Anda di halaman 1dari 14

BEST PRACTICE

Hari / : Rabu / 5 Agustus 2015


Tanggal
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai
Notulis : Ziyad Fathur Rohman
Peserta : 1. Sekretaris Bappeda Kota
Surakarta
2. Kasubbag PEP Bappeda Kota
Surakarta
3. SAPA
4. JERAMI
5. PNPM
6. Bappeda Kota Surakarta

Pokok : 1. Penentuan nama dan lokasi


Bahasan program unggulan Best Prctice
2. Pengisian Kuisioner Dokumentasi
Best Practice

HASIL : 1. Nama Program Unggulan Berpotensi best Practice : Program


Percepatan penanggulangan Kemiskinan Perkotaan berbasis
Kawasan Kumuh
2. Program unggulan dalam Best Practice di Kelurahan
Danukusuman adalah Penataan Permukiman Kumuh
3. Program unggulan dalam Best Practice di Kelurahan Semanggi
adalah Perbaikan Kualitas Hidup Sehat yang ditandai dengan
pengelolaan MCK Komunal supaya merubah cara pandang
masyarakat tentang cara hidup sehat
4. Program unggulan dalam Best Practice di Kelurahan Tipes
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro Bagi Perempuan
5. Penanggung jawab program Best Practice adalah Walikota Kota
Surakarta
6. Narasumber dalam Best Practice adalah Bappeda Kota
Surakarta
7. TKPKD direkomendasikan agar membuat katalog Best Practice
Kota Surakarta supaya mempermudah menyebarkan informasi
tentang Best Practice Kota Surakarta
8. Pak Zakariya dan Pak Bagus segera mengisi dan mengirimkan
hasil kuisioner TKPKD karena sudah deadline ( hari Rabu 05
Agustus 2015)
PEMBENTUKAN TIM PENANGGULANGN KEMISKINAN KELURAHAN

Hari / : Kamis / 6 Agustus 2015


Tanggal
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai
Notulis : Ziyad Fathur Rohman
Peserta : 1. Kabid Sosbud Bappeda Kota
Surakarta
2. Kabid Pemberdayaan Masyarakat
Bapermas PP PA dan KB
3. Representasi Fasilitator
Kelurahan
4. LAMPU
5. Bappeda Kota Surakarta
6. Kelurahan Pajang
7. LPMK Pajang
8. Faskel Pajang
9. PKK Pajang
10. Karang Taruna Pajang
11. Kelurahan Tipes
12. LPMK Tipes
13. Faskel Tipes
14. PKK Tipes
15. Karang Taruna Tipes
16. PSM Kelurahan Tipes
17. Kelurahan Semanggi
18. Faskel Semanggi
19. PKK Semanggi
20. Kelurahan Mojosongo
21. LPMK Mojosongo
22. Faskel Mojosongo
23. PKK Mojosongo
24. Karang Taruna Mojosongo
25. LPMK Kadipiro
26. Faskel Kadipiro
27. Karang Taruna Kadipiro
28. PSM Kadipiro
Pokok : 1. Pemaparan mengenai TPKK oleh
Bahasan Sekretariat TKPK
2. Penentun Unsur-Unsur TPKK

HASIL : 1. Identifikasi unsur-unsur TPKK berdasarkan musyawarah untuk


mufakat
2. Masa bakti keanggotaan TPKK sama seperti Renstra Masyarakat
(lima tahun)
3. Posisi penanggung jawab TPKK adalah kepala kelurahan
4. Posisi ketua TPKK diambil dari unsur Toga, Tomas Faskel,
Fasmonev dan unsur kelembagaan kalurahan yang dipilih dan
ditetapkan berdasarkan musyawarah
5. Posisi Wakil Ketua diambil dari unsur Toga, Tomas Faskel,
Fasmonev dan unsur kelembagaan kalurahan yang dipilih dan
ditetapkan berdasarkan musyawarah
6. Posisi sekretaris adalah sekretaris kelurahan
7. Posisi Pokja Pendataan diambil dari unsur PKK Pokja IV, PSM,
Karang Taruna, Tomas dan Toga, Faskel, Akademisi, LKM
Bidang Ekonomi, dan LPMK bidang Pemberdayaan/ Komunikasi
dan Informasi. Tugas Pokja Pendataan sebagai identifikasi,
validasi, inputing (updating data) dan pelaporan. Pemilihan
koordinator Pokja Pendataan dipilih secara musyawarah
bersama
8. Posisi Pokja Kemitraan diambil dari unsur Pelaku Usaha, LPMK
Bidang Ekonomi/Kesra, PKK Pokja II, LKM Bidang Sosial, Toga
dan Tomas, dan Akademisi. Tugas Pokja Kemitraan sebagai
identifikasi & pemetaan pelaku usaha & UMKM; menjalin
kerjasama dengan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan
wirausaha; mengadakan pelatihan-pelatihan; dan melakukan
inovasi program penanggulangan kemiskinan. Pemilihan
koordinator Pokja Kemitraan dipilih secara musyawarah bersama
9. Posisi Pokja Pengaduan diambil dari unsur FKPM, PKK Pokja I,
PSM, Karang Taruna, Tomas & Toga, Tim Monev, KLA, Linmas,
Akademisi, LPMK Bidang Agama / Keamanan, dan
Desa/Kelurahan Siaga. Tugas Pokja Kemitraan sebagai
menerima dan mencatat pengaduan; monitoring program-
program penanggulangan kemiskinan yang masuk ke kelurahan;
dan menyelesaikan pengaduan sesuai dengan kewenangan
RAKOR POKGRAM PEMBERDAYAN MASYARAKAT

Hari / : Senin / 10 Agustus 2015


Tanggal
Pukul : 13.00 WIB s/d selesai
Notulis : Ziyad Fathur Rohman
Peserta : 1. Asisten Pemerintahan Sekda Kota
Surakarta
2. Badan Lingkungan Hidup Kota
Surakarta
3. Kabid Pemberdayaan Perempuan
Bappermas PP PA dan KB Kota
Surakarta
4. Kecamatan Banjarsari
5. Kecamatan Jebres
6. Kecamatan Pasar Kliwon
7. Kecamatan Laweyan
8. Kecamatan Serengan
9. Kelurahan Tipes
10. Kelurahan Semanggi
11. Kelurahan Mojosongo
12. Dinas Pertanian Kota Surakarta
13. Kabid Ekonomi Bappeda Kota
Surakarta
14. PNPM
15. SAPA
16. Bappeda Kota Surakarta
Pokok : 1. Pembahasan Paparan oleh Pokja Pemberdayaan Masyarakat
Bahasan 2. Klarifikasi data pelaksanaan program di SKPD Pokja
Pemberdayaan Masyarakat
3. Pembuatan rekomendasi untuk masing-masing SKPD dan
kelurahan di Pokja Pemberdayaan Masyarakat
HASIL : 1. BLH  kegiatan Study banding belum terlaksana. Program
pengembangan kinerja persampahan sudah terlaksana di lima
kelurahan pilot.
2. Penyuluhan Bagi Ibu rumah taangga dalam membangun
keluarga sejahtera  survey menunggu data masuk,
menyesuaikan data gakin terbaru (untuk perempuan usia
produktif). Dana berdasarkan bagi hasil cukai tembakau
3. Inveksi menular sek yang dihasilkan dari suami di kelurahan
pajang dan tipes
4. Program P2MBG dinilai program bagus penanggulangan
kemiskinan di masyarakat.
5. Bantuan di Bappermas bukan berupa Gibah tetapi Bantuan
Sosial berbasis program
6. DPK Kel Tipes  Bantuan modal pertama sudah terlaksana.
BLH sudah melakukan pelatihan dan pengolahan sampah.
P2MBG di kelurahan Tipes terhambat karena pembagian formulir
dari Bapermas telat dan direkomendasikan supaya tidak telat
lagi. BLH harus sering melakukan pemantauan agar program
berjalan terus.
7. Kel Semanggi  kegiatan WPA sudah berjalan karena adanya
swadaya masyarakat.
8. Kel Pajang  DPK belum cair (terhambat pencairan DPK)
9. Kelurahan Kadipiro  DPK kelurahan Kadipiro sudah cair. Di
Kelurahan Kadipiro sudah dilakukan pengolahan persampahan
oleh BLH
10. Kecamatan agar diberi surat atau tembusan untuk kegiatan
pengolahan persampahan dari BLH
11. Kelurahan Mojosongo  Terhambat pencairan DPK
12. Rekomendasi untuk BLH  jika melakukan suatu pelatihan
suratnya tertuju kepada kepala SKPD agar menugaskan kasi
yang berwenang.
13. Semua SKPD harus membuat daftar hambatan dan rekomendasi
serta tindak lanjut untuk tahun 2016 tentang program yang
dilaksanakan.
RAKOR POKGRAM USAHA EKONOMI MIKRO DAN KECIL

Hari / : Rabu / 11 Februari 2015


Tanggal
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai
Peserta : 1. Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Surakarta
2. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Surakarta
3. Dinas Pertanian Kota Surakarta
4. Dinas Pengelolaan Pasar Kota
Surakarta
5. SPEKHAM
6. Solo Technopark
7. Klaster Limbah Koran
8. TKPKD
9. Bappeda

Pokok : 1. Paparan dari semua SKPD


Bahasan 2. Klarifikasi masing-masing program SKPD
3. Rekomendasi untuk kegiatan yang selanjutnya

HASIL : 1. Semua SKPD segera mengklarifikasi masing-masing program


dan segera mengirim ke sekretariat TKPK maksimal hari Senin
16 Februari 2015.
2. Sinergitas antar SKPD dan 5 kelurahan piloting kurang maksimal
dan segera ditingkatkan.
3. Penjabaran fokus/lokus masing-masing program SKPD harus
jelas dan diusahakan sudah tingkat RW.
4. Penjelasan sasaran masing-masing program SKPD kurang detail
dan segera dilengkapi serta dikumpulkan ke sekretariat TKPK.
5. Perlu adanya crosscheck setiap SKPD terhadap terhadap
kelurahan karena banyak program yang tidak tepat sasaran.
6. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
a. Perlu adanya manajemen tata kelola usaha.
b. Perlu adanya manajemen tata kelola SDM.
c. Perlu dilibatkannya kesbanglinmas.
7. Perlu diadakannya kebijakan proteksi (marketing, pelaku dan
bahan) terhadap pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) agar
bisa berperan dalam MEA 2015.
8. Perlu diadakan pertemuan kembali untuk membahas lebih detail
program masing-masing SKPD.
9. Dinas Pertanian:
a. Hasil program diharapkan bersifat kontinue
(keberlangsungan) dan tidak hanya bermanfaat untuk
RTS/penerima.
b. Perlu dilakukan survei terhadap calon penerima program
(KUBE).
c. Perlunya pemetaan lokus/fokus yang lebih jelas.
10. Perlu diadakan pertemuan kembali untuk membahas lebih detail
program masing-masing SKPD.
11. SKPD selain Dinas Pertanian tidak dibahas dan dalam proses
klarifikasi untuk segera melaporkan ke Sekretariat TKPK
RAKOR POKGRAM BERBASIS KELURGA

Hari / : Selasa / 4 Agustus 2015


Tanggal
Pukul : 13.00 WIB s/d selesai
Peserta : 1. Asisten Administrasi Sekda Kota
Surakarta
2. Dinas Kesehatan Kota Surakarta
3. Kantor Ketahanan Pangan Kota
Surakarta
4. Kabid Sosbud Bappeda Kota
Surakarta
5. Dinas Dikpora Kota Surakarta
6. Dewan Pendidikan Kota Surakarta
7. Representasi Masyarakar
Kecamatan Serengan
8. UNS
9. Bagian Perekonomian Sekda Kota
Surakarta
10. Bappeda Kota Surakarta
11. Yayasan Sahabat Kapas
Pokok : 1. Paparan dari Pokgram Pemberdayaan Berbasis Keluarga SKPD
Bahasan 2. Klarifikasi masing-masing program SKPD
3. Rekomendasi untuk kegiatan yang selanjutnya

HASIL : 1. Dikpora
 BPMKS sudah cair di triwulan II
 Siswa yang mendapatkan bantuan BPMKS merupakan siswa
miskin (masuk dalam data gakin Kota Surakarta). Untuk
BPMKS Premium untuk sekolah Negeri dan BPMKS Gold
untuk sekolah Swasta
 Bantuan Kejar Paket melalui lembaga (hibah). Sebanyak 368
orang sudah mendaftar dan sedah mengajukan proposal
tetapi belum bisa cair karena menunggu UU no 23 tahun
2014
 Lembaga Kejar Paket A Seroja di Jebres dengan jumlah 20
orang. Lembaga Kejar Paket A Purwa Aksara di Laweyan
dengan jumlah 15 orang, Lembaga Kejar Paket A Laskar
Pelangi di Pasar Kliwon dengan jumlah 15 orang, dan
Lembaga Kejar Paket A Harapan di Banjarsari dengan
jumlah 15 orang. Dasar data anggota kejar paket dari data
warga miskin kota Surakarta
2. Ketahanan Pangan
 Dari data awal sebanyak 17.210 dapat realisasi 16.069 untuk
droping tahap pertama (Triwulan I). Dan realisasi tahap ke-2
(triwulan II) sebanyak 14.520.
3. Pokja Data dan Jerami sudah memetakan langsung data warga
miskin. Data yang ditemukan Bappeda (bagian data dan jerami)
menemukan Dari 29 Kelurahan ditemukan anak usia sekolah
yang tidak sekolah sekitar 1100an
4. Kepala keluarga yang pendapatannya dibawah 1.200.000
termasuk warga miskin (indikator penentuan data gakin di
Bapeda dan Jerami)
5. Dinas Kesehatan
 Dari data awal sebanyak 925 orang penerima bantuan
kesehatan (Jamkesda Prov) ada 587 masuk ke Gold.
Sebanyak 226 orang di kadipiro, tipes 8 orang, semanggi 192
orang, mojosongo 89 orang dan pajang 72 orang
 Perbaikan gizi difokuskan untuk balita yang berat badannya
dibawah normal. Dari 645 balita terdapat 442 di Kadipiro,
Pajang 165, Tipes 25, Semanggi 13 dan Mojosongo 300.
Untuk dana di kelurahan semanggi ditambah karena data
miskin (perbaikan gizi) tinggi.
6. Ketahanan Pangan
 Peningkatan mutu dan Ketahanan Pangan (pembagian
sembako gratis) sudah tersebar di lima kelurahan pilot.
Kadipiro 400 Orang, Tipes 300 Orang, Semanggi 400 orang,
Pajang 400 orang dan Mojosongo 400 orang.
7. Pokja Pendataan dan Informasi
 Permasalahan : (1) Data raskinda sebanyak 1.141 (TW I)
tidak diterima di wilayah. (2) Data raskinda TW II 1.500-an
yang dobel raskin. Rekomendasi permasalahan tersebut
adalah Perlu segera validasi data kemiskinan untuk
pemberian raskinda
 Permasalahan : Pendaftaran PKMS Gold yang masih dibuka
sampai sekarang, sehingga terus menambah jumlah.
Rekomendasi permasalahan tersebut adalah pengajuan
PKMS Gold harus sesuai dengan basis data hasil pendataan
berbasis keluarga; hasil pendataan 31 Kelurahan untuk bisa
segera digunakan sebagai basis data penanganan
kemiskinan; dan supaya hanya ada 1 data dan bisa
digunakan untuk pelaksanaan semua program
penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta
8. Pokgram Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga
 Permasalahan : Perbaikan gizi masyarakat miskin banyak
yang belum tercover. Rekomendasi permasalahan tersebut
adalah perbaikan gizi agar bisa mengcover semua balita dari
keluarga miskin
 Permasalahan : Kesehatan penghuni panti. Rekomendasi
permasalahan tersebut adalah Jaminan kesehatan penghuni
panti bisa dicover BPJS; Dinsosnakertrans agar memfasilitasi
proses rekomendasi jaminan kesehatan ke kemensos
 Permasalahan : Adanya kendala terkait pencairan dana
hibah untuk lembaga kejar paket. Rekomendasi
permasalahan tersebut adalah menunggu hasil konsultasi ke
provinsi dan Kemendagri terkait pemberian hibah kepada
masyarakat berbadan hukum
RAKOR POKGRAM USAHA EKONOMI MIKRO DAN KECIL

Hari / : Selasa / 17 Februari 2015


Tanggal
Pukul : 12.30 WIB s/d selesai
Peserta : 1. Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Surakarta
2. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Surakarta
3. Dinas Pengelolaan Pasar Kota
Surakarta
4. SPEKHAM
5. Solo Technopark
6. Klaster Limbah Koran
7. TKPKD
8. Solo Creative City Network
9. UNS
10. Umum
11. Bappeda

Pokok : 1. Paparan mengenai rod map Kelompok Program Berbasis


Bahasan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil TKPK
2. Diskusi pelaksanan workshop sinergitas

HASIL : 1. Pengklarifikasian SKPD dan bagi SKPD yang belum


mengumpulkan maksimal Jum’at jam 10.00.
2. Sinkronisasi antar SKPD.
3. Penjelasan Road Map Kelompok Program Berbasis
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil TKPK Kota
Surakarta Tahun 2015.
4. Pelaksanaan workshop sinergitas akan dilaksanakan awal-
pertengahan Maret 2015.
5. DINKOP:
a. SKPD tidak berubah.
b. Semua program SKPD bersifat “mengikutsertakan”,
namun untuk 5 kelurahan pilot diutamakan.
RAKOR PLENO TKPK TRIWULAN I

Hari / : Senin / 23 Februari 2015


Tanggal
Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
Peserta : Tim Penanggulangan Kemiskinan Kota
Surakarta

Pokok : 1. Pemaparan dari masing-masing Pokja dan Pokgram TKPK Kota


Bahasan Surakarta
2. Tanya jawab mengenai hasil kegiatan pokja dan pokgram TKPK
3. Rekomendasi pokja dan pokgram untuk kegiatan selanjutnya

HASIL : 1. Masalah utama dalam TKPK adalah koordinasi dan komunikasi,


intervensi dari masing-masing SKPD ke masyarakat belum
melibatkan kecamatan atau kelurahan sehingga pencapaian
program penanggulangan kemiskinan tidak maksimal.
2. Penurunan tingkat kemiskinan sampai di tahun 2013 belum
memenuhi target MDG’s.
3. Muara dari pembahasan rakor Pleno kali ini adalah mencapai
target penurunan kemiskinan.
4. Beberapa data dari indikator kemiskinan yang masih perlu
diperhatikan
5. Fungsi pokja data perlu dikuatkan kembali, karena memegang
peran strategis dalam validitas dan keanekaragaman data yang
dibutuhkan.
6. Tahun 2015, BPS akan melakukan PPLS.
7. Pokja pengaduan masyarakat perlu melakukan penyusunan SOP
pengaduan masyarakat.
8. Pelaksanaan CSR belum sesuai dengan prioritas
penanggulangan kemiskinan yang ditetapkan.
9. Fokus sasaran pada 1 atau 2 UMKM yang menjadi prioritas di
setiap kelurahan, mulai dari penyediaan bahan baku, kualitas,
pemasaran dilakukan pendampingan dari SKPD selanjutnya bisa
diukur keberhasilan program yang telah dilakukan dengan
dilakukan evaluasi setiap triwulan.
10. Pentingnya data awal untuk kemudahan evaluasi keberhasilan
pelaksanaan program.
11. Banyaknya keluhan terkait raskin, terkait data yang digunakan.
12. Pendataan melibatkan kecamatan, kelurahan, apabila bisa
mengikutsertakan RT/RW.
13. Perlunya melengkapi data-data kemiskinan.
14. Ditingkat wilayah perlu dilakukan sosialisasi terkait pelaksanaan
program penanggulangan kemiskinan yang akan dilaksanakan.
15. Proposal CSR terkait penanggulangan kemiskinan perlu
melampirkan basis data calon sasaran.
16. Data raskinda mohon untuk dikomunikasikan dengan kelurahan
karena masih ada data yang belum tercover.
17. PNPM 2015 sudah berakhir diganti Program Nasional
Penanganan Permukiman Kumuh.
18. Jamkesda kuota 925, skala prioritas pada penduduk miskin yang
menderita penyakit katrastopik.
19. Perlu master data penduduk miskin untuk program
penanggulangan kemiskinan.
20. Amanat dari Perda Penanggulangan Kemiskinan, perlunya
diberntuk Tim Penanggulangan Kemiskinan di tingkat Kelurahan.
Perlunya sosialisasi terkait Perda tersebut.
21. Pokja pengaduan akan melakukan evaluasi terkait aduan
program pelaksanaan. Program KPS paling banyak pengaduan.
Adanya amanat untuk memverifikasi data KPS yang tidak sesuai
tapi tidak boleh mengganti.
22. Data Raskin 2015 masih diolah di tingkat kelurahan, data valid di
tingkat kelurahan maka data raskinda baru dapat diketahui.
23. Data kuota jamkesda 925 sudah siap, selanjutnya dibuat SK
Walikota.

Anda mungkin juga menyukai