Anda di halaman 1dari 4

KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

(Pertemuan 09)
By. Natalansyah

A. Pengertian belajar dan Pembelajaran


1. Pengertian Belajar
Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of progressive
behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat
progresif.
Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan definisi mengenai belajar. “Learning is a change
performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa – bahwa belajar membawa perubahan dalam
performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan ( practice ).
Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar “Learning can be defined as any
relatively permanent change in behavior which accurs as a result of practice or experience.” Yaitu bahwa
perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan ( practice )atau karena pengalaman
( experience ).
Dalam bukunya Walker “Conditioning and instrumental learning” ( 1967 ). Belajar adalah perubahan
perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Perubahan orang dapat memperoleh, baik kebiasaan –
kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan yang baik.
C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman yang lalu.
Sementara itu, Darsono (2000: 14) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan tingkah
laku pada individu berkat adanya interaksi antara individu dengan yang lain, di antara individu dengan
lingkungannya. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi dalam proses belajar. Perubahan tingkah laku
seseorang terjadi akibat interaksi dengan orang lain. Proses belajar pada anak sangat dipengaruhi dari
pihak keluarga, pergaulan sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Menurut Sujana (1988: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang
yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan” (Ibrahim dan Syaodih, 1996 :3).
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman,
proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serentetan perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
pembelajaran terdapat sejumlah tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu
kumpulan yang terdiri dari komponen-komponen pembelajaran yang saling berinteraksi, berintegrasi satu
sama lainnya. Oleh karenanya jika salah satu komponen tidak dapat terinteraksi, maka proses dalam
pembelajaran akan menghadapi banyak kendala yang mengaburkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan
kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai
konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta
didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja.
Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,
yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3)
Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara
mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967, hal 22). Dengan demikian pengajaran diartikan sama
dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu
kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar
adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa
belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu
dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya
usaha.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan
beberapa komponen :
a. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.
b. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang memungkinkan
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
c. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang diinginkan terjadi pada
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
e. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi yang
dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
f. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada
siswa.
g. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.

B. Tujuan Belajar dan Pembelajaran


1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas
belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai
oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar Komponen tujuan belajar
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, standar
perilaku.
Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah
belajar. tingkah laku itu merupakan bagian tujuan yang menunjuk pada hasil yang diharapkan dalam
belajar.kondisi-kondisi tes, komponen ini menentukan situasi dimana siswa dituntut untuk
mempertunjukkan tingkah laku terminal. kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering
terjadi ulangan/ ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan
sebelumnya.
Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat tes. pertama, alat dan sumber yang harus
digunakan oleh siswa dalam upaya mempersiapkan diri untuk menempuh suatu tes, misalnya buku
sumber. kedua, tantangan yanng disediakan terhadap siswa, misalnya pembatasan waktu untuk
mengerjakan tes. ketiga, cara menyajikan informasi, misalnya dengan tulisan atau dengan rekaman dll.
tujuan-tujuan belajar yang lengkap seharusnya memuat kondisi-kondisi di mana perilaku akan diuji.
Ukuran-ukuran perilaku,komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk
membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku
yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan, misalnya: siswa telah dapat
memecah suatu masalah dalam waktu 10 menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan dalam
bentuk tingkah laku yang harus dikerjakan sebagai lambang tertentu, atau ketepatan tingkah laku, atau
jumlah kesalahan, atau kedapatan melakukan tindakan, atau kesesuainya dengan teori tertentu.
2. Tujuan Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa,mata ajaran,
dan guru itu sendiri. berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai dan
dikembangkan dan diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat
ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para
siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.
Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam situasi bermain peran.
b. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati.
c. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada peta pulau jawa, siswa
dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga gunung utama

C. Ciri-ciri belajar
Adapun ciri-ciri belajar adalah sbb:
1. Adanya kemampuan baru atau adanya perubahan tingkah laku bersipat pengetahuan (kognitif)
keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (apektif)
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan mantap atau dapat disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi
dengan lingkungan
4. Perubahan tidak semata-mata oleh pertumbuhan pisik/dewasa, tidak karena kelelahan, penyakit ataupun
pengaruh obat-obatan

D. Hakekat Teori-teori belajar dan pembelajaran


Pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan agar proses belajar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Faktor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu :
1. Intern yaitu yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri sebagai penyaji materi ajar.
Diantaranya adalah : Persiapan mental, kesesuaian tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan
pembelajaran, kondisi fisik dan psikis, motivasi kerja
2. Ekstern yaitu yang berasal dari luar luar diri guru
Diantaranya, keluarga, lingkungan pergaulan, masyarakat

E. Fungsi / Peran Teori


1. Menurut Gage & Berliner (2005: 6-8) psikologi belajar memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk:
menjelaskan, memprediksikan, mengontrol fenomena (dalam kegiatan belajar mengajar), dan dalam
pengertiannya sebagai ilmu terapan juga memiliki fungsi merekomendasikan.
2. Teori belajar berfungsi memberikan pemahaman mengenai sifat dan keterkaitan berbagai aspek dalam
belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini teori belajar mengkaji konsep mengenai aspek perilaku
manusia yang terlibat dalam belajar dan pembelajaran, serta lingkungan yang terkait. Sebagaimana
dijelaskan bahwa perilaku murid terkait dengan konsep-konsep tentang pengamatan dan aktifitas psikis
(intelegensi, berfikir,motivasi), gaya belajar, individual defferencies, dan pola perkembangan individu.
Sedangkan perilaku guru terkait dengan pengelolaan pembelajaran kelas, metode, pendekatan, dan
model mengajar. Lebih lanjut, aspek lingkungan yang terkait dan berperan dalam aktifitas belajar-
pembelajaran yakni lingkungan sosial dan instrumental.
3. Di samping fungsi pemahaman, teori belajar berfungsi memberikan prediksi-prediksi berkenaan saling
terlibatnya aspek-aspek dalam belajar-pembelajaran. Terjadinya perubahan dalam satu aspek akan
berpengaruh pada aspek lainnya. Misalnya, tingkat intelegensi dan motivasi individu dapat
dipergunakan untuk memprediksikan prestasi belajar yang akan dicapai. Selanjutnya, keadaan fisik
dan kondisi psikologis anak dapat memprediksikan kemungkinan kesulitan yang akan ditemui dalam
proses belajarnya. Dengan demikian, guru dapat melakukan upaya-upaya pemberian bantuannya.
4. Fungsi pengendalian atau mengontrol terkait dengan manipulasi yang mungkin dibuat. Tentu kita
memahami bahwa pengetahuan anak tentang lingkungan tempat tinggal diperoleh dari mata pelajaran
Pengetahuan Sosial (PS). Bilamana ada di antara topik-topik tertentu tidak diajarkan, maka mereka
tidak memiliki pengetahuan tentang topik-topik itu. Guru dapat merekayasa sekelompok anak yang
diberi perlakuan tertentu (pembelajaran PS), sedangkan sekelompok yang lain tidak, sehingga dapat
diketahui perbedaan hasilnya. Dengan demikian, pengetahuan murid mengenai pengetahuan sosial
dikontrol dengan pembelajaran PS.
5. Fungsi teori belajar rekomendatif. Sebagai ilmu terapan, teori belajar tidak hanya memberikan
wawasan konseptual terkait dengan fenomena belajar-pembelajaran, tetapi menyediakan sejumlah
rekomendasi untuk praktik pembelajaran. Meskipun rekomendasi tersebut berupa rambu-rambu
umum, tidak secara akurat berkonsekuensi dengan masalah yang dihadapi guru. Rekomendasi tidak
secara langsung ditujukan pada kasus per kasus masalah pembelajaran, tetapi saran dan pertimbangan
rekomendatif yang diajukan diharapkan tetap dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk mengambil
keputusan instruksionalnya.

Anda mungkin juga menyukai