Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN ALERGI OBAT

a. Anamnesis
Wawancara mengenai riwayat penyakit ( anamnesis ) merupakan cara yang
paling penting untuk diagnosis alergi obat, karna cara-cara pemeriksaan yang ada
sekarang masih rumit dan hasilnya juda belum memuaskan , kesulitan yang sering
timbul yaitu apakah gejala yang dicurigai timbul sebagai manifestasi alergi obat
atau karna penyakit dasarnya. Masalah tersebut lebih sulit lagi bila pada saat yang
sama pasien mendapat lebih dari satu macam obat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada anamnesis pasien alergi obat adalah:
a) Catat semua obat yang dipakai pasien, termasuk vitamin,tonikum, dan juga
obat yang sebelumnya telah sering dipakai tetapi tidak menimbulkan
gejala alergi obat.
b) Lama waktu yang diperlukan mulai dari pemakaian obat sampai timbulnya
gejala. Pada reaksi anafilaksis gejala timbul segara, tetapi gejala alergi
obat baru timbul 7 sampai 10 hari setelah pemakaian pertama.
c) Cara lama pemakaian serta riwayat pemakaian obat sebulumnya. Alergi
obat sering timbul bila obat diberikan secara berselang-seling, berulang-
ulang, serta dosis tinggi secara parenteral.
d) Manifeatasi klinis alergi obat sering dihubungkan dengan jenis obat
tertentu.
e) Diagnosis alergi obat sangat mungkin, bila gejala menghilang setelah
pemberian obat dihentikan dan timbul kembali bila pasien diberikan obat
yang sama.
f) Pemakaian obat topikal (salep) antibiotik jangka lama merupakan salah
satu jalan terjadinya sensitisasi obat yang harus diperhatikan.

b. Pemeriksaan Fisik
1. Kulit, seluruh kulit harus diperhatikan apakah ada peradangan kronik,
bekas garukan terutama daerah pipi dan lipatan kulit daerah fleksor.
2. Mata, diperiksa terhadap hiperemia, edema, sekret mata yang berlebihan
dan katarak yang sering dihubungkan dengan penyakit atropi.

1
3. Telinga, telinga tengah dapat merupakan penyulit rinitis alergi.
4. Hidung, beberapa tanda yang sudah baku misal: salute, allergic crease,
allergic shiners, allergic facies.
5. Mulut dan orofaring pada rinitis alergik, sering terlihat mukosa orofaring
kemerahan, edema. Palatum yang cekung kedalam, dagu yang kecil serta
tulang maksila yang menonjol kadang-kadang disebabkan alergi kronik.
6. Dada, diperiksa secara infeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Pada waktu
serangan asma kelainan dapat berupa hiperinflasi, penggunaan otot bantu
pernafasan.
7. Periksa tanda-tanda vital terutama tekanan darah.

3.2 Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan pada alergi obat adalah :
1. Perubahan pola napas berhubungan dengan bronkospasme akibat kontraksi
otot polos karena pelepasan histamin ditandai dengan dispneu.
2. Nyeri berhubungan dengan reaksi inflamasi kulit.
3. Gangguan pola istirahat berhubungan dengan perasaan kulit terbakar, gatal
dan nyeri akibat timbulnya urtikaria.
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perdarahan lokal kulit dan
ruam kulit ditandai dengan purpura dan urtikaria.
5. Gangguan konsep diri berhubungan dengan lesi atau ruam ad kulit ditndai
dengan dermatitis kontak.

2
3.3 Rencana Intervensi
Diagnosa Tujuan dan Rencana
No Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1. Perubahan pola Tujuan : a) Identifikasi Tepat dalam
napas Dalam waktu 1 x faktor pencetus memilih tindakan

berhubungan 24 jam setelah terapeutik


dilakukan b) Awasi Kesulitan nafas
dengan
intervensi maka kesesuaian pola dan peningkatan
bronkospasme
pasien mampu nafas tekanan jalan
akibat kontraksi
mempertahankan nafas dapat
otot polos karena
pola pernafasan memperburuk
pelepasan efektif. kondisi
histamin ditandai terjadinya
dengan dispneu. Kriteria Hasil : komplikasi
a) Pasien tidak c) Auskultasi Memperkirakan
mengalami bunyi nafas, adanya
sesak nafas. tandai daerah perkembangan
b) Bebas dari paru adanya komplikasi /
tanda dan bunyi infeksi
gejala sesak adventisius, pernafasan
nafas. misal: krekels,
c) RR pasien mengi, ronchi
normal d) Berikan periode Menurunkan
istirahat yang konsumsi O2.
cukup dientara
waktu aktivitas
perawatan
e) Pertahankan Membantu pasien
perilaku tenang, mengalami efek
bantu pasien fisiologis
kontrol diri hipoksia yang
dengan nafas dapat di
lambat atau menifestasikan
dalam sebagai rasa takut
Kolaborasi :
a) Berikan Mempertahankan

3
tambahan O2 ventilasi/ oksige-
melalui cara nasi efektif untuk
yang sesuai mencegah/ mem-
lewat masker, perbaiki krisis
kanul pernafasan
b) Berikan obat- Mungkin
obatan sesuai diperlukan untuk
indikasi seperti meningkatkan /
bronkodilator, mempertahankan
ekspektoran jalan nafas
2. Nyeri berhubungan Tujuan : a) Kaji keluhan nyeri hampir
dengan reaksi Dalam waktu 2 x nyeri, perhatikan selalu ada pada
inflamasi kulit. 24 jam, nyeri lokasi dan beberapa derajat
menghilang atau intensitasnya. beratnya
berkurang. keterlibatan
Kriteria Hasil : jaringan
a) Melaporkan nyeri b) Berikan meningkatkan
berkurang tindakan relaksasi,
b) Menunjukkan kenyamanan menurunkan
ekspresi wajah dasar seperti tegangan otot dan
atau postur tubuh pijatan pada area kelelahan umum
rileks. yang sakit.
c) Pantau TTV metode IV sering
digunakan pada
awal untuk
memaksimalkan
efek obat
d) Berikan menghilangkan
analgetik rasa nyeri
sesuai indikasi.

3. Gangguan pola Tujuan : a) Berikan bedak Mengurangi


istirahat Dalam waktu 2 x pada area yang pelebaran area

berhubungan 24 jam setelah gatal yang gatal


dilakukan
dengan perasaan
intervensi maka b) Beritahu Makanan dapat

4
kulit terbakar, pasien mampu pasien untuk memperparah
gatal dan nyeri untuk mentoleransi menghindari gatal

akibat timbulnya rasa gatal yang makanan yang


dirasakan dapat
urtikaria.
menimbulkan
Kriteria Hasil: alergi lebih
a) pasien parah
melaporkan c) Kolaborasi Untuk lebih
dapat dengan tim mempermudah
beristirahat medis dalam dalam proses
dengan cukup pemberian obat pengobatan
b) mengurangi
atau
menghilangkan
rasa gatal
4. Gangguan Tujuan : a) Observasi kulit Menentukan
integritas kulit Dalam waktu 3 x setiap hari catat garis dasar

berhubungan 24 jam turgor kulit turgor sirkulasi dimana


kembali normal. dan sensori serta perubahan pada
dengan
perubahan status dapat
perdarahan lokal
Kriteria hasil : lainnya yang dibandingkan dan
kulit dan ruam
a) Lesi dan ruam terjadi. melakukan
kulit ditandai
berkurang intervensi yang
dengan purpura b) Jaringan kulit tepat
dan urtikaria. kembali utuh b) Gunakan Menurunkan
pakaian tipis dan iritasi garis
alat tenun yang jahitan dan
lembut. tekanan dari baju,
membiarkan
insisi terbuka
terhadap udara
meningkat proses
penyembuhan
dan menurunkan
resiko infeksi
c) Jaga kebersihan Untuk mencegah

5
daerah di sekitar infeksi
pasien.
d) Kolaborasi Untuk mencegah
dengan tim infeksi lebih
medis. lanjut
5. Gangguan konsep Tujuan : a) Berikan Berikan
diri berhubungan Dalam waktu 3 x kesempatan kesempatan

dengan lesi atau 24 jam setelah mengungkapkan untuk


dilakukan masalah tentang mengidentifikasi
ruam ad kulit
intervensi maka proses penyakit, rasa takut atau
ditandai dengan
pasien dapat harapan masa kesalahan konsep
dermatitis kontak.
meningkatkan depan. dan
integritas diri dan menghadapinya
lebih percaya diri secara langsung
Kriteria Hasil :
a) mengungkapka
n peningkatan b) Diskusikan Isyarat verbal
rasa percaya persepsi pasien atau non verbal
diri dalam mengenai oranmg terdekat
menghadapi bagaimana dapat mempunyai
penyakit orang terdekat pengaruh mayor
b) perubahan gaya menerima pada bagaimana
hidup keadaan atau pasien
keterbatasan memandang
dirinya sendiri
1. Dukung Ungkapan
pasien perasaan pasien
untuk dapat
mengungka mengurangi
pkan perasaam cemas
aktualisasi
dirinya
1.4 Implementasi
Diagnosa Tujuan dan
No. Rencana Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Perubahan pola napas Tujuan : Mengidentifikasi faktor pencetus

6
berhubungan dengan Dalam waktu 1 x 24 mengawasi kesesuaian pola nafas
bronkospasme akibat jam setelah Mengauskultasi bunyi nafas,

kontraksi otot polos dilakukan intervensi tandai daerah paru adanya bunyi
maka pasien mampu adventisius, misal: krekels, mengi,
karena pelepasan
mempertahankan ronchi
histamin ditandai
pola pernafasan memberikan periode istirahat yang
dengan dispneu.
efektif. cukup dientara waktu aktivitas
perawatan
Kriteria Hasil : mempertahankan perilaku tenang,
a) pasien tidak bantu pasien kontrol diri dengan
mengalami sesak nafas lambat atau dalam
nafas. Kolaborasi :
b) bebas dari tanda memberikan tambahan O2 melalui
dan gejala sesak cara yang sesuai lewat masker,
nafas. kanul
c) RR pasien normal memberikan obat-obatan sesuai
indikasi seperti bronkodilator,
ekspektoran
2. Nyeri berhubungan Tujuan : mengkaji keluhan nyeri,
dengan reaksi inflamasi Dalam waktu 2 x 24 perhatikan lokasi dan
kulit. jam, nyeri intensitasnya.
menghilang atau memberikan tindakan kenyamanan
berkurang. dasar seperti pijatan pada area
Kriteria Hasil : yang sakit.
c) Melaporkan nyeri memantau TTV
berkurang
memberikan analgetik sesuai
d) Menunjukkan
indikasi.
ekspresi
wajah/postur tubuh
rileks

3. Gangguan pola Tujuan : memberikan bedak pada area yang


istirahat berhubungan Dalam waktu 2 x 24 gatal

dengan perasaan kulit jam setelah


dilakukan intervensi memberitahu pasien untuk
terbakar, gatal dan
maka pasien mampu menghindari makanan yang dapat

7
nyeri akibat timbulnya untuk mentoleransi menimbulkan alergi lebih parah
urtikaria. rasa gatal yang
dirasakan berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
Kriteria Hasil:
c) pasien
melaporkan dapat
beristirahat
dengan cukup
d) mengurangi atau
menghilangkan
rasa gatal
4. Gangguan integritas Tujuan : mengobservasi kulit setiap hari
kulit berhubungan Dalam waktu 3 x 24 catat turgor sirkulasi dan sensori

dengan perdarahan jam turgor kulit serta perubahan lainnya yang


kembali normal. terjadi.
lokal kulit dan ruam
menggunakan pakaian tipis dan
kulit ditandai dengan
Kriteria hasil : alat tenun yang lembut.
purpura dan urtikaria.
c) Lesi dan ruam menjaga kebersihan daerah di
berkurang sekitar pasien.
d) Jaringan kulit berolaborasi dengan tim medis.
kembali utuh
5. Gangguan konsep diri Tujuan : memberikan kesempatan
berhubungan dengan Dalam waktu 3 x 24 mengungkapkan masalah tentang

lesi atau ruam ad kulit jam setelah proses penyakit, harapan masa
dilakukan intervensi depan.
ditndai dengan
maka pasien dapat mendiskusikan persepsi pasien
dermatitis kontak.
meningkatkan mengenai bagaimana orang
integritas diri dan terdekat menerima keadaan atau
lebih percaya diri keterbatasan
Kriteria Hasil : mendukung pasien untuk
a) mengungkapkan mengungkapkan aktualisasi
peningkatan rasa dirinya
percaya diri
dalam
menghadapi

8
penyakit
perubahan gaya hidup

1) Evaluasi
Hasil yang diharapkan pada proses perawatan pasien, yaitu:
a) Masalah pernapasan dapat diatasi, pola napas normal.
b) Nyeri menghilang atau berkurang dengan berkurangnya reaksi inflamasi pada kulit
c) Pola istirahat kembali normal dengan berkurang atau menghilangnya rasa gatal dan
perasaan terbakar pada kulit
d) Terjadi peningkatan rasa percaya diri
e) Lesi dan Ruam pada kulit berkurang atau hilang

Anda mungkin juga menyukai