PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam pernah mengalami masa kejayaan dan merupakan titik puncak
keemasan, yang mana dapat menguasai wilayah-wilayah di perempatan bumi ini. Dan
Spanyol merupakan negara yang dapat dikuasai oleh Islam, dan wilayah inilah yang
membuat Islam dikenal di dunia barat. Wilayah yang dapat mempengaruhi negara
Eropa menjadi maju. Eropa maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan-kemajuan Eropa tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol
Andalusia yang mana terletak di benua Eropa Barat Daya.
Kemajuan Islam dibagian timur memang masa-masa keemasan. Kehadiran
Islam pun menjadi perhatian para sejarawan. Dan dari Spanyol Islam lah Eropa
banyak menimba ilmu. Dalam berbagai hal, Islam mengalami kemajuan yang sangat
pesat di Spanyol, yaitu dalam bidang Sains, Fiqh, Filsafat, Kesenian, dan sastra. Ini
dapat diraih selama 7 abad yaitu dari abad 8-15 M. Sebuah peradaban pasti akan
mengalami pasang surut, begitu pula dengan Islam di Spanyol. Banyak hal yang
membuat peradaban Islam di Spanyol mengalami keruntuhan. Dan makalah ini akan
membahas dari masuknnya Islam di Spanyol sampai mengalami keruntuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Seperti Apa Proses Masuknya Islam di Spanyol?
2. Bagaimana Perkembangan Islam di Spanyol?
3. Dalam Bidang Apa Saja Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol?
4. Apa yang membuat Kemunduran dan Kehancuran Bangsa Spanyol?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses masuknya Islam di Spanyol.
2. Untuk mengetahui perkembangan Islam di Spanyol.
3. Untuk mengetahui kemajuan peradaban Islam di Spanyol.
4. Dan untuk mengetahui kemunduran dan kehancuran bangsa Spanyol.
PEMBAHASAN
C. Kemajuan Peradaban
Dalam masa lebih dari tujuh abad, kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam
telah menacapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan
pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih
kompleks.2
Masuknya islam di Spanyol pada sekitaran permulaan abad ke-8 M., telah
membuka cakrawala baru dalam sejarah Islam. Dalam rentang waktu selama kurang
lebih tujuh tahun setengah abad, umat Islam di Spanyol telah mencapai kemajuan
yang pesat, baik di bidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Berbagai disiplin
ilmu berkembang pesat pada masa itu. Hal ini ditandai dengan banyaknya
bermunculan figur-figur ilmuan yang cemerlang dibidangnya masing-masing dan
sekarang, buah pemikiran mereka menjadi bahan rujukan para akademisi, baik di
barat maupun di timur.
Kemajuan peradaban di Spanyol Islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya
Renaisans dunia barat pada abad pertengan sehingga dapat dikatakan bahwa arab
Spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cardova, Toledo, sedangkan Seville
berfungsi sebagai sumber asli kebudayaan Arab, non-arab, Muslim, Kristen, Yahudi,
dan agama lain sampai beberapa abad kemudian (Yusuf Syuaib, 1985: 75). Cordova
sebagai sebagai ibu kota Spanyol merupakan pusat peradaban yang tinggi yang dapat
menyamai kemanshyuran Baghdad di timur dan Kairo di Mesir. Mengapa demikian?
1
Syauqi, Abrari, dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, 2016), hlm. 65-74.
2
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2010), hlm. 100.
1. Kemajuan Intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan
ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari
komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang
Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara),
al-Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang
menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan
tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen
yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang
terakhir, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan
budaya Andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan
fisik di Spanyol.
a. Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budayaa yang sangat brilian
dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan
yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat
terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M,
selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd
Al-Rahman (832-886 M).
Atas inisiatif Al-Hakam (961-976), karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor
dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan
universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu
pengetahuan di dunia Islam. Apa yang dilakukan oleh para pemimpin dinasti Bani
Umayyah di Spanyol ini merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filossof
besar pada masa sesudahnya.
b. Sains
3
Supriyadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm. 119-
120.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan
banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis
tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Batuthah dari
Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibn Al-Khatib
(1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis
adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan diatas bertempat tinggal di
Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika.
c. Fiqih
Dalam bidang fiqih, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mazhab Maliki.
Yang memperkenalkan mazhab ini disana adalah ziyad ibn Abd Al-Rahman.
Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi qadhi pada
masa Hisyam ibn Abd Al-Rahman. Ahli-ahli fiqih lainnya diantaranya adalah
Abu Bakr ibn Al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id Al-Baluthi, dan Ibn Hazm yang
terkenal.4
Perkembangan ilmu agama di lingkungan masyarakat intelek Islam Spanyol,
oleh sebagian penulis sejarah, diidentikkan dengan perkembangan hukum Islam
(ilmu fikih) atau ilmu syariat.5
4
Yatim, Op.Cit., hlm. 100-103
5
Ubadah, Peradaban Islam di Spanyol dan Pengaruhnya Terhadap Peradaban di Barat, (Diponegoro:
STAIN Datokarama Palu, tanpa tahun), hlm. 155.
6
Yatim, Op.Cit., hlm. 103-107.
7
Supriyadi, Op.Cit., hlm. 123-126.
8
Sudirman, Islam dan Peradaban Spanyol: Catatan Kritis Beberapa Faktor Penyebab Kesuksesan
Islam Spanyol, (Malang: Fakultas Syariah UIN Maulana Ibrahim Malang, tanpa tahun), hlm. 16.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Spanyol diduduki oleh umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid, yaitu salah
seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
2. Perkembangan Islam Spanyol berlangsung selama enam periode, perode pertama
pada tahun 711-755 M, periode kedua tahun 755-912 M, periode ketiga tahun
912-1013 M, periode keempat tahun 1013-1086 M, periode kelima tahun 1086-
1248 M, dan periode keenam pada tahun 1248-1492 M.
3. Kemajuan peradaban Islam di Spanyol meliputi dalam bidang pengetahuan yang
terdiri atas filsafat, sains, fiqih, musik dan kesenian, serta bahasa dan sastra.
Kemudian juga dalam hal pembangunan yang dibangunnya mesjid dan istana
yang megah.
7. Kemunduran dan kehancuran yang terjadi pada Islam di Spanyol, diantara
penyebabnya ialah; adanya Munculnya Khalifah-Khalifah yang lemah, konflik
Islam dengan Kristen, Munculnya Muluk Ath-Thawaif, Kemerosotan Ekonomi,
System Peralihan Kekuasaan yang tidak jelas, dan juga Keterpencilan.
B. Saran
Saran dan kritik sangat kami butuhkan dalam pembuatan makalah ini, karena
sangat jauh dari kata sempurna dan kurangnya pengetahuan kami terhadap bidang
studi ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya untuk penulis dan pada
umumnya untuk pembaca.
Sudirman, Islam dan Peradaban Spanyol: Catatan Kritis Beberapa Faktor Penyebab
Kesuksesan Islam Spanyol, (Malang: Fakultas Syariah UIN Maulana Ibrahim Malang,
tanpa tahun).
Syauqi, Abrari, dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, 2016).