Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam pernah mengalami masa kejayaan dan merupakan titik puncak
keemasan, yang mana dapat menguasai wilayah-wilayah di perempatan bumi ini. Dan
Spanyol merupakan negara yang dapat dikuasai oleh Islam, dan wilayah inilah yang
membuat Islam dikenal di dunia barat. Wilayah yang dapat mempengaruhi negara
Eropa menjadi maju. Eropa maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan-kemajuan Eropa tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol
Andalusia yang mana terletak di benua Eropa Barat Daya.
Kemajuan Islam dibagian timur memang masa-masa keemasan. Kehadiran
Islam pun menjadi perhatian para sejarawan. Dan dari Spanyol Islam lah Eropa
banyak menimba ilmu. Dalam berbagai hal, Islam mengalami kemajuan yang sangat
pesat di Spanyol, yaitu dalam bidang Sains, Fiqh, Filsafat, Kesenian, dan sastra. Ini
dapat diraih selama 7 abad yaitu dari abad 8-15 M. Sebuah peradaban pasti akan
mengalami pasang surut, begitu pula dengan Islam di Spanyol. Banyak hal yang
membuat peradaban Islam di Spanyol mengalami keruntuhan. Dan makalah ini akan
membahas dari masuknnya Islam di Spanyol sampai mengalami keruntuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Seperti Apa Proses Masuknya Islam di Spanyol?
2. Bagaimana Perkembangan Islam di Spanyol?
3. Dalam Bidang Apa Saja Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol?
4. Apa yang membuat Kemunduran dan Kehancuran Bangsa Spanyol?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses masuknya Islam di Spanyol.
2. Untuk mengetahui perkembangan Islam di Spanyol.
3. Untuk mengetahui kemajuan peradaban Islam di Spanyol.
4. Dan untuk mengetahui kemunduran dan kehancuran bangsa Spanyol.

Sejarah Peradaban Islam | 1


BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Islam di Spanyol


Spanyol diduduki oleh umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-715
M), salah seorang khalifah dan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum
penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya
sebagai salah satu provensi dari dinasti Bani Umayyah. Afrika Utara terjadi pada
masa khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Al-Malik mengangkat Hasan Ibnu
Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa khalifah Al-Walid,
Hasan Ibnu Nu’man sudah digantikan oleh Musa Ibn Nushair pada tahun 88 H.
Kemudian Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasannya dengan menduduki
Aljazair dan Maroko.
Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai
menjadi salah satu provinsi dan Khalifah Bani Umayyah memakan waktu selama 53
tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah Ibn Abi Sufyan)
sampai tahun 83 H (masa Al-Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai
Islam, dikawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi kekuasaan kerajaan
romawi. Kerajaan ini sering mengahasut penduduk agar membuat kerusuhan dan
menentang kekuasaan Islam. Setelah dapat dikuasai, maka mereka memfokuskan
untuk menaklukan Spanyol. Kondisi Spanyol sebelum kedatangan Islam,
masyarakatnya sangat menderita dan tertekan akibat pemerintahannya dengan besi
yang dipimpin oleh Raja Ghotic. Masyarakat Spanyol sangat mendamba-dambakan
seorang Raja yang Adil di negaranya, dan saat Islam masuk di Spanyol saat itulah
kerinduan mereka temukan ketika kedatangan Islam.
Dalam proses penaklukan Spanyol, ada tiga orang pahlawan yang berjasa
yaitu Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa Ibn Nuzhair. Tharif adalah
seorang yang dianggap sebagai perintis dan penyidik. Thariq ibn Ziyad dikenal
sebagai penakluk Spanyol sebab pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata.
Pasukannya terdiri dari sebagian suku barbar yang didukung oleh Musa Ibn Nushair
dan sebagian besar lagi orang arab yang dikirim oleh Khalifah Al-Walid. Pasukan ini
kemudian menyebrangi selat dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad, sebuah gunung

Sejarah Peradaban Islam | 2


tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendapat dan menyiapkan pasukannya,
dikenal dengan Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini, maka
terbukalah pintu secara luas untuk memasuki spanyol.
Kemenangan pertama yang tercapai oleh Thariq ibn Ziyad yaitu membuka
jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi dengan suatu pasukan yang
besar. Ia berangkat menyeberangi selat dan satu persatu kota yang dilewatinya dapat
ditaklukkan setelah Musa berhasil menaklukkan Idenia, Karmona, Seville, dan Merida
serta mengalahkan kerajaan Ghotic, Theodomir di Orihuela. Ia bergabung dengan
Thariq di Todelo. Kemudian keduanya berhasil menguasai seluruh kota terpenting di
Spanyol termasuk bagian utaranya mulai dari saragosa sampai Navarre.
Kemenangan-kemenangan dari umat Islam nampaknya begitu mudah, hal ini
sebenarnya tidak lepas dari faktor internal dan faktor eksternal. Banyak hal yang
mendukung umat Islam sampai pada masa keemasannnya di Spanyol.

B. Perkembangan Islam di Spanyol


Islam memang banyak membawa pengaruh bagi Spanyol, dan Islam pun
banyak mengambil peran didalamnya. Perkembangan Islam di Spanyol hanya
berlangsung selama enam periode, yaitu:
1 Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini Spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Ada beberapa stabilitas
dari politik masih belum tercapai diakibatkan adanya gangguan yang terjadi dari
dalam maupun luar. Akhirnya dari akibat tersebut terjadi dua puluh pergantian
gubernur Spanyol dallam jangka yang singkat.
Banyaknya konflik dari dalam dan luar, di periode ini Islam di Spanyol belum
memasuki pembangunan dalam bidang peradaban dan kebudayaan. Dan pada
akhirnya kedatangan Abd al-Rahman al-Dakhil ke Spanyol membuat berakhirnya
periode pertama ini.
2. Periode Kedua (755-912 M)
Pada masa ini Spanyol dipimpin oleh seorang amir yang bernama Abd al-
Rahman al-Dakhil , beliau ialah seorang dari keturunan Bani Umayyah yang
berhasil dari kejaran Bani Abbasiyah yang telah menaklukkan Bani Umayyah di
Damaskus. Beliau berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di Spanyol.

Sejarah Peradaban Islam | 3


Masa al-Dakhil menjadi pemimpin, Islam Spanyol mulai ada banyak
kemajuan. Kemajuan itu dalam bidang peradaban dan politik. Ia juga mendirikan
masjid Kordova dan juga sekolah-sekolah di kota-kota besar di Spanyol.
Kemudian ada gangguan politik yang datang dari kalangan umat Islam itu
sendiri. Mereka tidak puas dengan terjadinya revolusi. Pemberontakan terjadi
dipimpin oleh Hafsun dan anaknya, dll. Kemudian ada juga perselisihan dari
orang-orang Barbar dan orang Arab.
3. Periode Ketiga (912-1013 M)
Pada periode ketiga, Spanyol dipimpin oleh seorang yang bergelar khalifah.
Khalifah-khalifah yang memerintah pada periode ketiga ini ialah Abd Rahman al-
Nasir, Hakam II, dan Hisyam II.
Periode inilah Islam Spanyol mengalami puncak kejayaan, menyayingi
kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd. al-Rahman Al-Nashir mendirikan
Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku.
Hakam II juga seorang korektor buku dan pendiri perpustakaan. Pembangunan
kota berlangsung dengan sangat cepat.
Awal kehancuran khalifah Bani Umayyah di Spanyol ialah ketika Hisyam naik
tahta berada dalam usia sebelas tahun. Dan akhirnya kekuasaan berada di tangan
para pejabat.
4. Periode Keempat (1013-1086 M)
Masa ini disebut masa kekalutan ibu kota yang banyak dipergunakan oleh para
amir diberbagai provinsi untuk melepaskan wilayahnya masing-masing dari
kekuasaan khalifah di Cordova, yang diantaranya ada 11 yang berpusat di suatu
kota seperti Seville, Cordova, dan Toledo.
Di periode ini banyak terjadi perang saudara, pertikian. Akibat fatalnya
kekuatan Islam diketahui mulai menurun dan tiba saatnya untuk dihancurkan.
5. Periode Kelima (1086-1248 M)
Adanya perpecahan antara umat Islam Spanyol bukan berarti tidak ada lagi
kekuatan, Spanyol masih memiliki kekuatan dari Dinasti Murabithun dan dinasti
Muwahhidun. Di tengah-tengah perpecahan raja-raja Muslim menyebabkan salah
seorang dari Dinasti Murabithun langsung berrgerak lebih jauh untuk menguasai
Spanyol dan ia pun berhasil. Akan tetapi tidak dapat berlangsung lama dann tidak
akan digantikan dengan raja-raja yang lemah. Akhirnya yang menggantikan dari
dinasti Murabithun ialah dari dinasti Muwahhidun.

Sejarah Peradaban Islam | 4


Dan dari dinasti Muwahhidun pun tidak berlangsung lama, karena terjadi
keruntuhan..
6. Periode Keenam (1248-1492 M)
Kerajaan Granada ialah pertahanan terakhir Muslim Spanyol di bawah
kekuasaan dinasti Bani Ahmar. Peradaban ini pun kembali mengalami kemajuan
seperti zaman Abdurrahman al-Nasir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya
berkuasa di wilayah yang kecil. Dan periode ini adalah saat terakhir Islam
berkuasa di Spanyol. Terjadi perselisihan antara orang-orang Istana dalam
perebutan kekuasaan. Dan akhirnya Islam dikalahkan oleh Kristen tahun 1492 M.1

C. Kemajuan Peradaban

Dalam masa lebih dari tujuh abad, kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam
telah menacapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan
pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih
kompleks.2

Masuknya islam di Spanyol pada sekitaran permulaan abad ke-8 M., telah
membuka cakrawala baru dalam sejarah Islam. Dalam rentang waktu selama kurang
lebih tujuh tahun setengah abad, umat Islam di Spanyol telah mencapai kemajuan
yang pesat, baik di bidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Berbagai disiplin
ilmu berkembang pesat pada masa itu. Hal ini ditandai dengan banyaknya
bermunculan figur-figur ilmuan yang cemerlang dibidangnya masing-masing dan
sekarang, buah pemikiran mereka menjadi bahan rujukan para akademisi, baik di
barat maupun di timur.

Kemajuan peradaban di Spanyol Islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya
Renaisans dunia barat pada abad pertengan sehingga dapat dikatakan bahwa arab
Spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cardova, Toledo, sedangkan Seville
berfungsi sebagai sumber asli kebudayaan Arab, non-arab, Muslim, Kristen, Yahudi,
dan agama lain sampai beberapa abad kemudian (Yusuf Syuaib, 1985: 75). Cordova
sebagai sebagai ibu kota Spanyol merupakan pusat peradaban yang tinggi yang dapat
menyamai kemanshyuran Baghdad di timur dan Kairo di Mesir. Mengapa demikian?

1
Syauqi, Abrari, dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, 2016), hlm. 65-74.
2
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2010), hlm. 100.

Sejarah Peradaban Islam | 5


Sebab, pada saat islam mengalami kemajuan peradaban yang mengagumkan, keadaan
Eropa masih sangat terbelakang dan diliputi kegelapan, serta kebodohan (Harun
Nasution, 1995: 101).3

1. Kemajuan Intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan
ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari
komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang
Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara),
al-Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang
menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan
tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen
yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang
terakhir, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan
budaya Andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan
fisik di Spanyol.
a. Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budayaa yang sangat brilian
dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan
yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat
terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M,
selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd
Al-Rahman (832-886 M).
Atas inisiatif Al-Hakam (961-976), karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor
dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan
universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu
pengetahuan di dunia Islam. Apa yang dilakukan oleh para pemimpin dinasti Bani
Umayyah di Spanyol ini merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filossof
besar pada masa sesudahnya.

b. Sains

3
Supriyadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm. 119-
120.

Sejarah Peradaban Islam | 6


Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain juga
berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan
astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat
menentukan waku terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya.
Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara
tata ssurya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam
bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan bint Abi Ja’far dan saudara perempuan Al-
Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.

Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan
banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis
tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Batuthah dari
Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibn Al-Khatib
(1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis
adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan diatas bertempat tinggal di
Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika.

c. Fiqih
Dalam bidang fiqih, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mazhab Maliki.
Yang memperkenalkan mazhab ini disana adalah ziyad ibn Abd Al-Rahman.
Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi qadhi pada
masa Hisyam ibn Abd Al-Rahman. Ahli-ahli fiqih lainnya diantaranya adalah
Abu Bakr ibn Al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id Al-Baluthi, dan Ibn Hazm yang
terkenal.4
Perkembangan ilmu agama di lingkungan masyarakat intelek Islam Spanyol,
oleh sebagian penulis sejarah, diidentikkan dengan perkembangan hukum Islam
(ilmu fikih) atau ilmu syariat.5

d. Musik dan Kesenian

4
Yatim, Op.Cit., hlm. 100-103
5
Ubadah, Peradaban Islam di Spanyol dan Pengaruhnya Terhadap Peradaban di Barat, (Diponegoro:
STAIN Datokarama Palu, tanpa tahun), hlm. 155.

Sejarah Peradaban Islam | 7


Dalam bidang musik dan seni ssuara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan
dengan tokohnya Al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki zaryab. Setiap kali
diselenggarakan dan jamuan, aryab selalu tampil mempertunjukkan
kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu
diturunkan kepada anak-anaknya, baik pria maupun wanita, dan juga kepada
budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
e. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam. Bahkan,
penduduk asli Spanyol menomor duakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak
yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata
bahasa. Mereka itu antara lain: Ibn Sayyidih, Ibn Malik pengarang Alfiyah, Ibn
Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu
Hayyan Al-Gharnathi.
2. Kemegahan Pembangunan Fisik
Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam sangat
banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang
pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat
Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran
sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-tempat yang
tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.
Industri, di samping pertanian dan perdagangan, juga merupakan tulang
punggung ekonomi Spanyol Islam. Diantaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam,
dan industri barang-barang tembikar.
Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol
adalah pembangunan gedung-gedung, sepeti pembangunan kota, istana, mesjid,
pemukiman, dan taman-taman. Diantaara pembangunan yang megah adalah
mesjid Cordova, kota Al-zahra, Istana Ja’firiyah di Saragosa, tembok Toledo,
Istana Al-Makmun, mesjid Seville, dan Istana Al-Hamra di Granada.
a. Cordova
Cordova adalah ibukota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian diambil alih
oleh bani Umayyah. Oleh penguasa muslim, kota ini dibangun dan diperindah.
Jembatan besar dibangun diatas sungai yang mengalir ditengah kota. Taman-
taman dibangun untuk menghiasi ibukota Spanyol Islam. Pohon-pohon dan

Sejarah Peradaban Islam | 8


bunga-bunga di impor dari Timur. Di seputar ibukota berdiri istana-istana yang
megah yang semakin mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman diberi
nama tersendiri dan dipuncaknya terpancang Istana Damsik.
b. Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol. Disana
berkumpul sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam. Posisi Cordova diambil
alih oleh Granada di masa-masa akhir kekuasan Islam di Spanyol. Arsitektur
bangunannya terkenal diseluruh Eropa. Istana Al-Hamra yang indah dan megah
adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi
taman-taman yang tidak kalah indahnya.
3. Faktor-faktor Pendukung Kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-
penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-
kekuatan umat Islam, seperti Abd Al-Rahman Al-Dakhil, Abd Al-Rahman Al-
Wasith dan Abd Al-Rahman Al-Nashir.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk, terdiri dari
berbagai komunitas, baik agama maupun bangsa. Dengan ditegakkan toleransi
beragama, komunitas-komunitas itu dapat bekerjasama dan menyumbangkan
kelebihannya masing-masing.
Meskipun ada persaingan yang sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan
Umayyah di Spanyol, hubungan budaya dari Timur dan Barat tidak selalu berupa
peperangan. Sejak abad ke-11 M dan seterusnya, banyak sarjana mengadakan
perjalanan dari ujung Barat wilayah Islam ke ujung Timur, sambil membawa
buku-buku dan gagasan. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun umat Islam
terpecah dalam beberapa kesatuan politik, terdapat apa yang disebut kesatuan
budaya dunia Islam.
Perpecahan politik pada masa Muluk Al-Thawa’if dan sesudahnya tidak
menyebabkan mundurnya peradaban. Masa itu, bahkan merupakaan kemajuan
ilmu pengetahuan, kesenian, dan kebudayaaan Spanyol Islam. Setiap dinasti
(Raja) di Malaga, Toledo, Sevilla, Granada, dan lain-lain berusaha menyaingi
Cordova. Kalau sebelumnya Cordova merupakan satu-satunya pusat ilmu dan

Sejarah Peradaban Islam | 9


peradaban Islam di Spanyol, Muluk Al-Thawa’if berhasil mendirikan pusat-pusat
peradaban bau yang diantaranya justru lebih maju.6
D. Kemunduran dan Kehancuran Bangsa Spanyol
Kekuasaan Islam di Spanyol telah banyak memberikan sumbangan yang tak
ternilai harganya bagi peradaban dunia saat ini. Tetapi imperium yang begitu
besar akhirnya mengalami nasib yang memilukan. Diantara ini beberapa faktor
kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol:
1. Munculnya Khalifah-Khalifah yang lemah
Masa kejayaan Islam di Spanyol dimulai dari periode Abd. Rahman III yang
kemudian dilanjutkan oleh putranya, yaitu Hakam. Sang penguasa yang cinta akan
Ilmu Pengetahuan dan seorang kolektor buku serta pendiri perpustakaan. Pada
masa kedua penguasa tersebut, keadaan politik dan ekonomi mengalami puncak
kejayaan dan kestabilan.
Keadaan Negara stabil dan penuh kemajuan seperti ini tidak dapat bertahan
lagi setelah Hakam II wafat dan digantikan Hisyam II yang saat itu berumur 11
tahun. Dalam usia yang masih sangat muda ini, ia harus memikul tanggung jawab
yang amat besar. Karena tidak mampu mengendalikan roda pemerintahan,
jalannya pemerintahan dikendalikan oleh ibunya dengan dibantu oleh Muhammad
Ibn Abi Umar – yang bergelar Hajib Al-Mansur – yang berambisius dan haus
kekuasaan. Sejak saat itu, khalifah hanya dijadikan sebagai boneka oleh Al-
Mansur dan para penggantinya. Ketika Al-Mansur wafat, ia diganti oleh anaknya,
yaitu Abd. Malik Al-Muzaffar dan pengganti Al-Muzaffar adalah Abd. Rahman,
penguasa yang tidak punya kecakapan, gemar berfoya-foya, tidak disenangi
rakyatnya, sehingga Negara menjadi tidak stabil dan lambat laun mengalami
kemunduran.
2. Konflik antara Islam dan Kristen
Setelah menaklukkan Spanyol, para penguasa muslim tidak menjalankan
kebijakan Islamisasi secara sempurna. Penduduk Spanyol dibiarkan memeluk
agamanya, mempertahankan hukum dan tradisi mereka. Penguasa Islam hanya
mewajibkan mereka membayar upeti, dan tidak memberontak. Kebijakan ni
ternyata menjadi bumerang. Penduduk Spanyol menggalang kekuatan untuk
melawan penguasa Islam. Pertentangan Islam dan Kristen tak pernah berhenti

6
Yatim, Op.Cit., hlm. 103-107.

Sejarah Peradaban Islam | 10


sampai jatuhnya kekuasaan Islam. Orang-orang Kristen selalu merasa bahwa
kehadiran umat Islam merupakan ancaman bagi mereka. Setelah kekuasaan Islam
melemah, satu per satu kota-kota yang dikuasai Islam jatuh ketangan orang
Kristen.
3. Munculnya Muluk Ath-Thawaif
Munculnya Muluk Ath-Thawaif (dinasti-dinasti kecil), secara politis telah
menjadi indikasi akan kemunduran Islam di Spanyol, karena dengan terpecahnya
kekuasaan khalifah menjadi dinasti-dinasti kecil, kekuatan pun terpecah-pecah
dan lemah. Keadaan ini membuka peluang bagi penguasa provinsi pusat untuk
mempertahankan eksistensinya.
Pada tahun 1080 M., Al-Fonso dengan tiga kerajaan Kristen berhasil
menguasai Toledo dan Bani Dzu An-Nur. Demikian juga, kerajaan Kristen
Aragon berhasil merebut Huesea, Saragosa, Tyortosa, dan Kenida.
Pada tahun 1212 M. penaklukan Las Navas De Tolosa oleh koalisi raja-raja
Kristen mengakibatkan Dinasti Al-Muwahiddin yang selama beberapa waktu telah
memulihkan keamanan Negara, stabilitas politik, dan lain-lain harus menarik diri
dari Spanyol. Cordova jatuh tahun 1236 M. dan Seville pada tahun 1248 M.
Pada pertengahan abad ke 13, satu-satunya kota penting yang masih dikuasai
Islam adalah Granada yang dibawah pemerintahan Gani Ahmar. Awalnya, orang-
orang Kristen membiarkan Diansti Ahmar di Granada tetap eksis dengan
persetujuan bahwa orang muslim harus membayar pajak pada penguasa Kristen.
Akan tetapi, setelah itu terjadi perselisihan antara mereka. Dan akhirnya
kekuasaan Islam semakin melemah dan semain memeprcepat tamatnya riwayat
umat Islam Spanyol. Dan pada tahun 1492, jatuh ketangan orang Kristen.
Setelah terjadi penaklukan itu, di Spanyol dilarang untuk memakai pakaian
Arab dan Islam diseluruh wilayah Spanyol, dan bahasa Arab pun tidak boleh
digunakan di wilayah ini.
4. Kemerosotan Ekonomi
Para penguasa mementingkan pembangunan fisik dengan mendirikan
bangunan-bangunan megah dan monumental. Demikian juga, di bidang IPTEK.
Pemerintahan dengan giat mengembangkan bidang ini, sehingga bidang
perekonomian tidak diperhatikan. Dan banyaknya anggaran Negara yang terserap
untuk membiayai tentara bayaran demi keamanan Negara.
5. System Peralihan Kekuasaan yang tidak jelas

Sejarah Peradaban Islam | 11


Salah satu penyebab kemunduran dan keancuran suatu dinasti adalah
perebutan keuasaan antara elit penguasa maupun antarputa mahkota. Terjadinya
perebutan kekuasaan ini menyebabkan perang antara elit atau keluarga yang pada
akhirnya dapat menggerogoti kekuatan dan stabilitas Negara.7
6. Keterpencilan
Diakui bahwa Spanyol Islam nampak terpisah dan terpencil dari dunia Islam
lain yang berpusat di Timur. Ia selalu berjuang sendirian tanpa mendapat bantuan
kecuali dari Afrika Utara. Ketika Islam Spanyol mendapat serangan, bantuan dari
wilayah lain tidak bisa segera datang. Akibatnya, ketika Kristen bangkit, tidak ada
kekuatan alternatif yang mampu membendung serangan mereka.8

7
Supriyadi, Op.Cit., hlm. 123-126.
8
Sudirman, Islam dan Peradaban Spanyol: Catatan Kritis Beberapa Faktor Penyebab Kesuksesan
Islam Spanyol, (Malang: Fakultas Syariah UIN Maulana Ibrahim Malang, tanpa tahun), hlm. 16.

Sejarah Peradaban Islam | 12


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Spanyol diduduki oleh umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid, yaitu salah
seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
2. Perkembangan Islam Spanyol berlangsung selama enam periode, perode pertama
pada tahun 711-755 M, periode kedua tahun 755-912 M, periode ketiga tahun
912-1013 M, periode keempat tahun 1013-1086 M, periode kelima tahun 1086-
1248 M, dan periode keenam pada tahun 1248-1492 M.
3. Kemajuan peradaban Islam di Spanyol meliputi dalam bidang pengetahuan yang
terdiri atas filsafat, sains, fiqih, musik dan kesenian, serta bahasa dan sastra.
Kemudian juga dalam hal pembangunan yang dibangunnya mesjid dan istana
yang megah.
7. Kemunduran dan kehancuran yang terjadi pada Islam di Spanyol, diantara
penyebabnya ialah; adanya Munculnya Khalifah-Khalifah yang lemah, konflik
Islam dengan Kristen, Munculnya Muluk Ath-Thawaif, Kemerosotan Ekonomi,
System Peralihan Kekuasaan yang tidak jelas, dan juga Keterpencilan.

B. Saran
Saran dan kritik sangat kami butuhkan dalam pembuatan makalah ini, karena
sangat jauh dari kata sempurna dan kurangnya pengetahuan kami terhadap bidang
studi ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya untuk penulis dan pada
umumnya untuk pembaca.

Sejarah Peradaban Islam | 13


DAFTAR PUSTAKA

Sudirman, Islam dan Peradaban Spanyol: Catatan Kritis Beberapa Faktor Penyebab
Kesuksesan Islam Spanyol, (Malang: Fakultas Syariah UIN Maulana Ibrahim Malang,
tanpa tahun).

Supriyadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008).

Syauqi, Abrari, dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, 2016).

Ubadah, Peradaban Islam di Spanyol dan Pengaruhnya Terhadap Peradaban di


Barat, (Diponegoro: STAIN Datokarama Palu, tanpa tahun).

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada, 2010).

Sejarah Peradaban Islam | 14

Anda mungkin juga menyukai