Anda di halaman 1dari 4

Teknologi saat ini sudah maju begitu pesat.

Teknologi yang ada di zaman


postmodern ini sudah sangat jauh dari kata biasa, bahkan jika dibandingkan
dengan teknologi 5 sampai 10 tahun kebelakang maka teknologi tersebut
sudah bisa dikatakan kuno. Melalui teknologi yang ada kita bisa
mendapatkan beberapa manfaat, seperti contohnya kita mampu berinteraksi
menggunakan sosial media dengan orang yang berada di belahan dunia
yang lain, mampu mengakses informasi-informasi yang dibutuhkan dan
belum pernah kita tahu sebelumnya.

Transportasi menjadi sesuatu yang sangat penting di era globalisasi,


semakin cepat diakses transportasi itu, maka setiap orang akan lebih
tertarik dan menjadikannya sebagai alat transportasi pokok. Seiring dengan
pertumbuhan kendaraan bermotor yang boleh dikatakan sudah ‘membludak’
hampir diseluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah kota-kota besar.
Kendaraan bermotor ini penyumbang kemacetan terbesar. Oleh karena itu
berbagai permasalahan timbul, berbagai kebijakan diluncurkan oleh
pemerintah, mulai dari menyediakan bus antar kota dengan jalur khusus
seperti busway di jakarta sehingga diharapkan setiap orang tidak lagi
mengendarai kendaraan pribadinya, tetapi menggunakan kendaraan umum.
Namun, lagi-lagi hal ini dirasa belum bisa mengurai kemacetan. Oleh karena
itu, disini akan dibahas alat transportasi dewasa ini yang dirasa beberapa
warga sebagai alternatif untuk menembus kemacetan yang sering terjadi.
Yaitu dengan munculnya berbagai macam ojek online seperti Go-Jek, Grab-
Bike, Blu-Jek, dll. Dan disini akan dibahas salah satu dari ojek online
tersebut, yaitu Gojek.

Gojek adalah sebuah platform yang telah mengalami rekayasa teknologi


pada transportasi umum yang sebenarnya hal yang sangat sederhana
namun penting, di mana konsumen dihubungkan dengan pelaku (tukang
ojek) dengan bantuan smartphone dan GPS melalui sebuaha aplikasi.

Gojek merupakan representatif dari perkembangan teknologi saat ini,


dengan kemajuan teknologi setiap orang merasa termanjakan. Sebagai hasil
dari teknologi gojek sendiri awalnya dirancang untuk memudahkan
konsumen.

GoJek mirip dengan uber. Tetapi ada beberapa perbedaan penting yang
menunjukkan gojek yang unggul tentang pemahaman kondisi pasar lokal.

GoJek berfokus pada motor bukan mobil. Ini memiliki sejumlah keunggulan
kunci. Pertama, di negara berkembang, lebih banyak orang mampu membeli
dan menjalankan motor daripada mobil. Ini berarti suplai rider lebih mudah
untuk tumbuh. Hal ini membantu gojek mendapatkan laba tanpa menambah
banyak biaya operasional

Pemahaman yang lebih baik dari GoJek tentang pasar lokal dan
kemampuannya untuk mengajak pemilik motor ke platformnya berarti ia
bisa mendapatkan "skala" pertumbuhan lebih cepat daripada Uber, yang
memasuki pasar terlambat.

Kedua, Ini merupakan sesuatu yang menarik melihat fenomena saat ini di
Indonesia pengguna smartPhone yang menjadi pengguna terbanyak ke-5 di
dunia (sesuai dengan peringkat jumlah penduduk terbanyak di dunia), analis
eMarketer Monica Peart mengungkapkan bahwa maraknya kehadiran
smartPhone dengan harga murah dan juga layanan internet broadband yang
meningkat di negara berkembang, seperti India dan Indonesia, akan
meningkatkan jumlah pengguna internet aktif secara berkala. Dengan
demikian, setiap orang dapat mengakses internet dan menjalankan aplikasi
gojek yang dapat digunakan untuk mengakses jasa transportasi ojek online.
Ketiga, di lingkungan perkotaan yang padat, seperti Jakarta, motor
menawarkan solusi mobilitas yang jauh lebih baik dan lebih fleksibel. Ketiga,
GoJek dengan cepat membangun ridesharing untuk mengintegrasikan
berbagai layanan pribadi ke dalam aplikasinya (GO-SEND, GO-RIDE, GO-
FOOD, GO-MART, GO-BUSWAY, GO-BOX, GO-CLEAN, GO-GLAM, GO-
MESSAGE, dapat dikatakan hal ini sangat memanjakan konsumen.

Di amerika, Uber baru saja mulai memperluas jangkauan layanannya untuk


pengiriman makanan dan tertinggal jauh dari apa yang ditawarkan oleh para
pesaingnya di pasar negara berkembang.
Pengetahuan dan koneksi pasar lokal GoJek juga membantunya
mengalahkan Uber. Karena ia tahu pasar lokalnya dengan baik, ia mampu
menggabungkan fitur-fitur ke dalam aplikasinya yang lebih sesuai dengan
driver lokal dan juga konsumen lokal.

GoJek lebih berhasil dalam menavigasi lingkungan peraturan lokal karena


koneksi lokalnya yang kuat.

Pendekatan GoJek tidak hanya memungkinkannya untuk berhasil di pasar


Indonesia yang dinamis tetapi telah memposisikannya untuk memperluas ke
pasar berkembang lainnya di kawasan asia.

Selain dari strategi penetapan harga, pihak Go-Jek juga memanfaatkan


perkembangan teknologi saat ini. Salah satunya strategi dalam promosi
jasa. Seperti penetapan media periklanan menggunakan media internet,
sosial, brosur, radio, direct selling, event, media partner, dan juga melalui
tradisional marketing seperti publikasi dari mulut ke mulut. Go-Jek
sendiripun sudah sangat familiar dikalangan artis sehingga dalam hal ini
pihak Go-jek juga memanfaatkan artis sebagai brand ambassador untuk
menarik konsumen.

Anda mungkin juga menyukai