Telah diterima dan disetujui untuk diseminarkan dalam seminar KMB I Prodi D-IV
Keperawatan.
Menyetujui
Pembimbing
NIP: 197308231996032001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian ..........................................................................................................................................
3. Patofiologi.........................................................................................................................................
4. Etiologi..............................................................................................................................................
6. Pemeriksaan Diagnostik..................................................................................................................
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian...........................................................................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan.......................................................................................................................
3. Intervensi Keperawatan.....................................................................................................................
A. Pengkajian.......................................................................................................................................
B. Analisa Data....................................................................................................................................
C. Prioritas Masalah............................................................................................................................
D. Intervensi Keperawatan..................................................................................................................
E. Catatan Perkembangan..................................................................................................................
A. Pengkajian.......................................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan...................................................................................................................
C. Intervensi Keperawatan..................................................................................................................
D. Implementasi....................................................................................................................................
E. Evaluasi.............................................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 43 Tahun
Status Kawin : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : JL. Sumatera, Kel.Damai, Kec.Binjai Utama
Tanggal Masuk RS : 27 Februari 2019, Jam 16.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 28 Februari 2019, Jam 15.00 WIB
No.REG : 187657
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. S
Hubungan : Adik Ipar
Pekerjaan : PNS
Alamat : JL.S.Hatta, km.17,8
V. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan :
: Pria : Meninggal
: Wanita : Serumah
: Pasien : Cerai
B. Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,2°C
Tekanan darah : 150/100 mmhg
TB/BB : 172/80
Nadi : 100 x/i
RR : 20 x/i
1. Mata
Bentuk : Simetris,lengkap
Palpebra : Normal
Pupil : Isokor
Konjungtiva : Sedikit pucat
2. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum : Simetris
b. Lubang hidung : Tidak ada masalah
c. Cuping hidung : Pernapasan cuping (-)
3. Telinga
a. Bentuk telinga : Simetris
b. Ukuran telinga : Normal
c. Lubang telinga : Tidak ada masalah
d. Ketajaman Pendengaran : Baik
4. Mulut dan Faring
a. Keadaan bibir : Sedikit lembab
b. Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada masalah
c. Keadaan lidah : Normal
d. Orofaring : Normal
5. Leher
a. Posisi trachea : Simetris
b. Thyroid : Tidak ada pembesaran
c. Suara : Tidak jelas
d. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
e. Vena jugularis : Teraba,kuat
f. Denyut nadi karotis : Teraba,teratur
6. Pemeriksaan Integumen
a. Kebersihan : Bersih
b.Kehangatan : Normal
c. Warna : Sawo matang
d.Turgor : Kembali >3 detik
e. Kelembaban : Sedikit lembab
f. Kelainan pada kulit : Tidak ada
7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
a. Ukuran dan bentuk : Simetris
b. Warna dan aerola : Normal
c. Kelainan payudara dan putting : Tidak ada
8. Pemeriksaan Thorax Dada
1. Inspeksi Thorax
a. Bentuk thorax : Normal
b. Pernapasan : Sesak
Frekuensi : 20x/i
Irama : Bebas
c. Tanda kesulitan bernapas : Tidak ada
2. Pernapasan Paru
a. Palpasi getaran suara : Vocal fremitus kiri lebih kuat
b. Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
c. Auskultasi : Suara nafas sedikit ronchi
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : Iktus cordis teraba di intercostal V linea midclavicula
sinitsra, kuat angkat
c. Perkusi : Dalam batas normal. Tidak ada pembesaran jantung
d. Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
- Bunyi jantung I : Normal
- Bunyi jantung II : Normal
- Bunyi jantung tambahan : -
- Murmur :-
- Frekuensi :-
9. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk abdomen : Simetris
b. Benjolan masa : Tidak ada
c. Bayangan pembuluh darah :-
2. Auskultasi
Peristaltic usus : Normal
3. Palpasi
a. Tanda nyeri tekan : Tidak ada
b. Benjolan masa : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada
d. Tanda acites : Tidak ada
e. Lien : Tidak ada
f. Titik MC Burney :-
4. Perkusi
a. Suara abdomen : Normal
b. Pemeriksaan acites :-
10. Pemeriksaan Genitalia
1. Genitalia
a. Rambut pubis :-
b. Lubang uretra :-
c. Kelainan genitalia :-
2. Anus perineum :-
11. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran (GCS) : Compos mentis
2. Meningeal sign :-
3. Status mental
a. Kondisi emosi : Normal
b. Orientasi : Baik
c. Proses berfikir : Tidak normal
d. Motivasi : Baik
e. Persepsi : Positif
f. Bahasa : Kurang jelas
4. Nervus Cranialis
a. N.I (Olfaktorius)
Fungsi : Saraf sensorik, untuk penciuman
Cara Pemeriksaan : Pasien memejamkan mata, disuruh membedakan
bau yang dirasakan( kopi, teh, dll)
Hasil Pemriksaan : Pasien dapat memejamkan mata dan dapat
membedakan bau yang dirasakan
b. N.II (Optikus)
Fungsi : Saraf sensorik, untuk penglihatan
Cara Pemeriksaan : Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat melakukan snelend card dengan baik
c. N.III ( Okulomotorius)
Fungsi : Saraf motoric untuk mengangkat kelopak mata
keatas, kontriksi pupil, dan sebagian gerakan ekstraokuler.
Cara Pemeriksaan : Tes putaran bola mata, menggerakkan konjungtiva,
reflex pupil dan inspeksi kelopak mata.
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat memutar bola mata, menggerakkan
konjungtiva, reflex pupil baik dan inspeksi kelopak mata baik
d. N.IV ( Troklearis)
Fungsi : Saraf motoric, gerakan mata kebawah dan kedalam
Cara Pemeriksaan : Tes putaran bola mata, menggerakkan konjungtiva,
reflex pupil dan inspeksi kelopak mata.
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat memutar bola mata, menggerakkan
konjungtiva, reflex pupil baik dan inspeksi kelopak mata baik
e. N.V (Trigeminus)
Fungsi : Saraf motoric, gerakan mengunya, sensasi wajah,
lidah dan gigi, reflex kornea dan reflex kedip
Cara Pemeriksaan : Menggerakkan rahang kesemua sisi, pasien
memejamkan mata, sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi, menyentuh
permukaan kornea dengan kapas
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat menggerakan rahang kesemua sisi,
pasien dapat memejamkan mata, sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi
dan dapat menyentuh permukaan kornea dengan kapas.
f. N.VI (Abducens)
Fungsi : Saraf motoric, deviasi mata ke lateral
Cara Pemeriksaan : Tes putaran bola mata, menggerakkan konjungtiva,
reflex pupil dan inspeksi kelopak mata.
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat memutar bola mata, menggerakkan
konjungtiva, reflex pupil baik dan inspeksi kelopak mata baik
g. N.VII (Facialis)
Fungsi : Saraf motoric, untuk ekspresi wajah
Cara pemeriksaan : Senyum, bersiul, mengangkat alis mata, menutup
kelopak mata dengan tahanan dan menjulurkan lidah untuk membedakkan
gula dan garam
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak dapat senyum, bersiul,
mengangkat alis mata, menutup kelopak mata dengan tahanan dan
menjulurkan lidah untuk membedakkan gula dan garam
h. N.VIII (Auditorius)
Fungsi : Saraf sensorik untuk pendengaran dan
keseimbangan
Cara Pemeriksaan : Test webber dan rinne
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat melakukan test webber dan rinne
i. N.IX (Glosoparingeus)
Fungsi : Saraf sensorik dan motoric, untu sensasi rasa
Cara Pemeriksaan : Membedakkan rasa asin dan asam
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak dapat membedakkan
rasa asin dan asam
j. N. X (Vagus)
Fungsi : Saraf sensorik dan motoric reflex muntah dan
menelan
Cara Pemeriksaan : Menyentuh faring posterior, pasien menelan
saliva, disuruh mengucap ahh…
Hasil Pemeriksaan : Pasien dapat Menyentuh faring posterior, pasien
menelan saliva, disuruh mengucap ahh…
k. N. XI(Asesoris)
Fungsi : Saraf motoric, untuk mengerakkan bahu
Cara Pemeriksaan : Suruh pasien untuk menggerakkan bahu dan
lakukan tahanan sambil pasien melawan tahanan tersebut.
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak dapat menggerakkan
bahu dan lakukan tahanan sambil pasien melawan tahanan tersebut.
l. N. XII(Hipoglosus)
Fungsi : Saraf motoric, untuk menggerakkan lidah
Cara Pemeriksaan : Pasien disuruh menjulurkan lidah dan
menggerakkan dari sisi ke sisi.
Hasil Pemeriksaan : Tidak normal, pasien tidak menjulurkan lidah dan
menggerakkan dari sisi ke sisi.
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan : Sulit
b. Tes jari hidung :-
c. Pronasi-supinasi : -
d. Kekuatan Otot
11121 44444
11111 44444
6. Fungsi Sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan :-
b. Tes tajam tumpul :-
c. Tes panas dingin :-
d. Tes getaran :-
e. Streognosis tes :-
f. Membedakan titik :-
g. Toponosis tes :-
7. Reflek
a. Reflek bisep : Kontraksi otot bisep, sedikit supinasi lengan
bawah
b. Reflek trisep : Ada kontraksi
c. Reflek branchioradialis : Ada kontraksi
d. Reflek patellar : Ada kontraksi
e. Reflek tendon achiles : Ada gerakan
f. Reflek plantar :-
3. CT Scan
Hasil: Suspeck infark subakut di lobus temporoparietalis kanan
Infark lokuner di region insula kanan
- Hasil pemeriksaan:
- N.VII (Facialis)
Fungsi : Saraf motoric, untuk
ekspresi wajah
Cara pemeriksaan :Senyum,
bersiul, mengangkat alis mata, menutup
kelopak mata dengan tahanan dan
menjulurkan lidah untuk membedakkan
gula dan garam
Hasil Pemeriksaan: Pasien tidak dapat
senyum, bersiul, mengangkat alis mata,
menutup kelopak mata dengan tahanan
dan menjulurkan lidah untuk
membedakkan gula dan garam
N.IX (Glosoparingeus)
Fungsi : Saraf sensorik dan
motoric, untu sensasi rasa
Cara Pemeriksaan : Membedakkan rasa
asin dan asam
Hasil Pemeriksaan : Pasien tidak dapat
membedakkan rasa asin dan asam.
N. XI(Asesoris)
Fungsi : Saraf motoric, untuk
mengerakkan bahu
Cara Pemeriksaan : Suruh pasien
untuk menggerakkan bahu dan lakukan
tahanan sambil pasien melawan
tahanan tersebut.
Hasil Pemeriksaan: Pasien tidak dapat
menggerakkan bahu dan lakukan
tahanan sambil pasien melawan
tahanan tersebut.
N. XII(Hipoglosus)
Fungsi : Saraf motoric, untuk
menggerakkan lidah
Cara Pemeriksaan : Pasien disuruh
menjulurkan lidah dan menggerakkan
dari sisi ke sisi.
Hasil Pemeriksaan: Pasien tidak
menjulurkan lidah dan menggerakkan
dari sisi ke sisi.
Kurang pengetahuan
C. Prioritas Masalah
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan fungsi otot facial/oral
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gejala sisa stroke
D. Intervensi Keperawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
2/3/2019 3 06.003. - Tempat handuk, sabun, deodorant, alat S : - Keluarga pasien mengatakan
WIB pencukur dan aksesoris lainnya yang pasien kesulitan untuk
dibutuhkan di samping tempat tidur membersihkan badannya sendiri
R/ : pasien belum mampu merawat diri
tanpa bantuan keluarga.
06.15 secara mandiri O:
- Pasien tampak baud dan tidak
WIB
- Memberikan bantuan pada pasien
rapi
hingga pasien sepenuhnya mandiri A: Masalah defisit perawatan diri
belum teratasi
R/ : pasien mau untuk dibantu agar bisa
P : Lanjutkan Intervensi :
mandiri 1.Libatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan diri pasien
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian sirkulasi pada teori, ada didapatkan suatu perbedaan dengan pengkajian
sirkulasi pada kasus. Dimana, dalam pengkajian sirkulasi pada teori timbul gejala seperti :
penyakit jantung, polisitemia, riwayat hipotensi poistural dengan tanda seperti : hipertensi
arterial sehubungan dengan adanya embolisme/ malformasi vaskuler, frekuensi nadi
bervariasi, dan disritmia. Sedangkan, pengkajian sirkulasi pada kasus, tidak didapatkan
pasien mengalami tanda dan gejala seperti yang ada pada teori tersebut. Dan pengkajian
sirkulasi pada pasien tidak mengalami masalah (dalam batas normal).
Pengkajian makanan/cairan pada teori, ada didapatkan suatu perbedaan dengan
pengkajian makanan/cairan pada kasus. Dimana, dalam pengkajian makanan/cairan pada
teori timbul gejala seperti : nafsu makan hilang, mual muntah selama fase akut, kehilangan
sensasi lidah dan tenggorokan dengan tanda: kesulitan menelan. Sedangkan, pengkajian
makanan/cairan pada kasus, tidak didapatkan pasien mengalami tanda dan gejala seperti yang
ada pada teori tersebut. Pasien tidak mengalami mual muntah, nafsu makan menurun,
kehilangan sensasi lidah dan tenggorokan, dan bahkan tidak mengalami gangguan menelan.
Pengkajian makanan/cairan pada pasien tidak mengalami masalah (dalam batas normal).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan dalam teori: gangguan menelan b.d penurunan fungsi nervus
vagus atau hilangnya refluks muntah, tidak ada di diagnosa kasus, karena pasien tidak
mengalami masalah dalam gangguan menelan dan fungsi nervus vagus normal.
2. Diagnosa keperawatan dalam teori : kerusakan integritas kulit b.d
hemiparesis/hemiplagia, penurunan mobilitas, tidak ada di diagnosa kasus, karena pasien
masih mampu untuk memiringkan badan ke kiri dan ke kanan serta pasien mampu untuk
duduk diatas tempat tidur, sehingga pasien terhindar dari kerusakan integritas kulit.
3. Diagnosa keperawatan dalam teori : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d ketidakmampuan untuk mencerna makanan, penurunan fungsi nervus
hipoglosus, tidak ada di diagnosa kasus, karena pasien mampu mencerna makanan, fungsi
nervus hipoglosus normal, dan pasien tidak memiliki masalah dalam pemenuhan nutrisi.
4. Diagnosa keperawatan dalam teori: nyeri akut b.d agen cidera fisik, tidak ada di diagnosa
kasus, karena pasien tidak merasakan adanya nyeri pada bagian tubuhnya.
5. Diagnosa keperawatan dalam teori : resiko jatuh b.d perubahan ketajaman penglihatan,
tidak ada di diagnosa kasus, karena fungsi ketajaman penglihatan pasien normal,
sehingga pasien terhindar dari resiko jatuh.
C. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi dalam teori: gangguan menelan b.d penurunan fungsi nervus vagus atau
hilangnya refluks muntah, tidak ada di intervensi kasus, karena pasien tidak mengalami
masalah dalam gangguan menelan dan fungsi nervus vagus normal.
2. Intervensi dalam teori : kerusakan integritas kulit b.d hemiparesis/hemiplagia, penurunan
mobilitas, tidak ada di intervensi kasus, karena pasien masih mampu untuk
memiringkan badan ke kiri dan ke kanan serta pasien mampu untuk duduk diatas tempat
tidur, sehingga pasien terhindar dari kerusakan integritas kulit.
3. Intervensi dalam teori : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan untuk mencerna makanan, penurunan fungsi nervus hipoglosus, tidak
ada di intervensi kasus, karena pasien mampu mencerna makanan, fungsi nervus
hipoglosus normal, dan pasien tidak memiliki masalah dalam pemenuhan nutrisi.
4. Intervensi dalam teori: nyeri akut b.d agen cidera fisik, tidak ada di intervensi kasus,
karena pasien tidak merasakan adanya nyeri pada bagian tubuhnya.
5. Intervensi dalam teori : resiko jatuh b.d perubahan ketajaman penglihatan, tidak ada di
intervensi kasus, karena fungsi ketajaman penglihatan pasien normal, sehingga pasien
terhindar dari resiko jatuh.
D. Evaluasi
Setelah dilakukan implementasi 2x24 jam pasien belum mampu menggerakkan tangan
dan kaki kanannya, pasien belum mampu berkomunikasi secara verbal dengan jelas dan
defisi perawatan diri belum mampu dilakukan secara mandiri melainkan harus dengan
bantuan keluarga.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari teori dan kasus dapat disimpulkan Stroke adalah gangguan peredaran darah
otak yang menyebabkan deficit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau
hemoragi sirkulasi saraf otak, ditandai dengan Tn A tidak pada menggerakkan tangan
dan kaki kanannya, sulit untuk berbicara dan keluarga pasien mengatakan kesulitan
untuk membersihkan badannya sendiri tanpa bantuan keluarga.
B. Saran
Diharapkan agar keluarga lebih aktif dalam proses penyembuhan pasien seperti:
1. Membantu pasien dalam melakukan ROM yang telah diajarkan perawat di RS.
2. Membantu pasien dalam berkomuikasi dengan cara melatih dan mengajak pasien
untuk berbicara
3. Membantu pasien dalam membersihkan tubuhnya.