GoJek mirip dengan uber. Tetapi ada beberapa perbedaan penting yang
menunjukkan gojek yang unggul tentang pemahaman kondisi pasar lokal.
GoJek berfokus pada motor bukan mobil. Ini memiliki sejumlah keunggulan
kunci. Pertama, di negara berkembang, lebih banyak orang mampu membeli
dan menjalankan motor daripada mobil. Ini berarti suplai rider lebih mudah
untuk tumbuh. Hal ini membantu gojek mendapatkan laba tanpa menambah
banyak biaya operasional
Pemahaman yang lebih baik dari GoJek tentang pasar lokal dan
kemampuannya untuk mengajak pemilik motor ke platformnya berarti ia
bisa mendapatkan "skala" pertumbuhan lebih cepat daripada Uber, yang
memasuki pasar terlambat.
Kedua, Ini merupakan sesuatu yang menarik melihat fenomena saat ini di
Indonesia pengguna smartPhone yang menjadi pengguna terbanyak ke-5 di
dunia (sesuai dengan peringkat jumlah penduduk terbanyak di dunia), analis
eMarketer Monica Peart mengungkapkan bahwa maraknya kehadiran
smartPhone dengan harga murah dan juga layanan internet broadband yang
meningkat di negara berkembang, seperti India dan Indonesia, akan
meningkatkan jumlah pengguna internet aktif secara berkala. Dengan
demikian, setiap orang dapat mengakses internet dan menjalankan aplikasi
gojek yang dapat digunakan untuk mengakses jasa transportasi ojek online.
Ketiga, di lingkungan perkotaan yang padat, seperti Jakarta, motor
menawarkan solusi mobilitas yang jauh lebih baik dan lebih fleksibel. Ketiga,
GoJek dengan cepat membangun ridesharing untuk mengintegrasikan
berbagai layanan pribadi ke dalam aplikasinya (GO-SEND, GO-RIDE, GO-
FOOD, GO-MART, GO-BUSWAY, GO-BOX, GO-CLEAN, GO-GLAM, GO-
MESSAGE, dapat dikatakan hal ini sangat memanjakan konsumen.