Anda di halaman 1dari 4
Edise 95 TRAM EC Rasulullah ss tentang bagaimana kita bisa meraih kecintaan dari Al-Khaliqg dan makhluk yaitu dengan sifat zuhud. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, “Bagaimanakah makna zuhud yang diperintahkan dalam agama ini?", sehingga kita tidak salah dalam memahami makna zuhud ini seperti sebagian kelompok yang telah salah dalam memahaminya. Zuhud dalam pandangan para Ulama lantas berkata: ‘Wahai Rasulullah, : memiliki makna yang beragam, di tunjukkanlah padaku suatu amatan yang + antaranya adalah apabila aku melakukannya, maka Allah akan > Ucapan Ibnu Rajab Al-Hambali =x dalam mencintaiku dan begitu pula manusia,’ ? kitabnya Jami‘ul Ulum wal Hikam. Zuhud itu Rasulullah # bersabda: “Zuhudlah pada : ialah berpaling dari dunia, dengan sedikit dunia, maka Allah akan mencintaimu. ? dalam memilikinya, menghinakan diri Dan zuhudlah pada apa yang ada di sisi > darinya serta membebaskan diri darinya. manusia, maka manusia pun akan : Masihdalam sumber yang sama dinukilkan mencintaimu.” [HR. Ibnu Majah dan ; dari Abu Sulaiman, beliau menyatakan ae fs GJ Js5 Dari Sahl bin Sa'ad As Salidi 2 ia berkata: 3 ‘Ada seseorang yang mendatangi Nabi selainnya] “Janganiah engkau mempersaksikan Berkata Al-Imam An-Nawawi seorang pun dengan zuhud, karena zuhud "Diketuarkan dengan sanadyang hasan’, *_sebenarnya adatah amalan hati" Pembaca buletin Al-Faidah yangbudiman... ‘Tak ketinggalan dalam pengertian zuhud Dalam hadits ini ada bimbingan dari ini menurut Ulama mutaakhirin, seperti MOHON TIDAK DIBACA KETIKA KHUTBAH BERLANGSUNG 95/Vol.2/5/1440 2 perkataan Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin ss, bahwa makna zuhud adalah upaya meninggalkan sesuatu yang tidak membawa manfaat bagi kehidupan akhirat. [Syarhu Riyadhu Ash-Shalihin] Adapun pengertian zuhud yang lebih jelas ditegaskan oleh Syaikhul Islam dalam kitabnya Mugaddimah At-Tuhfah Al- ragiyah Fii Al-Atmal Al-Qalbiyah yaitu: "Meninggatkan rasa gemar terhadap apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat. Yaitu terhadap perkara mubah yang berlebihan yang tidak dapat digunakan untuk membantu berbuat ketaatan kepada Allah, disertai sikap percaya sepenuhnya terhadap apa yang ada di sisi Allah”. Pembaca yang semoga dirahmati Allah... Ucapan para shahabat Nabi tentang zuhud inipun penuh dengan nasihat yang sangat mendalam dan pedoman hidup yang mulia. Seperti ucapan shahabat Umar bin Khaththab 4 beliau pernah menulis kepada Abu Musa Al-Asy'ari: “Sesungguhnya engkau tidak akan memperoleh amal akhirat yang tebih baik daripada zuhud terhadap dunia. Hati-hatilah engkau dari akhlak buruk dan rendah". Ali bin Abi Thalib .2 berkata: “Dunia pasti akan pergi membelakangi, dan akhirat pasti akan datang menjelang. Masing-masing dari dunia maupun akhirat memiliki anak-anak generasi. Maka jadilah engkau anak generast akhirat, dan jangan menjadi anak generasi dunia. Hari ini adalah hari beramal, tidak ada hisab (penghitungan amal). Sedangkan esok adalah hari hisab, tidak ada amal. Saudaraku yang kami cintai... Dari uraian di atas tidaklah kita CL temukan bahwa makna zuhud yang dimaksudkan adalah hidup miskin dan serba kekurangan, kemudian juga enggan mencari nafkah atau hidup penuh kesempitan. Sebagaimana keterangan yang telah lalu bahwa zuhud itu adalah bagian dari perbuatan hati kita. Oleh karenanya, tidak hanya sekedar memperhatikan keadaan yang tampak dari zhahir seorang hamba yang diliputi kekurangan semata itu, lantas ; kita nilai seseorang sebagai orang yang telah bersikap zuhud. Saudaraku seiman... Dalam kitab Siyar A'lam An-Nubala karya Imam Adz-Dzahabi disebutkan kisah yang begitu berkesan dalam memahami makna zuhud yang sebenarmya. Dialog antara dua Imam besar yaitu Fudhail bin ‘yadh as: dengan Ibnul Mubarak 2% Berkata Fudhail bin ‘lyadh: "Engkau memerintahkan kami untuk hidup zuhud, sederhana datam harta, hidup yang berimbang (tidak kurang tidak tebih). Namun kami melihat engkau memitiki banyak harta. Mengapa bisa begitu?” Ibnul Mubarak mengatakan: "WahaiAbu ‘Ali (yaitu. Fudhail bin ‘lyadh). Sesungguhnya hidupku seperti ini hanya untuk menjaga wajahku dari ‘aib (meminta-minta). Juga aku bekerja untuk memuliakan kehormatanku, Aku pun bekerja agar bisa membantuku untuk menegakkan ketaatan kepada Rabbku". Pembaca yang kami muliakan... Jika demikian, "Bagaimanakah yang dimaksud dengan zuhud itu?" Jawabannya adalah bahwa zuhud bukanlah dengan mengharamkan barang-barang dunia, meninggalkan dunia seluruhnya dan GCE riagc ree trun Camere eee ay 3 95/Vol.2/5/1440 tidak peduli dengannya, karena Nabi kita Muhammad % telah mencontohkan arti Zuhud dalam dunia nyata kepada kita dalam keadaan beliau adalah orang yang paling : zuhud terhadap dunia ini. Beliau x tidak mengharamkan sesuatu dari dunia ini yang telah diperbolehkan Allah 2s kepadanya, namun menjadikan dunia ini hanya sebagai alat untuk mencari akhirat dan Surga-Nya. Ucapan emas tentang hakikat zuhud dan dengan apa hal itu bisa didapat adalah sebagaimana yang dinukilkan dari Hbnul Qayyim si dalam kitabnya Madarijus Salikin. Beliau menukilkan dari |lmam Ahmad bin Hambal xt, kata beliau si: zuhud itu ada tiga sisi: Pertama yakni meninggalkan perkara yang diharamkan, ini adalah bentuk dari zuhudnya orang awam. Kedua yakni meninggalkan secara berlebi lebihan dari barang-barang yang dihalalkan, inijenis zuhudnya orang khusus, Ketiga yakni meninggalkan apa yang menyibukkan dirinya dari ketaatan kepada Allah xa, dan jenis ini adalah bentuk zuhudnya orang-orang yang arif (bijak).. Syaikh bin Baz si dalam sebuah kesempatan menyebutkan bagaimanakah zuhud terhadap dunia itu?. Kata beliau =i bahwa zuhud terhadap dunia adalah dengan mendahulukan akhirat atas dunia, tidak terlalu takalluf (membebankan di atau ngoyo (terlalu bersemangat) mengejar dunia serta mencukupkan diri dengan yang halal dan mencukupkan diri dengan apa yang bisa membantunya dalam menegakkan ketaatan kepada Allah «= ,dan tidak larut dalam perkara yang melalaikan dirinya dari kehidupan akhirnya. Bukanlah makna zuhud itu meninggalkan dunia dan harta secara total, akan tetapi dengan meninggalkan perkara-perkara yang samar ntara haram dan halalnya, tidak membabi buta dalam berjual beli sampai lupa akhirat, jupa ketaatan kepada Allah s dan lalai jalam mencari ilmu, serta lalai dari amar ma'ruf nahi mungkar. Beliau juga menukilkan sebuah hadits ang ma'ruf, yakni (yang artinya) "Bersemangattah kamu pada perkara yang ermanfaat dan minta tolonglah pada rusanmu kepada Allah dan jangan temah. lika menimpamu suatu hal maka jangan amu katakan, jika tadi aku berbuat femikian maka akan begini atau begitu, kan tetapi katakanlah semua terjadi atas ‘akdir dan apa yang Allah kehendaki akan rerjadi". Maka seorang mukmin itu mencari nafkah jan rizki tapi tidaklah dunianya menyibukkan dan melalaikan dari khiratnya. Saudaraku sekalian, demikianlah bagaimana para pendahulu kita mencontohkan arti dari zuhud di dunia ehingga mampu menjadi panutan bagi jenerasi setelahnya. Ayat-ayat Al-Qur'an yang mendorong untuk ‘ita memiliki sifat zuhud pun begitu banyak, Hee dP Ae on Pose "Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia MTOR CUCU CCM eC

Anda mungkin juga menyukai