1 Title : Keragaman Genetik Merozoit Surface Protein (MSP1) Plasmodium Commented [MJI1]: Maximum 16 words
2 falciparum Pada Penderita Malaria Falciparum Di Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran
3 Provinsi Lampung
4 Author(s) : 1. Prof. Dr. Nuzulia Irawati, MS Commented [MJI2]: Without academic title
8 Affiliation(s)(each author) : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (1) Commented [MJI3]: Name(s) of department(s) and
institution(s)
15 Corresponding author:
21 Number of figures :
22 Number of tables :
25
Abstract Page
24
25 Background: masih merupakan permasalahan kesehatan utama di Indonesia.Kasus malaria di Commented [MJI11]: One or two sentences of background or
novelty, purpose of study
26 Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 252.027 kasus dan terdapat sekitar 65.875.287 (26%)
27 penduduk Indonesia tinggal di daerah risiko rendah hingga risiko tinggi terjangkit malaria.Puskesmas
28 Hanura merupakan wilayah di Kabupaten Pesawaran yang memiliki endemisitas malaria tertinggi di
29 Provinsi Lampung yakni 51,58%. Masih tingginya angka kejadian malaria ini sangat berkaitan dengan
30 berbagai faktor, salah satunya adalah belum ditemukannya vaksin yang efektif untuk melindungi
1 tubuh dari penyakit malaria. Merozoit surface protein 1 (MSP-1) adalah protein terbanyak yang
3 permukaan lainnya, sehingga sering dijadikan sebagai antigen kandidat vaksin yang utama. MSP-1
4 memiliki variasi genetik yang sangat beragam sehingga menciptakan polimorfisme genetik yang
5 terjadi melalui mutasi dan rekombinasi. Laju rekombinasi genetik MSP-1 berhubungan dengan
6 kejadian transmisi malaria.Melihat kondisi transmisi malaria di Pesawaran yang cukup tinggidi
8 Methods: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional Commented [MJI12]: Basic prosedures, study subject
selection, observational and analytical methods, statistical analysis
9 yang akan dilakukan di Pesawaran pada Tahun 2018. Jumlah sampel yang didapatkan
10 berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu 50 orang. Pemeriksaan sampel dilakukan secara
11 mikroskopis dan pengambilan darah vena.Pemeriksaan mikroskopis dilakukan selama 28 hari
12 sesuai dengan Pedoman WHO tahun 2006.Untuk menentukan polimorfisme dilakukan isolasi
13 DNA, amplifikasi gen MSP-1 dan alelnya, tahap transformasi genetik gen MSP-1, dan tahap
14 analisis data sekuensing. Isolasi DNA dilakukan dengan kit isolasi dari Geneaide. elanjutnya
15 dilakukan amplifikasi dengan Nested PCR menggunakan primer MSP-1. DNA hasil
16 amplifikasi dilanjutkan dengan sekuensing. Untuk mengetahui ekspresi gen akan dilakukan
17 kloning gen MSP-1 sedangkan permodelan protein dilakukan dengan software. Primary
18 M1OR 5’cttaaatattctaattcaagtggatca 3’
19 MIOF 5’ctagaagctttagaagatgcagtattg 3’
20 msp1 Secondary MKR 5’gcttgcatcagctggagggcttgcaccaga 3’
21 MKF 5’aaatgaagaagaaattactacaaaaggtgc 3’
22 msp1 Secondary MiMR 5’ atctgaaggatttgtacgtcttgaattacc 3’
23 M1MF 5’ aaatgaaggaacaagtggaacagctgttac 3’
24 msp1 Secondary M1RF 5’ taaaggatggagcaagtggaacaagttgttg 3’
25 RO33R2 5’caagtaattttgaactctatgttttaaatcagcgta 3’
26 Hasil amplifikasi gen MSP-1 diperiksa secara elektroforesis pada gel agarose 2% dalam buffer
27 TBE (Tris Borate 0,045M; ethylene diamine tetra acetic acid 0,001 M pH 8,0) yang mengandung
28 1μg/ml etidium bromide (Sambrook et al., 1989; Syafrudin et al.,2005; Humphreys et al., 2007;
29 Ibrahim et al., 2009; Kamelia, 2010).
30 DNA hasil amplifikasi dianalisis dengan sequensing metode Sanger. Proses sequensing untuk gen
32 Results:
33 Conclusion:
35
2 Metode:
3 Hasil:
4 Kesimpulan:
5
Text Page
1 Introduction Commented [MJI15]: Introduction, Methods, Results and
Discussion, doubled-space
2
1 METHODS Commented [MJI16]: (Include ethical statement)
2
1 RESULTS
2
1 DISCUSSION
2
1 Conflicts of Interest
4 Acknowledgment
5
1 REFERENCES