Anda di halaman 1dari 2

Tanah longsor biasanya terjadi di wilayah yang terdapat banyak lereng dengan kemiringan diatas 45

derajat, meskipun tak tertutup kemungkinan juga bisa terjadi pada tanah datar, namun peluangnya
lebih kecil. Untuk mencegah terjadinya tanah longsor, diperlukan adanya pengetahuan tentang factor
terjadinya tanah longsor. Berikut adalah factor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor :
1. Iklim
Meliputi cuaca dan curah hujandi daerah tersebut dimana semakin tinggi tingakat curah hujan
pada kawasan yang miring akan semakin besar resiko terjadinya tanah longsor. Apalagi jika
tidak adanya penutup vegetasi yang berfungsisebagai penahan tanah dan penyerap air
topografi yang meliputi kecuraman suatu tempat juka akan berpengaruh terhadap ukuran
daya dorong kebawah. Semakin curam suatu kawasan maka akan semakin besar gaya
potensialnya karena dipengaruhi oleh gravitasi.
2. Kondisi geologi
Meliputi jenis dan tingkat pelapukan batu serat struktur lapisan tanah juga turut andil dalam
memicu terjadinya tanah longsor. Struktur lapisan dalam tanah yang kurang padat akan
mengurangi daya penahan terhadap lapisan tanah yang ada diatasnya. Begitu juga dengan
tingkat pelapukan dari batuan dalam yang mana rentan terjadi keretakan jika terjadi gempa
bumi.
3. Keadaan air
Kondisi drainase yang buruk juga menjadi penyebab terjadinya tanah longsor.
Terakumulasinya air pada suatu titik sehingga air dapat merembes ke lapisan yang lebih
dalam dan terjadi erosi bagian. Selain itu tingkat pelarutan dan tekanan hidrostatika juga
berpengaruh, karena memberikan daya tekan terhadap keseimbangan dari gravitasi.
4. Getaran eksternal
Kondisi tanah yang sudah labil akibat tekanan dari air dan lahan yang curam tentu akan
sangat rentan untuk runtuh jika mendapat getaran dari luar, baik itu berasal dari gempa bumi,
ledakan ataupun getaran lainnya. Dengan adanya getaran, maka akan terjadi geseran sehingga
tanah akan retak dan terlepas dari tanah induk.

Lokasi-lokasi yang rawan longsor umumnya dipengaruhi oleh kondisi geometri lokasi, pola drainase,
dan kondisi geologi lokal atau kondisi tanah / batuan . Berikut ini akan diuraikan hal - hal yang
berkaitan dengan faktor-faktor tersebut.
- Lereng di sisi jalan
Lereng bekas galian badan jalan merupakan lokasi yang rawan longsor. Kaki lereng di sepanjang
galian sangat mudah tergerus air sehingga menghilangkan dukungan tanah terhadap longsoran.
- Lereng yang terjal
Menurut Karnawati (2005) lereng dengan kemiringan > 40º sangat rentan terhadap longsor. Lereng
terjal yang banyak batuan lepas sangat berbahaya, terutama bagi kendaraan yang melintas di
bawahnya.
- Buruknya sistem drainase
Tidak berfungsinya drainase dengan baik akan memicu aliran air kemana-mana. Air akan berusaha
mencari tempat yang lebih rendah dan sebagian akan berinfiltarsi kedalam tanah. Air yang mengalir
di dalam tanah dapat menjenuhkan dan melunakkan tanah timbunan dan tanah pondasi jalan yang
dapat berakibat rusaknya konstruksi. Demikian pula air permukaan (run off) yang tidak mengalir
dengan baik ke luar struktur timbunan, akan menjenuhkan tanah atau merembes masuk ke dalam
rekahan batuan yang akan mengurangi kestabilan lereng.
- Muka air tanah memotong lereng
Air tanah yang memotong lereng akan menimbulkan munculnya mata air pada daerah ini. Mata air
ini diakibatkan oleh terakumulasinya air yang berinfiltrasi ke dalam lereng yang akan melunakkan
tanah atau batuan pembentuk lereng.
Kemenkes RI Pusat krisis Kesehatan, 2017, Faktor Terjadinya Tanah Longsor
(http://pusatkrisis.kemkes.go.id/faktor-terjadinya-tanah-longsor) diakses pada 24 maret 2019

Ahmad, Fadly, 2015, Studi Identifikasi Penyebab Longsor Di Botu, Universitas Negeri Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai