BAB 1
MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN
PENENTUAN TUJUAN
Jason luckhurst, seorang manajer diektur dari perancis berpendapat bahwa untuk
mencapai kesuksesan organisasi, maka harus meletakkan visi yang jelas dimana
keseluruhan bisnis dapat didesain dan mengkomunikasikan secara sederhana kepada
setiap orang, baik itu klien ataupun karyawan.
FORMULASI STRATEGI
Strategi yang dinyatakan secara formal akan memudahkan manajemen, baik untuk
mengidentifikasi alternative pengendalian manajemen yang layak maupun untuk
mengimplementasikan secara efektif. Pengendalian manajemen dapat menjadi target
dalam faktor keberhasilan organisasi yang bersifat mendesak, seperti pengembangan
produk baru, mengatur biaya dalam kisaran rendah atau meningatan pangsa pasar,
dibandingkan pada tujuan umumnya yaitu untuk meningkatkan keuntungan dengan cara
yang sebagian besar kurang spesifik.
Pengendalian manajemen difokuskan pada eksekusi dan hal ini melibatkan pertanyaan
umum yang diarahkan untuk pengembangan internal perusahaan, misalnya memastikan
karyawan tetap pada tugasnya. Sedangkan pengendalian strategis mengarahkan fokus
utama pada bagian eksternal, yaitu bagaimana organisasi dapat bersaing dengan industri
lain yang sejenis.
C. PENEKANAN PERILAKU
Pengendalian yang baik berarti manajemen merasa cukup yakin tidak akan terjadi
kejutan yang tidak menyenangkan. Pengendalian manajemen yang baik tetap memberikan
probabilitas kegagalan yang sama karena pengendalian yang sempurna tidak pernah ada
kecuali mungkin terjadi pada keadaan yang tidak biasa. Pengendalian yang sempurna
membutuhkan kepastian bahwa semua sistem pengendalian dapa dilakukan dengan sangat
mudah dan individu dalam perusahaan harus selalu melakukan tindakan yang terbaik.
Penilaian pengendalian yang baik merupakan hal yang sulit dan subjektif. Hal ini
dikarenakan diperlukannya pengendalian manajemen yang mencukupi ang harus diukur
kembali dimasa yang akan datang dimana hal ini pasti akan sulit diprediksi, seperti
prediksi kemungkinan yang tidak diinginkan dari pegendalian. Keberhasilan perusahaan
tergantung dari SPM yang baik. Perusahaan yang gagal mengimplementasikan SPM akan
mengalami kerugian atau asset memburuk, keuntungan yang tidak mencukupi, biaya yang
tinggi, pencatatan yang tidak akurat,, atau pelaporan yang dapat membawa pada
keputusan yang buruk, sanksi hukum atau kekacauan bisnis.
G. ALTERNATIF PENGENDALIAN
Alternatif pengendalian merupakan cara lain yang lebih mudah atau lebih efektif yang
digunakan oleh suatu perusahaan untuk menentukan suatu keputusan dalam menangani
suatu masalah pengendalian yang tidak dapat dihindari di dalam perusahaan tersebut.
Berikut contoh alternatif pengendalian yang dilakukan oleh organisasi maupun
perusahaan:
a) Sistem pengendalian manajemen dari beberapa organisasi mencoba merekrut orang
yang dapat dipercaya untuk menjalankan perusahaan dengan baik. Perusahaan lain
menggunakan sistem insentif sederhana yang didasarkan pada kinerja dan masih ada
beberapa insentif lain yang ditawarkan yang sangat berpengaruh.
b) Beberapa perusahaan mendasarkan insentifnya pada pencapaian target dalam
hitungan angka, yang lain tidak menggunakan ukuran tersebut dan yang lain
mengevaluasi kinerja hanya secara subjektif.
c) Beberapa perusahaan mengkolaborasikan rangkaian kebijakan dan prosedur yang
mereka harapkan untuk dapat diikuti oleh karyawan, sementara yang lain tidak
memiliki prosedur atau mereka membiarkan penggunaan prosedur yang kuno.
d) Beberapa perusahaan mengintensifkan penggunaan sejumlah staf audit internal yang
profesional, sementara yang lain hanya memastikan paling tidak karyawan patuh
terhadap peraturan yang disyaratkan.
Tidak semua alternatif pengendalian bisa digunakan untuk mengatasi semua masalah
pengendalian yang ada dalam suatu perusahaan. Misalnya, suatu pengendalian tidak
efektif dari sisi biaya dalam situasi tertentu. Beberapa tipe pengendalian lebih baik untuk
tipe masalah tertentu dan perusahaan yang berbeda dan bidang yang berbeda dalam tiap
perusahaan seringkali menghadapi masalah pengendalian yang berbeda.