BERSYUKUR SEBAGAI KEWAJIBAN IMAN

1 Raja-raja 8:62-66

Saudara yang dikasihi Kristus,

Bersyukur kepada Allah dapat dilakukan orang percaya
karena berbagai alasan: sembuh dari sakit, berhasil dalam
studi, mendapatkan pekerjaan baru, beroleh keturunan atau
anugerah usia yang bertambah. Bersyukur kepada Allah
menjadi ciri khas orang percaya yang diwujudkan dengan
persekutuan Ibadah di mana pengakuan dan pujian bagi Allah
dinyatakan. Tidak hanya itu, persembahan khusus juga
disampaikan sebagai ungkapan syukur yang mendalam atas
segala berkat Tuhan yang sedemikian besar.
Salomo, Raja Israel ketiga yang mengantikan ayahnya,
Daud, mengadakan ibadah penahbisan dan sekaligus pesta
iman sebagai ungkapan syukur jemaat Tuhan. Raja Salomo
mempersembahkan korban sembelihan sebanyak 22.000
ekor lembu sapi dan 120.000 ekor kambing domba dalam
rangka menguduskan Bait Suci sebagai simbol kehadiran
Allah dan pertemuan umat dengan Tuhan Mahakudus.
Jumlah korban sembelihan yang luar bisa banyaknya,
memperlihatkan betapa tingginya penghargaan umat kepada
Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan Mesir
dan mengaruniakan mereka kesejahteraan yang tidak ada
duanya saat tinggal di Tanah Perjanjian. Umat juga
mengadakan pesta syukur iman selama tujuh hari lamanya
dan pada hari kedelapan mereka pulang dengan gembiran
dan sukacita sebab kebaikan Tuhan yang menyertai bangsa
Israel. Semua kegiatan iman bertujuan menjadikan umat
bersyukur atas semua berkat Tuhan dan pengakuan Tuhan
sebagai sumber berkat satu-satunya.
 Sebagai umat Tuhan, kita diajarkan bahwa dalam relasi
dengan Tuhan dapat diekspresikan dengan Ibadah yang dilakukan
umat secara bersama di rumah Tuhan. Kita beribadah agar hidup
kita yang tercela dan bercacat dikuduskan dan diberikan berkat-
berkat baru dari Tuhan. Cara kita beribadah menggambarkan
bagaimana hubungan kita yang benar dengan Tuhan. Raja Salomo
menghormati kekudusan Tuhan dan dapat menetapkan prioritas
tinggi tentang apa yang harus mereka lakukan dalam rangka
syukur atas berkat Tuhan yang melimpah.
Berkat Tuhan selalu tercurah bagi kita jika kita jujur dan
percaya bahwa Tuhan yang memberikannya kepada kita. Dalam
keyakinan iman demikian, maka kita dapat secara bersama
beribadah bukan hanya orang per orang tetapi sebagai suatu umat
yang bersyukur segenap hati. Dalam Yesus, kita menjadi satu
tubuh dengan banyak anggota. Kita bersyukur yang kita
perlihatkan secara bersama sesuai pemberian Tuhan. Ada yang
bersyukur dengan hasil bumi, bersyukur dengan persembahan
persepuluhan, bersyukur dengan memberikan janji iman,
bersyukur dengan mendukung keperluan gereja, bersyukur
dengan kontribusi pelayanan yang maksimal.
Saudara sekalian dapat memberi bagi Tuhan bagi
kemuliaannya. Memberi bukan karena Tuhan berkekurangan;
memberi bukan supaya kita diberi atau dijawab doa kita. Memberi
sebab Tuhan tahu benar apa kebutuhan hidup kita dan bagaimana
lewat hidup kita maka kasih Allah dapat dinikmati banyak orang.
Seringkali orang Kristen lupa bahwa berkat yang kita peroleh di
dalamnya ada berkat bagi orang lain yang Tuhan sediakan lewat
hidup kita. Bangsa Israel diajar untuk bersyukur kepada Tuhan
dengan pemberian yang nilainya luar biasa. Mereka lakukan itu
sebab mereka memang mampu dan tahu semuanya karena Tuhan.
Tidak hanya Tuhan dipermuliakan, sesama juga berbahagia.
Kita menghadapi perjalanan hidup yang tidak
semuanya berisi kegagalan dan sengsara, tetapi juga tangan
Tuhan yang memberkati. Dengan beribadah maka kita
bersyukur untuk banyak hal yang sudah Tuhan perbuat.
Bersyukur menjadi kewajiban jika kita percaya bahwa Tuhan
yang campur tangan atas seluruh rencana dan harapan kita.
Bersyukur kepada Allah menjadi kesempatan
menyaksikan kebaikan Tuhan di tengah kehidupan berjemaat
dan di tengah kehidupan bersama dalam masyarakat.
Saudara-saudara kita seiman bisa datang beribadah bersama
dengan seluruh anggota keluarga mereka. Bersama
beribadah ayah, ibu dan anak-anak untuk menghormati
Tuhan dan membawa kekudusan Allah bagi keluarga kita.
Hidup kita sudah ditebus bukan dengan barang fana, bukan
dengan emas dan perak, tetapi dengan darah yang mahal,
darah anak domba Allah Yesus Kristus.
Persembahan korban sembelihan Salomo tidak
sebanding dengan persembahan Yesus di atas kayu salib.
Tuhan yang tidak berdosa menggantikan hukuman atas kita
manusia yang penuh kekurangan dan kelemahan. Kita tidak
dapat membalas kebaikan Tuhan yang sempurna dalam
hidup kita. Yang bisa kita lakukan adalah terus memuji dan
memberi persembahan bagi kemuliaan namaNya. Setiap kali
kita memberi sadari selalu apa yang ada di tangan kita
datangnya dari Tuhan; apa yang kita beri bukti kemurahan
Tuhan; yang bisa kita persembahkan jadi teladan baik bagi
anak-anak kita; kita bersyukur dan selalu bersukacita dalam
hidup ini sebab Tuhan tidak akan pernah merugikan kita
apalagi membuang kita jika selalu bersyukur dan bersyukur
setiap minggu dalam ketaatan kepadaNya. Tuhan
memberkati saudara yang bersyukur selalu. Amin.