Anda di halaman 1dari 1

Perbaikan Lapangan Bebatuan menjadi Lapangan Paving

Di tahun 2018 ini tepatnya di bulan Oktober, lapangan yang berada di Desa Banyuurip, Kecamatan
Kalidawir, Kabupaten Tulungagung telah diratakan menggunakan alat berat. Sebelumnya
lapangan ini memiliki tekstur tanah yang tidak rata, dan banyak bercampur dengan bebatuan yang
ada di setiap permukaannya. Lapangan ini terletak di tepi jalan raya Desa Banyuurip dan lapangan
ini adalah halaman dari sebuah Sekolah Dasar Negeri 2 Banyuurip, dan lapangan ini merupakan
akses untuk menuju sekolah dasar tersebut. Sebelum ini telah dibangun jalan cor sejauh 100meter
dan memiliki lebar 1meter di tepi lapangan bagian sebelah barat yang hanya muat untuk di lintasi
1 buah sepeda motor. Lapangan ini memiliki banyak fungsi karena lapangan ini merupakan satu -
satunya lapangan yang ada di Desa Banyuurip, banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan di
lapangan ini, seperti acara pengajian, santunan anak yatim, perayaan Hari Kemerdekaan, latihan
baris berbaris, olahraga, dll.

Saat musim penghujan tiba, tanah lapangan tersebut menjadi becek, karena jalan cornya hanya
cukup untuk satu motor saja, sehingga akses untuk menuju sekolah dasar tersebut akan sedikit sulit
ditambah lagi dengan lebar jalan cor yang hanya 1meter dan sedikit terkena lumpur dari lapangan
tersebut sehingga menyebabkan permukaan jalan cor menjadi sedikit licin ketika dilalui
pengendara motor dan tak jarang pula ada yang mengalami kecelakaan terpeleset lumpur dan jatuh
dari motor ketika melalui jalan cor yang sedikit berlumpur itu. Setelah sekian banyak warga yang
mengalami kejadian kurang mengenakkan ketika melalui jalan tersebut, mereka melakukan
musyawarah bersama kepala desa beserta jajaran staf pengurus desa untuk merundingkan masalah
perbaikan akses menuju SDN 2 Banyuurip dan memperbaiki lapangan Desa Banyuurip sehingga
bisa menjadi tempat untuk diselenggarakannya berbagai event di desa tersebut.

Setelah melalui musyawarah akhirnya diputuskan untuk mempaving lapangan Desa Banyuurip
untuk sekalian menjadi akses masuk ke SDN 2 Banyuurip. Dengan mempertimbangkan kualitas
material dan juga durabilitas dari lapangan tersebut, maka pengurus desa sepakat untuk melapisi
tanah lumpur dengan batu dan pasir yang kemudian diratakan dan di padatkan dengan mesin
pemadatan stamper kodok. Dan kemudian baru dilakukan pempavingan lapangan. Paving yang di
pilih pun merupakan paving yang cukup tebal dengan ukuran tebal yaitu 8cm yang dibuat dengan
proses press hydraulic sehingga bias awet dan memuliki kualitas yang bagus. Dan harga dari
paving tersebut juga tergolong mahal di kelasnya yaitu Rp. 190.000 untuk setiap meter perseginya
beserta upah untuk pemasangan dan target luas lahan yang akan di paving adalah 125m2. Sehingga
setelah melakukan kalkulasi dari material yang akan digunakan seperti batu, pasir dan paving itu
sendiri beserta penyewaan mesin pemadat dan upah pengerjaan maka anggaran dari desa untuk
melakukan project ini adalah sebesar Rp. 41.325.000.

Anda mungkin juga menyukai