Anda di halaman 1dari 9

The Progressive and Fun Education Seminar

MODEL PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK SEKOLAH DASAR


BERBASIS TEORI PERKEMBANGAN ANAK

Muhammad Abduh1, Murfiah Dewi Wulandari2


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Murfiah.wulandari@ums.ac.id

ABSTRACT: This article is a theoretical study that discusses the importance of developing a model of
sex education to primary school children based on child development theory. Cases of violence and
sexual perversions against children certainly can not be detached from the education system in Indonesia.
The phenomenon of violence and sexual perversion that afflicts children in their own environment is
caused by several factors, one of which is the lack of sex education to children and community. Some
people think that sex education for children is taboo, was wrong. Sex education is closely related to how
to educate children at home and at school. It is necessary for the module to be developed and can be used
by teachers and parents as a guide to educate children about sex education. In addition, as a guideline of
sex education for elementary school age children, through a module that will be generated is expected to
prevent violence and sexual perversion, especially against children, add a reference to teachers and
parents about the importance of education, and be taken into consideration or recommendation for the
government in designing sex education integrated into the curriculum of primary school.

Keywords: sex education, child development theories, models of sex education

ABSTRAK: Artikel ini merupakan kajian teori yang membahas pentingnya mengembangkan sebuah
model pendidikan seks pada anak sekolah dasar dengan berbasis teori perkembangan anak. Kasus
kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak tentu saja tidak dapat terlepas dari sistem
pendidikan di Indonesia. Fenomena kekerasan dan penyimpangan seksual yang menimpa anak-anak di
lingkungan mereka sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya pendidikan
seks pada anak dan masyarakat.Pendapat beberapa orang yang menganggap bahwa pendidikan seks
untuk anak-anak adalah tabu, ternyata keliru. Pendidikan seks erat kaitannya dengan cara mendidik anak
di rumah maupun di sekolah. Untuk itu diperlukan modul yang akan dikembangkan dapat digunakan
oleh guru maupun orang tua sebagai pedoman dalam mendidik anak mengenai pendidikan seks. Selain
sebagai pedoman pendidikan seks untuk anak usia SD, melalui modul yang akan dihasilkan diharapkan
mampu mencegah tindak kekerasan dan penyimpangan seksual khususnya terhadap anak-anak,
menambah referensi guru dan orang tua tentang pentingnya pendidikan, serta dijadikan bahan
pertimbangan atau rekomendasi bagi pemerintah dalam merancang pendidikan seks yang diintegrasikan
ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah dasar.

Kata kunci: pendidikan seks, teori perkembangan anak, model pendidikan seks

PENDAHULUAN sampai 2014, terjadi peningkatan yang


Fenomena kekerasan dan penyimpangan sigfnifikan. Tahun 2011 terjadi 2178 kasus
seksual yang menimpa anak di bawah umur kekerasan, 2012 ada 3512 kasus, 2013 ada 4311
menjadi fokus perhatian pemerintah. Sejak masa kasus, 2014 ada 5066 kasus (kpai.go.id).
pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Kasus kekerasan dan penyimpangan
Yudhoyono, melalui Instruksi Presiden No. 5 seksual terhadap anak tentu saja tidak dapat
Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti terlepas dari sistem pendidikan di Indonesia.
Kekerasan Terhadap Anak, permasalahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies
tersebut telah mencuri perhatian pemerintah Baswedan, menyatakan bahwa kekerasan
karena tidak sedikit anak yang menjadi korban seksual yang kerap menimpa anak-anak terjadi
kekerasan dan penyimpangan seksual. Menurut karena orang dewasa seringkali mengabaikan
data yang dihimpun dari kpai.go.id pelaku potensi masalah yang mungkin terjadi.Padahal,
kekerasan terhadap anak meningkat setiap seharusnya orang dewasa menjaga dan
tahunnya. Hasil pemantauan KPAI dari 2011 melindungi mereka semua, bahkan untuk

403
ISBN: 978-602-361-045-7

menghindari hadirnya potensi masalah menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya
(http://nasional.kompas.com/). Pelaku kekerasan berzina.
dan penyimpangan terhadap anak menurut Menurut Hurlock (1978) terdapat enam
pendapat Anies Baswedan tersebut adalah perkembangan anak yang menjadi pertimbangan,
didominasi oleh orang dewasa. Bahkan menurut yaitu: 1) perkembangan fisik; 2) perkembangan
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak motorik; 3) perkembangan bicara; 4)
Indonesia (KPAI), Maria Advianti, melalui perkembangan emosi; 5) perkembangan sosial
kpai.go.id (2015) menyatakan bahwa pelaku dan; 6) perkembangan bermain. Modul yang
kejahatan seksual pada anak dapat dibagi akan dikembangkan dapat digunakan oleh guru
menjadi tiga, yaitu orang tua, keluarga dekat, dan maupun orang tua sebagai pedoman dalam
orang yang dekat di lingkungan rumah mendidik anak mengenai pendidikan seks. Selain
(kpai.go.id). Hal ini berarti anak yang seharusnya sebagai pedoman pendidikan seks untuk anak
merasa aman dan terlindungi di lingkungan usia SD, melalui modul yang akan dihasilkan
mereka sendiri, bersama orang-orang yang diharapkan mampu mencegah tindak kekerasan
mereka kenal, justru menjadi korban oleh orang- dan penyimpangan seksual khususnya terhadap
orang dewasa yang dekat dengan mereka. anak-anak, menambah referensi guru dan orang
Fenomena kekerasan dan penyimpangan tua tentang pentingnya pendidikan, serta
seksual yang menimpa anak-anak di lingkungan dijadikan bahan pertimbangan atau rekomendasi
mereka sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, bagi pemerintah dalam merancang pendidikan
salah satunya adalah kurangnya pendidikan seks seks yang diintegrasikan ke dalam kurikulum
pada anak dan masyarakat. Menurut Yuliana pembelajaran sekolah dasar.
(2016), seorang pemerhati perempuan dan anak
dari Komunitas Jejer Wadon Solo, menyatakan KAJIAN TEORI
bahwa maraknya kasus kekerasan seksual a. Pendidikan Seks
terhadap perempuan dan anak dipicu karena Pengertian Pendidikan adalah proses
masih rendahnya pemahaman sex education atau mengubah sikap dan tata laku seseorang
pendidikan seks (http://solo.tribunnews.com/). atau kelompok orang dalam usaha
Masyarakat, terutama orang tua, menganggap mendewasakan manusia melalui upaya
bahwa pendidikan seks merupakan sesuatu yang pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar
tabu dan tidak layak untuk diberikan kepada Bahasa Indonesia, 2001).Seksual secara
anak-anak mereka. Hal ini sejalan dengan umum adalah sesuatu yang berhubungan
pendapat Musdah (2016), Ketua Umum dengan alat kelamin atau hal-hal yang
Indonesian Conference on Religion and Peace berkaitan dengan perkara hubungan intim
(ICRP), menyatakan bahwa Pendidikan seksual antara laki-laki dengan perempuan.
yang komprehensif adalah untuk mengajarkan Pendidikan seksual selain menerangkan
menghargai dan mengapresiasi sesama manusia tentang aspek-aspek anatomi dan biologis
(http://nasional.kompas.com/). juga menerangkan aspek-aspek psikologis
Pendapat beberapa orang tua yang dan moral. Pendidikan seksual yang benar
menganggap bahwa pendidikan seks untuk anak- harus memasukkan unsur- unsur hak asasi
anak adalah tabu, ternyata keliru. Pendidikan manusia. Penjabaran tujuan pendidikan
seks tidaklah sesempit yang diekspektasikan seksual dengan lebih lengkap sebagai
kebanyakan masyarakat, pendidikan seks berikut: memberikan pengertian yang
sangatlah luas. Pendidikan seks erat kaitannya memadai mengenai perubahan fisik, mental
dengan cara mendidik anak di rumah maupun di dan proses kematanganemosional yang
sekolah. Menurut Suwaid (2010: 548) ada berkaitan dengan masalah seksual pada
beberapa cara mengarahkan kecenderungan anak sampai remaja, mengurangi ketakutan
seksual anak, diantaranya: 1) melatih anak dan kecemasan sehubungan dengan
meminta izin ketika masuk rumah atau kamar perkembangan dan penyesuaian seksual
orang tua; 2) membiasakan anak menundukkan (peran, tututan dan tanggung jawab),
pandangan dan menutup aurat; 3) memisahkan membentuk sikap dan memberikan
tempat tidur anak; 4) melatih mandi wajib; 5) pengertian terhadap seks dalam semua
manifestasi yang bervariasi, memberikan

404
The Progressive and Fun Education Seminar

pengertian mengenai kebutuhan nilai moral and values) tentang fisik-genetik dan
yang esensial untuk memberikan dasar yang fungsinya khususnya yang terkait dengan
rasional dalam membuat keputusan jenis (sex) laki-laki dan perempuan sebagai
berhubungan dengan perilaku seksual, kelanjutan dari kecenderungan primitif
memberikan pengetahuan tentang kesalahan makhluk hewan dan manusia yang tertarik
dan penyimpangan seksual agar individu dan mencintai lain jenisnya. Pendidikan
dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi seks adalah upaya pengajaran, penyadaran,
yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan penerangan tentang masalah- masalah
dan mentalnya, untuk mengurangi seksual yang diberikan pada anak, dalam
prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang usaha menjaga anak terbebas dari kebiasaan
tidak rasional dan eksplorasi seks yang yang tidak Islami serta menutup segala
berlebihan dan memberikan pengertian dan kemungkinan ke arah hubungan seksual
kondisi yang dapat membuat individu terlarang. Pengarahan dan pemahaman yang
melakukan aktivitas seksual secara efektif sehat tentang seks dari aspek kesehatan
dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya fisik, psikis, dan spiritual.
sebagai suami istri/suami, orang tua, b. Teori Perkembangan Anak
anggota masyarakat. Perkembangan pada masa anak-anak
Pendidikan Seks (sex education) adalah akhir merupakan kelanjutan dalam masa
suatu pengetahuan yang kita ajarkan awal anak-anak. Periode ini berlangsung dari
mengenai segala sesuatu yang berhubungan usia 6 tahun hingga tiba saatnya individu
dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai menjadi matang secara seksual. Permulaan
dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki pada masa anak-anak akhir ini ditandai
atau wanita). Bagaimana fungsi kelamin dengan masuknya anak ke kelas satu sekolah
sebagai alat reproduksi. Bagaimana dasar. Bagi sebagian besar anak, hal ini
perkembangan alat kelamin itu pada wanita merupakan perubahan besar dalam pola
dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, kehidupannya. Sebab, masuk kelas satu
mimpi basah dan sebagainya, sampai merupakan peristiwa penting bagi anak yang
kepada timbulnya birahi karena adanya dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
perubahan pada hormon-hormon. Termasuk dalam sikap, nilai, dan perilaku.
nantinya masalah perkawinan, kehamilan Anak-anak masa akhir atau sekolah
dan sebagainya. Pendidikan seks atau dasar memiliki tugas-tugas perkembangan
pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dalam perjalanan kehidupannya, antara lain:
atau yang lebih trend-nya “sex education” 1) Perkembangan Fisik
sudah seharusnya diberikan kepada anak- Masa pertengahan dan akhir anak-anak
anak yang sudah beranjak dewasa atau merupakan periode pertumbuhan fisik
remaja, baik melalui pendidikan formal yang lambat dan relative seragam.
maupun informal. Ini penting untuk Masa ini sering juga disebut sebagai
mencegah biasnya sex education maupun “periode tenang” sebelum
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pertumbuhan yang cepat menjelang
di kalangan remaja. Jadi tujuan dari masa remaja.
pendidikan seksual adalah untuk membuat 2) Perkembangan Kognitif
suatu sikap emosional yang sehat terhadap Menurut Piaget ( Hurlock, 1993 ),
masalah seksual dan membimbing anak dan pemikiran anak usia SD disebut
remaja ke arah hidup dewasa yang sehat pemikiran operasional konkrit. Operasi
dan bertanggung jawab terhadap kehidupan adalah hubungan logis antara konsep-
seksualnya. Hal ini dimaksudkan agar konsep atau skema-skema. Sedangkan
mereka tidak menganggap seks itu suatu Operasi Konkrit adalah aktivitas
yang menjijikan dan kotor tetapi lebih mental yang difokuskan pada objek-
sebagai bawaan manusia (Singgih D. objek dan peristiwa nyata (konkrit dan
Gunarso, 2002). dapat diukur).
Pendidikan seks merupakan upaya 3) Perkembangan Psikososial
transfer pengetahuan dan nilai (knowledge

405
ISBN: 978-602-361-045-7

Masa akhir anak-anak merupakan memuaskan orang lain atau


suatu masa perkembangan di mana mendapatkan reward.
anak-anak mengalami sejumlah 2) Moralitas konvensional,
perubahan-perubahanyang cepat dan menganggap peraturan sebagai
menyiapkan diriuntuk memasuki masa kesepakatan bersama sehingga
remaja serta bergerak memasuki masa aturan perlu ditaati.
dewasa. Pada masa ini mereka mulai  Orientasi pada label anak
sekolah dan kebanyakan anak-anak baik, melakukan tindakan
sudah mempelajari mengenai sesuatu moral dalam rangka
yang berhubungan dengan manusia, mendapatkan penilaian
serta mulai mempelajar berbagai positif dari orang lain.
ketrampilan praktis.  Orientasi pada
4) Perkembangan moral mempertahankan aturan
Moral adalah kebiasaan atau tata cara sosial, menilai kebaikan
atau adat. Menurut Santrock(1995) berdasarkan tuntutan
perkembanganmoral berkaitan dengan masyarakat yang
aturan tentang apa yang seharusnya dituangkan dalam peraturan
dilakukan manusia dalam interaksinya hukum.
dengan orang lain. Perkembangan 3) Moralitas pasca konvensional,
moral bergantung dari perkembangan menentukan nilai kebaikan
kecerdasan. Dengan berubahnya berdasarkan prinsip keadilan yang
kemampuan menangkap dan mengerti, universal.
anak-anak bergerak ke tingkat  Orientasi pada
perkembangan moral yang lebih kesejahteraan manusia,
tinggi. Pada waktu perkembangan memandang peraturan dan
kecerdasan mencapai hukum sebagai alat untuk
tingkatkematangannya, perkembangan mencapai kesejahteraan
moral juga harus mencapai tingkat umat manusia.
kematangannya. Bila hal ini tidak  Orientasi pada kesadaran
terjadi, maka individu dianggap sendiri, memandang
sebagai orang yang tidak matang kebaikan berdasarkan
secara moral (Hurlock, 1999).Untuk prinsip etis yang diyakini
itu Kohlberg (Patnani, 2005) membagi individu.
tahap perkembangan moral sesuai Menurut uraian di atas anak
dengan tingkat kecerdasan menjadi usia 7-12 tahun masuk dalam moralitas
tiga tingkatan, di mana masing-masing konvensional di mana anak mengikuti
tingkatan terdapat dua tahap, yaitu : peraturan karena adanya pengaruh dari
1) Moralitas pra konvensional, luar.Pengajaran adalah suatu aktivitas
aturan dianggap sebagai (proses) mengajar -belajar. Di dalamnya
faktor eksternal. Anak ada dua subjek yaitu guru dan peserta
mengikuti aturan karena adanya didik. Tugas dan tanggung jawab utama
hukuman dan hadiah dari orang seorang guru adalah mengelola
lain. pengajaran dengan lebih efektif,
 Orientasi pada hukuman dinamis, efisien, dan positif, yang
dan kepatuhan, yaitu ditandai dengan adanya kesadaran dan
menilai kebaikan dan keterlibatan aktif diantara dua subjek
keburukan berdasarkan pengajaran, guru sebagai penginisiatif
konsekuensi yang diterima. awal dan pengarah serta pembimbing,
 Orientasi pada pemuasan sedang peserta didik sebagai yang
kebutuhan, yaitu mengikuti mengalami dan terlibat aktif untuk
aturan dalam rangka memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran (Rohani, 2004).

406
The Progressive and Fun Education Seminar

keluarga dan masyarakat-pun seolah-olah


tak nampak oleh kalangan masyarakat
mesin yang tidak berbudaya ini. Mengapa
sampai terbentuk masyarakat mesin
PEMBAHASAN tersebut? apakah mereka tidak pernah didik
a. Perlunya Pendidikan Seks tentang nilai, moral, norma dan karakter?
Perkembangan ilmu pengetahuan dan ataukah ada celah lain yang memang belum
teknologi yang begitu pesatnya beberapa diperhatikan oleh para orangtua, guru,
dekade ini memberikan dampak yang ustadz dan alim ulama?
beragam bagi masyarakat. Segala hal dan Menurut Roqib (2008: 273) selain
sesuatu dapat diakses dengan amat mudah budaya masyarakat mesin yang memola
dan cepat. Beragam informasi dengan dengan sangat jenius terhadap perilaku
berbagai bentuk dapat dicari dengan bebas manusia, pendidikan seks perlu diberikan
dan tanpa filter yang menjamin. Dampak sejak dini terkait dengan perkembangan
yang paling terasa dan nampak adalah psikis manusia itu sendiri. Pendidikan seks
bergesernya tugas perkembangan psikis bisa jadi adalah salah satu celah yang
anak dan remaja pada saat ini. Tugas terabaikan selama ini, yang menyebabkan
perkembangan psikis mereka seakan-akan prematurnya respon yang dihasilkan oleh
mendapat stimulus yang begitu kuat, masyarkat. Pertimbangan lain, pendidikan
sehingga terjadi perkembangan psikis yang seks diberikan lebih awal disebabkan
prematur, belum siap namun sudah dipaksa karakter dasar manusia itu dibentuk pada
menerima berbagai produk globalisasi yang masa kanak-kanak. Ahli psikoanalisa telah
tersedia bebas di berbagai media. membuktikan tentang pengaruh yang baik
Menurut Roqib (2008: 273), penerapan atau tidak baik pada tahun-tahun pertama
perkembangan ilmu pengetahuan dan terhadap pertumbuhan karakter dasar anak.
teknologi yang sedemikian rupa akan Pendidikan yang salah dapat mempengaruhi
menciptakan manusia mesin dalam perkembangan berbagai bentuk
masyarakat modern. Manusia mesin yang penyimpangan seksual pada masa-masa
dimaksud adalah manusia yang berikutnya.
berkembang hanya berdasarkan Stimulus Posisi anak dalam keluarga yang amat
(S) dan Respon (S), sebagaimana telah penting tersebut membuat sejumlah tokoh
dicetuskan oleh ahli-ahli psikologi membuat risalah, pesan khusus buat anak.
behaviorisme. Stimulus yang begitu Lukman al-Hakim pesan edukatifnya
mendera pada anak bahkan orang dewasa diabadikan dalam al-Qur’an dan menjadi
sekalipun di era globalisasi saat ini, siap rujukan bagi pembacanya. Imam Ghazali
tidak siap mereka harus memberikan respon juga membuat risalah kecil, Ayyuha al-
terhadap stimulus-stimulus tersebut. Walad, untuk anak anakagar memiliki
Akibatnya dapat terbentuk budaya, sikap, perhatian yang tinggi terhadap ilmu, moral,
dan perilaku yang cenderung tidak kerja positif, jiwa, dan spiritual.Jika anak
berbudaya, sebagai akibat dari adalah amanah maka mendidiknya dalam
keprematuran dalam merespon. arti yang seluas-luasnya juga amanah yang
Bentuk keprematuran yang saat ini harus dilaksanakan oleh orangtua dan guru,
mudah terlihat adalah banyaknya kasus termasuk pendidikan seks pada anak usia
kekerasan seksual yang menimpa anak- sekolah dasar.
anak, dengan beberapa kasus yang b. Tujuan Pendidikan Seks
pelakunya adalah berasal dari anak-anak, Masalah seksualitas tidak dapat
remaja, bahkan orang dewasa yang dinggap dipandang dari sisi transaksi hubungan fisik
dekat. Kuatnya dorongan untuk merespon saja. Menurut Masters, Johnson, & Kolodny
bahkan mampu merapuhkan benteng nilai dalam Paramastri dan Helmi (1998:26)
dan norma yang telah dibentuk oleh seksualitas lebih merupakan fenomena
keluarga dan masyarakat. Pondasi dan multidimensi yang terdiri atas aspek
batasan yang dibentuk oleh lingkungan

407
ISBN: 978-602-361-045-7

biologi, psikososial, perilaku, klinis, moral, itu hal yang tabu. Padahal, beberapa riset
dan budaya. menyimpulkan bahwa pendidikan dan
Pendekatan biologi tentang seks diskusi tentang seks bersama orang tua dan
menyatakan bahwa faktor biologis memiliki guru akan berdampak positif bagi
peran mengendalikan perkembangan seks, perkembangan anak.
dimulai sejak pembuahan hingga kelahiran, Hasil riset yang dilakukan oleh Zelnik
dan kemampuan reproduksi sesudah dan Kim (1982) dalam Paramastri dan
pubertas. Seks mempengaruhi gairah Helmi (1998:27) menunjukkan bahwa jika
seksual, fungsi seksual, dan secara tidak orang tua bersedia mendiskusikan seks
langsung mempengaruhi kepuasan seksual dengan anaknya, maka anaknya cenderung
manusia.Pendekatan psikososial tentang menunda perilaku seksual premarital.
seks lebih menekankan bahwa faktor Demikian juga riset Fisher
psikologi (emosi, fikiran, dan kepribadian) (1986)dalamParamastri dan Helmi
dan faktor sosial (proses manusia (1998:27) menunjukkan remaja cenderung
berinteraksi). Dalam hal ini identitas gender meniru sikap perilaku orang tuanya. Namun
(pria/wanita) terbentuk oleh kekuatan sangat disayangkan bahwa informasi yang
psikososial. Sikap terhadap seks sebagian didapat melalui media massa kadanghanya
besar ditentukan oleh orang tua, sepotong-potong dan umumnya hanya
masyarakat, dan guru. menekankan pada seks secara sempit.
Sedangkan pendekatan perilaku tentang Padahal masalah seks tidak sesederhana dan
seks menjelaskan bahwa perilaku seks sesempit itu. Riset yang dilakukan oleh
merupakan hasil kekuatan biologis dan Bennet dan Dickinson (1980)dalam
psikososial. Perilaku tidak hanya Paramastri dan Helmi (1998:28)
memperhatikan apa yang dikerjakan menyebutkan bahwa sebagian besar remaja
manusia tetapi juga memahami bagaimana memilih mendapatkan pendidikan seksual
dan mengapa manusia berperilaku dan dini orang tua, namun karena orang tua
bertindak. Dalam hal ini semestinya tidak kurang tahu bahkan tidak menjelaskan
menggunakan istilah normal atau abnormal, secara detail, maka remaja mencari
namun lebih pada istilah perilaku yang informasi dari kelompok atau di mana saja.
kurang atau berlebihan atau tidak Demikian juga hasil riset yang dilakukan
semestinya.Pendekatan klinis lebih oleh Kallen, Stephenson, dan Doughty
menekankan seks sebagai fungsi natural. (1983)dalamParamastri dan Helmi
Masalah fisik (sakit, infeksi, atau obat) (1998:28) menunjukkan bahwa kebanyakan
dapat mempengaruhi pola respon seksual. remaja mendapat informasi tentang seks
Demikian juga masalah psikis (cemas, melalui teman- temannya tidak melalui
berdosa, malu, depresi, atau konflik) dapat orang tuanya.
menganggu seksualitas. Pendekatan budaya Menurut Halstead ( Roqib, 2008: 276)
tentang seks kadang menimbulkan secara garis besar pendidikan seks yang
pertentangan, namun relatif tergantung diberikan sejak dini memiliki tujuan sebagai
waktu, tempat, dan keadaan. Moral dan hak berikut:
sangat berbeda dari latar belakang budaya. 1) Membantu anak mengetahui topik-
Dilihat dari sifat pendidikan seks yang topik biologis seperti pertumbuhan,
multidimesional tersebut, maka upaya masa puber, dan kehamilan;
mengenalkan, mengajarkan dan mendidik 2) Mencegah anak-anak dari tindak
mengenai keenam aspek mengenai seks kekerasan;
tidaklah sesederhana sudut pandang 3) Mengurangi rasa bersalah, rasa
kebanyakan orang tua dan guru saat ini. malu, dan kecemasan akibat
Masih banyak orang tua dan guru yang tindakan seksual;
berpikiran sempit mengenai seks, sehingga 4) Mencegah remaja perempuan di
mereka lebih memilih untuk tidak bawah umur dari kehamilan;
membahas seks kepada anak-anak mereka. 5) Mendorong hubungan yang baik;
Kebanyakan dari mereka menganggap seks

408
The Progressive and Fun Education Seminar

6) Mencegah remaja di bawah umur 1) Membantu anak agar ia merasa


terlibat dalam hubungan seksual nyaman dengan tubuhnya.
(sexual intercourse); 2) Memberikan sentuhan dan pelukan
7) Mengurangi kasus infeksi melalui kepada anak agar mereka
seks; merasakan kasih sayang dari
8) Membantu anak muda yang orangtuanya secara tulus.
bertanya tentang peran laki-laki dan 3) Membantu anak memahami
perempuan di masyarakat. perbedaan perilaku yang boleh dan
Delapan tujuan pendidikan seks yang tidak boleh dilakukan di depan
menurut Halstead tersebut jika dikaitkan umum seperti anak selesai mandi
dan disesuaikan dengan latar belakang harus mengenakan baju kembali di
artikel ini, dapat dirangkum menjadi: dalam kamar mandi atau di dalam
1) Pendidikan seks pada anak sekolah kamar. Anak diberi tahu tentang
dasar bertujuan untuk mengenalkan hal-hal pribadi, tidak boleh disentuh,
anggota-anggota tubuhnya, dan dilihat orang lain.
sehingga anak mampu merawat dan 4) Mengajar anak untuk mengetahui
menjaga anggota tubuhnya dengan perbedaan anatomi tubuh laki-laki
baik. dan perempuan.
2) Pendidikan seks pada anak sekolah 5) Memberikan penjelasan tentang
dasar bertujuan untuk merubah pola proses perkembangan tubuh seperti
pikir orang tua, guru, dan hamil dan melahirkan dalam
masyarakat tentang pendidikan seks, kalimat yang sederhana, bagaimana
sehingga mereka mampu bayi bisa dalam kandungan ibu
memberikan dan mendiskusikan sesuai tingkat kognitif anak. Tidak
mengenai pendidikan seks kepada diperkenankan berbohong kepada
anak sesuai tingkat anak seperti “adik datang dari langit
perkembangannya. ataudibawa burung”. Penjelasan
3) Pendidikan seks pada anak sekolah disesuaikan dengan keingintahuan
dasar bertujuan untuk memberi atau pertanyaan anak misalnya
kesadaran terhadap orang tua, guru, dengan contoh yang terjadi pada
dan masyarakat tentang pentingnya binatang.
menjaga anak-anak dari perbuatan 6) Memberikan pemahaman tentang
kekerasan dan pelecehan seksual. fungsi anggota tubuh secara wajar
c. Teknik Pendidikan Seks Anak Usia Sekolah yang mampu menghindarkan diri
Dasar dari perasaan malu dan bersalah atas
Anak adalah organisme yang memiliki bentuk serta fungsi tubuhnya
keunikannya masing-masing. Namun, sendiri.
terdapat kesamaan diantara anak-anak usia 7) Mengajarkan anak untuk
sekolah dasar, yaitu mereka sering mengetahui nama-nama yang benar
melakukan peniruan. Terkadang sifat pada setiap bagian tubuh dan
peniruan ini tidak disadari oleh kebanyakan fungsinya. Vagina adalah nama alat
orang tua dan guru,terutama mengenai seks. kelamin perempuan dan penis
Secara edukatif, anak bisa diberi pendidikan adalah alat kelamin pria, daripada
seks sejak ia bertanya di seputar seks. Bisa mengatakan dompet atau burung.
jadi pertanyaan anak tidak terucap lewat 8) Membantu anak memahami konsep
kata-kata, untuk itu ekspresi anak harus bisa pribadi dan mengajarkan kepada
ditangkap oleh orangtua atau pendidik. mereka kalau pembicaraan seks
Nurhayati Syaifuddin(Roqib, 2008: 277) adalah pribadi.
menyatakan bahwa pendidikan seks untuk 9) Memberi dukungan dan suasana
anak usia sekolah dasar tahun adalah kondusif agar anak mau
dengan teknik atau strategi sebagai berikut: berkonsultasi kepada orangtua

409
ISBN: 978-602-361-045-7

untuk setiap pertanyaan tentang DAFTAR PUSTAKA


seks. Ali, M. dan Asrori, M. (2008). Psikologi Remaja
10) Perlu ditambahkan, teknik Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
pendidikan seks dengan Bumi Aksara.
memberikan pemahaman kepada Budiningsih, A. (2004). Belajar dan
anak tentang susunan keluarga pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
(nasab) sehingga memahami Dahar, R.E. (2011). Teori-Teori Belajar dan
struktur sosial dan ajaran agama Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
yang terkait dengan pergaulan laki- Ilahi, F. (2014). Bersama Rasulullah Mendidik
laki dan perempuan. Generasi Idaman. Jakarta: Pustaka
11) Membiasakan dengan pakaian yang Imam Asy-Syafi’i
sesuai dengan jenis kelaminnya Paramastri, I & Helmi, F. (1998). Efektivitas
dalam kehidupan sehari- hari dan Pendidikan Seksual Dini Dalam
juga saat melaksanakan salat akan Meningkatkan Pengetahuan Perilaku
mempermudah anak memahami dan Seksual Sehat. Jurnal Psikologi, No. 2,
menghormati anggota tubuhnya. 25-34.
Sebagaimana telah disebutkan, teknik Roqib, M. (2008). Pendidikan Seks pada Anak
pendidikan seks tersebut dilakukan dengan Usia Dini. Jurnal Pemikiran Alternatif
menyesuaikan terhadap perkembangan anak Pendidikan, Vo. 13, No. 2, 271-286
sehingga teknik penyampaian dan bahasa Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak
amat perlu dipertimbangkan. (Edisi Kesebelas) (Jilid I). (Terjemahan
Mila Racmawati & Anna Kuswati).
KESIMPULAN New York City: McGraw-Hill. (Buku
Sebagai suatu usaha preventif terhadap asli diterbitkan tahun 2007).
kekerasan dan penyimpangan perilaku seksual _________. (2012). Perkembangan Masa Hidup
terhadap anak-anak, maka diperlukan sebuah (Edisi Ketigabelas) (Jilid I).
model pedidikan seks bagi anak usia sekolah (Terjemahan Benedictine Widyasinta).
dasar. Model pendidikan seks tersebut dapat New York City: McGraw-Hill. (Buku
berfungsi sebagai: 1). Mengenalkan anggota- asli diterbitkan tahun 1997).
anggota tubuhnya, sehingga anak mampu Sarwono, S. W. (2008). Psikologi Remaja.
merawat dan menjaga anggota tubuhnya dengan Jakarta: Rajagrafindo Persada
baik. 2). Merubah pola pikir orang tua, guru, dan Slavin, R.E. (2008). Psikologi Pendidikan: Teori
masyarakat tentang pendidikan seks, sehingga dan Praktik (Edisi Kedelapan) (Jilid I).
mereka mampu memberikan dan mendiskusikan (Terjemahan Marianto Samosir). Upper
mengenai pendidikan seks kepada anak sesuai Saddle River: Pearson. (Buku asli
tingkat perkembangannya. 3). Memberi diterbitkan tahun 2006).
kesadaran terhadap orang tua, guru, dan Suwaid, M. (2010). Propethic Parenting; Cara
masyarakat tentang pentingnya menjaga anak- Nabi SAW Mendidik Anak. Yogyakarta:
anak dari perbuatan kekerasan dan pelecehan Pro-U Media.
seksual. Willis, S. (2005). Remaja dan Masalahnya,
Model pendidikn seks sebaiknya Mengupas Berbagai Bentuk Kenakalan
dirancang dengan menyesuaikan terhadap tugas- Remaja. Bandung: Alfabeta
tugas perkembangan yang sedang dialami oleh
anak, khususnya pada usia sekolah dasar. Selain Internet
itu, orang tua, guru dan msyarakat memiliki andil http://solo.tribunnews.com/2016/05/23/marak-
yang besar kepada keberhasilan usaha preventif kasus-kekerasan-seksual-jejer-wadon-
terhadap kekerasan dan penyimpangan seksual solo-nilai-respon-pemerintah-telat,
yang dapat menimpa anak-anak. Pendidikan seks diakses tanggal 3 Juni 2016, Pukul 21.00
bukan lagi sebuah hal yang tabu untuk dibahas, WIB
didiskusikan dan diperkenalkan kepada anak- http://solo.tribunnews.com/2016/05/22/aktivis-
anak sejak dini. di-solo-prihatin-maraknya-kasus-
kekerasan-seksual-pada-perempuan-

410
The Progressive and Fun Education Seminar

dan-anak, diakses tanggal 3 Juni 2016,


Pukul 21.08 WIB
http://solo.tribunnews.com/2016/05/22/rendahny
a-pendidikan-seks-picu-kasus-
kekerasan-seksual-ke-perempuan-dan-
anak, diakses tanggal 3 Juni 2016, Pukul
21.12 WIB
http://news.metrotvnews.com/read/2016/02/19/4
86654/perilaku-seks-menyimpang-
mengancam-anak, diakses tanggal 3 Juni
2016, Pukul 21.18 WIB
http://www.pontianakpost.com/darurat-
kejahatan-seksual-anak, diakses tanggal
3 Juni 2016, Pukul 21.24 WIB
http://news.okezone.com/read/2015/12/29/525/1
276488/21-anak-tertular-perilaku-
penyimpangan-seksual, diakses tanggal
3 Juni 2016, Pukul 21.36 WIB
http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelaku-
kekerasan-terhadap-anak-tiap-tahun-
meningkat/, diakses tanggal 3 Juni 2016,
Pukul 21.45 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2016/05/13/230
25921/Mendikbud.Nilai.Kekerasan.Seks
ual.pada.Anak.Muncul.karena.Potensi.
Masalah.Dibiarkan, diakses tanggal 3
Juni 2016, Pukul 21.50 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2016/05/13/225
72821/Pendidikan.Seksual.Komprehensi
f.Dinilai.Efektik.untuk.Atasi.Kekerasan.
Seksual, diakses tanggal 3 Juni 2016,
Pukul 21.55 WIB
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/29
/semester-i-2014-angka-kekerasan-
seksual-terhadap-anak-726-kasus,
diakses tanggal 3 Juni 2016, Pukul 22.05
WIB
http://metro.news.viva.co.id/news/read/371471-
komnas-pa--angka-kekerasan-seksual-
anak-meningkat, diakses tanggal 3 Juni
2016, Pukul 22.15 WIB

411

Anda mungkin juga menyukai