BETON
KELOMPOK I
JOB IV
A. REFERENSI
Referensi yang digunakan dalam pengujian kuat tekan dengan alat palu beton
(HammerTest) adalah sebagai berikut:
1. SNI 03-4430-1997. Metoda uji Elemen Beton dengan Palu Beton tipe N & NR
B. TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini adalah dapat “memperkirakan” besarnya nilai kuat
tekan beton pada suatu elemen struktur, yang diukur atas dasar besarnya pantulan suatu
alat (Hammer) terhadap permukaan beton yang diuji serta dapat melakukan pengujian
kuat tekan beton dengan palu beton (Hammer Test).
C. DASAR TEORI
Pengujian beton keras dapat dilakukan dengan dua cara :
relatif singkat dengan biaya yang murah. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui
keseragaman material beton pada struktur. Karena kesederhanaannya, pengujian
dengan menggunakan alat ini sangat cepat, sehingga dapat mencakup area pengujian
yang luas dalam waktu yang singkat. Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada
pada permukaan beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagianbagian
tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali
pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-
ratakan.
British Standards (BS) mengisyaratkan pengambilan antara 9 sampai 25 kali
pengukuran untuk setiap daerah pengujian seluas maksimum 300 m2.
Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan)
pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan
menggunakan energi dengan besaran tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa
tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat
memberikan indikasi kekerasan dari benda uji tersebut.
Secara umum alat ini bisa digunakan untuk:
Cara uji menggunakan alat Hammer Test ini mempunyai keuntungan dan
kerugian, yaitu :
a. Keuntungan
b. Kerugian
𝑓𝑐 = 𝑓𝑐𝑟 − 𝑘 ∙ 𝑠𝑑
Suatu masa baja yang diberi muatan energi kinetik yang bersumber dari energi
potensial pegas melalui sistem tekanan dengan cara menekan sebuah torak (plunger)
secara perlahan-lahan/sedikit demi sedikit pada permukaan beton.
Setelah mencapai batas tertentu, masa baja tersebut dilepas atau dipukulkan
pada permukaan beton, sehingga torak sebagai pemukul tertekan pada permukaan
beton.
Akibat pukulan tersebut, maka masa baja tersebut akan memantul kembali,
besarnya pantulan inilah yang menjadi suatu ukuran dari kekerasan permukaan beton
yang sedang diuji yang ditunjukan oleh sebuah jarum penunjuk yang dapat bergerak
pada sebuah skala linier.
Besarnya pantulan dari masa baja tersebut sangat dipengaruhi oleh sudut
penekanan terhadap permukaan beton yang diuji. Hal ini dikarenakan energi pukulan
yang terjadi akan tidak sama/berubah, sehinggga pembacaan pantulan yang terjadi
harus dikoreksi.
Beberapa sudut penekanan yang terdapat pada alat Hammer Test:
n
n
R 1
n
75
Ak
R
Keterangan:
n = Jumlah pukulan
r = Besarnya nilai pukulan(rebound)
Catatan :
Rumus kuat tekan beton rata-rata yang digunakan adalah rumus geometrik
mean dan rumus deviasi yang digunakan adalah average deviation.
E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yung akan digunakan
2. Kalibrasi alat hammer test terlebih dahulu
3. Keluarkan torak (plunger) dengan cara menekankan torak tersebut kepermukaan
lantai beton.
4. Masukan alat lalu pukulkan torak (plunger) ke dalam alat kalibrasi.
11. Untuk setiap titik uji diperoleh minimal 10 angka rebound (r) pada pembacaan
skala dari setiap pukulan hammer test.
12. Dari angka-angka skala tersebut diambil nilai rata-rata (R)
Catatan : Bila salah satu pukulan menghasilkan nilai atau skala yang berselisih 4
terhadap nilai rata-rata (R) , maka pukulan yang bersangkutan harus diulang pada
titik pukulan didekatnya atau dibuang/ tidak dipakai.
13. Semua nilai pembacaan harus diabaikan apabila terdapat dua atau lebih nilai
pembacaan yang berselisih lebih dari 4 satuan terhadap nilai rata- ratanya, lalu
dirata-ratakan kembai untuk mendapatakan R (mean) koreksi.
14. Dari hasil rata-rata R (mean) koreksi kemudian dikalikan dengan angka kalibrasi
alat (AK),
15. Dengan menggunakan nilai r yang dimasukkan dalam grafik maka dapat diperoleh
nilai mean error (∆)
16. Mencari nilai r maks dengan menambahkan r dan mean error dan r min dengan
mengurangkan r dan mean error.
17. Masukkan nilai r maks dan r min kedalam grafik maka diperoleh nilai fc maks
(Mpa) dan fc min (Mpa).
18. Hitung kuat tekan beton rata-rata
19. Hitung kuat tekan beton karakteristik sesuai dengan tingkat keyakinan (hitung 80%
x fc)
20. Hitung Standard deviasinya
= 75/70,76 = 1,060
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian hammer test pada suatu kolom, balok, dan plat
dengan sudut test (𝛼 = 00, 900 dan 00 , dan 900) adalah sebagai berikut:
Kolom ( = 0) = 379 kg/cm2
Balok ( = 0) = 551 kg/cm2
Plat ( = -90) = 112 kg/cm2
Marking area.
I. DOKUMENTASI