Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kasus Bank Century

Secara kronologi kasus Bank Century dimulai dengan tahun 1989 oleh
Robert Tantular yang mendirikan Bank Century Intervest Corporation (Bank
CIC). Tahun 1999 pada bulan Maret Bank CIC melakukan penawaran umum
terbatas pertama dan Robert Tantular dinyatakan tidak lolos uji kelayakan dan
kepatutan oleh Bank Indonesia.
Pada tahun 2002 Auditor Bank Indonesia menemukan rasio modal Bank
CIC amblas hingga minus 83,06% dan CIC kekurangan modal sebesar Rp 2,67
triliun. Tahun 2003 bulan Maret bank CIC melakukan penawaran umum terbatas
ketiga.
Bulan Juni Bank CIC melakukan penawaran umum terbatas keempat. Pada
tahun 2003 pun bank CIC diketahui terdapat masalah yang diindikasikan dengan
adanya surat-surat berharga valuta asing sekitar Rp 2 triliun yang tidak memiliki
peringkat, berjangka panjang, berbunga rendah, dan sulit dijual.
BI menyarankan merger untuk mengatasi ketidakberesan pada bank ini.
Tahun 2004, 22 Oktober dileburlah Bank Danpac dan Bank Picco ke Bank CIC.
Setelah penggabungan nama tiga bank itu menjadi PT Bank Century Tbk, dan
Bank Century memiliki 25 kantor cabang, 31 kantor cabang pembantu, 7 kantor
kas, dan 9 ATM. Tahun 2005 pada bulan Juni Budi Sampoerna menjadi salah satu
nasabah terbesar Bank Century Cabang Kertajaya Surabaya.
Tahun 2008, Bank Century mengalami kesulitan likuiditas karena
beberapa nasabah besar Bank Century menarik dananya seperti Budi Sampoerna
akan menarik uangnya yang mencapai Rp 2 triliun. Sedangkan dana yang ada di
bank tidak ada sehingga tidak mampu mengembalikan uang nasabah dan tanggal
30 Oktober dan 3 November sebanyak US$ 56 juta surat-surat berharga valuta
asing jatuh tempo dan gagal bayar

1
Keadaan ini diperparah pada tanggal 17 November Antaboga Delta
Sekuritas yang dimiliki Robert Tantular mulai tak sanggup membayar kewajiban
atas produk discreationary fund yang dijual Bank Century sejak akhir 2007.
Pada 20 November 2008, BI melalui Rapat Dewan Gubernur menetapkan
Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Keputusan itu kemudian
disampaikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Ketua Komite
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Kemudian KSSK mengadakan rapat pada 21
November 2008.
Berdasarkan audit BPK, rapat tertutup itu dihadiri oleh Menteri Keuangan
Sri Mulyani sebagai ketua KSSK, Raden Pardede selaku Sekretaris KSSK, Ketua
Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R) Marsilam
Simanjuntak, dan Gubernur BI Boediono sebagai anggota KSSK.
Rapat itu kemudian ditindaklanjuti dengan rapat Komite Koordinasi yang
dihadiri oleh Ketua KSSK, Gubernur BI, dan Dewan Komisioner Lempaga
Penjamin Simpanan (LPS). Peserta rapat sepakat menyatakan Bank Century
sebagai bank gagal berdampak sistemik dan menerima aliran dana penanganan
Bank Century melalui LPS.
Saat rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang dipimpin oleh
Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memutuskan nasib Bank Century, Marsilam
masih menjabat sebagai Ketua UKP3R. Akan tetapi keikutsertaanya dalam
kapasitas sebagai penasihat Menteri Keuangan RI dan seagai narasumber.
Dari rapat tersebut diputuskan menyuntikkan dana ke Bank Century
sebesar Rp 632 miliar untuk menambah modal sehingga dapat menaikkan CAR
menjadi 8%. Enam hari dari pengambilalihan LPS mengucurkan dana Rp 2,776
triliun pada Bank Century untuk menambah CAR menjadi 10%. Karena
permasalahan tak kunjung selesai Bank Century mulai menghadapi tuntutan
ribuan investor Antaboga atas penggelapan dana investasi senilai Rp 1,38 triliun
yang mengalir ke Robert Tantular.
Pada 5 Desember 2008 LPS menyuntikkan dana kembali sebesar Rp 2,2
triliun untuk memenuhi tingkat kesehatan bank. Akhir bulan Desember 2008 Bank
Century mencatat kerugian sebesar Rp 7,8 triliun.

2
Bank yang tampak mendapat perlakuan istimewa dari Bank Indonesia ini masih
tetap diberikan kucuran dana sebesar Rp 1,55 triliun pada tanggal 3 Februari
2009. Padahal bank ini terbukti lumpuh.
Pada Bulan Juni 2009 Bank Century mencairkan dana yang telah
diselewengkan Robert sebesar Rp 180 miliar pada Budi Sampoerna. Namun,
dibantah oleh Budi yang merasa tidak menerima sedikit pun uang dari Bank
Century. Atas pernyataan itu LPS mengucurkan dana lagi kepada Bank Century
sebesar Rp 630 miliar untuk menutupi CAR. Sehingga, total dana yang
dikucurkan kepada Bank Century sebesar Rp 6,762 triliun.

B. Hasil audit BPK


Hasil audit interim BPK atas Century itu telah diserahkan kepada DPR pada 28
September 2008. Pada tanggal 30 September laporan awal audit BPK
mengungkapkan bahwa banyak kejangggalan dalam masalah pengucuran dana
pada Bank Century.
Pada akhirnya BPK menemukan 9 temuan dalam kasus Bank Century
diantaranya Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bisa
menangani sebagian besar dari sembilan temuan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dalam kasus Bank Century jika sesuai dengan kewenangan KPK dan
ditemukan cukup bukti. Satu-satunya temuan BPK yang tidak bisa ditangani KPK
adalah temuan ketujuh, tentang penggunaan FPJP oleh manajemen Bank Century.
Sementara enam temuan lain bisa ditangani KPK jika memenuhi ketentuan dalam
Undang-Undang KPK. KPK membagi temuan BPK dalam tiga periode.
Pertama periode sebelum pengucuran FPJP. Tiga temuan BPK masuk
dalam periode itu, yakni ketidaktegasan BI dalam menerapkan aturan akuisisi dan
merger tiga bank menjadi Bank Century, ketidaktegasan pengawasan BI, dan
praktik tidak sehat oleh pengurus Bank Century.

3
Kedua, setelah kucuran FPJP. Selain temuan ketujuh, temuan ketiga juga
dimasukkan dalam periode ini. Temua ketiga berupa pemberian FPJP dengan
mengubah ketentuan BI.
Ketiga, periode sejak ditangani LPS. Temuan BPK yang masuk periode ini
penentuan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik tidak didasarkan data
mutakhir (temuan keempat), penanganan oleh LPS dilakukan melalui Komite
Koordinasi yang belum dibentuk oleh undang-undang (temuan kelima).
Kemudian penanganan Bank Century oleh LPS tidak disertai perkiraan
biaya penanganan sehingga terjadi penambahan (temuan keenam),
pembayarankepada pihak ketiga selama Bank Century berada dalam pengawasan
khusus (temuan ketujuh), dan penggelapan dana kas 18 juta dolar AS (temuan
kedelapan).Uang LPS yang dikucurkan adalah uang negara meski sudah
dipisahkan. Pengertian pemisahan dana LPS adalah dipisahkan dari APBN.
Dengan demikian, uang LPS sama statusnya dengan uang sejumlah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) sebagai uang negara yang dpipisahkan dari APBN.

C. Panitia Khusus (Pansus) Century


Atas temuan BPK yang janggal tersebut DPR melakukan hak angket. Hak
angket adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan
kembali. Panitia Khusus Hak Angket yang dibentuk terdiri dari 139 anggota dari 8
fraksi, diketuai oleh Idrus Marham. Tujuan dari pansus ini adalah mengadakan
penyelidikan selama 3 bulan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dan
yang berhubungan dengan bank Century dengan meminta kesaksian dari ihak-
pihak tersebut.

1. Kesaksian Menteri Keuangan Sri Mulyani


Menteri Keuangan Sri Mulyani bertanggung jawab penuh atas keputusan
penyelamatan Bank Century berdasarkan data awal nilai bailout dari BI sebesar
Rp 632 miliar. Pada 13 November 2008, Sri Mulyani pernah membicarakan krisis
keuangan global dan perbankan nasional kepada Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam pembicaraan tersebut diberitahukan bahwa keadaan bisa memburuk karena

4
Bank Century kalah kliring. SBY mengatakan perlu ada langkah-
langkahpencegahan, sementara JK tidak ingin ada penjamin penuh terhadap Bank
Century.
Sri Mulyani telah melaporkan keputusan KSSK untuk memberikan dana
talangan pada Bank Century kepada Presiden SBY dan Wakil Presiden JK melalui
SMS. SMS tersebut ia kirimkan pada 21 November 2008 sekitar pukul 8.30 WIB.
Komisi XI DPR, pada saat rapat kerja pada 3 Desember 2008, juga menyatakan
perlunya penjamin penuh atas Bank century.
Selain itu, Sri Mulyani tidak puas atas berubah-ubahnya data yang
diberikan BI terkait dana yang dibutuhkan untuk penalangan. Pada 21 November
2008, tiga hari data terus berubah hingga mencapai Rp 6,7 triliun. Menurutnya,
tidak ada kerugian negara yang ditimbulkan dari bailout ini. Masyarakat justru
diuntungkan karena dana talangan mencegah Indonesia dari krisis ekonomi
internasional saat itu. Bank kecil seperti Bank Century, tidak termasuk ke dalam
15 bank besar yang disebut Systematically Important Bank (SIP), juga bisa
menimbulkan dampak sistemik dalam situasi krisis.
Krisis yang sudah terjadi di Indonesia bisa menjadi sistemik seperti 1998
lalu jika Bank Century tidak diselamatkan. Tanda-tandanya sudah ada. Semenjak
21 November 2008, penanganan Bank Century oleh Lembaa Penjamin Simpanan
tak lagi menggunakan Perppu JPSK. Penanganan melalui bailout Rp 6,7 triliun
tersebut berdasarkan UU LPS.

2. Kesaksian Mantan Gubernur BI Boediono


Boediono menyatakan, kehadiran Kepala Kerja Program Reformasi
Marsilam Simanjuntak dalam rapat KSSK sebagai narasumber. Boediono tidak
ingat secara pasti detail rapat KSSK. Pemberian dana talangan tidak wajib
dilaporkan olehnya kepada Wakil Presiden.

5
Dana Yayasan Kesejahteraan Karyawan BI (YKKBI) di Century bukan
alasan penyelamatan Bank Century. Berapa pun besarnya kerugian yang diderita
BI untuk menyelamatkan Bank Century di waktu krisis tidak akan menjadi
masalah, dibandingkan dengan harus menutup bank tersebut. Mutasi mantan
Direktur Pengawasan I Zainal Abidin pada bulan Desember 2008 bukan karena
Zainal menentang perubahan aturan pemberian FPJP. Mutasi Zainal Abidin pada
saat itu bertujuan untuk meningkatkan kerja.
Boediono tidak mengumumkan pada public soal gagal kliring yang
dialami Bank Century, sehingga menyebabkan bank tersebut rush. Definisi
keuangan negara dalam LPS diserahkan pada ahli hokum tata negara dan ahli
hokum keuangan negara.

3. Kesaksian Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla


Mantan Wakil Presiden M. Jsufu Kalla menyatakan krisis yang
mengganggu perekonomian nasional hanya sebagai keadaan yang tidak biasa. Ada
krisis, tetapi tidak signifikan. Pada tahun 2008 tidak ada kepanikan. Pada 1998,
inflasi mencapai 75%, tetapi pada 2008 inflasi hanya 3%. Selain itu, suku bunga
yang terjadi pada 1998 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga 2008.
PPada 2008, kurs rupiah anjlok hingga Rp 12.000 per dolar AS. Namun anjloknya
nilai tukar saat itu dianggap wajar. Sebab, aliran dana asing keluar dari Indonesia.
JK juga mengatakan bahwa Bank Century tidak mengalami rush atau
kepanikan dengan penarikan dana besar-besaran. Menurut JK yang terjadi adalah
Bank Century kalah kliring dan itu bukan disebabkan adanya rush. Bailout yang
dikeluarkan untuk Bank Century berpotensi merugikan negara. Bank Century
seharusnya tidak perlu diselamatkan karena dananya dirampok oleh pemilik bank
itu sendiri, Robert Tantular.
Uang LPS masuk kategori uang negara. Hal ini disebabkan dalam
Undang-Undang LPS, LPS bertanggung jawab kepada Presiden. Selain itu, JK
menolak usulan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4/2008,
tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan atau Perppu JPSK. JK juga tidak
menerima laporan via SMS dari Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 21

6
November 2008. Laporan kebijakan melalui SMS adalah suatu tindakan yang
tidak patut untuk kebijakan penting. JK baru mengetahui adanya masalah Bank
Century saat Sri Mulyani dan Gubernur BI Boediono melapor di Istana Wakil
Presiden, Jakarta Pusat, 25 November 2008 empat hari setelah Bank Century
diputuskan sebagai bank gagal berdampak sistemik. JK juga tidak pernah
mengintervensi penangkapan mantan pemilik Bank Century oleh polisi,
melainkan memerintahkan penangkapan itu.

4. Kesaksian Mantan Kabareskrm Komisaris Jenderal Susno Duadji


Mantan Kabareskrim Komisaris Jenderal Susno Duadji mengatakan Bank
Indonesia pernah melaporkan pemilik Bank Century, Robert Tatular, ke Mabes
Polri. Namun, laporan tersebut disampaikan setelah Robert Tantular ditangkap
Mabes Polri atas perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla. BI menyerahkan berkas-
berkas laporannya itu dua hari setelah penangkapan Robert.
Susno Duadji mengakui bahwa Polri mendapat perintah penangkapan
Robert Tantular dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada 25 November 2008 saat
dirinya memberitahukan kepada BI untuk menagkap pemilik Bank Century,
petinggi BI menganggap bukti-buktinya belum cukup.
Oleh karena itu, meski Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memerintahkan
kapolri untuk menangkap Robert Tantular, baru setelah dua jam Kapolri bisa
menangkapnya. Ketika itu ada kekhawatiran Robert kabur mengingat semua
keluarganya sudah diungsikan ke luar negeri.
Menurut Susno, apa yang dilakukan Robert adalah murni perampokan.
Uang nasabah yang dicuri lebih kurang Rp 1,298 triliun yang disembunyikan di
sejumlah negara dan sebagian sudah dibekukan.

7
D. Sidang Paripurna DPR
Hasil akhir dari kerja pansus Century selama 3 bulan dibahas dalam sidang
Paripurna DPR yang dilaksanakan tanggal 2 sampai 3 Maret 2010. Sidang
Paripurna yang dilaksanakan 2 hari tersebut hanya membahas 2 opsi kesimpulan
dan rekomendasi penyelidikan yang dihasilkan oleh Pansus Century.
Inti Opsi pertama (A) menyatakan pemberian Fasilitas Peminjaman Jangka
Pendek (FPJP) dan Penyertaan Modal Sementara (PMS) tidak bermasalah karena
dilakukan untuk mencegah krisis dan sudah berdasar peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sedangkan opsi kedua (C), menyatakan baik pemberian
FPJP maupun PMS bermasalah dan merupakan tindak pidana.
Posisi sikap fraksi 6 : 3 untuk yang menganggap bailout bermasalah (opsi
C). Enam fraksi memilih opsi C. PKB, PD, dan PAN memilih opsi A.
Opsi A adalah posisi bagi mereka yang menganggap tidak ada
penyalahgunaan wewenang. Layaknya hitam putih, opsi C adalah sebaliknya,
fraksi yang menengarai penyalahgunaan wewenang memilih opsi ini

8
DAFTAR PUSTAKA
2009, 24 November. Dana Rp 5,8 Triliun Diselewengkan. Pikiran rakyat [Surat
Kabar], halaman 1.
2009, 25 November. Kasus Century bukan Karena Krisis, Murni Kriminal. Pikiran
rakyat [Surat Kabar], halaman 22.
2009, 27 Desember. SBY tak Pernah Usut Marsilam. Pikiran rakyat [Surat Kabar],
halaman 1.
2010, 4 Januari. Panggil Staf Khusus Presiden. Pikiran rakyat [Surat Kabar],
halaman 8.
2010, 5 Januari. Rekomendasi Pansus Agar Objektif. Pikiran rakyat [Surat Kabar],
halaman 2.
2010, 5 Januari. KPK Bisa Usut Kasus Besar Skandal Century. Pikiran rakyat
[Surat Kabar], halaman 7.
2010, 6 Januari. KPK Akan Panggil Sri Mulyani. Pikiran rakyat [Surat Kabar],
halaman 8.
2010, 6 Januari. Pengejaran Aset Century Terlambat. Pikiran rakyat [Surat Kabar],
halaman 8.
2010, 6 Januari. Merger Tiga Bank Pilihan Dilematis. Pikiran rakyat [Surat
Kabar], halaman 8.

9
Tugas Makalah Bank Century

Oriza Rivai Samodra

A210 090 152

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


AKUNTANSI

2012

Anda mungkin juga menyukai