Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arsitektur Renaissance adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15
sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi ketertarikan terhadap
budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno yang
disebut Renaissance. Gaya ini pertama kali berkembang di kota Florence, Italia.

Pada masa Renaissance, terdapat tiga penemuan penting. Yang pertama adalah
bubuk mesiu, penemuan ini menyebabkan perkembangan dalam hal militer.
Kedua, penemuan kompas. Dengan ditemukannya kompas, memungkinkan untuk
melakukan pelayaran ke daratan baru seperti Amerika, dan kepulauan Hindia
Barat. Akibatnya adalah berkembangnya koloni-koloni bangsa Eropa pada tempat
tersebut. Penemuan ketiga adalah percetakan. Dengan adanya percetakan, minat
terhadap literatur berkembang pesat. Buku-buku tentang Latin dan Romawi ditulis,
dan akhirnya mempengaruhi cara pandang orang pada masa itu.

B. Tujuan
Tujuan penulisan paper sejarah Arsitektur Renaissance ini adalah
- Menjelaskan secara detail Arsitektur Renaissance agar dapat dipahami secara
mudah
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Arsitektur

SEJARAH ARSITEKTUR RENAISSANCE


Kata “Renaissance” berasal dari istilah “la rinascita” (kelahiran kembali) yang
pertama kali muncul pada Giorgio Vasari.

Renaisans berawal dari karya kesusastraan, yang berpedoman pada karya


Petrach, Boccacio dan Dante. Kemudian diikuti oleh seni pahat dan seni lukis
dengan beberapa senimannya yaitu Nicola Pisano, Gimabue dan Giotto.
Kemudian yang terakhir adalah perkembangan seni arsitekturnya. Filipo
Brunelleschi (1377-1466) adalah arsitek Renaisans pertama, dirinya berawal dari
pengrajin emas, pemahat dan juga mendalami Matematika yang membawa
dampak besar pada arsitektur Renaisans.

Filipo Brunelleschi (1377-1466)


Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Filippo_Brunelleschi#/media/File:Greatest_architect_-_Brunelleschi.jpg
Fillipo Brunelleschi memberikan kontribusi yang cukup berimbas pada masanya,
yaitu mendesain kubah dari Basilica of San Lorenzo yang memiliki ujung kubah
yang lancip sehingga dengan ukurannya yang relatif besar, kubah itu masih berdiri
dengan kokoh hingga saat ini berkat rancangan serta perhitungan matematis yang
matang oleh Filipo Brunelleschi.

Basilica di San Lorenzo di Firenze, (1419-1480s)


Sumber: http://gatesyasser.blogspot.co.id/2011/02/biografi-filippo-brunelleschi.html

Filippo Brunelleschi (1377-1446) juga mendesain the great Duomo (cathedral)


dome di Florence (1436) yang karena desain dan konstruksinya yang inovatif
disebut dengan Brunelleschi’s Dome (Kubah Brunelleschi). The Ospedale degli
Innocenti (1445), sebuah rumah sakit anak di Florence, Itali, juga merupakan salah
satu desain pertama dari Brunelleschi.

Il Duomo
Sumber: http://ngm.nationalgeographic.com/2014/02/il-duomo/mueller-text

Ospedale degli Innocenti


Sumber: http://mugup.info/World-Architecture/Foundling-Hospital
Itali sering disebut sebagai permulaan dari bangkitnya kembali arsitektur klasik
dan awal mula berkembangnya arsitektur Renaisans. Hal ini disebabkan karena
keadaan politik Florence yang stabil, kemakmuran penduduknya, dan patronase
yang mendorong investasi produktif dalam seni dan dalam struktur yang
memungkinkan arsitek menerapkan pendekatan ilmiah mereka yang baru
ditemukan pada desain bangunan.
Alasan lain mengapa Florence memimpin perubahan pada desain ideal Renaisans
adalah karena Italia tidak pernah sepenuhnya memeluk gaya Gothic. Kehadiran
reruntuhan arsitektural yang menggambarkan gaya klasik yang penuh dengan
keteraturan di seluruh Italia terus mengilhami para seniman sepanjang abad
pertengahan dan menjadi inspirasi bagi arsitek Renaisans.
Tahun 1500 baru terlihat munculnya arsitekur Renaisans di luar Itali. Dimulai dari
Prancis dan Spanyol, kemudian Belanda, Inggris, Jerman dan Rusia.

Periodisasi Arsitektur Renaisans


1.Quattrocento (th 1400 – 1500)

Pada masa ini, konsep dan aturan arsitektur mulai


diciptakan, namun masih mengadopsi detail dan
ornamen dari arsitektur klasik. Hal yang berbeda
adalah dalam hal peruangan, ruang pada masa ini
sudah memiliki proporsi yang logis dan ritmnya
mengikuti bentuk-bentuk geometri.
Basilica – Filipo Brunelschi
Sumber : en.wikipedia.org

2.High Renaisans (th 1500 – 1525)

Pada masa ini, konsep yang diambil dari arsitektur


klasik dikembangkan dan digunakan dengan
kepastian yang lebih besar. Pada masa ini pula mulai
dimungkinkan adanya penerapan arsitektur klasik
pada bangunan kontemporer.

San Pietro – Karya Bramante


Sumber : en.wikipedia.org

3.Mannerism (th 1520 – 1600)

Pada masa ini, gaya arsitektur semakin berkembang, para


arsitek mulai melakukan eksperimen menggunakan bentuk-
bentuk arsiektural, hal ini dilakukan untuk memberikan
penekanan hubungan antara ruang dan masif.

Villa Farnese
Sumber : siena2010.wordpress.com
Era Renaisans merupakan masa peralihan dari zaman pertengahan ke zaman
modern. Arsitektur Renaisans menggambarkan perjuangan lepas dari doktrin
gereja. Ornamen-ornamen organis muncul sebagai bagian dari keindahan
bangunan. Cahaya masih menjadi bagian dari keindahan bangunan, namun
unsurunsur duniawi juga muncul dalam bentuk detail-detail yang indah. Detail yang
bersifat duniawi pada era pertengahan sangat dibatasi. Kemunculan detail ini
dilandasi oleh ideologi untuk melepaskan diri dari doktrin gereja. (Moffett, 2003)

Katedral St. Paul, Inggris


Sumber: http://id.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai