PEMBAHASAN
A. Definisi Vitamin A
Vitamin merupakan kandungan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, dimana kandungan
vitamin yang dikonsumsi oleh seseorang maka akan memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin
itu sendiri yang membuat tubuh dan organ organnya menjadi lebih sehat dan tidak mudah rapuh.
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak. Berdasarkan struktur kimianya disebut retinol
atau retina atau disebut juga dengan asam retinoat, terdapat pada jaringan hewan dimana retinol
90-95% disimpan pada hati (Haryadi, 2009).
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dan golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh
tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan untuk kesehatan
tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit, khususnya diare dan penyakit
infeksi). Vitamin A atau berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu :
1. Retinol
Retinol dapat dimanfaatkan langsung oleh tubuh karena umumnya sumber retinol diperoleh
dari makanan hewani seperti telur, hati, minyak ikan yang mudah dicerna dalam tubuh.
2. Betacaritine
Sering disebut pro-vitamin A, baru dapat dirasakan setelah mengalami proses pengolahan
menjadi retinol. Sumber betacarotene berasal dari makanan yang berwarna orange atau hijau
tua, seperti wortel, bayam, ubi kuning, mangga dan pepaya.
Retinol atau Retinal atau juga Asam Retinoat, dikenal sebagai faktor pencegahan
xeropthalmia, berfungsi untuk pertumbuhan sel epitel dan pengatur kepekaan rangsang sinar
pada saraf mata, Jumlah yang dianjurkan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (KGA-2004) per hari 400 ug retinol untuk anak-anak dan dewasa 500 ug retinol.
Tubuh menyimpan retinol dan betacarotene dalam hati dan mengambilnya jika tubuh
memerlukannya (Iskandar, 2012).
D. Fungsi Vitamin A
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Bila kita dari cahaya
terang diluar kemudian memasuki ruangan yang remang-remang cahayanya, maka kecepatan
mata beradaptasi setelah terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A
yang tersedia didalam darah. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja.
Suplementasi vitamin A dapat memperbaiki penglihatan yang kurang bila itu disebabkan
karena kekurangan vitamin A (Melenotte et al., 2012).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email
dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan
bentuk tulang tidak normal. Pada anak–anak yang kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan
dalam pertumbuhannya. Dimana vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat
(Tansuğ N, et al., 2010).
3. Reproduksi
Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur dan perkembangan
janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan
status vitamin A rendah mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran
dalam melahirkan. Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan
kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh dalam
pencegahan kanker kulit, tenggorokan, paru-paru, payudara dan kandung kemih (Knutson
dan Dame, 2011).
4. Fungsi Kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia. Dimana kekurangan
vitamin A dapat menurunkan respon antibody yang bergantung pada limfosit yang berperan
sebagai kekebalan pada tubuh seseorang (Almatsier, 2008).
5. Perkembangan Jantung
Defek kardiak dan cabang aorta diamati sebagai bagian dari sindroma kekurangan vitamin
A. singkat kata, peranan vitamin A dalam perkembangan jantung mamalia
meliputi pembentukan pipa pola jantung dan lingkaran, ruang dan katup saluran keluar,
trabekulasi ventrikel, diferensiasi kardiomiosit dan pengembangan pembuluh koroner
(Knutson dan Dame, 2011).
6. Perkembangan Ginjal dan Saluran Kencing
Kekurangan vitamin A pada kehamilan dapat berkorelasi dengan kekurangan jumlah nefron
sub-klinis dan sedikit defisit nefron yang tidak disadari pada saat lahir, tapi mungkin bisa
berkontribusi dalam jangka panjang terjadinya gagal ginjal dan hipertensi (Knutson dan
Dame, 2011).
7. Diafragma
Fungsi diafragma sebagai otot utama respirasi dan sebagai pembatas antara rongga dada dan
perut. Hernia diafragma kongenital (CDH) terjadi pada sekitar satu dari 3000 kelahiran, dan
berhubungan dengan kematian neonatal yang tinggi. Vitamin A sangat penting bagi
perkembangan diafragma normal, dan telah disimpulkan bahwa gangguan sinyal retinoid
dapat berkontribusi pada etiologi dari gangguan manusia (Knutson dan Dame, 2011).
8. Paru dan Saluran Nafas Atas serta Aliran Udara
Defek Respirasi termasuk agenesis paru kiri, hypoplasia paru bilateral, dan agenesis
esophagotracheal septum digambarkan dalam sindroma KVA awal namun dikarakteristikkan
sebagai kelainan yang jarang terjadi. Paru berkembang dari foregut endoderm selama
perkembangan awal embrio. RA dari mesoderm splanchnic di sekitar endoderm foregut telah
penting ditemukan untuk pembentukan tunas paru primordial.
Sebuah laporan terbaru di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa, di daerah
endemik dengan defisiensi vitamin A (retinol), anak-anak yang ibunya menerima
suplementasi vitamin A sebelum, selama, dan selama 6 bulan setelah kehamilan memiliki
fungsi paru-paru yang lebih baik ketika mereka diuji pada 9 sampai 11 tahun daripada anak-
anak yang ibunya menerima suplemen beta karoten atau plasebo. Selain itu, mereka
menemukan bahwa periode di mana suplementasi dengan vitamin A yang paling penting
adalah dari kehamilan usia postnatal dari 6 bulan (Knutson dan Dame, 2011).
J. Sumber Vitamin A
Pada umumnya kecukupan Vitamin A pada orang dewasa didapat dari makanan yang di
konsumsi setiap hari. Demikian juga bagi anak anak selain didapat dari makanan juga dari
suplemen Vitamin A, sedangkan bagi bayi yang berumur kurang dari 6 bulan kebutuhan Vitamin
A diperoleh dari Air Susu Ibu (Sugiarno. 2010). ASI tetap menjadi sumber yang penting dari
vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-
sayuran). Karoten dapat membantu sistem kekebalan tubuh. Hati, telur, dan keju merupakan
sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten serta
karotenoid lainnya. Tubuh manusia dapat mensintesa vitamin A dari karoten atau pro vitamin A
yang terdapat di sayuran dan buah-buahan yang berwarna, seperti wortel, tomat, apel, semangka,
dan sebagainya. (Dinkes Jateng, 2007)
Kadar Vitamin A dalam air susu sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi selama menyusui. Untuk itu bagi ibu nifas dianjurkan banyak mengkonsumsi
sayuran terumata yang banyak mengandung Vitamin A. (Sugiarno. 2010).
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata. Sekalipun
pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial
yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Untuk memperolehnya harus diambil dari
sumber diluar tubuh terutama dari sumber alam, seperti bahan sereal, umbi, biji-bijian, sayuran,
buah-buahan, hewani dan bahan-bahan olahan lainnya.(Desi & Dwi, 2009).
Pengelompokkan Sumber Vitamin A.
Tinggi Sedang Rendah
Minyak ikan Hati ayam Roti
Minyak Kelapa Ubi jalar Daging sapi
Minyak Sawit Wortel Kentang
Bayam Ikan
J. Angka Kecukupan Gizi Vitamin A
Halati (2006) menyatakan bahwa angka kecukupan gizi (AKG) anak balita sekitar 350 Retinol
Ekuivalen (RE). Angka ini dihitung dari kandungan vitamin A dalam makanan nabati atau hewani
yang dikonsumsi. Sebagai gambaran, angka 350 RE terdapat pada tiga butir telur atau 250
gram bayam. Jadi seorang anak balita memenuhi kecukupan gizi vitamin A jika ia mengonsumsi
tiga telur atau 250 gram bayam dalam sehari. Tapi, tentu saja, seorang anak akan bosan jika terus
menerus diberi telur dan bayam, apalagi dalam jumlah besar.
Terdapat banyak sayuran dan buah yang mengandung vitamin A. Sayuran dan buah yang
mengandung AKG dalam jumlah besar, lebih dari 150 RE/100 gr, adalah pepaya, bayam,
kangkung, wortel, ubi jalar, mangga, dan sebagainya. Sementara sumber makanan nabati dengan
kandungan vitamin A lebih rendah, sekitar 1-60 RE/100 gr, terdapat pada jagung, semangka,
tomat, pisang, belimbing, dan sejenisnya. Untuk sumber makanan hewani, kandungan vitamin A
dalam jumlah besar terdapat pada telur, daging ayam dan hati. Sedangkan ikan, susu segar, dan
udang memiliki kandungan vitamin A tergolong kecil.