Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kuantitatif melalui penelitian survey. Metode deskriptif

adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu

set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang.

Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek

sebagai bahan ilmu yang bersangkutan. Nasir dalam Firman Somantri (2010:48).

Pengertian metode menurut Rosdy Ruslan dalam Firman Somantri (2010:49)

adalah :

Merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja


(sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

Pengertian Penelitian Survey menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 236)

adalah :

Informasi yang peroleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan dari


seluruh populasi, dapat pula hanya sebagian dari populasi. Survey yang
dilakukan kepada semua populasi dinamakan “penelitian sensus”
sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan kepada sebagian dari
populasi disebut “survey sampel.

Pengertian penelitian survey menurut kerlinger dalam Firman Somantri

(2010 : 43) yaitu :

58
59

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar


maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian – kejadian
relatif, distribusi hubungan – hubungan antar variabel, sosiologis maupun
psikologis.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta –

fakta, sifat – sifat antar fenomena yang diselidiki.

B. Sumber Data Penelitian

Didalam suatu penelitian harus ditentukan dari mana sumber data tersebut

diambil dan selanjutnya data tersebut diolah menjadi hasil penelitian. Adapun

sumber data dalam penelitian ini, yaitu :

1. Populasi

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu

harus ditentukan populasi yang dapat dijadikan sumber data untuk keperluan

penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai – nilai, dokumen

dan peristiwa yang dijadikan objek penelitiaalam penelitian ini. Menurut

Surakhmad dalam Firman Somantri (2010:47): “Populasi adalah sekelompok

subyek penyelidikan baik manusia, gejala – gejala, nilai – nilai, benda – benda

ataupun peristiwa – peristiwa yang ada hubungannya dengan suatu penyelidikan”.

Adapun populasi dalam penelitian ini seperti yang telah diuraikan

sebelumnya adalah seluruh siswa – siswi kelas XI (sebelas) SMK PGRI 3 Cimahi

yang berjumlah 78 orang.


60

2. Sampel

Sampel Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005 : 91). Sampel yang di gunakan adalah sampel

bertujuan atau Sampel proposi atau propotional sampel.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) “Tehnik pengambilan sampel

proporsi atau sampel imbangan ini dalakukan untuk menyempurnakan

penggunaan teknik sampel berstrata atau sapel wilayah. Oleh karena itu peneliti

mengambil atau menggunakan Sampel proposi atau propotional sampel. Adapun

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 156 orang

dengan sampel tiap kelas sebagai berikut:

Tabel 3.1
Proposi sampel

No Kelas Proposi tiap kelas Hasil

1 XI Elektro 40 8
𝑋30
156
2 XI Otomotif 30 8
𝑋30
156
3 XI Teknik Pendingin 38 7
𝑋30
156
4 XI Listrik 38 7
𝑋30
156
Jumlah 30

Dengam menggunakan rumus 𝑎⁄∑ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑋 ∑ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Keterangan :

𝑎 : jumlah tiap kelas

∑ ∶ kelas : jumlah keseluruhan siswa kelas XI


61

∑ ∶ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 : jumlah siswa yang akan di teliti.

C. Variabel dan Desain Penelitian

Variabel. Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variable, yakni

Kreativitas Guru sebagai variable bebas (X), sedangkan Hasil Belajar Siswa

sebagai variable terikat (Y).

Desain. Artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat

berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud. Rancangan

penelitian sebagi usaha merencanakan kemungkinan – kemungkinan tertentu

secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam

hubungan dengan unsur masing – masing Firman Somantri ( 2010:49 ).

Untuk penelitian dengan metode deskriptif maka teknik penelitian yang

dipilih adala survey yaitu mencari dari dekat gejala penyelidikan untuk

mengumpulkan informasi tentang orang dalam jumlah yang besar, yaitu dengan

cara menjawab dafrtar isian sejumlah kecil dari populasi. Adapun mengenai

kualitas dari desain penelitian ini sangat tergantung beberapa hal, yaitu :

1. Jumlah orang yang dijadikan sampel.

2. Tarap kegunaan sampel yang representatif, artinya dapat mewakili kelompok

yang diteliti.

3. Kepercayaan informasi yang diperoleh sampel itu.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka selanjutnya penulis mencoba untuk

menyusun penelitian yang sistematis dan sesuai dengan prosedur penulis

gambarkan dalam desain penelitian sebagai berikut :


62

xy
X0 Y0

Gambar 3.1 Desain Penelitian.

Keterangan :

X0 : Kreativitas Guru

Y0 : Motivasi Belajar Siswa

D. Alur Penelitian

Didalam alur penelitian diuraikan bagaimana semua langkah penelitian

dirangkai menjadi suatu prosedur penelitian yang utuh, dimulai dari perencanaan

atau persiapan tindakan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan penelitian.

Beberapa hal perlu direncanakan secara baik, antara lain adalah sebagai berikut :

Mencari permasalahan yang terjadi di lapangan

Penelusuran beragam data empirik dan teoritik


sebagai landasan berpikir

Perumusan hipotesis

Menentukan metode yang akan digunakan dalam


penelitian, yang berkenaan dengan Sampel,
Populasi, Instrumen, Desain Penelitian, dan
Prosedur Penelitian
63

Analasis dan Interpretasi Data

Penarikan kesimpulan, implikasi dan Saran


berdasarkan Hasil Penelitian

Sumber : Sutresna 2009 disadur dari LR Gay Educational Reasearch;


competencies for analysis and application; Prentice Hall Inc., pp
Gambar 3.2 alur penelitian

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data mengenai variabel yang akan di teliti, dalam

penelitian ini digunakan instrumren berbentuk angket. Angket digunakan untuk

menghimpun data mengenai kreativitas guru dan hasil belajar siswa didalam

proses pembelajaran pendidikan jasmani. Kreativitas guru adalah variabel bebas

( X ) dan Motivasi belajar siswa adalah variabel terikat ( Y ). Kedua variabel

tersebut di ukur menggunakan angket Skala Likert.

Skala Likert adalah suatu sekala untuk menilai sikap seseorng terhadap

suatu topik. Cara memberikan nilai terhadap suatu pernyataan dari suatu topik,

dilakukan dengan menyatakan sikapnya itu kedalam lima alternatif pilihan

jawaban yaitu : (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak pendapat, (4) tidak setuju,

(5) sangat tidak setuju.


64

Skala Likert disusun dari sejumlah pernyataan – pernyataan tentang suatu

obyek, sebagai dari pernyataan itu mengekspresikan sikap menyenangkan dan

sebagian lagi pernyataan – pernyataan itu tidak menyenangkan.

Pemberian skala skor pada setiap katagori pernyataan tes, dilakukan

dengan peberian bobot, terhadap lima alternatif pilihan jawaban itu. Pemberian

skor tersebut adalah sebagai berikut :

a) Untuk pernyataan yang positif, pemberian bobot pada setiap alternatif jawaban

itu : 5, 4, 3, 2, 1. Jadi untuk alternatif pilihan sangat setuju diberi skor 5,

setuju diberi skor 4, tidak pendapat diberi sekor 3, tidak setuju diberi skor 2,

dan sangat tidak setuju di beri skor 1.

b) Untuk pernyataan yang negatif, pemberian bobot skor pada setiap alternatif

pilihan jawaban, dengan urutan yaitu : 1, 2, 3, 4, 5 untuk alternatif pilihan

jawaban sangat setujudi beri skor 1, setuju diberi skor 2, tiada pendapat di beri

skor 3, tidak setuju di beri skor 4 dan sangat tidak setuju diberi skor 5.

F. Pengembangan Alat Ukur

1. Instrumen Variabel Kereativitas Guru ( X )

a. Definisi Konseptual

Kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan untuk menghasilkan

suatu yang baru dalam bentuk gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk

gagasan yang baru untuk mencapai suatu titik pertemuan yang khas antara

inteligensi, gaya, kognitif, dan kepribadian yang memahami apa yang

melatarbelakangi individu yang kreatif.


65

b. Definisi Operasional

Kreativitas guru adalah sebuah proses atau kemampuan guru untuk

menghasilkan suatu yang baru dalam proses pembelajaran di sekolah baik itu

dalam gagasan atau suatu objek dalam suatu gagasan yang baru untuk mencapai

suatu titik pertemuan yang khas antara gaya, kognitif, dan kepribadian yang

memahami apa yang melatar belakangi individu suatu guru yang kreatif.

c. Kisi – kisi instrumen

Dari definisi konseptual yang telah diuraikan di atas, maka indikator yang

diukur dalam variabel ini adalah kreativitas guru yang indikatornya meliputi: Cara

guru dalam merencanakan proses Belajar Mengajar, dan cara guru dalam

mengadakan evaluasi. Dari indikator tersebut dikembangkan menjadi butir

instrumen.

Tebel 3.2
kisi – kisi instrumen kreativitas guru

Indikator Sub indikator


- cara guru merencanakan proses
belajar mengajar.
Kreativitas - cara guru dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar.
- cara guru dalam mengadakan
evaluasi.

d. Instrumen Variabel Motivasi Belajar Siswa ( Y )

1) Definisi Konseptual

Motivasi Belajar siswa adalah merupakan syarat mutlak dalam belajar.

seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan

berhasil dengan maksimal.


66

2) Definisi Operasional

Motivasi Belajar siswa adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri

maupun dari lingkungan sekitar yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan

terjadinya persitansi kegiatan – kegiatan suka rela yang diarahkan kearah tujuan

tertentu didalam proses pembelajaran.

3) Kisi – kisi instrumen

Dari definisi konseptual yang telah diuraikan diatas, maka indikator yang

diukur dalam variabel ini adalah Motivasi Belajar siswa yang bersumber dari

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, yang indikatornya meliputi: kesadaran,

kebutuhan, harapan, pujian, hukuman, dan aturan

Tabel 3.3
Kisi – Kisi Instrumen Motivasi belajar

Indikator Sub indikator


- Kesadaran
- Kebutuhan
- Harapan
Motivasi - Pujian
- Hukuman
- Aturan

e. Uji instrumen Variabel X dan Y.

Sebelum angket diberikan kepada responden, maka terlebih dahulu harus

di uji validitas dan reliabilitas nya. Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang

memiliki validitas rendah Suharsimi (Arikunto, 2010:146). Uji validitas

dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di susun benar –
67

benar mengukur apa yang perlu di ukur. Dengan kata lain apakah test tersebut

menjalankan ukurannya dengan memberikan hasil yang sesuai dengan

maksud test tersebut, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang

dapat dipercaya.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena

instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang

reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Data dalam suatu

penelitian mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan

penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentukan

hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan kualitas

hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya

instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas

pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software

komputer program Excel 2007 for windows.

Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Untuk mengukur sesuatu memerlukan alat yang baik, alat ukur yang

dipergunakan harus memenuhi kriteria tingkat validitas dan reliabilitas yang

bermakna, maka harus diadakan uji coba sebelumnya, sejalan dengan itu

Suharsimi Arikunto (2010:177) mengemukakan sebagai berikut :

Uji coba angket dapat dilakukan dengan jalan menyebarkan kepada


sejumlah responden, ia dapat digolongkan ke dalam kategori calon
68

responden, ia tidak hanya yang bersangkutan tetapi ia juga diminta


komentar atau tanggapanya, baik mengisi ataupun bahasa/redaksi yang
hendak dilacak kejelasan melalui uji coba maksud.

Uji coba dilakukan penulis terhadap objek penelitian yaitu para siswa –

siswi SMK PGRI 3 Cimahi yang tidak menjadi sampel penelitian (siswa non

sampel). Hasil uji coba harus menunjukan tingkat validitas dan reabilitas yang

bermakna, sehingga alat ukur tersebut memenuhi kriteria sebagai alat ukur.

“Uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik analisis

butir (analisis item), yaitu mengkorelasikan skor butir total tiap faktor”

(Arikunto, 2010 : 178). Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas butir

angket adalah:

Arikunto (2006 : 180).

Keterangan rumus yang digunakan :

rxy = Validitas butir tes

x = Skor butir tes

y = Skor total tiap faktor butir tes

x² = Skor per butir tes yang dikuadratkan

y² = Skor total tiap faktor butir tes yang dikuadratkan

xy = Hasil perkalian skor per butir tes dengan skor total tiap faktor

ffffff butir tes

n = Jumlah subjek yang diuji cobakan


69

Berdasarkan hasil perhitungan validitas per butir angket diketahui tingkat

validitas tiap butir angket. Kemudian tiap butir angket tersebut dibandingkan

dengan rtabel. Butir angket dinyatakan valid bila nilai rhitung lebih besar dari rtabel

(rhitung > rtabel) dan butir angket ditolak bila nilai rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung

< rtabel).

b. Uji Reliabilitas

Untuk menguji realibilitas soal, penulis menggunakan teknik Spearman

Brown yaitu teknik belah dua. Teknik belah dua yang ada didalam teknik

Spearman Brown yaitu teknik ganjil genap (Arikunto, 2010 :180).

Untuk menguji reliabilitas maka butir soal yang tidak valid pada pengujian

validitas tidak disertakan. Penulis hanya menggunakan Hasil uji coba mengenai

reliabilitas angket dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1) Penghutungan korelasi antara jumlah skor per butir angket antara butir ganjil

dengan butir genap.

2) Menghitung reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai

berikut :

2 𝑋 rxy
rxy = (Nurhasan & Cholil, 2011 : 334).
1+ rxy
3) Setelah diketahui bahwa hasil penghitungan korelasi antara kelompok atas dan

bawah, kita tinggal memasukan hasil penghitungan kedalam rumus tersebut.

Maka proses penghitungannya adalah :

2 𝑋 rxy
rxy =
1+ rxy
70

4) Menemukan kesimpulan analisis dengan cara mengkonsultasikan koefisien


korelasi dengan tabel klasifikasi koefisien korelasi tes.

Tabel 3.5

Klasifikasi Koefisien Korelasi Tes

r = 0,00 Tidak ada hubungan


r = ± 0,01 – ± 0,20 Rendah
r = ± 0,21 – ± 0,50 Sedang
r = ± 0,51 – ± 0,70 Cukup
r = ± 0,71 – ± 0,90 Tinggi
r = ± 0,90 – ± 1,00 Sempurna
(Nurhasan & Cholil 2011 : 335)

5) Setelah diketahui hasil penghitungan data analisis reliabilitas seluruh butir,

selanjutnya dimasukan ke dalam rumus :

𝑛−2
t=r√
1− 𝑟 2

keterangan :

t = Uji t

r = Koefisien Korelasi

n = Banyak nya sampel.

𝑛−2
t =r√
1− 𝑟 2

Hasil penghitungan reliabilitas tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel

dengan derajat n-2 dengan tingkat kepercayaan 0,05 uji dua pihak
71

G. Prosedur dan Analisis Pengolahan Data

Mengolah data adalah suatu yang kongkrit untuk membuat data itu

“berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang

terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak

disusun dalam satu organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik niscaya

data itu tetap merupakan bahan – bahan yang “membisu seribu bahasa”,

Surakhmad dalam Firman Somantri ( 2010:52 ). Adapun langkah – langkahnya

sebagai berikut :

1. Mencari skor rata – rata dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛

Nurhasan (20 : 36)

Keterangan :

𝑥̅ = Rata – rata (mean)

∑X = Jumlah seluruh data

n = Jumlah responden (sampel)

2. Mencari simpangan baku dengan rumus :

̅ )𝟐
√∑(𝑿₁ − 𝑿
𝑺=
𝐧−𝟏

(Nurhasan & Cholil 2011 : 328)

Keterangan :

S = simpangan baku

X₁ = skor yang dicapai seseorang

𝑋̅ = nilai rata – rata


72

n = banyaknya jumlah orang

3. Menguji normalitas, dengan menggunakan rumus uji Liliefors dan langkahnya

sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, ..... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... Zn dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

̅
𝑿𝒊−𝒙
Zi =
𝑺

Keterangan :

Zi = Nilai pengamatan yang dicari

Xi = Nilai kuantitatif sampel

X = Rata – rata hitung

S = Simpangan baku

b. Untuk setiap biangan ini menggunakan daftar distribusi normal baku, lalu

hitung peluang F (Zi) dengan ketentuan :

 Bila nilai Zi negatif maka 0,5 – Z tabel

 Bila nilai Zi positif maka 0,5 + Z tabel

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan

Zi jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi) maka :

banyaknya Z1,Z2….Zn yang Zi


S (Z1) =
N

d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga terbesar diantara harga – harga mutlak selisi tersebut , sebutlah

harga terbesar Lo.


73

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan nilai Lo

dengan kritis L untuk taraf nyata 0,05. Kriterianya adalah : Terima hipotesis

jika Lo < Lα = normal – Tolak hipotesis jika Lo > Lα = tidak normal

(Nurhasan et.al, 2011 : 35 – 37).

4. Uji Normalitas data dengan menggunakan uji Liliefors yaitu pendekatan angka

baku dengan pendekatan Z-skor, rumus :

Selanjutnya hitung peluang dari masing-masing nilai Z(Fzi) dan tentukan

proporsi masing-masing nilai Z(Szi). Selisih dari Z(Fzi) – Z(Szi) merupakan

harga mutlak dan beri simbol Lo. Dan selanjutnya bandingkan Nilai Lo tersebut

dengan nilai L tabel untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis, dengan

kriteria : terima Ho jika Lo < Lα (normal) dan tolak Ho jika Lo >Lα (tidak

Normal)

5. Menguji homogenitas dua variansi dengan rumus sebagai berikut :

Variansi Terbesar
F hitung =
Variansi Terkecil
6. Menghitung korelasi antara variabel (X) dan variabel (Y) dengan rumus

korelasi product moment adalah sebagai berikut :

Arikunto (2010 : 56).

Keterangan rumus yang digunakan :

rxy = koefisien korelasi

x = Skor masing – masing item


74

y = Skor total variabel

x² = Skor masing – masing item yang dikuadratkan

y² = Skor total variabel yang dikuadratkan

xy = Hasil perkalian skor per butir tes dengan skor total tiap faktor

butir tes

n = Jumlah responden

Tabel 3.5
Pedoman Koefisian Korelasi Hubungan antar Variabel

Interval Koefisien Tingkat kekuatan Hubungan


Korelasi antar Variabel

0,000 – 0,199 Sangat Lemah


0,200 – 0,499 Lemah
0,500 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2003 : 214)

7. Selanjutnya Uji Kebermaknaan Koefisien Korelasi (r) X dan Y dengan

langkah – langkah sebagai berikut :

1. Tulis Ho dan Hi dalam bentuk kalimat

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X

dengan Y

H₁ : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dengan Y

2. Tulis H₁ dan Ho dalam bentuk statistik

Ho : r = 0

H₁ : r ≠ 0

3. Cari thitung dengan rumus :


75

𝑛−2
t = 𝑟√
1−𝑟²

(Nurhasan, 2011 : 93)

ket :

t = Uji t

r = Koefisien korelasi

n = Banyak nya sampel

4. Tetapkan taraf signifikannya

5. Tentukan kriteria pengujian signifikansi korelasi yaitu :

Jika thitung ≤ ttabel, maka korelasi nya tidak signifikan

Jika thitung ≥ ttabel, maka korelasi nya signifikan

6. Tentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = n-2

7. Bandingkan thitung dengan ttabel

8. Buatlah kesimpulannya.
76

Tabel 3.6

Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Tahun 2016

No JENIS Bulan Februari Maret April Mei


KEGIATAN

Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 TAHAP PENELITIAN
1. Studi Literatur

2. Penyusunan dan
Bimbingan Proposal

3. Seminar Proposal

2 TAHAP PENELITIAN
1. Penyebaran Angket
2. Pengolahan Data

3. Penyusunan &
Bimbingan Draft
Skripsi

3 TAHAP AKHIR Diperkirakan awal bulan juni 2016


1. Ujian Sidang Skripsi

Anda mungkin juga menyukai