Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

3.1 Rancangan Studi Kasus

Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti

suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit

tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena

suatu masalah, misalnya keracunan. Atau sekelompok masyarakat disuatu

daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik

dari segi yang berhubungan dengan kasus itu sebdiri, faktor-faktor yang

mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan

dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan

atau pemaparan tertentu (Notoatmodjo, 2018).

3.2 Subjek Studi Kasus

Subjek yang digunakan adalah satu orang klien stroke dengan

penurunan kesadaran pemenuhan kebutuhan keamanan fisik di ruang ICU

RS Panti Waluyo Surakarta.

3.3 Fokus Studi Kasus

Fokus dalam studi kasus ini adalah pemenuhan kebutuhan

keamanan fisik pada klien stroke.

41
42

3.4 Definisi Operasional

a. Stroke

Stroke adalah gangguan fungsional otak akut fokal maupun global

akibat terlambatnya aliran darah keotak karena pendarahan ataupun

sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai otak yang terkena dapat sembuh

sempurna, sembuh dengan cacat, atau kematian (Junaidi, 2011)

b. Mobilisasi

Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara

bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan

aktivitas dalam mempertahankan ataupun meningkatkan tingkat kesehatan

(Riyadi, 2015)

c. Range Of Motion (ROM)

Merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan

sendi normal. ROM juga digunakan sebagai dasar untuk menetapkan

adanya kelainan batas gerak sendi abnormal (Helmi, 2012). Menurut

(Potter, 2010) Rentang gerak atau (Range Of Motion) adalah jumlah

pergerakan maksimum yang dapat dilakukan pada sendi, disalah satu tiga

bidang yaitu : sagital, frontal, atau transversal.


43

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat atau lokasi penelitian adalah tempat yang diperlukan untuk

mengambil kasus?penelitian sehingga penelit akan memperoleh informasi

(Sujarweni, 2014). Lokasi pengambilan kasus ini akan dilakukan di ruang

ICU RS Panti Waluyo Surakarta

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan tahap proses penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan

pada tanggal 18-22 februari 2019.

3.6 Pengumpulan Data

3.6.1 Metode pengumpulan data

1. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan ber interaksi, bertanya dan mendengarkan apa yang disampaikan

secara lisan responden atau partisipan. Metode wawancara merupakan

pilihan yang tepat jika ingin mendapatkan data yang mendalam terhadap

sesuatu yang diamati dari responden, metode ini sering digunakan untuk

mengetahui pendapat, pandangan, pengalaman atau persepsi responden

tentang suatu masalah. Jenis wawancara alloanamnesan (wawancara yang

dilakukan secara tidak langsung) autoanamnesa (kegiatan wawancara


44

langsung kepada klien karena klien dianggap mampu tanya jawab.

(Dharma, 2011)

2. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan

langsung terhadap aktivitas responden atau partisipan yang terencana,

dilakukan secara aktif dan sistematis, metode ini dilakukan menyeluruh

terhadap seluruh tubuh klien dan pemeriksaan fisik menggunakan

pendekatan inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi (Dharma, 2011).

3. Studi Dokumentasi

Penulis menggunkan data dengan metode studi dokumen karena

dokumen dapat memberi informasi tentang situasi yang tidak dapat

diperoleh lansung melalui observasi secara langsung atau wawancara.

Yang termasuk dokumen adalah buku harian pribadi, surat, otobiografi,

dan biografi serta dokumen berbagai laporan dinas. Sumber dokumen bisa

dari informal sampai formal. Penulis keperawatan bisa menggunakan

jadwal, laporan, dan catatan kasus, standar asuhan dan lainnya sebagai

sumber (Afiyanti & Rachmawati, 2014)

3.7 Penyajian Data

Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif

yang dipilih. Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstural atau narasi

dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi kasus

yang merupakan data pendukung.


45

3.8 ETIKA STUDI KASUS

Pelaksanaan studi kasus ini, ada etika yang harus diperhatiaka oleh

penulis antara lain :

1. Informent consent (Persetujuan Menjadi Klien)

Informent Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden dilembar persetujuan. Sebelum lembar persetujuan

diberikan kepada responden peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu

maksud dan tujuan.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan Anonimity dilakukan untuk menjaga

kerahasiaan, penulis tidak mencantumkan nama responden dalam lembar

persetujuan melainkan hanya menggunakan kode.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Suatu informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya

oleh peneliti, baik informasi maupun masalah lainnya. Hanya kelompok

data tertentu yang akan diperoleh pada saat riset.


46

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

RANGE OF MOTION (ROM)

No
A. FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam atau menyapa klien
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan prosedur
5 Menayakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1 Mencuci tangan
2 Memposisikan pasien dengan benar
a. Gerakan bahu
1) Fleksi – ekstensi
2) Abduksi – adduksi
3) Rotasi bahu internal – eksternal
b. Gerakan siku
1) Fleksi – ekstensi
2) Pronasi supinasi
c. Gerakan pergelangan tangan
1) Fleksi-ekstensi
2) Fleksi radial/radial davination (abduksi)
3) Fleksi ulnar/ulnar davination
d. Gerakan jari-jari tangan
1) Fleksi-ekstensi
2) Hiperekstensi
3) Abbduksi-adduksi
4) opposisi
e. Gerakan pinggul dan lutut
1) Fleksi- ekstensi lutut dan pinggul
2) Abbduksi-adduksi kaki
3) Rotasi pinggul internal dan eksternal
47

f. Gerakan telapak kaki dan pergelangan kaki


1) Dorsofleksi-plantarfleksi
2) Fleksi-ekstensi jari-jari kaki
3) Inversi-eversi jari-jari kaki
g. Gerakan Leher
1) Fleksi-ekstensi leher
2) Fleksi lateral leher
3 Mengukur denyut nadi (heart rate)
4 Merapikan pasien (posisi)
5 Cuci tangan
C. TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Menyampakain rencana tindak lanjut
3 Berpamitan

Anda mungkin juga menyukai