Anda di halaman 1dari 5

DATA KARYA FESTIVAL FILM KESEHATAN

TAHUN 2018-

JUDUL : KOMISI PEMBERANTASAN KAKUS LIAR ( KPK LIAR )

DURASI : 3 MENIT

TAHUN PRODUKSI: 2018

BAHASA ; INDONESIA

SINOPSIS :

Dari Pantauan Puskesmas bahwa Kelurahan Sumurpanggang belum masuk


sebagai kelurahan ODF ,ini di buktikan dengan adanya jamban / wc atau
dalam bahasa daerah setempat dinamakan kakus di sepanjang Sungai Kemiri
yang di gunakan oleh warga untuk BABS ( Buang Air Besar Sembarangan ) .
Berbagai himbauan dari tokoh masyarakat muapun penyuluhan dari petugas
puskesmas tidak di gubris oleh warga sekitar. Oleh sebab itu melalui rapat
lintas sektor diputuskan untuk membuat Tim untuk memberantas kakus liar
tersebut . Dan tim itu dinamakan KPK Liar atau kepanjangan dari Komisi
Pemberantasan Kakus Liar yang terdiri dari unsur kecamatan , puskesmas,
tokoh masyarakat , Babinsa dan Babin Kamtibmas. Dengan Motto Lipat (
Lihat, Panggil , Tindak ) , mampukah KPK Liar mengantarkan kelurahan
sumurpanggang menjadi kelurahan ODF (Open Defecation Free ) ?

KOMISI PEMBERANTASAN KAKUS LIAR

( KPK L )

MENUJU KELURAHAN ODF

SCENE 1 EKS – DAY – MARKAS KPK

CAST: KOMANDAN & ANGGOTA KPK Liar

KOMANDAN : PRAPTI ( Wakil Puskesmas )

ANGGOTA 1 : NUROCKHMAN ( Tokoh Masyarakat )

ANGGOTA 2 : HADI PURWANTO ( Polisi )

ANGGOTA 3 : DEDI ( Tentara )

ANGGOTA 4 : Nasirin ( Wakil Kelurahan )

(Suasana Rapat pembentukan & pelantikan oleh Ka Puskesmas


TIM KPK Liar tanpa dialog )
Setelah dilantik Tim berpakaian /Kaos KPK Liar .... Kaos Hitam bertulisan
KPK Liar . Dishoot satu persatu .............

SCENE 2 EKS – DAY – KELURAHAN

Petugas Puskesmas : RIWANTO

PAK RW : Akhmad Zaeni

Warga I : Rina Samsudin

Warga II : Kasta Marini

PIGURAN : Warga

( Di Lokasi penyuluhan (Rumah P .RW ) ... di sorot Pak RW , Papan RW,


halaman menuju ke tempat penyuluhan ...... nampak beberapa warga
sedang mendengarkan penyuluhan beberapa warga mendengar kan
dengan seksama )

PAK RW

Mengerutkan dahi dengan menurunkan kacamata baca kemudian .......

Ibu 2 dan bapak 2 sekalian yang saya hormati pada kesempatan ini , kita
kedatangan tamu dari puskesmas yang akan menyampaikan penyuluhan
tentang ODF.....

Warga I

ODF itu Apa p. RW ?

Pak RW

Untuk lebih jelasnya monggo kepada Bapak dari puskesmas untuk


menyampaikan

Petugas kesehatan

ODF itu singkatan dari Open Defecation Free ..................( belum selesai menjelaskan )

Warga I

Oh Free..... jadi bisa bebas mainan hp ya pak RW ( Pak RW geleng –


geleng kepala )

Warga II

Asyiik nich bisa sepuas –puasnya

Warga I

Iya kita bisa main hp sepuasnya ( sambil mainan hp )


Petugas Puskesmas

Bukan itu ibu – ibu yang syantik...

ODF itu ...adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang
air besar sembarangan.

Pak RW

Iya ibu Rina dan Ibu Rini ,setelah di beri tahu dan diberi bantuan jamban
/kakus jangan ke sungai lagi yah ?

Warga I

Kalo di Jamban /Kakus di rumah nggak bisa keluar....

Warga II

Iya ...suwe metune

Petugas Puskesmas

Kalo ibu – ibu tetap membandel , merarti melanggar komitmen untuk tdk
BABS

Pak RW

Iya ..Nanti bisa ditindak oleh KPK L

Kemudian KPKL datang

KPKL

Kami Siap ! LIPAT ...Lihat ... Panggil.......Tindak

Scene 3 DiTKP

Tim KPKL

Mana Bu Kakus Liar nya ...

Kader

Itu ..itu ... sambil berjalan menuju kakus liar di pinggir kali

Tim KPKL

Iya ini perlu kita Lihat ...Kita Panggil yang bertanggung jawab....
Kemudian Kita Tindak bila tidak ada yang bertanggung jawab

Kader

Betul pa ..supaya di pinggir kali ini bisa untuk tempat bermain sehingga
tidak berbau dan tidak risih
Scene

Tempat pinggir kali yang tadi nya kumuh bau kotoran disulap menjadi
tempat bermain atau berolah raga dan berjualan.

Petugas Puskesmas CLOSING

1 . O D F ( Open Defecation Free )


2 . Satu komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF jika :

a. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja/kotoran bayi
hanya ke jamban.
b. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
c. Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran manusia.
d. Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban sehat.
e. Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban.
f. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah
kejadian BAB di sembarang tempat.
g. Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100%
KK mempunyai jamban sehat.
h. Di sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia sarana jamban dan
tempat cuci tangan (dengan sabun) yang dapat digunakan murid-murid pada jam
sekolah.
i. Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten menjadi sangat penting untuk
menciptakan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang efektif dan
efisien sehingga tujuan masyarakat ODF dapat tercapai.

3 . S a n i t a s i T o t a l B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( S T B M ) terdiri dari 5 (lima )


Pilar yaitu :.
1. B e b a s d a r i B u a n g a i r B e s a r S e m b a r a n g a n (
ODF)
2. C u c i T a n g a n P a k a i S a b u n ( C T P S )
3. P e n g e l o l a a n M a k a n a n d a n M i n u m a n R u m a h
Tangga
4. P e n g e l o l a a n S a m p a h r u m a h T a n g g a
5. P e n g e l o l a a n l i m b a h & c a i r r u m a h T a n g g a

Kebiasaan buang air besar sembarangan juga punya dampak buruk, seperti:

1. Mencemari Air
2. Menyebabkan Kurang Gizi!
3. Menyebabkan Penyakit
4. Menyebabkan Kematian

Tamat

Anda mungkin juga menyukai