Anda di halaman 1dari 12

A.

Topik :
HUBUNGAN ANTARA PANJANG GELOMBANG, ENERGI,
DAN FREKUENSI

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perbedaan besarnya potensial henti masing-masing orde?
2. Bagaimana menentukan besarnya frekuensi dan energi dari tiap spektrum?
3. Bagaimana menentukan panjang gelombang dan frekuensi dari setiap garis
spektrum.
4. Bagaimana menentukan tetapan Planck dari grafik hubungan antara frekuensi
dengan energi?

C. Tujuan
1. Untuk menentukan besarnya potensial henti untuk masing-masing warna dan
tiap orde.
2. Untuk menentukan besarnya frekuensi dan energi dari tiap spektrum.
3. Untuk menentukan panjang gelombang dan frekuensi dari setiap garis
spektrum.
4. Untuk menentukan tetapan Planck dari grafik hubungan antara frekuensi dan
energi.

D. Landasan Teori
Teori elektromagnetik cahaya dapat menerangkan dengan baik berbagai
gejala tentang cahaya dan penjalarannya. Namun teori ini tidak mampu atau
cocok menerangkan beberapa gejala. Salah satu gejala yang tidak bisa
dijelaskanyaitu efek fotolistrik.
Hubungan antara energi foto elektron maksimum Kmaks terhadap frekuensi v
dari cahaya mengandung tetapan pembanding yang dinyatakan dalam bentuk :
Kmaks = h(v - v0) = hv - hv0, atau
hv = Kmaks + hv0
dengan : hv = isi energi dari masing-msing kuantum cahaya datang
Kmaks = energi foton maksimum

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik, hal ini berdasarkan perhitungan


yang telah dilakukan Maxwell, kecepatan gelombang elektromagnetik di ruang
hampa adalah sebesar 3×108m/s, yang nilainya sama dengan laju cahaya terukur. Hal
ini membuktikan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Pernyataan
Maxwell diperkuat oleh Heinrich Hertz (1857-1894). Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui energi maksimum dari fotoelektron sebagai fungsi dari panjang
gelombang dan frekuensi cahaya.

Dalam eksperimennya, Hertz menggunakan perangkat celah bunga api di


mana muatan digerakkan bolak-balik dalam waktu singkat, membangkitkan
gelombang berfrekuensi sekitar 109 Hz. Ia mendeteksi gelombang tersebut dari jarak
tertentu dengan menggunakan loop kawat yang bisa membangkitkan ggl jika terjadi
perubahan medan magnet. Gelombang ini dibuktikan merambat dengan laju 3 × 108
m/s, dan menunjukkan seluruh karakteristik cahaya (pemantulan, pembiasan, dan
interferensi). Panjang gelombang cahaya tampak mempunyai rentang antara 4,0×10-7
m hingga 7,5 × 10-7 m (atau 400 nm hingga 750 nm). Frekuensi cahaya tampak dapat
dihitung berdasarkan persamaan berikut ini.

c = f.λ atau f =

dengan:

f = frekuensi gelombang (Hz)


λ = panjang gelombang (m)
c = laju cahaya ( ≈ 3 × 108 m/s)

Berdasarkan persamaan diatas, kita dapat menentukan frekuensi cahaya


tampak bernilai antara 4,0 × 1014 Hz hingga 7,5 × 1014 Hz. Cahaya tampak hanyalah
salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang terdeteksi dalam interval yang
lebar, dan dikelompokkan dalam spektrum elektromagnetik, yaitu daerah jangkauan
panjang gelombang yang merupakan bentangan radiasi elektromagnetik. Gelombang
radio dan gelombang mikro dapat dibuat di laboratorium menggunakan peralatan
elektronik. Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang lebih tinggi sangat
sulit dibuat secara elektronik.

Gelombang elektromagnetik dapat terbentuk secara alamiah, seperti pancaran


dari atom, molekul, dan inti atom. Misalnya, sinar-X dihasilkan oleh elektron
berkecepatan tinggi yang diperlambat secara mendadak ketika menumbuk logam.
Cahaya tampak yang dihasilkan melalui suatu pijaran juga disebabkan karena
elektron yang mengalami percepatan di dalam filamen panas. Radiasi inframerah
memegang peranan penting pada efek pemanasan Matahari. Matahari tidak hanya
memancarkan cahaya tampak, tetapi juga inframerah (IR) dan ultraviolet (UV) dalam
jumlah yang tetap. Manusia menerima gelombang elektromagnetik dengan cara yang
berbeda-beda tergantung pada panjang gelombangnya.

Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai
radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah cahaya matahari.
Dalam interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi
elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi atau dihamburkan
sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi absorbsi ataupun
spektroskopi emisi. Diagram berikut menunjukkan gambaran spektrum sinar tampak
Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari
disebut warna komplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila
menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna hitam
bila menyerap semua warna yang terdapat pada spektrum sinar tampak. Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut.
Cahaya tampak adalah bagian dari spektrumelektromagnetik yang bisa mata
kita lihat. Cahaya mataharibisa terlihat putih, tapi sebenarnya banyak warna. Kita
bisamelihat warna-warnanya melalui prisma atau kita bisamelihat warna-warnanya
melalui pelangi. Warna-warna itu bercampur secara berkelanjutansatu dengan yang
lain merah-orange-kuning-hijau-biru-indigo(jingga)-dan violet. Setiap warna punya
panjanggelombang, frekuensi dan energi yang berbeda. Violet punya panjang
gelombang terpendek yangartinya punya energi dan frekuensi yang tinggi
sedangkanmerah punya panjang gelombang terpanjang sehingga punyafrekuensi
terendah.

E. Alat-alat
1. H/e Apparatus
2. Hg Light Sources
3. Coupart Base
4. Filter Cahaya
5. Light Block
6. Coupling Bar
7. Light Aperature
8. Focal Length Lensa
9. Voltmeter/Multimeter Digital

F. Variabel-Variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu, sesuatu yang nilainya sudah ditentukan atau
ditetapkan, dimana nilai ini dapat mempengaruhi nilai lainnya. Adapun
variabel bebas pada percobaan ini adalah:

a. Spektrum warna, yaitu merupakan warna-warna yang muncul pada garis


spektrum setelah lampu mercury dinyalakan dan menembus foto dioda
yang terdiri atas warna orange, kuning, hijau, dan ungu.
b. Panjang gelombang dari masing-masing warna, yang disimbolkan dengan
λ, dimana masing-masing warna telah memiliki nilai dan mempunyai
satuan meter. Yaitu jarak yang ditempuh rambatan gelombang selama satu
periode (T).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu, sesuatu yang nilainya dipengaruhi oleh nilai dari
varibel bebas. Adapun variabel bebas pada percobaan ini yaitu:
a. Potensial henti dari masing-masing spektum warna, yang diukur dengan
menggunakan alat ukur berupa multimeter digital yang dihubungkan
dengan h/e aparatus. Potensial henti ini disimbolkan dengan V dan
memiliki satuan volt.
b. Frekuensi gelombang, yang nilainya diperoleh dengan menggunakan
persamaan matematis v = c/λ dimana c merupakan cepat rambat cahaya =
3.108 m/s dan 𝜆 merupakan panjang gelombang dari masing-masing
warna.
c. Fungsi cahaya, yang nilainya diperoleh dengan menggunakan persamaan
E = h.v dimana nilai v sudah didapat sebelumnya. Sedangkan nilai h
adalah tetapan Planck yang besarnya 6.626 x 10-34 Js.

G. Prosedur Kerja
 Penyusunan Alat
1. Mengarahkan pusat cahaya dari mercury vapor light source ke celah yang
memantulkan cahaya putih pada penutup alat.
2. Memiringkan light source ke luar dan arah focus jalur kemiringan foto
diode putih di sebelah alat.
3. Melihat gambar pusat lubang/celah diatas lubang dalam kemiringan
dengan bantuan mikroskop foto dioda lensa yang dipasang pada sekrup.
4. Sistem perputaran alat h/e apparatus menghasilkan cahaya sama bila
cahaya lampu mercury jatuh diatas celah dalam kemiringan foto diode
dengan saling melengkapi warna dari pita spektral yang lain. Hasil cahaya
perisai pada posisi tertutup.
5. Memeriksa muatan kutub pada petunjuk-petunjuk dari voltmeter digital
dan menghubungkan ke output pada muatan yang sama diatas pada h/e.
 Cara kerja
1. Melihat 4 (warna) warna dalam dua orde pada spektrum cahaya mercury.
2. Mengatur h/e dengan hati-hati, hingga hanya 1 warna dan petunjuk
pertama (petunjuk paling terang) jatuh diatas jendela pada kemiringan foto
dioda.
3. Mengukur potensial henti untuk setiap warna dalam orde dengan
multimeter digital dan mencatat pengukurannya pada tabel data.
4. Menggunakan filter kuning pada saat mengukur garis spectral yang
kuning.
5. Memindahkan orde kedua dengan mengulang proses diatas mencatat hasil
yang didapat pada tabel data.

Warna Panjang Frekuensi Potensial Henti


Petunjuk Gelombang (nm) (x 1014 Hz) (Volt)
Pertama

Kuning 5790

Hijau 5461

Ungu 4047
Warna Panjang Frekuensi Potensial Henti
Petunjuk Gelombang (nm) (x 1014 Hz) (Volt)
kedua

Kuning 5790

Hijau 5461

Ungu 4047

H. Tabel Hasil Pengamatan


Tabel I
Hasil Pengamatan
Bagian I
WARNA % POTENSIAL WAKTU
ORDE TRANSMISI HENTI (t)
(VOLT)
Ungu 100 % 0,54 2,2
80 % 0,52 1,6
60 % 0,45 1,5
40 % 0,42 1
20 % 0,25 0.9

Hijau 100 % 0,32 2


80 % 0,30 1,8
60 % 0,29 1,5
40 % 0,27 1,4
20 % 0,25 1,3

Kuning 100 % 0,28 1.9


80 % 0,23 1,6
60 % 0,21 1,5
40 % 0,20 1,4
20 % 0,19 1,3

Orange 100 % 0,24 1,7


80 % 0,22 1,5
60 % 0,21 1,3
40 % 0.19 1,2
20 % 0,18 1,1
Tabel 2
Bagian II

WARNA ORDE POTENSIAL HENTI


(VOLT)
Ungu 0,29
Hijau 0,25
Kuning 0,23
Orange 0,21

I. Pengolahan Data (V ± ΔV) = ( 5,460 ± 0,027) 10-1 V


Menghitung Potensial Henti (V)
c. Warna Ungu
1. Orde I
V = 0,548 volt
a. Warna Kuning
ΔV = Akurasi Multimeter x V
V = 0,522 volt
= 0,005% x 0,548 volt
ΔV = Akurasi Multimeter x V
= 0,00274
= 0,005% x 0,522 volt ΔV
KR = x 100%
= 0,00261 V
0,00274
ΔV = x 100%
KR = x 100% 0,548
V
0,00261 = 0,5% (4 AP)
= x 100%
0,522

= 0,5% (4 AP) (V ± ΔV) = ( 5,480 ± 0,027) 10-1 V

(V ± ΔV) = ( 5,220 ± 0,026) 10-1 V 2. Orde II


a. Warna Kuning
b. Warna Hijau
V = 0,245 volt
V = 0,546 volt
ΔV = Akurasi Multimeter x V
ΔV = Akurasi Multimeter x V
= 0,005% x 0,245 volt
= 0,005% x 0,546 volt
= 0,001225
= 0,00273 ΔV
ΔV
KR = x 100%
V
KR = x 100%
V 0,001225
0,00273
= x 100%
0,245
= x 100%
0,546
= 0,5% (4 AP)
= 0,5% (4 AP)
(V ± ΔV) = ( 2,450 ± 0,012) 10-1 V
b. Warna Hijau = 5.1813 x 1013 Hz
V = 0,332 volt b. Warna Hijau
ΔV = Akurasi Multimeter x V λ = 5461 x 10-9 m
= 0,005% x 0,332 volt c = 3 x 108 m/s
c
= 0,00166 f=λ
ΔV
KR = x 100% 3 𝑥 108 𝑚/𝑠
V = 5461 𝑥 109 𝑚
0,00166
= x 100% = 5.4935 x 1013 Hz
0,332

= 0,5% (4 AP) c. Warna Ungu


λ = 4047 x 10-9 m
(V ± ΔV) = ( 3,320 ± 0,016) 10 V -1

c = 3 x 108 m/s
c. Warna Ungu f=λ
c

V = 0,345 volt
3 𝑥 108 𝑚/𝑠
= 4047 𝑥 109 𝑚
ΔV = Akurasi Multimeter x V
= 0,005% x 0,345 volt = 7.4129 x 1013 Hz
= 0,001725 Menghitung Energi (J)
ΔV a. Warna Kuning
KR = x 100%
V
0,001725
E = h x vkuning
= x 100%
0,345 = 6,626.10-34 x 5.1813.1013 s-1
= 0,5% (4 AP) = 34,332 x 10-21 J

(V ± ΔV) = ( 3,450 ± 0,017) 10-1 V b. Warna Hijau


E = h x vhijau
Menghitung Frekuensi (Hz)
= 6,626.10-34 x 5.4935.1013 s-1
a. Warna Kuning
= 36.399 x 10-21 J
λ = 5790 x 10 m -9
c. Warna Ungu
8
c = 3 x 10 m/s
E = h x vungu
c
f=λ
= 6,626.10-34 x 7.4129.1013 s-1
3 𝑥 108 𝑚/𝑠
= 5790 𝑥 109 𝑚 = 49.118 x 10-21 J
Tabel Hasil Pengamatan

NO. WARNA POTENSIAL HENTI (10-1) VOLT FREKUENSI ENERGI


ORDE
ORDE I ORDE II (X1013 HZ) (10-21)
JOULE

1. Kuning ( 5,220 ± 0,026) ( 2,450 ± 0,012) 5.1813 34.332

2. Hijau ( 5,460 ± 0,027) ( 3,320 ± 0,016) 5.4935 36.399

3. Ungu ( 5,480 ± 0,027) ( 3,450 ± 0,017) 7.4129 49.118

Grafik Untuk Orde I

0.6
0.6 y = 0.0008x + 0.4909
0.5 R² = 0.4371
Frekuensi

0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00
Potensial Henti

Grafik untuk Orde II


0.4
y = 0.0031x + 0.1179
0.4
R² = 0.4876
0.3

Frekuensi
0.3
0.2
0.2
0.1
0.1
0.0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00
Potensial Henti

J. Interpretasi Grafik
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa, warna ungu mempunyai
potensial henti dan frekuensi energi yang paling besar dibandingkan dengan warna-
warna lain, disimpulkan bahwa hubungan antara energi, panjang gelombang, dan
frekuensi cahaya yaitu panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi.
Artinya semakin besar panjang gelombang, maka akan semakin kecil frekuensinya,
begitupula sebaliknya. Sedangkan panjang berbanding lurus dengan energi
maksimum dari fotoelektron. Artinya semakin besar panjang gelombang, maka akan
semakin besar energi maksimumnya, begitupula sebaliknya. Potensial henti dan
frekuensi berbeda karena panjang gelombang dari setiap spektrum warna berbeda.

K. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasaan dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara energi, panjang gelombang, dan frekuensi cahaya yaitu panjang
gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi. Artinya semakin besar panjang
gelombang, maka akan semakin kecil frekuensinya, begitupula sebaliknya.
Sedangkan panjang berbanding lurus dengan energi maksimum dari fotoelektron.
Artinya semakin besar panjang gelombang, maka akan semakin besar energi
maksimumnya, begitupula sebaliknya. Potensial henti dan frekuensi berbeda karena
panjang gelombang dari setiap spektrum warna berbeda.
L. Kemungkinan Kesalahan
1. Penyusunan alat yang dilakukan oleh praktikan kurang tepat sehingga
mempengaruhi keakuratan data yang diperoleh.
2. Tidak terfokusnya secara sempurna sinar spektrum yang diterima oleh dioda.
3. Ketidaktelitian praktikan dalam pengukuran sehingga mempengaruhi
keakuratan data. Kurang stabilnya tegangan listrik (voltage) ketika proses
pengambilan data dilakukan.

M. Daftra Pustaka
1
Paul, A Tipler. 1994. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
2
Beiser, Arthur.1992. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat (Alih BahasaDr. The
Houw Liong). Jakarta: Erlangga
3
Koichi Ohno. 2004.Kimia Kuantum.Iwanami Publishing Company: Tokyo
4
Modul Eksperimen Fisika(h/e Apparatus and h/e Apparatus Accessory Kit

Anda mungkin juga menyukai