatasan antara Kebudayaan Barat, dan
Timur. Pada Abad Pertengahan, wilayah tersebut menjadi ajang pertikaian, dan perebutan
pengaruh antara Romawi Barat yang Katolik dan Romawi Timur yang Ortodoks. Di tengah-
tengah pergulatan tersebut, ikut pula sebuah kelompok bid'ah Kristen yang disebut Bogomil.
Sekte ini terutama beranggotakan masyarakat kelas atas Bosnia.

Kekuatan ketiga yang berpengaruh dalam sejarah negeri itu muncul pada akhir abad ke-13,
ketika wilayah tersebut ditaklukkan oleh Turki Usmani yang beragama Islam. Pengikut Bogomil
berbondong-bondong pindah ke agama Islam sehingga agama tersebut lenyap. Perpindahan
agama tersebut kebanyakan terjadi persamaan derajat yang ditawarkan oleh Islam. Jika mereka
masuk Islam maka mereka akan mendapatkan kedudukan yang sama tingginya dengan orang
Islam lainnya, akan tetapi bila mereka tetap pada agama agama leluhurnya maka mereka akan
berstatus sebagai orang -orang yang kalah dalam peperangan tunduk dalam aturan Islam.

Hal itu bukan omong kosong belaka. Dalam perkembangannya, kaum Muslim Bosnia
mendapatkan status sama dengan orang Turki asli. Mereka menjadi tangan kanan orang Turki
untuk memerintah penduduk Bosnia yang tetap memeluk agama leluhurnya.

Masuknya pemikiran nasionalisme membawa perubahan besar, dan tajam di Bosnia. Apabila
sebelumnya secara umum penduduk wilayah itu disebut orang Bosnia, dan hanya dibedakan
menurut agamanya, kini mereka mengidentifikasikan diri dengan tetangganya. Orang Bosnia
yang menganut Kristen Ortodoks mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Serbia sementara
penganut Katolik menjadi orang Kroasia.

Ketika Turki melemah, negara-negara jajahannya di Balkan memerdekakan diri. Salah satu di
antaranya adalah Serbia. Negara yang baru merdeka ini berusaha menggabungkan Bosnia namun
ambisinya digagalkan oleh Kekaisaran Austria-Hongaria, yang mencaplok wilayah tersebut pada
tahun 1908. Hal tersebut kemudian mendorong kaum nasionalis Serbia membunuh putera
mahkota kekaisaran tersebut di Sarajevo pada tahun 1914, yang kemudian menyebabkan
pecahnya Perang Dunia I.

Setelah PD I usai, Bosnia dan Herzegovina, bersama-sama dengan Kroasia, Slovenia, dan
Vojvodina, diserahkan oleh Austria kepada Kerajaan Serbia-Montenegro. Dari penggabungan ini
muncullah Kerajaan Yugoslavia (Slavia Selatan).

Anda mungkin juga menyukai