Anda di halaman 1dari 24

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul: Stroke Non Hemoragik

Telah diterima dan disetujui untuk diseminarkan dalam seminar KMB I Prodi D-IV
Keperawatan.

Medan, Maret 2019

Menyetujui

Pembimbing

(Agustina Boru Gultom S.Kep, M.Kes)

NIP: 197308231996032001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR

1. Pengertian ..........................................................................................................................................

2. Anatomi dan Fisiologi.........................................................................................................................

3. Patofiologi.........................................................................................................................................

4. Etiologi..............................................................................................................................................

5. Tanda dan Gejala.............................................................................................................................

6. Pemeriksaan Diagnostik..................................................................................................................

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian...........................................................................................................................................

2. Diagnosa Keperawatan.......................................................................................................................

3. Intervensi Keperawatan.....................................................................................................................

BAB II: TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian.......................................................................................................................................

B. Analisa Data....................................................................................................................................

C. Prioritas Masalah............................................................................................................................

D. Intervensi Keperawatan..................................................................................................................

E. Catatan Perkembangan..................................................................................................................

BAB III: PEMBAHASAN

A. Pengkajian.......................................................................................................................................

B. Diagnosa Keperawatan...................................................................................................................

C. Intervensi Keperawatan..................................................................................................................

D. Implementasi....................................................................................................................................

E. Evaluasi.............................................................................................................................................

BAB iV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 43 Tahun
Status Kawin : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : JL. Sumatera, Kel.Damai, Kec.Binjai Utama
Tanggal Masuk RS : 27 Februari 2019, Jam 16.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 28 Februari 2019, Jam 15.00 WIB
No.REG : 187657
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. S
Hubungan : Adik Ipar
Pekerjaan : PNS
Alamat : JL.S.Hatta, km.17,8

II. KELUHAN UTAMA


Keluarga pasien mengatakan pasien sulit menggerakkan tangan dan kaki kanan.

III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Keluarga pasien mengatakan pasien sulit menggerakkan tangan dan kaki kanannya
disebabkan oleh proses perjalanan penyakit stroke. Keluarga pasien mengatakan pasien
tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki kanannya, keluarga pasien mengatakan pasien
tidak mampu berjalan dan menopang badannya sendiri, keluarga pasien mengatakkan
pasien sulit berbicara, keluraga pasien mengatakan pasien kesulitan untuk membersihkan
badannya sendiri tanpa bantuan keluarga. Pasien tampak lemah dan kesulitan dalam
melakukan aktivitas, pasien tampak berbicara tidak jelas, sulit mengungkapkan kata-kata,
pasien tampak bau dan kotor. Bagian yang sulit digerakkan adalah tangan kanan dan kaki
kanan, karena tangan kanan dan kaki kanan sulit digerakkan sehingga itu sangat
mengganggu kenyamanan dan aktivitas pasien. Tangan dan kaki kanan sulit digerakkan
setelah pasien mengalami penyakit stroke.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Keluarga pasien mengatakan sejak 2 tahun yang lalu pasien sudah mengalami
penyakit hipertensi. Jika kondisinya memburuk pasien beristirahat dan mengonsumsi obat
Captopril di minum 2 kali dalam sehari dari dokter atau pelayanan kesehatan. Jika
kondisi sudah membaik pasien tidak minum obat lagi. Pasien sudah pernah dirawat
sebelumnya di RS Pirngadi karena penyakit hipertensi yang dialami, pasien dirawat
selama 5 hari. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan, obat, cuaca maupun
kontak terhadap zat. Pasien tidak pernah mendapat imunisasi.

V. RIWAYAT KELUARGA

Keterangan :

: Pria : Meninggal

: Wanita : Serumah

: Pasien : Cerai

Kesimpulan : Tidak ada dalam riwayat penyakit keluarga yang sama.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia
B. Persepsi Klien Tentang Penyakitnya
Pasien mengatakan tahu tentang pentingnya kesehatan sehingga apabila ada salah satu
keluarganya yang memiliki penyakit stroke
C. Konsep Diri
1. Body Image : Menyukai seluruh bagian tubuhnya karena itu pemberian Tuhan
2. Ideal Diri : Pasien ingin segera pulang
3. Harga Diri : Pasien khawatir akan keadaannya, berperasangka tidak akan
sembuh lagi.
4. Peran Diri : Dalam keluarga pasien berperan sebagai orang tua (Ayah)
D. Keadaan Emosi
Labil, karena kondisi penyakit yang dialaminya
E. Hubungan Dengan Keluarga
Hubungan pasien dengan keluarga baik
F. Hubungan Dengan Orang Lain
Hubungan Pasien dengan orang lain baik
G. Kegemaran
Pasien gemar membaca buku dan bermain voli
H. Daya Adaptasi
Pasien mampu beradaptasi dengan orang lain

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum:
 Lemah
 Kesadaran Compos Mentis

B. Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,2°C
Tekanan darah : 150/100 mmhg
TB/BB : 172/80
Nadi : 100 x/i
RR : 20 x/i

C. Pemeriksaan Head To Toe


1. Kepala dan Rambut
a. Kepala
- Bentuk : Simetris, tidak ada masalah
- Kebersihan : Kulit kepala bersih
b. Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : Merata
- Kebersihan : Bersih
- Jenis dan struktur rambut : Halus dan lembut
c.Wajah
Warna kulit : Sawo matang
Struktur wajah : Simetris

1. Mata
Bentuk : Simetris,lengkap
Palpebra : Normal
Pupil : Isokor
Konjungtiva : Sedikit pucat
2. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum : Simetris
b. Lubang hidung : Tidak ada masalah
c. Cuping hidung : Pernapasan cuping (-)
3. Telinga
a. Bentuk telinga : Simetris
b. Ukuran telinga : Normal
c. Lubang telinga : Tidak ada masalah
d. Ketajaman Pendengaran : Baik
4. Mulut dan Faring
a. Keadaan bibir : Sedikit lembab
b. Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada masalah
c. Keadaan lidah : Normal
d. Orofaring : Normal

5. Leher
a. Posisi trachea : Simetris
b. Thyroid : Tidak ada pembesaran
c. Suara : Tidak jelas
d. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
e. Vena jugularis : Teraba,kuat
f. Denyut nadi karotis : Teraba,teratur
6. Pemeriksaan Integumen
a. Kebersihan : Bersih
b.Kehangatan : Normal
c. Warna : Sawo matang
d.Turgor : Kembali >3 detik
e. Kelembaban : Sedikit lembab
f. Kelainan pada kulit : Tidak ada
7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
a. Ukuran dan bentuk : Simetris
b. Warna dan aerola : Normal
c. Kelainan payudara dan putting : Tidak ada
8. Pemeriksaan Thorax Dada
1. Inspeksi Thorax
a. Bentuk thorax : Normal
b. Pernapasan : Sesak
Frekuensi : 20x/i
Irama : Bebas
c. Tanda kesulitan bernapas : Tidak ada
2. Pernapasan Paru
a. Palpasi getaran suara : Vocal fremitus kiri lebih kuat
b. Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
c. Auskultasi : Suara nafas sedikit ronchi
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : Iktus cordis teraba di intercostal V linea midclavicula
sinitsra, kuat angkat
c. Perkusi : Dalam batas normal. Tidak ada pembesaran jantung
d. Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
- Bunyi jantung I : Normal
- Bunyi jantung II : Normal
- Bunyi jantung tambahan : -
- Murmur :-
- Frekuensi :-

9. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk abdomen : Simetris
b. Benjolan masa : Tidak ada
c. Bayangan pembuluh darah :-
2. Auskultasi
Peristaltic usus : Normal
3. Palpasi
a. Tanda nyeri tekan : Tidak ada
b. Benjolan masa : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada
d. Tanda acites : Tidak ada
e. Lien : Tidak ada
f. Titik MC Burney :-
4. Perkusi
a. Suara abdomen : Normal
b. Pemeriksaan acites :-
10. Pemeriksaan Genitalia
1. Genitalia
a. Rambut pubis :-
b. Lubang uretra :-
c. Kelainan genitalia :-
2. Anus perineum :-
11. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran (GCS) : Compos mentis
2. Meningeal sign :-
3. Status mental
a. Kondisi emosi : Normal
b. Orientasi : Baik
c. Proses berfikir : Tidak normal
d. Motivasi : Baik
e. Persepsi : Positif
f. Bahasa : Kurang jelas
4. Nervus Cranialis
a. N.I (Olfaktorius)
Fungsi : Saraf sensorik, untuk penciuman
Cara Pemeriksaan : Pasien memejamkan mata, disuruh membedakan
bau yang dirasakan( kopi, teh, dll)
Hasil Pemriksaan : Pasien dapat memejamkan mata dan dapat
membedakan bau yang dirasakan

b. N.II (Optikus)
Fungsi : Saraf sensorik, untuk penglihatan
Cara Pemeriksaan : Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat melakukan snelend card dengan baik
c. N.III ( Okulomotorius)
Fungsi : Saraf motoric untuk mengangkat kelopak mata
keatas, kontriksi pupil, dan sebagian gerakan ekstraokuler.
Cara Pemeriksaan : Tes putaran bola mata, menggerakkan konjungtiva,
reflex pupil dan inspeksi kelopak mata.
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat memutar bola mata, menggerakkan
konjungtiva, reflex pupil baik dan inspeksi kelopak mata baik
d. N.IV ( Troklearis)
Fungsi : Saraf motoric, gerakan mata kebawah dan kedalam
Cara Pemeriksaan : Tes putaran bola mata, menggerakkan konjungtiva,
reflex pupil dan inspeksi kelopak mata.
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat memutar bola mata, menggerakkan
konjungtiva, reflex pupil baik dan inspeksi kelopak mata baik
e. N.V (Trigeminus)
Fungsi : Saraf motoric, gerakan mengunya, sensasi wajah,
lidah dan gigi, reflex kornea dan reflex kedip
Cara Pemeriksaan : Menggerakkan rahang kesemua sisi, pasien
memejamkan mata, sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi, menyentuh
permukaan kornea dengan kapas
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat menggerakan rahang kesemua sisi,
pasien dapat memejamkan mata, sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi
dan dapat menyentuh permukaan kornea dengan kapas.
f. N.VI (Abducens)
Fungsi : Saraf motoric, deviasi mata ke lateral
Cara Pemeriksaan : Tes putaran bola mata, menggerakkan konjungtiva,
reflex pupil dan inspeksi kelopak mata.
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat memutar bola mata, menggerakkan
konjungtiva, reflex pupil baik dan inspeksi kelopak mata baik
g. N.VII (Facialis)
Fungsi : Saraf motoric, untuk ekspresi wajah
Cara pemeriksaan : Senyum, bersiul, mengangkat alis mata, menutup
kelopak mata dengan tahanan dan menjulurkan lidah untuk membedakkan
gula dan garam
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak dapat senyum, bersiul,
mengangkat alis mata, menutup kelopak mata dengan tahanan dan
menjulurkan lidah untuk membedakkan gula dan garam
h. N.VIII (Auditorius)
Fungsi : Saraf sensorik untuk pendengaran dan
keseimbangan
Cara Pemeriksaan : Test webber dan rinne
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat melakukan test webber dan rinne

i. N.IX (Glosoparingeus)
Fungsi : Saraf sensorik dan motoric, untu sensasi rasa
Cara Pemeriksaan : Membedakkan rasa asin dan asam
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak dapat membedakkan
rasa asin dan asam
j. N. X (Vagus)
Fungsi : Saraf sensorik dan motoric reflex muntah dan
menelan
Cara Pemeriksaan : Menyentuh faring posterior, pasien menelan
saliva, disuruh mengucap ahh…
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat Menyentuh faring posterior, pasien
menelan saliva, disuruh mengucap ahh…

k. N. XI(Asesoris)
Fungsi : Saraf motoric, untuk mengerakkan bahu
Cara Pemeriksaan : Suruh pasien untuk menggerakkan bahu dan
lakukan tahanan sambil pasien melawan tahanan tersebut.
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak dapat menggerakkan
bahu dan lakukan tahanan sambil pasien melawan tahanan tersebut.

l. N. XII(Hipoglosus)
Fungsi : Saraf motoric, untuk menggerakkan lidah
Cara Pemeriksaan : Pasien disuruh menjulurkan lidah dan
menggerakkan dari sisi ke sisi.
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak menjulurkan lidah dan
menggerakkan dari sisi ke sisi.

5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan : Sulit
b. Tes jari hidung :-
c. Pronasi-supinasi : -
d. Kekuatan Otot
11121 44444
11111 44444

6. Fungsi Sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan :-
b. Tes tajam tumpul :-
c. Tes panas dingin :-
d. Tes getaran :-
e. Streognosis tes :-
f. Membedakan titik :-
g. Toponosis tes :-
7. Reflek
a. Reflek bisep : Kontraksi otot bisep, sedikit supinasi lengan
bawah
b. Reflek trisep : Ada kontraksi
c. Reflek branchioradialis : Ada kontraksi
d. Reflek patellar : Ada kontraksi
e. Reflek tendon achiles : Ada gerakan
f. Reflek plantar :-

2. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


A. Pola Tidur
1. Waktu tidur : 6-7 Jam
2. Waktu bangun : Pagi hari jam 05.00 Wib
3. Masalah tidur : Tidak ada
4. Hal yang mempermudah tidur : Membaca buku
5. Hal yang mempermudah bangun :-
B. Pola Eliminasi
1. BAB
Pola BAB : 1X/hari
Karakter feses : Lunak
Riwayat perdarahan : Tidak ada
Penggunaan obat : Tidak ada
Keluhan BAB : Tidak ada
Masalah eliminasi BAB : Tidak ada
2. BAK
Pola BAK : Lancar
Karakter urin : Kuning jernih
Nyeri : Tidak
Inkontinesia :-
Penggunaan obat :-
Keluhan obat : Menggunakan pispot karena belum bisaa
mobilisasi
Masalah eliminasi BAK : -
C. Pola Makan
Diet : Makan berserat
Pola diet : Sedikit tapi sering
BB sebelum MRS : 80kg
BB sesudah MRS : 76kg
Jumlah dan jenis diet : Nasi lembek
Kesulitan mengunyah :-
Masalah pola makan :-
Upaya mengatasinya :-
D. Pola Minum
Jenis minuman : Air mineral
Pola minum : Baik
Kesulitan minum : Tidak ada
Upaya mengatasinya :-
E. Kebersihan Diri
Sebelum sakit mandi 2x sehari dengan bersih, sesudah sakit hanya
dimandikan dengan keadan baring menggunakan air hangat.
F. Pola Kegiatan/Aktivitas
Dibantu sebagian oleh keluarga

3. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/ DIAGNOSTIK


1. Diagnosa medis
 Stroke Non Hemoragik
2. Pemeriksaan diagnostic/ penunjang

Tanggal: 28 Februari 2019


Darah Rutin Gol. Darah: B
Hemoglobin: 14,9 Kimia Klinik
Leokosit: 11,7 Gula Darah Sewaktu Puasa: 135
Eritrosit: 4.8 Ureum: 44
Hematocrit: 42 Creatinin: 1.0
Trombosit: 253 Kolestrol: 160
MCV: 87 Treigliserida: 183
MCH: 31 Asam Urat: 6,4
Limfosit %: 18.5 Elektrolit Darah
Monosit %: 3.4 Na: 139
Eusinofil %: 3.0% K: 3,5
Basophil%: 0,2% CL: 103
Netrofil%: 74,9% Imunologi
LEO I: 9 HbsAg: Negatif
II: 21

3. CT Scan
Hasil: Suspeck infark subakut di lobus temporoparietalis kanan
Infark lokuner di region insula kanan

X. PENATALAKSANAAN TERAPI MEDIS

NO NAMA OBAT DOSIS FUNGSI RUTE

1. Infus Nacl 0,9% 20 tpm Terapi cairan IV

2. Macabolamin 50mg/12 jam Vitamin syaraf IV

3. Citicolin 500mg/12jam Vitamin otak IV

Flunarizin 2x5 mg Mencegah PO


migran

5. Aspar K 2X1 Anti diuretic PO

Agrelano 75mg/hari Mencegah PO


penggumpalan
darah

XI. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


Pasien masuk IGD pukul 16.00 WIB, keluarga pasien mengatakan pasien sulit
menggerakkan tangan dan kaki kanan, keluarga pasien mengatakan pasien tidak
mampu berjalan dan menopang badannya sendiri, keluarga pasien mengatakan
pasien sulit berbicara, keluarga pasien mengatakan pasien kesulitan untuk
membersihkan badannya sendiri tanpa bantuan keluarga.

XII. MASALAH KEPERAWATAN


1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan fungsi otot
facial/oral
3. Deficit perawatan diri berhubungan dengan gejala sisa stroke
B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS: Trombosit arteri serebri Hambatan mobilitas


- Keluarga pasien mengatakan
media fisik
pasien sulit menggerakkan
Disfungsi Nervus XI
tangan dan kaki kanan
- Keluarga pasien mengatakan
Fungsi muskulusketal
pasien tidak mampu berjalan
menurun
dan menopang badannya sendiri
DO: Kelemahan 1 atau 4
- Pasien tampak lemah
anggota gerak
- Kekuatan otot
11121 44444
Hemiparese destra
11111 44444
- CT Scan infark lobus occipitalis

2. DS: Arteri vertebra basialis Hambatan


- Keluarga pasien mengatakan
komunikasi verbal
Penurunan fungsi
pasien sulit berbicara
N. VII, IX, XI,XII
DO:
- Pasien tampak berbicara tidak
Kehilangan fungsi tonus
jelas, sulit mengungkapkan
otot fasialis
kata-kata
- Kerusakan N. VII, IX, XI, XII

- Hasil pemeriksaan:
- N.VII (Facialis)
Fungsi : Saraf motoric, untuk
ekspresi wajah
Cara pemeriksaan :Senyum,
bersiul, mengangkat alis mata, menutup
kelopak mata dengan tahanan dan
menjulurkan lidah untuk membedakkan
gula dan garam
Hasil Pemeriksaan: Pasien tidak dapat
senyum, bersiul, mengangkat alis mata,
menutup kelopak mata dengan tahanan
dan menjulurkan lidah untuk
membedakkan gula dan garam
N.IX (Glosoparingeus)
Fungsi : Saraf sensorik dan
motoric, untu sensasi rasa
Cara Pemeriksaan : Membedakkan rasa
asin dan asam
Hasil Pemeriksaan : Pasien tidak dapat
membedakkan rasa asin dan asam.
N. XI(Asesoris)
Fungsi : Saraf motoric, untuk
mengerakkan bahu
Cara Pemeriksaan : Suruh pasien
untuk menggerakkan bahu dan lakukan
tahanan sambil pasien melawan
tahanan tersebut.
Hasil Pemeriksaan: Pasien tidak dapat
menggerakkan bahu dan lakukan
tahanan sambil pasien melawan
tahanan tersebut.
N. XII(Hipoglosus)
Fungsi : Saraf motoric, untuk
menggerakkan lidah
Cara Pemeriksaan : Pasien disuruh
menjulurkan lidah dan menggerakkan
dari sisi ke sisi.
Hasil Pemeriksaan: Pasien tidak
menjulurkan lidah dan menggerakkan
dari sisi ke sisi.

3. DS: Arteri vertebra basialis Defisit perawatan


- Keluarga pasien mengatakan
diri
Disfungsi N.XI
pasien kesulitan untuk
membersihkan badannya sendiri Kelemahan anggota
tanpa bantuan keluarga. gerak
DO:
- Pasien tampak bau dan kotor. Kerusakan mobilitas fisik

Kurang pengetahuan

Defisit perawatan diri

C. Prioritas Masalah
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan fungsi otot facial/oral
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gejala sisa stroke

D. Intervensi Keperawatan

DIAGNOSA TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL


(NOC) ((NIC)
KEPERAWATAN
1. Hambatan Setelah diakukan asuhan 1. Kaji kekuatan otot 1. Mengetahui
mobilitas fisik keperawatan 2x24 jam, kemampuan kekuatan
2. Observasi TTV
berhubungan pasien mampu otot
2. Mengetahui
dengan meningkatkan
3. Lakukan gerak pasif pada
perkembangan kondisi
hemiparese kemampuan mobilitas
ekstremitas yang sakit
klien
fisik dengan kriteria
3. Otot volunteer akan
4. Ajarkan klien untuk
hasil:
kehilangan tonus dan
- Memverbalisasikan melakukan gerak aktif pada
kekuatannya bila tidak
perasaan dalam ekstremitas yang tidak sakit
dilatih
meningkatkan 4. Gerakan aktif
kekuatan dan 5. Berikan alat bantu jika
memberikan massa,
kemampuan diperlukan
tonus dan kekuatan otot
menggerakkan 6. Kolaborasi obatobatan serta memperbaiki
tangan dan kaki fungsi jantung
yang melancarkan
kananya peredaran darah. 5. Alat bantu dapat
- Menunjukkan
membantu aktivitas
peningkatan
klien
kekuatan otot 6. Membantu proses
11121 44444
11111 44444 penyembuhan
2. Hambatan Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Mengetahui
komunikasi asuhan keperawatan berkomunikasi kemampuan
verbal 2x24 jam hambatan berkomunikasi
berhubungan komunikasi verbal px 2. Libatkan keluarga untuk
2. Agara mempermudah
dengan mengalami penurunan membantu memahami
saat berkomunikasi ke
penurunan dengan kriteria hasil: informasi dari atau ke
pasien
fungsi otot - klien dapat pasien
facial/oral mengkomunikasikan
3. Dorong klien untuk 3. Melatih agar
kebutuhan kepada
mengulang-ngulang kata mempercepat
perawat dan keluarga
peningkatan dalam
dengan kata-kata
berkomunikasi yang
jelas dan artikulasi
jelas
tepat
- klien mampu
mengkomunikasikan
kebutuhan dengan
lingkungan sosial

3. Deficit perawatan Setelah dilakukan


1. 1. Tempat handuk, sabun, 1. Agar pasien mampu
diri berhubungan asuhan keperawatan deodorant, alat pencukur dan membersihkan tubuhnya
dengan gejala sisa 2x24 jam diharapkan aksesoris lainnya yang sendiri
stroke kebutuhan manidiri klien dibutuhkan di samping
2.Agar mempermudah
2. tempat tidur
terpenuhi dengan kriteria
2.Libatkan keluarga dalam dalam pemenuhan
hasil:
pemenuhan kebutuhan diri kebutuhan diri klien
- Klien mampu untuk
pasien
membersihkan tubuh
sendiri secara
mandiri dengan atau
tanpa alat bantuan
- Klien mampu untuk
mempertahankan
kebersihan dan
penampilan yang rapi
secara mandiri
dengan atau tanpa
alat bantu

CATATAN PERKEMBANGAN

TGL NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


DX

1/3/2019 1 20.10 - Mengkaji kekuatan otot S : - Keluarga pasien mengatakan


WIB R/ : 11121 44444
pasien masih sulit
11111 44444
20.25 menggerakkan tangan dan kaki
- Mengobservasi TTV
WIB kanan
R/ : TD : 140/90 mmHg
O : - Pasien masih tampak lemah
RR : 20 x/i
- Kekuatan otot
HR : 100 x/i
11121 44444
T : 36,7 0C
20.40 11111 44444
- Melakukan ROM pasif pada
WIB A : Masalah hambatan mobilitas fisik
ekstremitas yang sakit (ekstremitas atas
dan ekstremitas bawah bagian kanan) belum teratasi
R/ : pasien mau dibimbing dalam P : Lanjutkan Intervensi :
21.00
- Lakukan gerak pasif pada
melakukan gerakan ROM pasif
WIB
- Mengajarkan pasien untuk melakukan ekstremitas yang sakit
ROM aktif pada ekstremitas yang tidak - Ajarkan klien untuk melakukan
21.10
sakit (ekstremitas atas dan ekstremitas gerak aktif pada ekstremitas
WIB bawah bagian kanan)
R/ : pasienmau dibimbing dalam yang tidak sakit
- Kolaborasi obatobatan
melakukan gerakan ROM aktif
- Kolaborasi obatobatan melancarkan melancarkan peredaran darah
peredaran darag
R/ : pasien mau meminum obat
tersebut.

1/3/2019 2 21.25 - Mengkaji kemampuan berkomunikasi S : - Keluarga pasien mengatakan


R/ : pasien tidak jelas dalam berbicara
WIB pasien masih sulit berbicara
O:
- Melibatkan keluarga untuk membantu
21.30 - Pasien masih tampak berbicara
memahami informasi dari / ke pasien
WIB tidak jelas dan sulit
R/ : pasien masih sulit untuk menerima
mengungkapkan kata-kata
informasi dengan baik
A : Masalah hambatan hambatan
21.40 - Mendorong pasien untuk mengulang
komunikasi verbal belum teratasi
WIB kata-kata
P : Lanjutkan Intervensi :
R/ : pasien mau untuk mengulang kata-
- Libatkan keluarga untuk
kata
membantu memahami
informasi dari atau ke pasien
- Dengar ucapan pasien dengan
penuh perhatian
- Dorong klien untuk mengulang-
ngulang kata

2/3/2019 3 06.003. - Tempat handuk, sabun, deodorant, alat S : - Keluarga pasien mengatakan
WIB pencukur dan aksesoris lainnya yang pasien kesulitan untuk
dibutuhkan di samping tempat tidur membersihkan badannya sendiri
R/ : pasien belum mampu merawat diri
tanpa bantuan keluarga.
06.15 secara mandiri O:
- Pasien tampak baud dan tidak
WIB
- Memberikan bantuan pada pasien
rapi
hingga pasien sepenuhnya mandiri A: Masalah defisit perawatan diri
belum teratasi
R/ : pasien mau untuk dibantu agar bisa
P : Lanjutkan Intervensi :
mandiri 1.Libatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan diri pasien

TGL NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


DX

2/3/2019 1 14.15 - Mengkaji kekuatan otot S : - Keluarga Pasien mengatakan


R/ : 11121 44444
WIB pasien masih sulit
11111 44444
- Mengobservasi TTV menggerakkan tangan dan kaki
14.30
R/ : TD : 140/90 mmHg
kanan
WIB RR : 20 x/i
O : - Pasien masih tampak lemah
HR : 100 x/i
- Kekuatan otot
T : 36,7 0C
11121 44444
14.50 - Melakukan ROM pasif pada
11111 44444
WIB ekstremitas yang sakit (ekstremitas atas A : Masalah hambatan mobilitas fisik
dan ekstremitas bawah bagian kanan)
R/ : Pasien mau dibimbing dalam belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi :
melakukan gerakan ROM pasif
- Lakukan gerak pasif pada
15.10
- Mengajarkan pasien untuk melakukan ekstremitas yang sakit
WIB
ROM aktif pada ekstremitas yang tidak - Ajarkan klien untuk melakukan
sakit (ekstremitas atas dan ekstremitas gerak aktif pada ekstremitas
bawah bagian kanan)
R/ : Pasien mau dibimbing dalam yang tidak sakit
15.3O
- Kolaborasi obat-obatan untuk
melakukan gerakan ROM aktif
WIB
melancarkan peredaran darah
- Kolaborasi obatobatan untuk
melancarkan peredaran darah
- R/ : keluarga pasien mengatakan pasien
mau meminum obat.

2/3/2019 2 16.00 - Mengkaji kemampuan berkomunikasi S : - Keluarga pasien mengatakan


WIB R/ : pasien tidak jelas dalam berbicara
paisen masih sulit berbicara
O:
16. 10 - Melibatkan keluarga untuk membantu
- Pasien masih tampak berbicara
WIB memahami informasi dari / ke pasien
tidak jelas dan sulit
R/ : pasien masih sulit untuk menerima
mengungkapkan kata-kata
informasi dengan baik
16.20 A : Masalah hambatan hambatan
- Mendorong pasien untuk mengulang
WIB komunikasi verbal belum teratasi
kata-kata
P : Lanjutkan Intervensi :
R/ : pasien mau untuk mengulang kata-kata
- Libatkan keluarga untuk
membantu memahami
informasi dari atau ke pasien
- Dengar ucapan pasien dengan
penuh perhatian
- Dorong klien untuk mengulang-
ngulang kata

1/3/2019 3 17.00 - Tempat handuk, sabun, deodorant, S : - Keluarga pasien mengatakan


WIB alat pencukur dan aksesoris lainnya pasien kesulitan untuk
yang dibutuhkan di samping tempat membersihkan badannya sendiri
tidur. tanpa bantuan keluarga
-
17.15 R/ : pasien belum mampu merawat diri O : -Pasien tampak bau dan tidak rapi
A: Masalah defisit perawatan diri
WIB secara mandiri
belum teratasi
- Berikan bantuan pada pasien hingga P : Lanjutkan Intervensi :
1.Berikan bantuan pada klien hingga
pasien sepenuhnya mandiri
R/ : pasien mau untuk dibantu agar bisa Libatkan keluarga dalam pemenuhan
mandiri kebutuhan diri pasien

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian sirkulasi pada teori, ada didapatkan suatu perbedaan dengan pengkajian
sirkulasi pada kasus. Dimana, dalam pengkajian sirkulasi pada teori timbul gejala seperti :
penyakit jantung, polisitemia, riwayat hipotensi poistural dengan tanda seperti : hipertensi
arterial sehubungan dengan adanya embolisme/ malformasi vaskuler, frekuensi nadi
bervariasi, dan disritmia. Sedangkan, pengkajian sirkulasi pada kasus, tidak didapatkan
pasien mengalami tanda dan gejala seperti yang ada pada teori tersebut. Dan pengkajian
sirkulasi pada pasien tidak mengalami masalah (dalam batas normal).
Pengkajian makanan/cairan pada teori, ada didapatkan suatu perbedaan dengan
pengkajian makanan/cairan pada kasus. Dimana, dalam pengkajian makanan/cairan pada
teori timbul gejala seperti : nafsu makan hilang, mual muntah selama fase akut, kehilangan
sensasi lidah dan tenggorokan dengan tanda: kesulitan menelan. Sedangkan, pengkajian
makanan/cairan pada kasus, tidak didapatkan pasien mengalami tanda dan gejala seperti yang
ada pada teori tersebut. Pasien tidak mengalami mual muntah, nafsu makan menurun,
kehilangan sensasi lidah dan tenggorokan, dan bahkan tidak mengalami gangguan menelan.
Pengkajian makanan/cairan pada pasien tidak mengalami masalah (dalam batas normal).

B. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan dalam teori: gangguan menelan b.d penurunan fungsi nervus
vagus atau hilangnya refluks muntah, tidak ada di diagnosa kasus, karena pasien tidak
mengalami masalah dalam gangguan menelan dan fungsi nervus vagus normal.
2. Diagnosa keperawatan dalam teori : kerusakan integritas kulit b.d
hemiparesis/hemiplagia, penurunan mobilitas, tidak ada di diagnosa kasus, karena pasien
masih mampu untuk memiringkan badan ke kiri dan ke kanan serta pasien mampu untuk
duduk diatas tempat tidur, sehingga pasien terhindar dari kerusakan integritas kulit.
3. Diagnosa keperawatan dalam teori : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d ketidakmampuan untuk mencerna makanan, penurunan fungsi nervus
hipoglosus, tidak ada di diagnosa kasus, karena pasien mampu mencerna makanan, fungsi
nervus hipoglosus normal, dan pasien tidak memiliki masalah dalam pemenuhan nutrisi.
4. Diagnosa keperawatan dalam teori: nyeri akut b.d agen cidera fisik, tidak ada di diagnosa
kasus, karena pasien tidak merasakan adanya nyeri pada bagian tubuhnya.
5. Diagnosa keperawatan dalam teori : resiko jatuh b.d perubahan ketajaman penglihatan,
tidak ada di diagnosa kasus, karena fungsi ketajaman penglihatan pasien normal,
sehingga pasien terhindar dari resiko jatuh.

C. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi dalam teori: gangguan menelan b.d penurunan fungsi nervus vagus atau
hilangnya refluks muntah, tidak ada di intervensi kasus, karena pasien tidak mengalami
masalah dalam gangguan menelan dan fungsi nervus vagus normal.
2. Intervensi dalam teori : kerusakan integritas kulit b.d hemiparesis/hemiplagia, penurunan
mobilitas, tidak ada di intervensi kasus, karena pasien masih mampu untuk
memiringkan badan ke kiri dan ke kanan serta pasien mampu untuk duduk diatas tempat
tidur, sehingga pasien terhindar dari kerusakan integritas kulit.
3. Intervensi dalam teori : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan untuk mencerna makanan, penurunan fungsi nervus hipoglosus, tidak
ada di intervensi kasus, karena pasien mampu mencerna makanan, fungsi nervus
hipoglosus normal, dan pasien tidak memiliki masalah dalam pemenuhan nutrisi.
4. Intervensi dalam teori: nyeri akut b.d agen cidera fisik, tidak ada di intervensi kasus,
karena pasien tidak merasakan adanya nyeri pada bagian tubuhnya.
5. Intervensi dalam teori : resiko jatuh b.d perubahan ketajaman penglihatan, tidak ada di
intervensi kasus, karena fungsi ketajaman penglihatan pasien normal, sehingga pasien
terhindar dari resiko jatuh.

D. Evaluasi
Setelah dilakukan implementasi 2x24 jam pasien belum mampu menggerakkan tangan
dan kaki kanannya, pasien belum mampu berkomunikasi secara verbal dengan jelas dan
defisi perawatan diri belum mampu dilakukan secara mandiri melainkan harus dengan
bantuan keluarga.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari teori dan kasus dapat disimpulkan Stroke adalah gangguan peredaran darah
otak yang menyebabkan deficit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau
hemoragi sirkulasi saraf otak, ditandai dengan Tn A tidak pada menggerakkan tangan
dan kaki kanannya, sulit untuk berbicara dan keluarga pasien mengatakan kesulitan
untuk membersihkan badannya sendiri tanpa bantuan keluarga.

B. Saran
Diharapkan agar keluarga lebih aktif dalam proses penyembuhan pasien seperti:
1. Membantu pasien dalam melakukan ROM yang telah diajarkan perawat di RS.
2. Membantu pasien dalam berkomuikasi dengan cara melatih dan mengajak pasien
untuk berbicara
3. Membantu pasien dalam membersihkan tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai