PEMBAHASAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI SAP
Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya disebut SAP,
adalahprinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun
danmenyajikan laporan keuangan pemerintah.Standar akuntansi
pemerintahan (SAP) telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Dengan ditetapkannya PP SAP
maka untuk pertama kali Indonesia memiliki standar akuntansi
pemerintahan. Menandai dimulainya implementasi Standar Akuntasi
Pemerintahan, Wakil Presiden pada tanggal 6 juni 2005 meluncurkan
Standar Akuntansi Pemerintahan di Istana Wakil Presiden pada
tanggal 6 Juli 2005. Acara ditandai dengan penyerahan Standar
Akuntansi Pemerintahan kepada ketua BPK, Menteri Keuangan,
Menteri Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta, Bupati Toli Toli dan
Walikota
Pangkal
Pinang.
Dalam
sambutannya
Wakil
Presiden
melakukan
finalisasi
standar
kemudian
KSAP
meminta
Keppres.
Sehubungan
dengan
hal
tersebut,
melalui
menetapkan
Standar
Akuntasi
Pemerintahan
dengan
3) KANDUNGAN PP SAP
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntasi Pemerintahan terdiri dari:
1. PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan.
2. PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran.
3. PSAP 03: Laporan Arus Kas.
4. PSAP 04: Catatan Atas Laporan Keuangan.
5. PSAP 05: Akuntasi Persediaan.
6. PSAP 06: Akuntasi Investasi.
7. PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap.
8. PSAP 08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan.
9. PSAP 09: Akuntansi Kewajiban.
10.
LANDASAN HUKUM
Gagasan
perluanya
standar
akuntansi
pemerintahan
berkembangnya
akuntansi
di
sektor
komersial
yang
Negara
(BAKUN),
Departemen
Keuangan
mulai
satunya
menyebutkan
adalah
perlunya
PP
105/2000
standar
yang
akuntasi
secara
eksplisit
pemerintahan
dalam
pusat
dan
daerah
yang
tertuang
dalam
KMK
308/KMK.012/2002.
UU
Nomor
17
Tahun
2003
tentang
Keuangan
Negara
disusun
dan
disajikan
sesuai
dengan
standar
akuntasi
yang
pemerintah.
independen
Selanjutnya,
Perbendaharaan
Negara
dan
UU
ditetapkan
Nomor
kembali
dengan
Tahun
2004
mengamanatkan
peraturan
tentang
penyusunan
dengan
keputusan
presiden.
Dalam
penyusunan
DAN
akuntasi
ENTITAS PELAPORAN
adalah
unit
pemerintahan
wajib
pengguna
menyelenggarakan
guna
mewujudkan
pemerintahan
yang
baik
(good
daerah
diatur
dengan
peraturan
Negeri
telah
membuat
serangkai
kebijakan
strategi
sistem
pertanggungjawaban
sesuai
Kepmendagri
29/2002.
4. Revisi dilaksanakan secara bertahap dan selektif.
5. Melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam
implementasi standar akuntansi.
6. Pelaksanaan daerah media inkubator (DMI) secara sukarela dalam
penerapan PP SAP. DMI adalah salah satu program Depdagri
melalui Ditjen BAKD dalam rangka menegakkan pilar good
governance:
akuntabilitas,
transparansi,
melalui
partisipasi
pemberian
masyarakat
pedoman,
dan
pembinaan,
sosialisasi
dan
penyamaan
persepse
kepada
para
Lembaga
pertanggungjawaban
wajib
penggunaan
menyelenggarakan
data
yang
dikuasainya
bersangkutan
kepada
Presiden
melalui
Menteri
Keuangan.
Menteri / pimpinan lembaga / Gubernur / Bupati / Walikota /
Kepala
Satuan
anggaran
yang
menyampaikan
Kerja
yang
dikuasai
menggunakan
Menteri
pertanggungjawaban
dana
bagian
Keuangan
wajib
penggunaan
dana
tanggal
24
Juni
2004
tentang
Pelaksanaan
Dirjen,
dan
Unit
Eselon
lainnya
mempunyai
bertanggungjawab
untuk
menyiapkan
laporan
Sistem
Akuntansi
Pertanggungjawaban
a. Pusat pertanggungjawaban
Seluruh pemerintah pusat
Departemen / lembaga
Eselon I
Propinsi
Satuan kerja
Proyek
b. Penanggung Jawab
Presiden
Menteri / Ketua Lembaga
Sekjen / Irjen / Dirjen / Kepala
Kepala kantor wilayah
Menurut
Pusat
SAPP
SAU
SAPP
BAKU
N
Tk.
Eselon
Tk. Departemen /
lembaga
SAU
BAKUN
allotment
yang
dirinci
menurut
tujuan
dan