Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

“INTERVENSI MANUAL THERAPY PADA


SHOULDER KOMPLEKS”

OLEH:

NURUL AULIA SYAFNAH


IIA/D.IV FISIOTERAPI

PO714241161034

D.IV FISIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN MAKASSAR
LAPORAN PRAKTIKUM INTERVENSI MANUAL THERAPY
PADA SHOULDER KOMPLEKS

Nama Intervensi Prosedur Pelaksanaan


Diagnosa ICD : Frozen shoulder et Adhesive Capsulitis
Distraksi Oscillasi
a. Grade 1 a. Posisi pasien : Supine lying
1) Posisi awal grade 1 : posisi tangan kanan
pasien abduksi shoulder 30o
2) Posisi awal grade 2 : posisi tangan kanan
pasien abduksi shoulder 50o
3) Posisi awal grade 3 : posisi tangan kanan
pasien abduksi shoulder 90o
4) Posisi awal grade 4 : posisi tangan kanan
pasien abduksi >90o(120o).

b. Posisi fisioterapis pada grade 1 : fisioterapis


berdiri di samping pasien, tangan kanan berada
tepat di axila pasien sedangkan tangan kiri di
bawah tuberculum minus dan lengan bawah
pasien berada di antara lengan dan trunk
fisioterapis(dijepit)

c. Teknik pelaksanaan :
1) Grade 1
 abduksikan lengan pasien 30 °
kemudian eksternal rotasika
 kedua tangan fisioterapis
melakukan distraksikearah lateral-
superior lalu diberikanoscillasi
pada arah yang sama. Lakukan
secara berulang

2) Grade 2
 Abduksikan lengan pasien 50 °
dengan sedikit exorotasikan
 kedua tangan fisioterapis menarik
bahu pasien kea rah lateral superior
lalu diberikan oscillasi pada arah
b. Grade 2 yang sama. Lakukan secara
berulang
3) Grade 3
 Dengan posisi tangan pasien abduksi
shoulder dan fisioterapis menjepit
lengan bawah pasien.
 Setelah itu lakukan distraksi kearah
lateral superior dengan posisi kaki
kuda-kuda dan lakukan gerakan
ossilasi tetapi lengan pasien tidak
c. Grade boleh bergerak kecuali pada caput

3 humerinya.
4) Grade 4
 Dengan posisi tangan pasien abduksi
shoulder dan fisioterapis menjepit
d. Grade 4
lengan bawah pasien.
 Setelah itu lakukan distraksi kearah
lateral superior dengan posisi kaki
kuda-kuda dan lakukan gerakan
ossilasi tetapi lengan pasien tidak
boleh bergerak kecuali pada caput
humerinya

d. Tujuan (harus jelas ROM apa)


1) Grade 1 : memelihara dan meningkatkan
ROM abduksi shoulder.
2) Grade 2 : memelihara dan meningkatkan
ROM abduksi shoulder.
3) Grade 3 : Untuk mengurangi nyeri, untuk
menambah ROM eksternal rotasi, internal
rotasi dan abduksi, untuk meningkatkan
LGS serta relaksasi otot.
4) Grade 4 : untuk mengurangi nyeri, untuk
menambah ROM eksternal rotasi,internal
rotasi, abduksi dan fleksi serta menambah
LGS.
Distraksi oscillasi dengan Belt
a. Grade 3 a. Posisi pasien : supine lying
1) Posisi awal grade 3 : Posisi tangan kanan
pasien fleksi shoulder + elbow 90o.
2) Posisi awal grade 4 : Posisi tangan kanan
pasien fleksi shoulder + elbow 90o.

b. Posisi fisioterapis : Berdiri di samping kepala


pasien
1) Peletakan tangan fisioterapis : tangan kiri
memfiksasi permukaan dorsal caput humeri
dan tangan kanan menstabilisasi elbow
Peletakan belt : pasang belt mulligant pada
caput humeri (tepat diaxilla) dan juga di
kaitkan pada badan fisioterapis (posisi tali
b. Grade 4 berada dibawah bokong)
c. Teknik pelaksanaan :
1) Grade 3
 Fleksikan shoulder dan elbow 90°
pasien.
 Tarik belt dengan bokong dan
perintahkan pasien untuk
melakukan ekso dan endorotasi atau
fleksi shoulder dengan tujuan untuk
meningkatkan ROM.
2) Grade 4 : Fleksikan shoulder dan elbow
90°, kemudian tarik belt dan lakukan
sedikit traksi pada elbow untuk membantu
pasien melakukan fleksi shoulder

d. Tujuan :
1) Grade 3 : memelihara dan meningkatkan
ROM eksorotasi, endorotasi dan fleksi
shoulder.
2) Grade 4 : memelihara dan meningkatkan
ROM fleksi shoulder.
Roll glide Ventral
a. Grade 2 a. Posisi pasien : Berbaring miring
1) Posisi awal grade 2 : posisi tangan kanan
pasienfleksi shoulder 50odan sedikit eksorotasi
elbow dan tangan kiri pasien berada di axilla.
2) Posisi awal grade 2 : posisi tangan kanan pasien
pasien dalam keadaan tengkurap dengan tangan
kiri pasien terayun.
3) Posisi awal grade 3 : pasien dalam keadaan tidu
tengkurap dengan tangan kiri abduksi shoulder
90o dan endorotasi
b. Posisi fisioterapis dan peletakan tangan fisioterapis :
1) Grade 2 : berdiri dibelakang pasien, tangan
kanan fisioterapis memegang lengan bawah
bagian distal pasien, dan tangan kiri berada di
bagian dorsal shoulder.
2) Grade 2 : berdiri di samping pasien, tangan
kanan fisioterapis sisi ulnar berada di
permukaan dorsal caput humeri sedangkan
tangan kiri memegang elbow sisi dalam.
3) Grade 3 : berdiri di samping pasien, tangan
kanan fisioterapis berada di permukaan posterior
b. Grade 2
caput humeri, sedangkan tangan kiri memegang
elbow sisi dalam pasien.

c. Teknik pelaksanaan :
c. 1) Grade 2
c.  Tangan fisioterapis yang berada pada

c. lengan bawah pasien berfungsi sebagai

c. penyangga dan melakukan eksorotasi

c. elbow, sementara tangan yang berada

c. pada posterior shoulder mendorong

c. kearah ventral dengan menggunakan

c. bagian ulnar dari wrist.


 Tangan pasien yang berada pada axila
c.
berfungsi untuk menahan badannya saat
c. Grade 3 di dorong oleh fisioterapis.
 Saat mendorong shoulder ke ventral
disertai dengan melakukan eksorotasi
pada lengan bawah pasien (lakukan
secara berulang).
2) Grade 2
 gunakan handuk atau kain untuk
menyangga bagian anterior shoulder.
 Ekstensikan shoulder pasien dan
endorotas, tangan fisioterapi yang berada
di permukaan dorsal caput humeri
mendorong kearah ventral sementara
tangan yang memegang elbow menarik
kearah ekstensi.
3) Grade 3
 gunakan handuk atau kain untuk
menyangga bagian anterior shoulder,
abduksi shoulder 90o dan endorotasi,
 Tangan fisioterapis yang berada di
permukaan dorsal caput humeri
mendorong kearah ventral sementara
tangan yang memegang elbow
melakukan eksorotasi.

d. Tujuan :
1) Grade 2 : memelihara dan meningkatkan ROM
eksorotasi shoulder.
2) Grade 2 : memelihara dan meningkatkan ROM
eksorotasi shoulder.
3) Grade 3 : memelihara dan meningkatkan ROM
eksorotasi shoulder.

Roll glide Caudal


a. Posisi pasien : Tidur miring
1) Posisi awal grade 2 : posisi tangan kanan pasien
a. Grade 2 fleksi shoulder 90o dan eksorotasi elbow.
2) Posisi awal grade 3 : posisi tangan kanan pasien
abduksi shoulder 900

b. Posisi fisioterapis dan peletakan tangan fisioterapis :


1) Grade 2 : berada dibelakang pasien, tangan
kanan fisioterapis sisi ulnar berada tepat dibawah
acromion sedangkan tangan kanan menstabilisasi
sisi dalam elbow.
2) Grade 3 : berdiri disamping badan pasien.
tangan kanan fisioterapis berada diatas bahu dan
tangan kiri memegang sisi luar elbow pasien.

c. Teknik pelaksanaan :
1) Grade 2
 Tangan fisioterapis yang berada dibawah
acromion mendorong kearah caudal
dengan menggunakan sisi ulnar dari
b. Grade 3
wrist.
 Sementara tangan yang memegang
elbow melakukan abduksi shoulder
(lakukan secara berulang).
2) Grade 3
 Tangan fisioterapis yang berada diatas
bahu mendorong kearah caudal,
kemudian melakukan abduksi dengan
bantuan perut fisioterapis untuk
mendorong.
d. Tujuan :
1) Grade 2
 Untuk mengurangi rasa nyeri sendi
 Untuk menambah ROM

2) Grade 3 : untuk menambah ROM abduksi,


untuk mengurangi nyeri, meningkatkan otot
pada bahu, untuk menambah mobilitas sendi,
serta untuk menambah LGS.
Roll glide Dorsal
a. Grade 2 a. Posisi pasien : Tidur Terlentang
1) Posisi awal grade 2 : Posisi tangan kiri pasien
abduksi 60o.
2) Posisi awal grade 3 : posisi tangan kiri pasien
abduksi shoulder 90o.

b. Posisi fisioterapis dan peletakan tangan fisioterapis :


1) Grade 2 : fisioterapis berada di samping bed sisi
dada pasien. Tangan kiri diletakkan pada caput
humeri sedangkan tangan kanan diletakkan pada
sisi medial lengan atas.
2) Grade 3 : berdiri disamping bed sisi dada
pasien. Tangan kiri diletakkan pada caput
humeri sedangkan tangan kanan diletakkan pada
sisi luar elbow.

c. Teknik pelaksanaan :
1) Grade 2
 tangan fisioterapis yang berada pada
shoulder mendorong kearah dorsal
sementara tangan yang berada pada
lengan atas berfungsi untuk
b. Grade 3
menstabilisasi lengan pasien
2) Grade 3
 Tangan fisioterapis yang berada pada
shoulder mendorong kearah dorsal
sementara tangan yang berada dielbow
berfungsi untuk menstabilisasi elbow.

d. Tujuan :
1) Grade 2 :
 Untuk mengurangi rasa nyeri sendi
 Untuk menambah ROM
2) Grade 3 :
 Untuk mengurangi rasa nyeri sendi
 Untuk menambah ROM
Mobilizatio with movement –
abduksi shoulder a. Posisi pasien dan posisi awal lengan : pasien dalam
a. Dengan belt keadaan duduk dan tangan pasien posisi abduksi
shoulder 90o

b. Posisi fisioterapis
1) Dengan belt :

a) Posisi fisioterapis dan peletakan tangan


fisioterapis : fisioterapis berada di samping
pasien(sedikit ke samping). tangan kiri
fisioterapis berada discapula dan tangan
kanan berada di caput humeri.

b) Peletakan belt : belt mulligant satu


sisidipasang daerah bokong fisioterapis dan
sisi yang lain dipasang di caput humeri pasien.
2) Tanpa belt :Posisi fisioterapis dan peletakan
b. Tanpa belt tangan fisioterapis: berada disamping kanan
pasien, tangan kanan fisioterapi berada
dipermukaan caput humeri, dan tangan kiri di
scapula.

c. Teknik pelaksanaan :
1) Dengan belt
 Tangan fisioterapis yang berada di caput
humeri berfungsi untuk menahan belt.
 Tangan fisioterapis yang berada di
scapula untuk memfiksasi.
 Fisioterapis menarikbeltsementara
pasien diarahkan untuk melakukan
abduksi. Bila abduksi pasien terbatas
maka dibantu oleh siku fisioterapis.
2) Tanpa belt :
 Tangan fisioterapis yang berada di caput
humeri dan mendorong ke arah postero
caudal,
 sedangkan tangan yang berada di scapula
dan menarik scapula kerah caudal-
medial.
 Kemudian arahkan pasien untuk
melakukan abduksi semaksimal mungkin.
d. Tujuan
1) Dengan Belt :meningkatkan kemampuan
fungsional bahu, memperbaiki jalur sendi
shoulder dan dapat meningkatkan performa otot
abduksi shoulder yaitu supraspinatus, deltoid
middle dan serratus anterior serta menambah
ROM abduksi shoulder.
2) Tanpa Belt : meningkatkan kemampuan
fungsional bahu, memperbaiki jalur sendi
shoulder, dan dapat meningkatkan performa otot
internal rotasi shoulder yaitu, subscapularis;
serta menambah ROM internal rotasi.
Mobilization with movement –
a. Posisi pasien dan posisi awal lengan : pasien dalam
external/internal rotasi shoulder
keadaan duduk, posisi tangan kanan pasien abduksi
shoulder + fleksi elbow.
b. Posisi fisioterapis dan peletakan tangan fisioterapis :
berdiri disamping pasien, tangan kanan fisioterapis
berada di puncak caput humeri dan tangan kiri di
scapula.
c. Teknik pelaksanaan
 Tangan fisioterapis yang berada di scapula
medorong ke arah medial .
 Sementara tanganyang berada di caput
humeri mendorong ke arah posterocaudal.
 Pasien diarahkan melakukan gerakan ekso
rotasi dan endo rotasi
d.
d.Tujuan : meningkatkan kemampuan fungsional bahu,
memperbaiki jalur sendi shoulder, dan dapat
meningkatkan performa otot internal rotasi shoulder
yaitu, subscapularis; serta menambah ROM internal
rotasi.

Mobilization with movement –


a. Posisi pasien dan posisi awal lengan : pasien duduk
internal rotasi shoulder (dengan
di atas bed dengan tangan kiri pasien dalam posisi
belt)
eksorotasi ke belakang dan tangan kanan pasien
fleksi shoulder 180o.

b. Posisi fisioterapis : Berdiri di samping pasien

1) Peletakan tangan fisioterapis : Tangan kanan


fisioterapis berada di sisi dalam elbow dan
tangan kiri di axilla.

2) Peletakan belt : Tangan kiri pasien melakukan


internal rotasi dengan tangan dibelakang
punggung memegang belt, dan tangan kanan
memegang ujung belt.

c. Teknik pelaksanaan
 Tangan fisioterapis yang memegang elbow
menarik kebawah dan tangan yang berada di
axilla mengfiksasi.
 Kemudian pasien di arahkan untuk menarik
beltke atas.

d. Tujuan :meningkatkan kemampuan fungsional


bahu, memperbaiki jalur sendi shoulder, dan dapat
meningkatkan performa otot internal rotasi shoulder
yaitu, subscapularis; serta menambah ROM internal
rotasi.

Anda mungkin juga menyukai