Disusum oleh :
b. Fisiologi Lansia
Proses penuaan seseorang berarti normal dan berlangsung terus menerus secara
alamiah. Menua merupakan proses penuaan fungsi struktural tubuh yang diikuti
penurunan daya tahan tubuh. Semua orang akan mengalami masa tua, akan
tetapi penuaan pada seseorang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor
yang mempengaruhinya, diantaranya yaitu faktor hereditar, nutrisi, stress, status
kesehatan dan lain-lainnya. (Stanley, 2007).
c. Klasifikasi Lansia
Menurut Nugroho (2004), lansia dikategorikan menjadi beberapa kelompok ,
diantaranya :
DAFTAR PUSTAKA
A. PENGERTIAN GOUT
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Merupakan jenis penyakit reumatik yang
pelaksanaannya mudah dan efektif. ( Sjaifoellah, 2005)
Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia). (
(Smeltzer, 2006).
Artritis gout merupakan suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus yaitu arthritis akut berhubungan dengan gangguan kinetic asam urat
(hiperurisemia). Arthritis gout lebih banyak pada pria daripada wanita. Pada
pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan wanita pada masa
menopause. ( Mansjoer, 2001)
B. ETIOLOGI
Penyebab gout tidak diketahui, tetapi beberapa kasus menunjukkan
adanya hubungan dengan defek genetik dalam metabolisme purin.
Imkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan kristal asam urat
di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi
asam urat ini dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara
lain:
a. Sickle cell anemia
b. Kanker maligna
c. Penyakit ginjal
Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang
lama (diuretik) dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.
Penyebab Gout dapat terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan
oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin (jeroan) yang
berlebihan atau kelainan Herediter.
Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90%) dan
sekunder (10%):
a. Gout primer
Adalah kasus gout di mana penyebabnya tidak diketahui atau akibat
kelainan proses metabolisme dalam tubuh. Sekitar 90% pasien gout primer
adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari 30 tahun. sementara
gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause. Diperkirakan
bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang.
b. Gout sekunder
Adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui. Penyakit gout
sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat.
Produksi asam urat meningkat bisa disebabkan oleh diet atau
mengkonsumsi makanan yang kaya purin. Purin adalah salah satu
senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel)
dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Gout sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan
diabetes mellitus. (Sylvia A. Prrice, 2006)
C. PATOFISIOLOGI
Hiperurisemia ( konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar
dari 7,0 mg/dl) dapat (tetapi tidak selalu) menyebabkan penumpukan kristal
monosodium urat. Serangan gout tampaknya berhubungan dengan peningkatan
atau penurunan mendadak kadar asam urat serum. Kalau kristal urat
mengendap dalam sebuah sendi, respon inflamasi akan terjadi dan serangan
gout dimulai. Dengan serangan yang berulang-ulang, penumpukan kristal
natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap dibagian perifer tubuh
seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Nefro lititiasis urat (batu ginjal) dengan
penyakit renalkronis yang terjadi sekunder akibat penumpukan urat dapat
timbul.
Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi yang asimtomatik
menunjukkan bahwa faktor-faktor non kristal mungkin berhubungan dengan
reaksi imflamasi. Kristal monosodium urat yang ditemukan tersalut dengan
imunoglobulin yang terutama berupa Ig G. Ig G akan meningkatkan fagositosis
kristal dan dengan demikian memperlihatkan aktifitas Imunologik.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai tiga tahapan, yaitu:
Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas
dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5-7
hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya
keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout
dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
Metabolisme Purin
terbentuk tofus
Kerusakan
Nyeri akut kerusakan pd sendi tulang
integritas kulit
Gangguan
pola tidur
Kerusakan mobilitas fisik
1. Penatalaksanaan medis :
Obat Dosis Efek Samping Tindakan Perawat
Probenecid 0,5 gram 2xSakit kepala, mual,
1. Doronglah pasien
(Benemid) sehari muntah, anoreksia,untuk mengkonsumsi
frekuensi urinari banyak air untuk
mengurangi formasi
kalkulus.
2. Monitorlah level
asam urik serum.
3. Minumlah dengan
makanan atau antasida.
4. Hindari penggunaan
salisilat secara
bersamaan (akan
menurunkan efek
uricosuric).
2. Penatalaksanaan keperawatan :
Penatalaksanaan keperawatan adalah kombinasi pengistirahatan sendi dan
terapi makanan/diit.
Pengistirahatan sendi meliputi pasien harus disuruh umtuk meninggikan
bagian yang sakit untuk menghindari penahanan beban dan tekanan yang berasal
dari alas tempat tidur dan memberikan kompres dingin untuk mengurangi rasa
sakit.
Terapi makanan mencakup pembatasan makanan dengan kandungan purin
yang tinggi, alkohol serta pengaturan berat badan. Perawat harus mendorong pasien
untuk minum 3 liter cairan setiap hari untuk menghindari pembentukan calculi
ginjal dan perintahkan untuk menghindari salisilat.
Pola diet yang harus diperhatikan adalah :
1. Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang,
sardin, herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam
kaleng
2. Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :
Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering,
kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun
pepaya, kangkung
3. Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :
Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan
4. Bahan makanan yang diperbolehkan :
a. Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout
(dalam jumlah terbatas)
b. Semua jenis buah-buahan
c. Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol
d. Semua macam bumbu
5. Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang mengkonsumsi bahan
makanan gol.A, sedangkan konsumsi gol.B dibatasi
6. Batasi konsumsi lemak
7. Banyak minum air putih
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini
mengindikasikan hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat
atau gangguan ekskresi.
2. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3
selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih
dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.
3. Eosinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat
di persendian.
4. Urin spesimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan
ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 -
750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat
meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800
mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan
peningkatan serum asam urat.
Instruksikan pasien untuk menampun semua urin dengan peses atau
tisu toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal
direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin
pada waktu itu diindikasikan.
5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau
material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang
tajam, memberikan diagnosis definitif gout.
6. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan
menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah
penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul
pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.
(Charlene J. Reeves.dkk, 2001)
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian.
a. Identitas pasien.
b. Keluhan utama: Nyeri pada daerah persendian.
c. Riwayat kesehatan
- Riwayat adanya faktor resiko
- Peningkatan kadar asam urat serum.
- Riwayat keluarga positif gout
d. Pola ADL
- persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
· Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau
sendi lain
· Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi
atau mengurangi serangan.
· Riwayat gout artritis di dalam keluarga
· Obat untuk mengatasi gout
- Pola nutrisi dan metabolik
· Peningkatan berat badan
· Peningkatan suhu tubuh
- Pola aktivitas dan latihan
· Respon sentuhan pada sendi dan mcnjaga daerah sendi yang
terkena.
· Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal,
pergelangan kaki, lutut atau siku).
- Pola persepsi dan konsep diri
· Rasa cemas dan takut untuk melakukan gerakan atau
aktifitas.
· Pesepsi Diri dalam melakukan mobilitas.
e. Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal
dapat menunjukan :
- Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi
- Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
- Laporan episode serangan gout.
f. Pemeriksaan diagnostik.
Kadar asam urat serum meningkat.
Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat.
Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat.
Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau tofi
menunjukan kristal urat monosodium yang membuat diagnosis.
Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang
dan perubahan sendi.
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
2) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri secara berulang
4) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik,
inflamasi.
5) Gangguan citra diri berhubungan dengan biofisik, perubahan bentuk tubuh
karena penyakit
Prof.dr.H.M. Noer, Sjaifoellah. 2005. Ilmu Penyakit Dalam. Gaya baru. Jakarta