suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit
tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena
daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik
dari segi yang berhubungan dengan kasus itu sebdiri, faktor-faktor yang
dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan
41
42
a. Stroke
sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai otak yang terkena dapat sembuh
b. Mobilisasi
bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan
(Riyadi, 2015)
pergerakan maksimum yang dapat dilakukan pada sendi, disalah satu tiga
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Wawancara
pilihan yang tepat jika ingin mendapatkan data yang mendalam terhadap
sesuatu yang diamati dari responden, metode ini sering digunakan untuk
(Dharma, 2011)
2. Observasi
3. Studi Dokumentasi
dan biografi serta dokumen berbagai laporan dinas. Sumber dokumen bisa
jadwal, laporan, dan catatan kasus, standar asuhan dan lainnya sebagai
yang dipilih. Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstural atau narasi
dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi kasus
Pelaksanaan studi kasus ini, ada etika yang harus diperhatiaka oleh
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
No
A. FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam atau menyapa klien
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan prosedur
5 Menayakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1 Mencuci tangan
2 Memposisikan pasien dengan benar
a. Gerakan bahu
1) Fleksi – ekstensi
2) Abduksi – adduksi
3) Rotasi bahu internal – eksternal
b. Gerakan siku
1) Fleksi – ekstensi
2) Pronasi supinasi
c. Gerakan pergelangan tangan
1) Fleksi-ekstensi
2) Fleksi radial/radial davination (abduksi)
3) Fleksi ulnar/ulnar davination
d. Gerakan jari-jari tangan
1) Fleksi-ekstensi
2) Hiperekstensi
3) Abbduksi-adduksi
4) opposisi
e. Gerakan pinggul dan lutut
1) Fleksi- ekstensi lutut dan pinggul
2) Abbduksi-adduksi kaki
3) Rotasi pinggul internal dan eksternal
47