METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
sebagai bahan ilmu yang bersangkutan (Nazir, 2010 : 51). Pengertian metode
adalah :
71
72
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat antar fenomena yang diselidiki.
Desain. Artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat
berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan
Hassan Shadily, 1976 : 177). Sedangkan Lincoln dan Guba (1985 : 226)
kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan
menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999 : 102) adalah rencana dan struktur
dipilih adala survey yaitu mencari dari dekat gejala penyelidikan untuk
mengumpulkan informasi tentang orang dalam jumlah yang besar, yaitu dengan
cara menjawab dafrtar isian sejumlah kecil dari populasi. Adapun mengenai
kualitas dari desain penelitian ini sangat tergantung beberapa hal, yaitu :
menyusun suatu langkah – langkah penelitian yang sistematis dan sesuai dengan
sebagai berikut :
xy
X0 Y0
Gambar 3.1
Desain Penelitian.
Keterangan :
X0 : Kepemimpinan guru.
jasmani.
semua langkah penelitian dirangkai menjadi suatu prosedur penelitian yang utuh,
dimulai dari perencanaan atau persiapan tindakan yang dilakukan dalam rangka
pelaksanaan penelitian.
Beberapa hal perlu direncanakan secara baik, antara lain adalah sebagai
berikut :
74
Perumusan hipotesis
Pengambilan data
Gambar 3.2
Langkah – langkah Penelitian.
75
Didalam suatu penelitian harus ditentukan dari mana sumber data tersebut
diambil dan selanjutnya data tersebut diolah menjadi hasil penelitian. Adapun
1. Populasi
harus ditentukan populasi yang dapat dijadikan sumber data untuk keperluan
manusia, gejala – gejala, nilai – nilai, benda – benda ataupun peristiwa – peristiwa
sebelumnya adalah seluruh siswa – siswi kelas X (sepuluh) SMK Negeri 3 Cimahi
2. Sampel.
Sampel Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2005 : 91). Sampel yang di gunakan adalah sampel
penggunaan teknik sampel berstrata atau sapel wilayah. Oleh karena itu peneliti
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 30 orang
Tabel 3.1
Proposi sampel
1 X Tata Busana 1 23 2
𝑋30
311
2 X Tata Busana 2 24 2
𝑋30
311
3 X Tata Busana 3 22 2
𝑋30
311
4 X Jasa Boga 1 37 4
𝑋30
311
5 X Jasa Boga 2 38 4
𝑋30
311
6 X Jasa Boga 3 37 4
𝑋30
311
7 X Jasa Boga 4 36 3
𝑋30
311
8 X Perhotelan 1 30 3
𝑋30
311
9 X Perhotelan 2 30 3
𝑋30
311
10 X Perhotelan 3 33 3
𝑋30
311
Jumlah 30
Keterangan :
C. Instrumen Penelitian
proses pembelajaran penjas adalah variabel bebas (X) dan pembentukan karakter
siswa dalam proses pembelajaran penjas adalah variabel terikat (Y). Kedua
“Skala Likert adalah suatu sekala untuk menilai sikap seseorang terhadap
suatu topik” (Nurhasan & Cholil, 2011 : 349). Cara memberikan nilai terhadap
suatu pernyataan dari suatu topik, dilakukan dengan menyatakan sikapnya itu
kedalam lima alternatif pilihan jawaban yaitu : (1) sangat setuju, (2) setuju, (3)
dengan pemberian bobot, terhadap lima alternatif pilihan jawaban itu. Pemberian
diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu – ragu diberi sekor 3, tidak
alternatif pilihan jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor
2, ragu – ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4 dan sangat tidak
a) Definisi Konseptual
kebutuhan pelajaran, nilai moral, sosial, kesehatan, dan juga cita – cita
mereka, yang menjadi makna pemimpin disini adalah guru, dan anggotanya
b) Definisi Operasional
Tabel 3.2
tentang relasi
insani
4. Kejujuran 7 8
5. Obyektif 9 10
6. Keterampilan 11 12
sosial
7. Dorongan pribadi 13 14
8. Kecakapan 15 16
pimpinanial
9. Keterampilan 17 18
80
berkomunikasi 19 20
10. Kemauan 21 22
mengajar 23 24
3. Kecerdasan 27 28
4. Integritas 29 30
5. Pengetahuan yang
relevan dengan 31 32
pekerjaan 33 34
yang 2. Pendidikan
diharapkan 3. Kerjasama 37 38
kesuksesan inovasi 39 40
kepemimpinan 6. Tegas 41 42
7. Motivasi 43 44
8. Toleransi 45 46
9. Mencintai 47 48
pekerjaan guru
81
berkarakter beradaptasi
dengan perubahan
2. Tidak pernah 53 54
berhenti belajar
4. Mencintai anak 57 58
5. Bersahabat 59 60
menjadi teladan
1) Definisi Konseptual
menonjolkan nilai (benar - salah, baik – buruk) oleh siswa baik secara
2) Definisi Operasional
pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan dan menjadi pembeda dari
tanah air, tanggung jawab, saling menghargai, peduli lingkungan, rasa ingin
Tabel 3.3
Kisi – kisi Instrumen Karakter Siswa
Positif Negatif
menghargai
lingkungan
kebangsaan
prestasi
komunikatif
di uji validitas dan reliabilitas nya. Validitas adalah suatu ukuran yang
84
menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. “Suatu instrumen yang valid atau
dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di susun benar –
benar mengukur apa yang perlu di ukur. Dengan kata lain apakah tes tersebut
maksud tes tersebut, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang
dapat dipercaya.
itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan
karena itu benar tidaknya data sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian
Untuk mengukur sesuatu memerlukan alat yang baik, alat ukur yang
bermakna, maka harus diadakan uji coba sebelumnya, sejalan dengan itu Faisal
Uji coba dilakukan penulis terhadap objek penelitian yaitu para siswa –
siswi SMK Negeri 3 Cimahiyang tidak menjadi sampel penelitian (siswa non
sampel). Hasil uji coba harus menunjukan tingkat validitas dan reabilitas yang
bermakna, sehingga alat ukur tersebut memenuhi kriteria sebagai alat ukur.
butir (analisis item), yaitu mengkorelasikan skor butir total tiap faktor”
xy = Hasil perkalian skor per butir tes dengan skor total tiap faktor
Tabel 3.4
validitas tiap butir angket. Kemudian tiap butir angket tersebut dibandingkan
dengan rtabel. Untuk jumlah soal 60 dengan tingkat kepercayaan 0,05 diketahui
rtabel adalah sebesar 0,245. Butir angket dinyatakan valid bila nilai rhitung lebih
besar dari rtabel (rhitung > rtabel) dan butir angket ditolak bila nilai rhitung lebih kecil
item dinyatakan tidak valid karena lebih kecil dari rtabel. Soal no tersebut
Brown yaitu teknik belah dua. Teknik belah dua yang ada didalam teknik
Untuk menguji reliabilitas maka butir soal yang tidak valid pada pengujian
validitas tidak disertakan. Penulis hanya menggunakan 36 soal, jadi setelah dibagi
dua masing – masing ada 18 soal untuk kelompok ganjil dan 18 soal kelompok
genap.
sebagai berikut :
89
1) Penghutungan korelasi antara jumlah skor per butir angket antara butir ganjil
terlampir).
berikut :
2 𝑋 rxy
rxy =
1+ rxy
3) Setelah diketahui bahwa hasil penghitungan korelasi antara kelompok atas dan
2 𝑋 rxy
rxy =
1+ rxy
2 𝑋 0,886
=
1+0,886
1,772
=
1,886
= 0,939
Tabel 3.5
𝑛−2
t=r√
1− 𝑟 2
keterangan :
t = Uji t
r = Koefisien Korelasi
𝑛−2
t =r√
1− 𝑟 2
91
15−2
= 0,939 √1− 0,939 ²
13
= 0,939 √0,118
= 0,939 √109,909
= 0,939 .10,483
= 9,843
dengan derajat n-2 = 15-2 = 13 dengan tingkat kepercayaan 0,05 untuk uji dua
pihak diperoleh ttabel sebesar 2,160 karena thitung lebih besar dari ttabel
( 9,843 > 2,160 ) maka seluruh butir tes kepemimpinan guru adalah realiabel atau
dapat digunakan.
Tabel 3.6
item yang tidak valid. Soal no tersebut kemudian dihapus dan tidak dipergunakan
oleh penulis.
Pendidikan Jasmani.
Untuk menguji reliabilitas maka butir soal yang tidak valid pada pengujian
validitas tidak disertakan. Penulis hanya menggunakan 50 soal, jadi setelah dibagi
94
dua masing – masing ada 25 soal untuk kelompok ganjil dan 25 soal kelompok
genap.
2 𝑋 rxy
rxy =
1+ rxy
2 𝑋 0,793
=
1+0,793
1,586
=
1,793
= 0,884
Dengan melihat Tabel 3.5 tentang klasifikasi koefisien korelasi tes, Jadi
kesimpulannya adalah bahwa butir – butir soal tes karakter siswa dalam proses
karena koefisien korelasi atau indeks korelasi yang didapat sebesar = 0,884
𝑛−2
t=r√
1− 𝑟 2
15−2
= 0,884√
1− 0,884 ²
95
13
= 0,884√
0,219
= 0,884√59,360
= 0,884 . 7,705
= 6,811
dengan derajat n-2 = 15-2 = 13 dengan tingkat kepercayaan 0,05 untuk uji dua
pihak diperoleh ttabel sebesar 2,160. Karena thitung lebih besar dari ttabel
( 6,811 > 2,160 ) maka seluruh butir tes realibel atau dapat digunakan.
96
Tabel 3.7
Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Tahun 2013
Minggu 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 TAHAP PERSIAPAN
1. Studi Literatur,
Penyusunan dan
Bimbingan Proposal
2. Seminar Proposal
2 TAHAP PENELITIAN
1. Penyebaran Angket
2. Pengolahan Data
3. Penyusunan &
Bimbingan Draft
Skripsi
3 TAHAP AKHIR
1. Ujian Sidang Skripsi
Mengolah data adalah suatu yang kongkrit untuk membuat data itu
“berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang
disusun dalam satu organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik niscaya
97
data itu tetap merupakan bahan – bahan yang “membisu seribu bahasa”,
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
Keterangan :
̅ )𝟐
√∑(𝑿₁ − 𝑿
𝑺=
𝐧−𝟏
Keterangan :
S = simpangan baku
sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2, ..... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... Zn dengan
̅
𝑿𝒊−𝒙
Zi =
𝑺
Keterangan :
S = Simpangan baku
b. Untuk setiap biangan ini menggunakan daftar distribusi normal baku, lalu
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn yang lebih kecil atau sama
e. Ambil harga terbesar diantara harga – harga mutlak selisi tersebut , sebutlah
dengan kritis L untuk taraf nyata 0,05. Kriterianya adalah : Terima hipotesis
4. Menghitung korelasi antara variabel (X) dan variabel (Y) dengan rumus
xy = Hasil perkalian skor per butir tes dengan skor total tiap faktor
butir tes
n = Jumlah responden
Tabel 3.8
Pedoman Koefisian Korelasi Hubungan antar Variabel
dengan Y
Ho : r = 0
H₁ : r ≠ 0
𝑛−2
t = 𝑟√
1−𝑟²
ket :
t = Uji t
r = Koefisien korelasi
8) Buatlah kesimpulannya.