Anda di halaman 1dari 5

19

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

analitik dengan pendekatan cross-sectional yaitu peneliti melakukan observasi atau

pengukuran variabel pada satu saat tertentu. Pengukuran dilakukan terhadap

variabel bebas dan terikat secara bersamaan dalam satu waktu untuk mengetahui

adanya hubungan kinerja kader Posyandu dengan pelaksanaan Posyandu pada

wilayah kerja Puskesmas di Kota Banjarbaru.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Posyandu pada wilayah kerja

Puskesmas Kota di Banjarbaru sebanyak 152 Posyandu. Penentuan jumlah sampel

menggunakan metode Frankel dan Wallen sebanyak 50 Posyandu (28).

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara propotionate stratified random

sampling yaitu dengan cara membagi atau mengelompokkan anggota populasi

(Posyandu) berdasarkan wilayah kerja Puskesmas di Kota Banjarbaru, kemudian

dihitung secara proposional untuk mengambil sampel pada tiap kelompok

populasi.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja kader Posyandu dan

pelaksanaan posyandu dalam penelitian ini adalah kuesioner. Aspek yang disajikan

pada kuesioner kinerja kader Posyandu terdiri dari identitas responden dan 17

pertanyaan yang menyangkut kinerja kader Posyandu dalam penalaksanaan


20

Posyandu. Dalam pembuatan kuesioner, peneliti membuat bentuk pertanyaan

sendiri dengan dasar landasan teori tugas kader Posyandu. Kuesioner ini

menggunakan rating skala dengan 5 alternatif jawaban, yaitu Tidak Pernah (TP),

Jarang (J), Kadang-Kadang (KK), Sering (SR), dan Selalu (SL). Kuesioner yang

digunakan untuk menilai pelaksanaan Posyandu terdiri dari identitas Posyandu dan

12 pertanyaan menyangkut pelaksanaan Posyandu.

D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah kinerja kader Posyandu.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah pelaksanaan Posyandu pada

wilayah kerja di Kota Banjarbaru.

E. Definisi Operasional
1. Kinerja Kader Posyandu

Kinerja kader Posyandu didefinisikan sebagai rata-rata nilai prestasi dari

kader Posyandu pada wilayah kerja Puskesmas di Kota Banjarbaru selama periode

1 tahun di dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja kader Posyandu diukur

menggunakan kuesioner kinerja kader Posyandu dengan rating skala yang terdiri

atas 17 pertanyaan dengan pilihan jawaban Tidak Pernah (TP), Jarang (J), Kadang-

Kadang (KK), Sering (SR), dan Selalu (SL). Kinerja kader Posyandu merupakan

skala ordinal dengan kategori, yaitu kinerja kurang (17-51) dan kinerja baik (52-

85).

2. Pelaksanaan Posyandu

Pelaksanaan Posyandu didefinisikan kesuksesan atau keberhasilan Posyandu

pada wilayah kerja Puskesmas di Kota Banjarbaru dalam mengelola sistem

layanan dengan kriteria berupa jumlah buka Posyandu, jumlah kader aktif,
21

cakupan kegiatan, program tambahan, dan dana sehat. Kriteria tersebut dapat

dilihat seperti pada tabel.

Tabel 4.1 Kriteria Pelaksanaan Posyandu


Jlh buka Kader Cakupan Prog. Dana sehat Skor
Posyandu kegiatan tambahan
0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2

Keterangan :
a. Jumlah buka
0 = tidak ada
1 = < 8 kali pertahun
2 = > 8 kali pertahun
b. Jumlah kader aktif
0 = tidak ada
1 = kader < 5
2 = kader > 5
c. Cakupan program
0 = cakupan D/S; cakupan KIA; cakupan KB dan cakupan imunisasi < 50%
1 = cakupan D/S; cakupan KIA; cakupan KB dan cakupan imunisasi ada yang < 50%
dan ada yang > 50%
2 = cakupan D/S; cakupan KIA; cakupan KB dan cakupan imunisasi > 50%.
d. Program tambahan
0 = tidak ada
1 = ada tetapi tidak rutin
2 = ada dan berjalan rutin
e. Dana sehat
0 = tidak ada
1 = ada tetapi tidak berjalan
2 = ada dan berjalan

Pelaksanaan Posyandu merupakan skala ordinal dengan kategori, yaitu

pelaksanaan kurang (0-5) dan pelaksanaan baik (6-10).

F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan yaitu menyerahkan surat permohonan studi

pendahuluan dan surat izin penelitian pada Ketua PKK Kota Banjarbaru, Dinas

Kesehatan Kota Banjarbaru, dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kota
22

Banjarbaru. Studi pendahuluan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota

Banjarbaru bertujuan untuk mengambil data sekunder untuk kepentingan

penelitian. Kemudian melakukan survei pendahuluan di 8 Puskesmas pada wilayah

kota Banjarbaru untuk mengambil data sekunder mengenai Posyandu dan

mengetahui keadaan lapangan yang sesungguhnya. Menyusun lembar kuesioner

yang kemudian diuji validitas dan reliabilitas pada Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Martapura.

2. Tahap Pelaksanaan
Posyandu sebagai sampel penelitian dipilih sesuai dengan metode yang telah

ditentukan. Data dikumpulkan dengan cara memberikan lembar kuisioner yang

akan diisi kepada penanggung jawab Posyandu. Memberikan penjelasan kepada

penanggung jawab tentang prosedur dan tujuan penelitian, kemudian memberikan

lembar persetujuan penelitian.

3. Tahap Pelaporan

Semua data dari kuesioner yang telah terkumpul, dilakukan analisis data dan

penyusunan laporan penelitian.

G. Tehnik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data ini menggunakan data primer yaitu data dari kuesioner

kinerja kader Posyandu dan pelaksanaan Posyandu yang telah di uji validitas dan

realibilitasnya. Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari 4 tahap, yaitu editing,

coding, entry data, dan cleaning.


23

H. Cara Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan dengan menyajikan distribusi frekuensi dari

variabel-variabel yang diteliti. Data yang diperoleh berupa frekuensi variabel-

variabel yang diteliti, disajikan dalam bentuk diagram.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan

kinerja kader Posyandu dengan pelaksanaan Posyandu. Analisis dilakukan dengan

uji statistik Fisher’s Exact Test dengan derajat kemaknaan 0,05.

I. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu yang berada di Kota Banjarbaru.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-September 2013.

Anda mungkin juga menyukai