Penyusun:
1. Tri Supian (181710053)
2. Muhammad Faris (181710046)
Sejak usia muda Hamengkubuwana IX telah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan.
Menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin
Kepanduan). Pada tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia berusaha
disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwana IX memiliki peran penting di
dalamnya. Presiden RI saat itu, Sukarno, berulang kali berkonsultasi dengan Sri Sultan
tentang penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan
pengembangannya.
Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Sukarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan
Pramuka. Panitia ini beranggotakan Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Prof. Prijono (Menteri
P dan K), Dr.A. Azis Saleh (Menteri Pertanian), dan Achmadi (Menteri Transmigrasi,
Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa). Panitia inilah yang kemudian mengolah
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan terbitnya Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun
1961, tanggal 20 Mei 1961.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, yang kemudian dikenal sebagai Hari Pramuka, selain
dilakukan penganugerahan Panji Kepramukaan dan defile, juga dilakukan pelantikan
Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari Gerakan Pramuka. Sri Sultan
Hamengkubuwana IX menjabat sebagai Ketua Kwarnas sekaligus Wakil Ketua I Mapinas
(Ketua Mapinas adalah Presiden RI).
Sri Sultan bahkan menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka
hingga empat periode berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-
1970 dan 1970-1974. Sehingga selain menjadi Ketua Kwarnas yang pertama kali,
Hamengkubuwana IX pun menjadi Ketua Kwarnas terlama kedua, yang menjabat selama 13
tahun (4 periode) setelah Letjen. Mashudi yang menjabat sebagai Ketua Kwarnas selama 15
tahun (3 periode).
2. Berkemah
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang
dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk
pramuka.
Tujuan Berkemah
Memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap
bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari
tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup
yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
Peralatan berkemah ini digunakan secara bersama-sama atau berkelompok satu regu atau
sangga. Sehingga untuk mempersiapkannya dibutuhkan koordinasi atau pembagian pada
masing-masing anggota kelompok. Usahakan pembagian penyiapan peralatan ini merata ke
semua anggota kelompok. Contoh peralatan kemah yang harus dipersiapkan secara bersama-
sama (berkelompok) adalah :
A. Tenda Pramuka dan perlengkapannya seperti tiang tenda, tali tenda, pasak, dan palu
pemukul pasak.
B. Peralatan memasak, seperti kompor masak, panci, wajan, timba air, sendok sayur,
pisau, dll.
C. Bahan makanan, seperti beras, mi instan, dan lauk.
D. Tikar tenda
E. Cangkul kecil untuk membuat parit air di sekitar tenda
F. Kompas
G. Bendera Merah Putih, bendera WOSM, dan bendera Tunas Kelapa (bendera gudep
atau kwartir)
H. Lampu penerangan
Perkiraan waktu pembangunan candi didasarkan pada perbandingan antara jenis aksara yang
tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang umumnya digunakan pada
prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Candi borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti
Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai 830 Masehi.
2. Tanaman Kelapa
Kelapa merupakan tumbuhan asli daerah tropis, yakni daerah yang terletak di sepanjang garis
katulistiwa. Di daerah-daerah tropis tersebut, tanaman kelapa banyak tumbuh dan
dibudidayakan oleh sebagaian besar patani. Di Indonesia, banyak ditemukan hampir seluruh
provinsi, dari daerah pantai yang datar sampai ke daerah pegunungan yang agak tinggi. Di
daerah yang padat penduduknya, misalnya di Jawa dan Bali, tanaman kelapa lebih banyak
ditanam di tanah tegalan atau tanah perkarangan, sedangkan di daerah yang yang jarang
penduduknya, misalnya di daerah transmigrasi, tanaman kelapa banyak ditanam di lahan
yang luas yang berpola monokultur perkebunan kelapa. Tanaman kelapa juga merupakan
tanaman yang serbaguna. Hampir seluruh bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan bagi
kehidupan manusia. Dari pohon kelapa dapat diperoleh bahan makanan dan minuman, bahan
industri, bahan bangunan, alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. Salah satu hasil dari bagian
kelapa yaitu tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai arang tempurung.