Anda di halaman 1dari 31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian deskriptif kuantitatif melalui penelitian survey. Metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang.

Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek

sebagai bahan ilmu yang bersangkutan (Nazir, 2010 : 51). Pengertian metode

menurut Rosdy Ruslan (2003 : 24) adalah :

Merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja


( sistematis ) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

Pengertian Penelitian Survey menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 236)

adalah :

Informasi yang peroleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan dari


seluruh populasi, dapat pula hanya sebagian dari populasi. Survey yang
dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus sedangkan
jika pengumpulan data hanya dilakukan kepada sebagian dari populasi
disebut survey sampel.

Pengertian penelitian survey menurut Kerlinger dalam Firman Somantri

(2010 : 43) yaitu :

71
72

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar


maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian – kejadian
relatif, distribusi hubungan – hubungan antar variabel, sosiologis maupun
psikologis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat antar fenomena yang diselidiki.

Desain. Artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat

berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan

Hassan Shadily, 1976 : 177). Sedangkan Lincoln dan Guba (1985 : 226)

mendefinisikan rancangan penelitian sebagi usaha merencanakan kemungkinan –

kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan

dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing – masing. Desain penelitian

menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999 : 102) adalah rencana dan struktur

penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti – bukti empiris dalam

menjawab pertanyaan penelitian.

Untuk penelitian dengan metode deskriptif maka teknik penelitian yang

dipilih adala survey yaitu mencari dari dekat gejala penyelidikan untuk

mengumpulkan informasi tentang orang dalam jumlah yang besar, yaitu dengan

cara menjawab dafrtar isian sejumlah kecil dari populasi. Adapun mengenai

kualitas dari desain penelitian ini sangat tergantung beberapa hal, yaitu :

1. Jumlah orang yang dijadikan sampel.

2. Tarap kegunaan sampel yang representatif, artinya dapat mewakili

kelompok yang diteliti.


73

3. Kepercayaan informasi yang diperoleh sampel itu.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka selanjutnya penulis mencoba untuk

menyusun suatu langkah – langkah penelitian yang sistematis dan sesuai dengan

prosedur. Langkah – langkah tersebut penulis gambarkan dalam desain penelitian

sebagai berikut :

xy
X0 Y0

Gambar 3.1
Desain Penelitian.

Keterangan :

X0 : Kepemimpinan guru.

Y0 : Pembentukan karakter siswa dalam proses pembelajaran pendidikan

jasmani.

Prosedur penelitian. Didalam prosedur penelitian diuraikan bagaimana

semua langkah penelitian dirangkai menjadi suatu prosedur penelitian yang utuh,

dimulai dari perencanaan atau persiapan tindakan yang dilakukan dalam rangka

pelaksanaan penelitian.

Beberapa hal perlu direncanakan secara baik, antara lain adalah sebagai

berikut :
74

Mencari permasalahan yang terjadi di lapangan

Penelusuran beragam data empirik dan teoritik


sebagai landasan berpikir

Perumusan hipotesis

Menentukan metode yang akan digunakan dalam


penelitian, yang berkenaan dengan Sampel, Populasi,
Instrumen, Desain Penelitian, dan Prosedur
Penelitian

Pengambilan data

Analasis dan Interpretasi Data

Penarikan kesimpulan, implikasi dan Saran


berdasarkan Hasil Penelitian

Sumber : Sutresna disadur dari LR Gay Educational Reasearch; competencies for

analysis and application; Prentice Hall Inc. 1996, pp. 99-98

Gambar 3.2
Langkah – langkah Penelitian.
75

B. Sumber Data Penelitian

Didalam suatu penelitian harus ditentukan dari mana sumber data tersebut

diambil dan selanjutnya data tersebut diolah menjadi hasil penelitian. Adapun

sumber data dalam penelitian ini, yaitu :

1. Populasi

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu

harus ditentukan populasi yang dapat dijadikan sumber data untuk keperluan

penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai – nilai, dokumen

dan peristiwa yang dijadikan objek penelitiaalam penelitian ini. Menurut

Surakhmad (1990 : 61) : “Populasi adalah sekelompok subyek penyelidikan baik

manusia, gejala – gejala, nilai – nilai, benda – benda ataupun peristiwa – peristiwa

yang ada hubungannya dengan suatu penyelidikan”.

Adapun populasi dalam penelitian ini seperti yang telah diuraikan

sebelumnya adalah seluruh siswa – siswi kelas X (sepuluh) SMK Negeri 3 Cimahi

yang berjumlah 311 orang.

2. Sampel.

Sampel Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005 : 91). Sampel yang di gunakan adalah sampel

bertujuan atau Sampel proposi atau propotional sampel.

Menurut Suharsimi Arikanto (2010:174) “Tehnik pengambilan sampel

proporsi atau sampel imbangan ini dalakukan untuk menyempurnakan

penggunaan teknik sampel berstrata atau sapel wilayah. Oleh karena itu peneliti

mengambil atau menggunakan Sampel proposi atau propotional sampel. Adapun


76

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 30 orang

dengan sampel tiap kelas sebagai berikut:

Tabel 3.1
Proposi sampel

No Kelas Proposi tiap kelas Hasil

1 X Tata Busana 1 23 2
𝑋30
311
2 X Tata Busana 2 24 2
𝑋30
311
3 X Tata Busana 3 22 2
𝑋30
311
4 X Jasa Boga 1 37 4
𝑋30
311
5 X Jasa Boga 2 38 4
𝑋30
311
6 X Jasa Boga 3 37 4
𝑋30
311
7 X Jasa Boga 4 36 3
𝑋30
311
8 X Perhotelan 1 30 3
𝑋30
311
9 X Perhotelan 2 30 3
𝑋30
311
10 X Perhotelan 3 33 3
𝑋30
311
Jumlah 30

Dengam menggunakan rumus 𝑎⁄∑ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑋 ∑ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Keterangan :

𝑎 : jumlah tiap kelas

∑ ∶ kelas : jumlah keseluruhan siswa kelas X

∑ ∶ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 : jumlah siswa yang akan di teliti.


77

C. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data mengenai variabel yang akan di teliti, dalam

penelitian ini digunakan instrumren berbentuk angket. Angket digunakan untuk

menghimpun data mengenai kepemimpinan guru dan karakter siswa didalam

proses pembelajaran pendidikan jasmani. Instrumen kepemimpinan guru didalam

proses pembelajaran penjas adalah variabel bebas (X) dan pembentukan karakter

siswa dalam proses pembelajaran penjas adalah variabel terikat (Y). Kedua

variabel tersebut di ukur menggunakan angket Skala Likert.

“Skala Likert adalah suatu sekala untuk menilai sikap seseorang terhadap

suatu topik” (Nurhasan & Cholil, 2011 : 349). Cara memberikan nilai terhadap

suatu pernyataan dari suatu topik, dilakukan dengan menyatakan sikapnya itu

kedalam lima alternatif pilihan jawaban yaitu : (1) sangat setuju, (2) setuju, (3)

ragu – ragu , (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju.

Skala Likert disusun dari sejumlah pernyataan – pernyataan tentang suatu

obyek, sebagai dari pernyataan itu mengekspresikan sikap menyenangkan dan

sebagian lagi pernyataan – pernyataan itu tidak menyenangkan.

Pemberian skala skor pada setiap katagori pernyataan tes, dilakukan

dengan pemberian bobot, terhadap lima alternatif pilihan jawaban itu. Pemberian

skor tersebut adalah sebagai berikut :

a) Untuk pernyataan yang positif, pemberian bobot pada setiap alternatif

jawaban itu : 5, 4, 3, 2, 1. Jadi untuk alternatif pilihan sangat setuju

diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu – ragu diberi sekor 3, tidak

setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju di beri skor 1.


78

b) Untuk pernyataan yang negatif, pemberian bobot skor pada setiap

alternatif pilihan jawaban, dengan urutan yaitu : 1, 2, 3, 4, 5 untuk

alternatif pilihan jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor

2, ragu – ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4 dan sangat tidak

setuju diberi skor 5.

1. Instrumen Variabel Kepemimpinan Guru (X)

a) Definisi Konseptual

Kepemimpinan merupakan suatu aktivitas yang sangat penting

dalam suatu pendidikan. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang

anggotanya dapat merasakan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi, baik

kebutuhan pelajaran, nilai moral, sosial, kesehatan, dan juga cita – cita

mereka, yang menjadi makna pemimpin disini adalah guru, dan anggotanya

adalah peserta didik.

Jadi Kepemimpinan adalah : Suatu tingkah laku untuk

mempengaruhi, mengontrol emosional orang lain dalam situasi khusus dan

terorganisir untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

b) Definisi Operasional

Kepemimpinan Guru adalah : Suatu tingkah laku seorang guru untuk

mempengaruhi, mengontrol emosional peserta didik dalam situasi proses

kegiatan pembelajaran yang terorganisir untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional yang berkarakter.


79

c) Kisi – kisi instrumen

Dari definisi konseptual diatas maka didapat indikator yang didapat

dari variabel ini adalah diantaranya : Sifat – sifat kepemimpinan yang

unggul, unsur – unsur kepemimpinan, sifat pemimpin yang diharapkan

dapat menentukan kesuksesan kepemimpinan, dan guru yang berkarakter.

Tabel 3.2

Kisi – kisi Instrumen Kepemimpinan Guru

Komponen Sub komponen Indikator No item


Positif Negatif

Kepemimpinan a. Sifat – sifat 1. Kekuatan 1 2

Guru kepemimpinan 2. Stabilitas emosi 3 4

yang unggul 3. Pengetahuan 5 6

tentang relasi

insani

4. Kejujuran 7 8

5. Obyektif 9 10

6. Keterampilan 11 12

sosial

7. Dorongan pribadi 13 14

8. Kecakapan 15 16

pimpinanial

9. Keterampilan 17 18
80

berkomunikasi 19 20

10. Kemauan 21 22

mengajar 23 24

b. Unsur – unsur 1. Keberanian

kepemimpinan 2. Rasa percaya diri 25 26

3. Kecerdasan 27 28

4. Integritas 29 30

5. Pengetahuan yang

relevan dengan 31 32

pekerjaan 33 34

c. Sifat pemimpin 1. Kesehatan jiwa 35 36

yang 2. Pendidikan

diharapkan 3. Kerjasama 37 38

dapat 4. Dapat dipercaya

menentukan 5. Kreatifitas dan

kesuksesan inovasi 39 40

kepemimpinan 6. Tegas 41 42

7. Motivasi 43 44

8. Toleransi 45 46

9. Mencintai 47 48

pekerjaan guru
81

10. Tanggung jawab 49 50

d. Guru yang 1. Luwes dan mudah 51 52

berkarakter beradaptasi

dengan perubahan

2. Tidak pernah 53 54

berhenti belajar

3. Rasa tepat waktu 55 56

4. Mencintai anak 57 58

5. Bersahabat 59 60

dengan anak dan

menjadi teladan

Jumlah soal variabel X 30 30

2. Instrumen Variabel Pembentukan Karakter Siswa (Y)

1) Definisi Konseptual

Karakter siswa adalah Penggambaran tingkah laku dengan

menonjolkan nilai (benar - salah, baik – buruk) oleh siswa baik secara

eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian karena

pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik

kepribadian (personality) maupun karakter siswa berwujud tingkah laku.


82

2) Definisi Operasional

Pembentukan karakter siswa adalah Suatu proses kegiatan positif

yang dilakukan dalam proses pembelajarn di lingkungan sekolah yang dapat

menggambarkan tingkah laku dari setiap individu yang melandasi

pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan dan menjadi pembeda dari

sifat dan watak yang ditunjukan.

3) Kisi – kisi instrumen

Dari definisi konseptual diatas maka indikator yang didapat dari

variabel ini adalah 18 pilar pendidikan karakter bangsa yang dianggap

mewakili dari seluruh karakter siswa yang diharapkan, yakni meliputi :

religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, demokratis, cinta

tanah air, tanggung jawab, saling menghargai, peduli lingkungan, rasa ingin

tahu , semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif,

cinta damai, mandir, gemar membaca.

Tabel 3.3
Kisi – kisi Instrumen Karakter Siswa

Komponen Sub Komponen Indikator No Item

Positif Negatif

Karakter siswa 18 Indikator 1. Religious 1,2 3,4

dalam proses pendidikan 2. Jujur 5,6 7,8

pembelajaran karakter bangsa 3. Toleransi 9,10 11,12

penjas. 4. Disiplin 13,14 15,16

5. Kerja keras 17,18 19,20


83

6. Kreatif 21,22 23,24

7. Demokratis 25,26 27,28

8. Cinta tanah air 29,30 31,32

9. Tanggung jawab 33,34 35,36

10. Saling 37,38 39,40

menghargai

11. Peduli 41,42 43,44

lingkungan

12. Rasa ingin tahu 45,46 47,48

13. Semangat 49,50 51,52

kebangsaan

14. Menghargai 53,54 55,56

prestasi

15. Bersahabat/ 57,58 59,60

komunikatif

16. Cinta damai 61,62 63,64

17. Mandiri 65,66 67,68

18. Gemar membaca 69,70 71,72

Jumlah soal variabel Y 36 36

D. Teknik Pengolahan Data

Sebelum angket diberikan kepada responden, maka terlebih dahulu harus

di uji validitas dan reliabilitas nya. Validitas adalah suatu ukuran yang
84

menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. “Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang

memiliki validitas rendah” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 146). Uji validitas

dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di susun benar –

benar mengukur apa yang perlu di ukur. Dengan kata lain apakah tes tersebut

menjalankan ukurannya dengan memberikan hasil yang sesuai dengan

maksud tes tersebut, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang

dapat dipercaya.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen

itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya. Data dalam suatu penelitian

mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran

variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh

karena itu benar tidaknya data sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen

pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan

penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian

ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program

EXCEL 2007 for windows.

Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :


85

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Angket

Untuk mengukur sesuatu memerlukan alat yang baik, alat ukur yang

dipergunakan harus memenuhi kriteria tingkat validitas dan reliabilitas yang

bermakna, maka harus diadakan uji coba sebelumnya, sejalan dengan itu Faisal

(1982 : 39) mengemukakan sebagai berikut :

Uji coba angket dapat dilakukan dengan jalan menyebarkan kepada


sejumlah responden, ia dapat digolongkan ke dalam kategori calon
responden, ia tidak hanya yang bersangkutan tetapi ia juga diminta
komentar atau tanggapanya, baik mengisi ataupun bahasa/redaksi yang
hendak dilacak kejelasan melalui uji coba maksud.

Uji coba dilakukan penulis terhadap objek penelitian yaitu para siswa –

siswi SMK Negeri 3 Cimahiyang tidak menjadi sampel penelitian (siswa non

sampel). Hasil uji coba harus menunjukan tingkat validitas dan reabilitas yang

bermakna, sehingga alat ukur tersebut memenuhi kriteria sebagai alat ukur.

“Uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik analisis

butir (analisis item), yaitu mengkorelasikan skor butir total tiap faktor”

(Arikunto, 2006 : 178).

Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas butir angket adalah:

Arikunto (2006 : 180).


86

Keterangan rumus yang digunakan :

rxy = Validitas butir tes

x = Skor butir tes

y = Skor total tiap faktor butir tes

x² = Skor per butir tes yang dikuadratkan

y² = Skor total tiap faktor butir tes yang dikuadratkan

xy = Hasil perkalian skor per butir tes dengan skor total tiap faktor

ffffff butir tes

n = Jumlah subjek yang diuji cobakan

a. Uji Validitas Angket Kepemimpinan Guru

Tabel 3.4

Hasil Penghitungan Validitas Butir Angket Kepemimpinan Guru

No Hasil Uji Nilai rtabel Kesimpulan


Soal Validitas 60,α=0,5
1 0,524 0,254 VALID
2 0,448 0,254 VALID
3 0,559 0,254 VALID
4 0,302 0,254 VALID
5 0,182 0,254 TIDAK VALID
6 0,296 0,254 VALID
7 0,200 0,254 TIDAK VALID
8 0,037 0,254 TIDAK VALID
9 0,476 0,254 VALID
10 0,428 0,254 VALID
11 0,059 0,254 TIDAK VALID
12 0,199 0,254 TIDAK VALID
13 0,110 0,254 TIDAK VALID
14 0,111 0,254 TIDAK VALID
15 0,269 0,254 VALID
16 0,021 0,254 TIDAK VALID
87

17 0,501 0,254 VALID


18 0,515 0,254 VALID
19 0,424 0,254 VALID
20 0,549 0,254 VALID
21 0,501 0,254 VALID
22 0,625 0,254 VALID
23 0,322 0,254 VALID
24 0,440 0,254 VALID
25 0,381 0,254 VALID
26 - 0,023 0,254 TIDAK VALID
27 0,252 0,254 TIDAK VALID
28 0,406 0,254 VALID
29 0,248 0,254 TIDAK VALID
30 -0,289 0,254 TIDAK VALID
31 0,403 0,254 VALID
32 0,222 0,254 TIDAK VALID
33 0,511 0,254 VALID
34 0,476 0,254 VALID
35 0,417 0,254 VALID
36 0,713 0,254 VALID
37 0,613 0,254 VALID
38 0,049 0,254 TIDAK VALID
39 0,161 0,254 TIDAK VALID
40 0,282 0,254 VALID
41 0,350 0,254 VALID
42 -0,282 0,254 TIDAK VALID
43 0,111 0,254 TIDAK VALID
44 0,505 0,254 VALID
45 -0,059 0,254 TIDAK VALID
46 0,012 0,254 TIDAK VALID
47 0,282 0,254 VALID
48 0,444 0,254 VALID
49 0,563 0,254 VALID
50 0,413 0,254 VALID
51 0,731 0,254 VALID
52 0,085 0,254 TIDAK VALID
53 0,530 0,254 VALID
54 0,325 0,254 VALID
55 0,145 0,254 TIDAK VALID
88

56 0,106 0,254 TIDAK VALID


57 0,118 0,254 TIDAK VALID
58 0,424 0,254 VALID
59 0,235 0,254 TIDAK VALID
60 0,676 0,254 VALID

Berdasarkan hasil perhitungan validitas per butir angket diketahui tingkat

validitas tiap butir angket. Kemudian tiap butir angket tersebut dibandingkan

dengan rtabel. Untuk jumlah soal 60 dengan tingkat kepercayaan 0,05 diketahui

rtabel adalah sebesar 0,245. Butir angket dinyatakan valid bila nilai rhitung lebih

besar dari rtabel (rhitung > rtabel) dan butir angket ditolak bila nilai rhitung lebih kecil

dari rtabel (rhitung < rtabel).

Berdasarkan hasil penghitungan dari seluruh item angket diketahui ada 24

item dinyatakan tidak valid karena lebih kecil dari rtabel. Soal no tersebut

kemudian dihapus dan tidak dipergunakan oleh penulis.

b. Uji Reliabilitas Angket Kepemimpinan Guru

Untuk menguji realibilitas soal, penulis menggunakan teknik Spearman

Brown yaitu teknik belah dua. Teknik belah dua yang ada didalam teknik

Spearman Brown yaitu teknik ganjil genap (Arikunto 2006 :180).

Untuk menguji reliabilitas maka butir soal yang tidak valid pada pengujian

validitas tidak disertakan. Penulis hanya menggunakan 36 soal, jadi setelah dibagi

dua masing – masing ada 18 soal untuk kelompok ganjil dan 18 soal kelompok

genap.

Hasil uji coba mengenai reliabilitas angket dilakukan dengan langkah

sebagai berikut :
89

1) Penghutungan korelasi antara jumlah skor per butir angket antara butir ganjil

dengan butir genap diperoleh angka sebesar r (½ ½) = 0,886 (penghitungan

terlampir).

2) Menghitung reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai

berikut :

2 𝑋 rxy
rxy =
1+ rxy

(Nurhasan & Cholil, 2011 : 334).

3) Setelah diketahui bahwa hasil penghitungan korelasi antara kelompok atas dan

bawah adalah 0,886 kita tinggal memasukan hasil penghitungan kedalam

rumus tersebut. Maka proses penghitungannya adalah :

2 𝑋 rxy
rxy =
1+ rxy

2 𝑋 0,886
=
1+0,886

1,772
=
1,886

= 0,939

4) Menemukan kesimpulan analisis dengan cara mengkonsultasikan koefisien


korelasi dengan tabel klasifikasi koefisien korelasi tes.
90

Tabel 3.5

Klasifikasi Koefisien Korelasi Tes

r = 0,00 Tidak ada hubungan

r = ± 0,01 – ± 0,20 Rendah

r = ± 0,21 – ± 0,50 Sedang

r = ± 0,51 – ± 0,70 Cukup

r = ± 0,71 – ± 0,90 Tinggi

r = ± 0,90 – ± 1,00 Sempurna

(Nurhasan & Cholil 2011 : 335)

Jadi kesimpulannya adalah bahwa butir – butir soal tes kepemimpinan

guru yang dianalisis memiliki reliabilitas “sempurna” karena koefisien korelasi

atau indeks korelasi yang didapat sebesar = 0,939

5) Setelah diketahui hasil penghitungan data analisis reliabilitas seluruh butir,

selanjutnya dimasukan ke dalam rumus :

𝑛−2
t=r√
1− 𝑟 2

keterangan :

t = Uji t

r = Koefisien Korelasi

n = Banyak nya sampel.

𝑛−2
t =r√
1− 𝑟 2
91

15−2
= 0,939 √1− 0,939 ²

13
= 0,939 √0,118

= 0,939 √109,909

= 0,939 .10,483

= 9,843

Hasil penghitungan reliabilitas tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel

dengan derajat n-2 = 15-2 = 13 dengan tingkat kepercayaan 0,05 untuk uji dua

pihak diperoleh ttabel sebesar 2,160 karena thitung lebih besar dari ttabel

( 9,843 > 2,160 ) maka seluruh butir tes kepemimpinan guru adalah realiabel atau

dapat digunakan.

c. Uji Validitas Angket Karakter Siwa

Tabel 3.6

Hasil Penghitungan Validitas Butir Angket Karakter Siswa dalam Proses


Pembelajaran Pendidikan Jasmani

No Hasil Uji Nilai rtabel Kesimpulan


Soal Validitas 72,α=0,5
1 0,036 0,227 TIDAK VALID
2 -0,275 0,227 TIDAK VALID
3 0,309 0,227 VALID
4 0,305 0,227 VALID
5 0,769 0,227 VALID
6 0,345 0,227 VALID
7 0,449 0,227 VALID
8 0,652 0,227 VALID
92

9 0,607 0,227 VALID


10 0,334 0,227 VALID
11 0,332 0,227 VALID
12 0,092 0,227 TIDAK VALID
13 0,379 0,227 VALID
14 0,541 0,227 VALID
15 0,560 0,227 VALID
16 0,547 0,227 VALID
17 0,336 0,227 VALID
18 0,690 0,227 VALID
19 0,593 0,227 VALID
20 0,278 0,227 VALID
21 0,361 0,227 VALID
22 0,581 0,227 VALID
23 0,055 0,227 TIDAK VALID
24 0,430 0,227 VALID
25 0,171 0,227 TIDAK VALID
26 0,114 0,227 TIDAK VALID
27 0,146 0,227 TIDAK VALID
28 0,089 0,227 TIDAK VALID
29 0,060 0,227 TIDAK VALID
30 0,066 0,227 TIDAK VALID
31 0,412 0,227 VALID
32 0,728 0,227 VALID
33 -0,081 0,227 TIDAK VALID
34 0,404 0,227 VALID
35 0,136 0,227 TIDAK VALID
36 0,047 0,227 TIDAK VALID
37 0,291 0,227 VALID
38 0,180 0,227 TIDAK VALID
39 0,023 0,227 TIDAK VALID
40 0,086 0,227 TIDAK VALID
41 0,095 0,227 TIDAK VALID
42 0,688 0,227 VALID
43 0,216 0,227 TIDAK VALID
44 0,482 0,227 VALID
45 0,655 0,227 VALID
46 0,255 0,227 VALID
47 0,402 0,227 VALID
93

48 0,453 0,227 VALID


49 0,728 0,227 VALID
50 0,532 0,227 VALID
51 0,700 0,227 VALID
52 0,235 0,227 VALID
53 0,709 0,227 VALID
54 0,742 0,227 VALID
55 0,561 0,227 VALID
56 0,423 0,227 VALID
57 0,255 0,227 VALID
58 0,018 0,227 TIDAK VALID
59 0,493 0,227 VALID
60 0,511 0,227 VALID
61 0,445 0,227 VALID
62 0,182 0,227 TIDAK VALID
63 0,341 0,227 VALID
64 0,138 0,227 TIDAK VALID
65 -0,027 0,227 TIDAK VALID
66 0,596 0,227 VALID
67 0,453 0,227 VALID
68 0,422 0,227 VALID
69 0,419 0,227 VALID
70 0,467 0,227 VALID
71 0,491 0,227 VALID
72 0,379 0,227 VALID

Berdasarkan hasil penghitungan dari seluruh item angket diketahui ada 22

item yang tidak valid. Soal no tersebut kemudian dihapus dan tidak dipergunakan

oleh penulis.

d) Uji Reliabilitas Butir Angket Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran

Pendidikan Jasmani.

Untuk menguji reliabilitas maka butir soal yang tidak valid pada pengujian

validitas tidak disertakan. Penulis hanya menggunakan 50 soal, jadi setelah dibagi
94

dua masing – masing ada 25 soal untuk kelompok ganjil dan 25 soal kelompok

genap.

Hasil uji coba mengenai reliabilitas angket dilakukan dengan dengan

menggunakan alat bantu software komputer program EXCEL 2007 for

windows. Adapun hasil yang didapat dari r (½ ½) = 0,793.

Selanjutnya dimasukan ke dalam rumus :

2 𝑋 rxy
rxy =
1+ rxy

2 𝑋 0,793
=
1+0,793

1,586
=
1,793

= 0,884

Dengan melihat Tabel 3.5 tentang klasifikasi koefisien korelasi tes, Jadi

kesimpulannya adalah bahwa butir – butir soal tes karakter siswa dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani yang dianalisis memiliki reliabilitas “tinggi”

karena koefisien korelasi atau indeks korelasi yang didapat sebesar = 0,884

Selanjutnya dimasukan ke dalam rumus :

𝑛−2
t=r√
1− 𝑟 2

15−2
= 0,884√
1− 0,884 ²
95

13
= 0,884√
0,219

= 0,884√59,360

= 0,884 . 7,705

= 6,811

Hasil penghitungan reliabilitas tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel

dengan derajat n-2 = 15-2 = 13 dengan tingkat kepercayaan 0,05 untuk uji dua

pihak diperoleh ttabel sebesar 2,160. Karena thitung lebih besar dari ttabel

( 6,811 > 2,160 ) maka seluruh butir tes realibel atau dapat digunakan.
96

E. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.7
Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Tahun 2013

No JENIS Bulan Maret April Mei Juni Juli


KEGIATAN

Minggu 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1 TAHAP PERSIAPAN
1. Studi Literatur,
Penyusunan dan
Bimbingan Proposal
2. Seminar Proposal
2 TAHAP PENELITIAN
1. Penyebaran Angket
2. Pengolahan Data

3. Penyusunan &
Bimbingan Draft
Skripsi

3 TAHAP AKHIR
1. Ujian Sidang Skripsi

F. Prosedur Pengolahan Data

Mengolah data adalah suatu yang kongkrit untuk membuat data itu

“berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang

terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak

disusun dalam satu organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik niscaya
97

data itu tetap merupakan bahan – bahan yang “membisu seribu bahasa”,

Surakhmad (1992 : 109 – 110). Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :

1. Mencari skor rata – rata dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛

Nurhasan (1997 : 36)

Keterangan :

𝑥̅ = Rata – rata (mean)

∑X = Jumlah seluruh data

n = Jumlah responden (sampel)

2. Mencari simpangan baku dengan rumus :

̅ )𝟐
√∑(𝑿₁ − 𝑿
𝑺=
𝐧−𝟏

(Nurhasan, 2011 : 22)

Keterangan :

S = simpangan baku

X₁ = skor yang dicapai seseorang

𝑋̅ = nilai rata – rata

n = banyaknya jumlah orang

3. Menguji normalitas, dengan menggunakan rumus uji Liliefors dan langkahnya

sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, ..... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... Zn dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :


98

̅
𝑿𝒊−𝒙
Zi =
𝑺

Keterangan :

Zi = Nilai pengamatan yang dicari

Xi = Nilai kuantitatif sampel

X = Rata – rata hitung

S = Simpangan baku

b. Untuk setiap biangan ini menggunakan daftar distribusi normal baku, lalu

hitung peluang F (Zi) dengan ketentuan :

 Bila nilai Zi negatif maka 0,5 – Z tabel

 Bila nilai Zi positif maka 0,5 + Z tabel

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi) maka :

banyaknya Z1,Z2….Zn yang Zi


S (Z1) =
N

d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga terbesar diantara harga – harga mutlak selisi tersebut , sebutlah

harga terbesar Lo.

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan nilai Lo

dengan kritis L untuk taraf nyata 0,05. Kriterianya adalah : Terima hipotesis

jika Lo < Lα = normal – Tolak hipotesis jika Lo > Lα = tidak normal

(Nurhasan et.al, 2011 : 35 – 37).

4. Menghitung korelasi antara variabel (X) dan variabel (Y) dengan rumus

korelasi product moment adalah sebagai berikut :


99

Arikunto (2010 : 56).

Keterangan rumus yang digunakan :

rxy = koefisien korelasi

x = Skor masing – masing item

y = Skor total variabel

x² = Skor masing – masing item yang dikuadratkan

y² = Skor total variabel yang dikuadratkan

xy = Hasil perkalian skor per butir tes dengan skor total tiap faktor

butir tes

n = Jumlah responden

Tabel 3.8
Pedoman Koefisian Korelasi Hubungan antar Variabel

Interval Koefisien Tingkat kekuatan Hubungan


Korelasi antar Variabel

0,000 – 0,199 Sangat Lemah

0,200 – 0,499 Lemah

0,500 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2003 : 214)


100

5. Selanjutnya Uji Kebermaknaan Koefisien Korelasi (r) X dan Y dengan

langkah – langkah sebagai berikut :

1) Tulis Ho dan Hi dalam bentuk kalimat

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X

dengan Y

H₁ : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dengan Y

2) Tulis H₁ dan Ho dalam bentuk statistik

Ho : r = 0

H₁ : r ≠ 0

3) Cari thitung dengan rumus :

𝑛−2
t = 𝑟√
1−𝑟²

(Nurhasan, 2011 : 93)

ket :

t = Uji t

r = Koefisien korelasi

n = Banyak nya sampel

4) Tetapkan taraf signifikannya

5) Tentukan kriteria pengujian signifikansi korelasi yaitu :

Jika thitung ≤ ttabel, maka korelasi nya tidak signifikan

Jika thitung ≥ ttabel, maka korelasi nya signifikan


101

6) Tentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = n-2

7) Bandingkan thitung dengan ttabel

8) Buatlah kesimpulannya.

Anda mungkin juga menyukai