Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehadiran Hotel dengan Konsep Syariah ini mengurangi image masyarakat

bahwa Hotel menjadi tujuan atau tempat maksiat, karena dengan Hotel Konsep Syariah,

maka peraturan-peraturan yang dijadikan acuan untuk menjalankan operasionalnya

adalah Hukum Syariah Islam. Dasar Hukum itu sendiri adalah sudah tentu Rukun Iman (

6 Perkara ) dan Rukun Islam ( 5 Perkara ). Berdasarkan Al-Quran & Hadist Nabi SAW.

Hotel syariah yang dimaksud disini adalah Hotel dengan Konsep syariah Islam,

yaitu Hotel yang menerapkan Syariah dalam Agama Islam ke dalam operasional Hotel.

Hotel Syariah dapat dikatakan sebagai Hotel yang muncul dan mengurangi image bahwa

Hotel yang kebanyakan dipandang masyarakat awam sebagai tempat berkumpulnya

maksiat baik itu perzinahan, narkoba, dan perbuatan negative lainnya.

Kadang kala Hotel menjadi tempat pelarian dan bahkan tujuan untuk melakukan

perbuatan maksiat tersebut diatas sehingga image atau cara pandang masyarakat terhadap

Hotel cenderung negative atau kurang baik.

Di Hotel Syariah secara umum juga terdapat hal-hal yang ada di Hotel

Konvensional lainnya seperti tentu saja Kamar yang setara Hotel Bintang, Restaurant,

Kolam Renang( perbedaannya antara wanita dan pria harus terpisah ), Fasilitas Koran

Pagi dan hal-hal lain yang secara umum tersedia di Hotel Konvensional. Namun

perbedaannya adalah Hotel Syariah menjadikan Rukun Iman & Rukun Islam menjadi

Dasar Hukum dan hal-hal yang harus dipenuhi oleh Hotel Syariah secara umum Fasilitas

1
Mushola atau mesjid wajib ada, Wajib ada kumandang azan disetiap sudut atau lantai jika

Hotel tersebut luas atau bertingkat, dipasang speaker untuk meneruskan kumandang azan

disetiap waktu-waktu Sholat.

Dalam hal manajerial Syariah Hotel memiliki konsep sama dengan hotel

konvensional yakni tidak membedakan agama dan kesukuan. Hal tersebut bertujuan

untuk memudahkan dalam pelayanan serta pembagian tugas shift.

Pimpinan perusahaan melakukan system pengendalian manajemen memiliki

tujuan agar tidak terjadi penumpukan beban kerja, pemborosan keuangan dan

pengurangan kebocoran-kebocoran dalam keuangan. Selain itu pimpinan perusahaan

menginginkan metode kerja yang efisian sehingga akan memaksimalkan keuntungan

yang diperoleh.

System pengendalian manajeman memiliki 7 unsur yang tidak dapat dipisahkan,

bila satu unsur lemah akan menghambat atau mempengaruhi yang lain. Hal ini terjadi

pada Syariah Hotel Solo, hotel ini berjalan sudah menerapkan system pengendalian

manajemen, namun peneliti mengamati masih ada unsur-unsur yang lemah dalam

pelaksanaannya.

Dalam hal ini peneliti ingin mengupas tentang pengendalian manajemen internal

dari Syariah hotel solo dan membantu memberikan solusi kepada pimpinan perusahaan

dalam memecahkan masalah dalam pengendalian sistem check in dan check out. Dalam

hal ini yang menjadi gejala masalah di syariah Hotel Solo Adalah pelayanan check in

dan check out yang agak lama.

2
B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini peneliti ingin mengetahui bagaimanakah

pengendalian manajemen yang efektif pada Syariah Hotel Solo dalam hal pelayanan

terhadap tamu.

3
BAB II

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek

Syariah Hotel Solo merupakan hotel bintang 4 berkonsep syariah terbesar di Jawa

Tengah bahkan di Indonesia. Dibangun 5 tahun yang lalu pada 11 Maret 2014 di kota

Solo, Jawa Tengah yang memiliki 11 lantai. Secara umum, hotel syariah itu hanya

berkapasitaskan 70-100 kamar, namun Syariah Hotel Solo mampu membangun 360

kamar, untuk itu hotel ini patut diklaim sebagai hotel syariah terbesar di Indonesia.

Syariah Hotel Solo memiliki 360 kamar dan venue berkapasitas 2.000 orang. Terletak

hanya 2.8 km dari pusat kota dan 16 km dari bandara, terletak 10 km dari Pasar Gede

Solo, berjarak 8.4 km dari Museum Radya Pustaka. Lokasi hotel yang tidak jauh dari

Bandara Internasional Adi Soemarmo, yang beralamat di Jalan Adi Sucipto No. 47, Jawa

Tengah– 57174, Phone : 0271-711000, Fax : 0271 736969, web :

www.syariahhotelsolo.com. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Sosial Segaf

Al-Jufri didampingi Bupati Sukoharjo Wardoyo dan Bupati Karanganyar Rina Iriani.

Syariah Hotel Solo bersama Lorin Hotel Solo bersama-sama dikelola oleh PT Hotel

Anomsolo Saranatama (HAS) milik Tommy Soeharto. Hotel Syariah ini sengaja

dibangun di Solo, karena kota Solo menjadi sejarah berdirinya hotel pertama milik

Tommy Soeharto, yakni Lorin Hotels and Resort. Karena alasan tersebut, kota Solo

dipilih sebagai tempat berdirinya hotel syariah terbesar di Indonesia.

4
Peneliti mengamati bahwa perusahaan ini, terutama Syariah Hotel Solo memiliki

beberapa hal kelemahan atas pengendalian sistem manajemen dalam prosedur pelayanan

pelanggan.

SISTEM MANAJEMEN CHECK IN

Tamu
Reservasi

GRO
(Guest Relation Officer) F and B

Reception Room
Front office Attandent

1) Tamu datang ke hotel untuk Check in atau pesan kamar.

2) GRO ( Guest Relation Officer) menyambut tamu di lobby dan mengarahkan tamu.

3) Bagian reception menerima tamu dan menghubungi bagian reservasi untuk cross check

reservasi kamar.

4) Reception memberikan kunci kamar kepada tamu.

SISTEM MANAJEMEN CHECK OUT

Tamu

F and B

Reception Room
Front office Attandent

5
1) Tamu datang ke hotel untuk Check out dari kamar.

2) Reception meminta info atas tamu terhadap F and B dan Room attandent untuk cek

tagihan saat check out dan room attandent check barang di kamar.

B. Analisis

Dari hasil pengamatan di lapangan, peneliti menganalisis unsur-unsur

pengendalian manajemen pada Syariah Hotel Solo sebagai berikut :

a. Belum adanya pemisahan antar fungsi / bagian yang tegas :

 Fungsi Operasional adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

melakukan suatu kegiatan. Misalnya bagian kasir.

 Fungsi pencatatan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

mencatat semua peristiwa keuangan perusahaan. Pencatatan mengenai

sumber daya yang digunakan, biaya-biaya yang dikeluarkan,

kebutuhan-kebutuhan operasional yang harus dikeluarkan dan

penerimaan-penerimaan yang dihasilkan.

 Fungsi pemyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

menyimpan aktiva perusahaan.

6
Syariah Hotel Solo saat ini belum ada pemisahan fungsi reception yaitu

antara kasir dan penerima tamu. Fungsi kasir dalam hal ini untuk mengurangi

kerugian perusahaan atau lebih tercontrolnya suatu alur transaksi uang.

b. Pemberian otorisasi dan wewenang yang tepat .

Pemberian otoritas dan wewenang yang tepat sudah dijalankan pada Syariah

Hotel Solo. Setap transaksi terjadi atas dasar otorisasi dari setiap difisi yang

memiliki wewenang untuk setiap tanggung jawab masing-masing.

c. Praktek yang sehat

Dalam menjalankan usahanya sistem manajemen yang diterapkan umumnya

cukup baik. Syariah Hotel Solo menerapkan pencatatan data tamu dengan

reservasi, bukti pembayaran menggunakan nota atau bill (struk). Setiap bagian

memiliki bill seperti reception, resto dan room attandent. Setiap hari

melakukan pelaporan berupa pelaporan fisik (tercatat) maupun digital (melalui

sistem).

d. Karyawan yang cakap

Pimpinan dari Syariah Hotel Solo merekrut karyawan sudah disesuaikan

dengan kreteria, kompetensi dan spesifikasi jabatan yang dibutuhkan.

Misalnya GRO, Reception, pegawai resto, dan Room attandent.

e. Adanya anggaran

Syariah Hotel Solo sudah menjalankan fungsi perencanaan terkait anggaran

perusahaan dengan baik. Sehingga perusahaan dapat melakukan kegiatan

operasional dengan baik sesuai dengan apa yang sudah ditargetkan.

7
f. Adanya laporan

Karyawan Syariah Hotel Solo membuat pelaporan hasil dari tamu serta

transaksinya setiap hari dari semua bagian, baik laporan jumlah tamu yang

menginap maupun pendapatan yang diperoleh.

g. Internal kontrol

Internal kontrol dilakukan dengan baik. Pimpinan melakukan evaluasi setiap

hari pada karyawannya. Sehingga apabila ditemukan masalah dilapangan

segera diketahui dan segera dicari solusi pemecahannya.

C. Unsur Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis unsur-unsur pengendalian manajeman pada Syariah Hotel

Solo, peneliti dapat mengusulkan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:

1. Syariah Hotel Solo seharusnya memisahkan fungsi penerimaan tamu dengan kasir

sehingga dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi dalam transaksi seperti

kesalahan atau kenakalan reception dalam pembayaran ke hotel.

SISTEM MANAJEMEN CHECK IN

Tamu
Reservasi

GRO
(Guest Relation Officer) F and B

Room
Reception Attandent
Front office

Kasir

8
5) Tamu datang ke hotel untuk Check in atau pesan kamar.

6) GRO ( Guest Relation Officer) menyambut tamu di lobby dan mengarahkan tamu.

7) Bagian reception menerima tamu dan menghubungi bagian reservasi untuk cross check

reservasi kamar.

8) Reception memberikan kunci kamar kepada tamu.

9) Reception, F and B, dan Room attandent input data segala subcharge yang menjadi

kewajiban tamu saat check out, sehingga tamu check in dan check out terkontrol dan

tidak menumpuk di handle oleh reception yang sama.

SISTEM MANAJEMEN CHECK OUT

Tamu

F and B
Kasir

Reception Room
Front office Attandent

1. Tamu datang ke hotel untuk Check out dari kamar.

2. Reception meminta info atas tamu terhadap F and B dan Room attandent untuk cek

tagihan saat check out dan room attandent check barang di kamar.

3. Tamu membayar dan menyelesaikan segala tanggungan di kasih lalu check out.

9
BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

Dari hasil penelitian diatas dapat kita simpulkan mengenai sistem informasi manajemen

pada Syariah Hotel Solo adalah sebagai berikut :

a. Belum adanya pemisahan antar fungsi/ bagian yang tegas.

Fungsi kasir yang di bebankan terhadap penerima tamu .

b. Pemberian otorisasi dan wewenang yang tepat

Pemberian otorisasi dan wewenang yang tepat sudah diajalankan pada Syariah Hotel

solo.

c. Praktek yang sehat

Praktek dilapangan sudah dilakukan dengan baik, pelayanan terhadap tamu sesuai

SOP yang ada.

d. Karyawan yang cakap/ professional

Karyawan yang bekerja pada Syariah Hotel Solo memiliki kreteria dan kompetensi

yang dibutuhkan

e. Adanya anggaran

Syariah hotel Solo sudah menjalankan fungsi perencanaan terkait dengan anggaran

yang ditetapkan perusahaan dengan baik.

f. Adanya laporan

Laporan yang dilakukan oleh karyawan Syariah Hotel Solo sudah sangat baik

g. Internal control

Pimpinan perusahaan Syariah Hotel Solo memiliki internal control yang baik

10
2. Saran

a. Syariah Hotel Solo hendaknya melakukan pemisahan fungsi penerimaan tamu dengan

kasir agar dapat menekan kesalahan- kesalahan yang terjadi.

11
DAFTAR PUSTAKA

A.S, Rossa dan Shalahuddin M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstruktur dan Berorientasi objek). Bandung

Fowler, Martin. 2005. UML Distilled edisi 3 Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar.
Yogyakarta :Andi.

HM. Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi. Yogyakarta: Andi Bisnis

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi

Munawaroh, Siti. 2006. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang (studi Kasus :
Universitas Stikubank Semarang). Semarang: Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK
Volume XI, No. 2 : 124-133.

Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Genarated
VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Internal Untuk Persediaan
Barang Dagang Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Jurnal Jurnal
EMBAVol.1 No.3 : 20-29.

https://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_hotel&hotid=570

12

Anda mungkin juga menyukai