Anda di halaman 1dari 250

109

Lampiran 1

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH


SD NEGERI GEBUGAN 01
Sumber informasidan validasi
NO Pertanyaan Mengacu Pada Indikator data
Ket
Guru Siswa Komite
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
A Standar Isi :
1. Lokasi sekolah terjangkau oleh semua siswa. √ √ √
2. Sekolah menyelenggarakan pembelajaran √ √ √
dengan tatap muka.
3. Sekolah melayani kegiatan pembelajaran yang √ √ √
inkslusif.
4. Dalam kurikulum terdapat jaminan tidak √ √ √
adanya diskriminasi.
5. Adanya pengembangan kurikulum yang √ √ √
relavan dengan keseharian peserta didik.
6. Terdapat model penilaian portofolio siswa √ √ √
laki-laki dan perempuan termasuk siswa
berkebutuhan khusus.
7. Tersedia beragam bahan ajar yang mamanuhi √ √ √
kebutuhan siswa termasuk siswa
berkebutuhan khusus.
8. Penggunaan metode PAIKEM yang tanggap √ √ √
terhadap perubahan kebutuhan dan cara
belajar siswa.

110
9. Tersedia wahana pengembangan komunitas √ √ √
anak sesuai minat dan bakatnya.
10. Lingkungan mendukung anak dan didengar √ √ √
pendapatnya serta ditanggapi dengan baik
selama PBM,saat evaluasi dan evaluasi hasil
belajar.
11. Memfasilitasi siswa untuk mengekspresikan √ √ √
diri melalui seni,musik ,gambar,drama dan
bentuk lain sesuai minat dan bakatnya.
B Standar proses :
1. Pembelajaran dikelas mengggunakan metode √ √ √
PAIKEM.
2. Pembelajaran melibatkan siswa untuk √ √ √
berkreasi,berekspresi,dan partisipasi sesuai
potensi yang dimiliki.
3. Pembelajaran melayani kebutuhan peserta √ √ √
didik secara individu maupun kelompok
dengan pola pengasuhan.
4. Pembelajaraan memberi kesempatan anak √ √ √
untuk memenuhi hak-haknya secara layak.
5. Guru tidak melakukan kekerasan atau √ √ √
ancaman terhadap siswa.
6. Guru memberi rasa aman kepada siswa. √ √ √
7. Guru memberikan contoh perilaku toleransi √ √ √
dan tidak ada diskriminasi.
8. Guru memberikan perlakuan dan kasih √ √ √
sayang yang sama dalam pembelajaran tanpa
membedakan jenis kelamin,status sosial,dan
kondisi fisik siswa.

111
9. Guru membiasakan sikap empati pada √ √ √
anak,minta maaf jika bersalah,dan saling
menghormati kepada teman.
10. Guru tidak memberikan hukuman fisik dan √ √ √
non fisik yang membuat trauma pada siswa.
11. Guru tidak memotong ketika siswa √ √ √
berpendapat.
12. Membiasakan siswa untuk mengangkat √ √ √
tangan ketika mau berbicara.
13. Berbicara dengan sopan. √ √ √
14. Guru dan siswa tidak mentertawakan √ √ √
jawaban anak yang kurang tepat/nyleneh.
15. Membiasakan siswa mendengarkan pendapat √ √ √
teman dan menjawb setelah dipersilahkan.
C Standar Sarana Prasarana :
1. Bangunan :
a. Tersedia 1 ruang kelas untuk setiap √ √ √
rombongan belajar dilengkapi dengan
meja,kursi dan papan tulis yang yang
memenuhi syarat.
b. Tersedia 1 ruang guru yang dilengkapi √ √ √
dengan meja kursi guru,kepala sekolah,dan
tenaga kependidikan.
c. Bangunan mampu meredam getaran dan √ √ √
kebisingan yang mengganggu proses
pembelajaran.
d. Pengkait jendela mudah diakses orang √ √ √
dewasa sesuai ukuran ruang dan ketinggian
anak.

112
e. Jendela pada ruang kelas tidak mudah √ √ √
dipanjat oleh siswa.
f. Obyek dan zona bahaya disekitar sekolah √ √ √
dikenali dan dipahami oleh siswa.
g. Bangunan memenuhi syarat kesehatan √ √ √
sesuai standar sekolah sehat.
h. Bahan bangunan aman bagi kesehatan √ √ √
pengguna bangunan dan tidak
emnimbulkan dampak negatif.
i. Tersedia ruang konsultsi. √ √ √
j. Tersedia ruang terbuka yang hijau. √ √ √
k. Tersedia titik kumpul yang aman jika teradi √ √ √
bencana.
l. Tersedia sumber air dan energi yang √ √ √
aman,sehat dan bersih dalam jumlah yang
memadai.
m. Resiko-resiko yang ditimbulkan pembawa √ √ √
penyakit telah diminimalisir.
n. Sekolah terbebas dari asap rokok,narkoba √ √ √
dan pornografi dan pengaruh buruk bagi
tumbuh kembang siswa.
o. Letak sekolah jauh dari √ √ √
keramaian,terminal,pusat perbelanjaan dan
pusat keramaian lainnya.
p. Tersedia kamar mandi/WC yang terpisah √ √ √
untuk siswa laki-laki dan perempuan yang
aman.bersih dan bersih dengan jumlh yang
rasio 1:40 untuk laki-laki dan 1:25 untuk
perempuan.

113
q. Tersedia kantin kejujuran yang √ √ √
menyediakan menu makanan yang
sehat,halal,dan baik sesuai perundang-
undangan yang berlaku.
r. Tersedia ruang perpustakaan lengkap √ √ √
dengan mebelair dan buku bacaan.
2. Halaman :
a. Tersedia fasilitas bermain yang memenuhi √ √ √
syarat
keselamatan,kesehatan,kenyamanan,dan
keamanan bagi kelangsungan hidup dan
tumbuh kembang siswa termasuk yang
berkebutuhan khusus.
b. Saluran pembuangan di halaman mampu √ √ √
menyerap semua air hujan dengan cepat
dan tidak membahayakan bagi anak-anak
yang melintas.
3. Perabot :
a. Perabot kelas kuat,stabil,aman dan mudah √ √ √
dipindahkan oleh siswa.
b. Desain sesuai kelompok usia dan tinggi √ √ √
badan siswa.
c. Desain meja memiliki penutup pandangan √ √ √
agar siswa perempuan bisa duduk dengan
nyaman.
d. Meja kursi cukup kuat untuk berlindung √ √ √
sementara ketika terjadi bencana
e. Meja dan kursi bersudut tumpul. √ √ √
f. Peletakan meja dan kursi harus √ √ √

114
mempertimbangkan ruang gerak yang
nyaman bagi siswa dalam kondisi darurat.
g. Mengatur tempat duduk yang menjamin √ √ √
kenyamanan anak untuk berinteraksi
dengan teman dan gurunya.
h. Papan tulis ditempatkan pada posisi yang √ √ √
memungkinkan seluruh siswa menjangkau
dan melihat tulisan dengan jelas.
i. Stop kontak tinggi lebih kurang 1,5 √ √ √
meter,tidak terjangkau oleh siswa dan bisa
ditutup.
j. Tiang keras bersudut tumpul. √ √ √
k. Tersedia alat pemadam api ringan atau √ √ √
apar,seperti karung goni,ember,air atau
pasir.
l. Peletakan almari dan hiasan dinding di √ √ √
dalam ruan kelas karus kuat menempel di
dinding agar tidak mudah lepas jika terjadi
goncangan.
m. Hal – hal yang terkait dengan kelistrikan √ √ √
harus tertata rapi,terletak diluar jangkauan
siswa dan mudah diawasi dan dirawat.
n. Tersedia sarana bagi siswa untuk memajang √ √ √
hasil karya masing-masing seperti papan
buletin,sudut khusus yang dirancang
bersama anak perempuan dan laki-laki
termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
o. Tersedia sarana untuk menjaga kebersihan √ √ √
secara teratur.

115
p. Tersedia fasilitas dan perlengkapan untuk √ √ √
menumbuhkan minat,bakat dan
kemampuan anak dibidang
akademik,seni,ketrampilan dan olah raga.
4. Buku dan Sumbar Belajar :
a. Buku-buku tidak mengandung materi yang √ √ √
mendiskriminasikan perempuan dan laki-
laki atai bias gender termasuk anak yang
berkebutuhan khusus.
b. Tidak mengandung unsur-unsur √ √ √
kekerasan,pornografi dan pelecehan.
c. Setiap sekulah menyediakan buku teks yang √ √ √
sudah ditetapkan kelayakannya oleh
pemerintah untuk setiap mata pelajaran
dengan perbandingan 1:1 untuk setiap
siswa termasuk anak yang berkebutuhan
khusus.
d. Setiap sekolah dasar memiliki 100 judul √ √ √
buku pengayaan dan 10 buku referensi
sebagai sumber belajar yang menunjang
gerakan aman,sehat,hijau,inklusi dan
ramah anak dengan dukungan keluarga
dalam rasio yang memadai,menambah
wawasan dan disukai anak-anak.
e. Setiap sekolah menyediakan alat peraga dan √ √ √
bahan ajar dengan rasio yang memadai
untuk setiap rumpun mata pelajaran.
5. Fasilitas dan Perlengkapan Untuk Bermain
/Berolahraga :

116
a. Tersedia fasilitas dan perlengkapan dalam √ √ √
rasio yang memadai dan terjangkau oleh
setiap anak perempuan dan laki-laki
termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus.
b. Tidak mengandung unsur-unsur yang √ √ √
mambahayakan kesehatan dan
keselamatan.
D Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan :
1. Setiap guru menerapkan rencana pembelajaran √ √ √
atau RPP yang peduli anak dan berwawasan
gender serta disusun berdasarkan silabus
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya
termasuk untuk pendidikan khusus.
2. Tersedia guru yang mengikuti pelatihan √ √ √
penerapan sekolah aman,sehat,hijau,inklusi
dan ramah anak dengan dukungan keluarga.
3. Tersedia perlindungan dan bantuan hukum √ √ √
bagi guru dan tenaga kependidikan sebagai
pekerja profesi.
4. Kepala sekolah memberikan dukungan dan √ √ √
melakukan supervisi kelas bagi guru untuk
mengembangkan model-model PAIKEM bagi
anak serta memberikan umpan balik kepada
guru dua kali dalam setiap semester.
5. Semua guru mengembangkan materi dan √ √ √
bahan ajar yang bermutu dan relevan denga
nilai-nilai luhur dan lingkungan yang layak
anak.

117
6. Semua guru mengembangkan suasana belajar √ √ √
dan proses pembelajaran kepada anak
perempuan dan laki-laki termasuk anak
berkebutuhan khusus.
7. Tersedianya guru bimbingan dan konseling √ √ √
yang peduli anak perempuan dan laki-laki
termasuk anak berkebutuhan khusus.
8. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan √ √ √
program penilaian untuk membantu
meningktkan kemampuan belajar siswa
termasuk yang berkebutuhan khusus.
9. Setiap guru menyampaikan laporan hasil √ √ √
evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian
setiap peserta didik kepada kepala sekolah
pada akhir semester dalam bentuk laporan
hasil prestasi belajar siswa.
10. Tersedianya tenaga kependidikan yang √ √ √
mendukung penerapan gerakan
aman,sehat,hijau inkusi dan ramah anak
denga dukunga keluarga.
E Standar Pengelolaan :
1. Pemerintah kabupaten memiliki rencana dan √ √ √
melaksanakan kegiatan untuk membantu
satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum dan proses pembelajaran yang
efektif.
2. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan √ √ √
dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap
kunjungan selama tiga jam untuk melakukan
supervisi dan pembinaan.

118
3. Kepala sekolah menyampaikan laporan hasil √ √ √
ulangan kepada orang tua siswa dan
mnyampaikan rekapitilasinya kepada UPTD
Pendidikan Kecamatan di setiap akhir
semester.
4. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip- √ √ √
prinsip sekolah ramah anak (SRA) dalam
manajemen berbasis sekolah (MBS).
5. Jumlah peserta didik dalam setiap rombel √ √ √
untuk SD tidak melebihi 32 siswa.
6. Adanya partisipasi anak perempuan dan laki- √ √ √
laki termask anak yang berkebutauhan
khusus.
7. Tersedianya pengelola UKS yang mendukung √ √ √
upaya penerapan gerakan sekolah aman dari
bencana,Adiwiyata,bersih dan sehat ,sekolah
hijau,sekolah hebat,lingkungan inklusif dan
ramah pemebelajaran serta model-model
pendidikan ramah anak lainnya.
8. Adanya sistem pengelolaan kantin sekolah √ √ √
yang menyediakan makanan yang
sehat,halal,baik dan bergizi.
9. Adanya manajemen berbasis sekolah yang √ √ √
peduli anak.
10. Adanya koordinasi sekolah secara teratur √ √ √
denga komite sekolah dan dewan pendidikan
setempat untuk mengidentifikasi anak usia
sekolah yang tidak menikmati hak atas
pendidikan.

119
11. Komite sekolah mendukung program wajib √ √ √
belajar.
12. Tersedia sistem yang dapat memeriksa √ √ √
kehadiran siswa dan mengatasi masalah yang
berkaitan dengan ketidak hadiran mereka.
13. Komite sekolah memfasilitasi kerjasama √ √ √
kepada para pemangku kepentingan.
14. Tersedia standar operasi prosedur dan atau √ √ √
kode etik yang disusun ,disepakati dan
dipahami oleh semua siswa mengenai tata
tertib,anti kekerasan, anti pelanggaran hak (
bullying,perpeloncoan,pelecehan,penggunaan
dan pembawaan senjata dan praktek
pelanggaran hak lainnya).
15. Adanya gerakan peduli terhadap keselamatan √ √ √
dan keamanan anak termasuk yang
berkebutuhan khusus tidak hanya di
lingkungan sekolah tetapi juga selama
perjalanan menuju sekolah.
16. Melaksanakaan latihan simulasi prosedur √ √ √
evakuasi dan tanggap darurat yang
dilaksanakan secara periodik.
17. Komite sekolah membentuk tim pengembang √ √ √
SRA yang melibatkan seluruh siswa dan
pendamping mereka.
18. Peraturan penerimaan peserta didik √ √ √
mengutamakan kepentingan terbaik anak.
19. Adanya kriteria penerimaan beasiswa yang √ √ √

120
disusun secara partisipatif dengan dukungan
akuntabilitas dan kepastian keterjaminan
terutama untuk mencegah anak putus sekolah.
20. Menegmbangkan mekanisme pemantauan dan √ √ √
evaluasi penerapan sra yang melibatkan para
pemangku kepentingan termasuk perhatian
terhadap kecukupan gizi anak,kondisi
kesehatan anak,kelangsungan hidup,tumbuh
kembang dan partisipasi anak termasuk dalam
kondisi darurat.
F Standar Pembiayaan :
1. Pemerintah kabupaten/kota sekurang- √ √
kurangnya mengalokasikan 20 % dari anggaran
dalam menjamin keberlanjutan dan kesetaraan
bagi semua anak untuk dapat menikmati hak
atas pendidikan.
2. Adanya partisipasi para pemangku kepentingan √ √ √
termasuk anak dalam
perencanaan,pelaksanaan,pemantauan dan
laporan pembiayaan yang transparan untuk
kegiatan-kegiatan yang didanai APBN,APBD
dan sumber dana lainnya di sekolah.
3. Kegiatan √ √ √
penyusunan,penetapan,pelaporan,monitoring
dan evaluasi,pembinaan dan
pengawasan,pembangunan sistem informasi
manajemen serta pembangunan kapasitas
untuk mendukung sekolah ramah anak
merupakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah.

121
4. Kegiatan penerapan,pencapaian √ √ √
kinerja/target,pelaporan,monitoring dan
evaluasi,pembinaan dan
pengawasan,pembangunan dan sisten
informasi manajemen srta pengembangan
kapasitas merupakan tanggung jawag
pemerintah daerah yang dibebankan kepada
APBD.

122
Lampiran.2 Tabel.2
Perhitungan IFAS SDN Gebugan 01

Faktor – Bo Skor Total Komentar


Faktorstrategi bot Skor
Internal
KEKUATAN (S) Etos kerja guru yang baik
1. Etos kerja guru dan 0,25 5 1,25 dapat memotivasi siswa,
motivasi siswa sehingga motivasi siswa
tinggi dengan mampu
mengembangkan metode
pembelajaran dan
siswa cukup antusias
dalam pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
2. Ruang Kelas, 0,10 3 0,30 Selain keadaan kelas yang
perpustakaan dan kondusif, kelengkapan
loboratorium buku, dan alat praktik
sudah memenuhi yang dimanfaatkan siswa
standart tersedia dengan cukup
baik

3. Kondisi Harmonis Sangat kondusif baik


antar warga 0,20 3 0,60 dalam kegiatan
sekolah ektrakurikuler ataupun
pembelajaran, terutama
dukungan positif siswa

4. Pendekatan, Guru menggunakan


metode mengajar 0,20 3 0,60 pendekatan, metode
guru yang pembelajaran yang
bervariasi bervariasi
5. Memiliki web yang 0,10 3 0,30 Masyarakat dapat
bisa di akses oleh mengakses profil SDN
siapapun Gebugan 01 melalui IT
6. Prestasi sekolah 0,15 5 0,75 Mendapatkan juara 1
non akademik kesenian tk. kecamatan
sangat baik dan tingkat kabupaten
Jumlah Kekuatan (S) 1,00 3,80
KELEMAHAN (W)
1. Alokasi dana 0,25 4 1,00 Sumber dana BOS
untuk GTT/ PTT sebagian besar di
dan peruntukan untuk
Ekstrakurikuler membayar honor
cukup tinggi GTT/PTT dan
ekstrakurikuler
2. Kurangnya sarana 0,25 5 1,25 Sarana Prasarana
prasarana pembelajaran masih
pembelajaran kurang untuk proses
pembelajaran dan lokasi
sekolah yang sempit
membatasi anak untuk
proses pembelajaran di
luar kelas
3. Mayoritas guru Banyak guru belum bisa
lemah di bidang IT 0,25 4 1,00 menguasai IT

4. Halaman sekolah Halaman sekolah yang


sempit 0,10 3 0,30 sempit mengakibatkan
sempitnya ruang gerak
anak di sekolah
5. Rawan keamanan 0,20 3 0,60 Karena belum ada pagar
sekolah bumi sekolah rawan
dengan pencurian
Jumlah Kelemahan 1,00 4,15
(W)
Lampiran.3 Tabel.3
Perhitungan EFAS SDN Gebugan 01

Faktor – Faktor Bobot Skor Total Komentar


strategi Skor
Eksternal
PELUANG (O) Sekolah dapat
1.Dukungan 0,30 5 1,50 mengajukan prososal ke
pemerintah daerah Pemerintah Daerah
dalam melengkapi Tingkat I dan Tingkat II
sarana dan perlu dilakukan untuk
prasarana melengkapi sarana dan
prasarana sekolah
2.Perkembangan 0,20 3 0,60 Dunia teknologi yang
IPTEK serta IMTAK semakin maju
memungkinkan sebagai
sarana prasarana untuk
majunya pendidikan
dengan dilandasi iman
dan taqwa.

3.Sponsor dari Dinas Hasil pengajuan proposal


terkait 0,20 3 0,60 sekolah mampu
mengetuk hati Dinas
terkait di sekitar sekolah
dengan memberikan
bantuan / donatur
4.Kepedulian orang Kepedulian orang tua
tua dan alumni 0,30 5 1,50 siswa dan alumni dapat
membantu guna
pengembangan dan
kemajuan sekolah.
Jumlah Peluang (O) 1,00 4,20
Faktor – Faktor Bobot Skor Total Komentar
strategi Eksternal Skor
ANCAMAN (T) Banyak sekolah lainnya
1.Lembaga pendidikan 0,30 4 1,20 yang juga di favoritkan
sejenis di sekitar lingkungan
SDN Gebugan 01

2.Banyak siswa dari 0,20 3 0,60 Siswa menjadi tidak


keluarga broken konsentrasi dalam
home pembelajaran karena
kondisi lingkungan
keluarga juga dapat
mempengaruhi

3.Persaingan lomba 0,25 3 0,75 Semakin ketatnya


tingkat kecamatan persaingan antar SD
ketat pada tingkat kecamatan

4.Kemajuan Teknologi 0,25 4 1,00 Belum terlalu maksimal


Komputer dan karena belum ada guru
Informatika Khusus mengajar TIK di
sekolah ini jadi
kemapuan dalam
bersaing dengan SDN
lainnya akan sulit.
JumlahAncaman(T) 1,00 3,55
Lampiran.4 Tabel 4

Matrik SWOT

(S) WEAKNESSES (W)


1. Alokasi dana untuk GTT/
IFAS PTT dan Ekstrakurikuler cukup
tinggi
EFAS
2. Kurangnya sarana
prasarana pembelajaran
3. Mayoritas guru lemah di
bidang IT
4. Halaman sekolah sempit
5. Rawan keamanan sekolah
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO
1. Dukungan pemerintah 1. Diharapkan dukungan
daerah dalam pemerintah daerah dalam
melengkapi sarana dan melengkapi sarana prasarana
prasarana dapat juga membantu
meningkatkan kesejahteraan
2. Perkembangan IPTEK GTT/PTT serta guru
dan IMTAK ektrakurikuler sehingga tenaga
3. Sponsor dari Dinas pengajar juga dapat mumpuni
terkait dalam pembelajaran
4. Kepedulian orang tua 2. Adanya perkembangan IPTEK
dan alumni dan kekuatan IMTAK dapat
melengkapi sarana
pembelajaran dengan baik agar
tercermin dalam pendidikan
karakter bangsa Indonesia
sesuai dengan peraturan yang
ada.
3. Adanya Sponsor dari dinas
terkait menolong guru yang
masih lemah IT untuk
mengadakan pelatihan untuk
penguasaan IT dan dapat
menggunakannya dalam
pembelajaran di sekolah .
4. Adanya kepedulian orang tua
dan alumni akan menciptakan
suasana sekolah yang kondusif
terhindar dari tindak kriminal
yang mengancam di sekitar
sekolah serta dengan adanya
sumbangan tanah untuk TPA
dari warga sekitar menolong
sekolah menjadi sekolah yang
bersih.
THREATS (T)
Lampiran.5 Tabel.5
Penghitungan Analisi Swot

IFAS 7,95 EFAS 7,75


Total Skor 3,80 Total Skor 4,20
Kekuatan (S) peluang (O)
Total Skor 4,15 Total Skor 3,55
Kelemahan Ancaman (T)
(W)
S – W (3,80 – - 0,35 O – T (4,20 – 0,65
4,15) 3,55)

ANCAMAN

1
1

-1
KELEMAHAN KEKUATAN

-00,35 ; 0,65
-1

PELUANG
Lampiran.6

Tabel.6
DRAF PERENCANAAN AWAL

INDIKATO PARTISIPAN
R YANG SUMBER
NO PERENCANAAN
INGIN DANA KS Guru Siswa Komite UPTD
DICAPAI
1. Memberikan
Letak jaminan keamanan
Partisipa
1. lokasi kepada siswa untuk √ √ √
n
sekolah berangkat dan
pulang sekolah
2. Menyediakan BOS √ √ √
fasilitas
transportasi bagi
siswa yang tinggal
jauh dari sekolah
3. Memberikan BOS √ √ √ √ √
perlindungan
selama siswa
berada disekolah
pada jam/diluar
jam sekolah
4. Membuat fasilitas Partisipa √ √ √ √ √

143
zona aman dan n
tempat parkir aman
di sekolah
2. Adanya 1. Mengembangkan BOS √ √ √ √ √
kurikulu kurikulum yang
m yang ada menjadi
ramah kurikulum sekolah
anak ramah anak
2. Menyelenggarakan BOS √ √ √ √ √
model penilaian
portofolio kepada
semua siswa
3. Menyediakan BOS √ √ √ √ √
beragam bahan ajar
untuk memenuhi
kebutuhan siswa
3. Pengguna 1. Semua guru harus Partisipa √ √ √ √ √
an metode mampu dan mau n
PAIKEM menyajikan model
dalam PAIKEM dalam
pembelaja semua mata
ran pelajaran
2. Guru mampu BOS √ √ √ √ √
memfasilitasi siswa
untuk
mengekspresikan
diri melalui
kegiatan yang ada
di sekolah
3. Guru harus BOS √ √ √ √ √
memberikan hak
yang sama kepada

144
siswa tanpa kecuali
termasuk siswa
yang berkebutuhan
khusus
4. Tidak terjadi _ √ √ √ √ √
diskriminasi dan
kekerasan dalam
bentuk apapun
pada proses
pembelajaran
5. Pembelajaran Partisipa √ √ √ √ √
mencakup tiga n
ranah
(afektif,psikomotori
k,kognitif) yang
dikemas menarik
buat siswa.
4. Pembelaja 1. Guru berfungsi - √ √ √ √ √
ran sebagai agen
melayani pembelajaran yang
kebutuha harus dapat
n peserta memnuhi
didik kebutuhan yang
secara diharapken
individu masyarakat sebagai
maupun pelanggan
kelompok
denganpol
a
pengasuh
an

145
2. Pengaturan tempat BOS √ √ √ √ √
duduk di kelas
disesuaikan dengan
kesepakatan
bersama siswa agar
siswa dengan
leluasa beraktifitas
dalam belajar tanpa
kendala apapun
3. Penataan kelas BOS √ √ √ √ √
mulai dari
pajangan,hiasan,pa
pan data siswa
,tata tertib,alat
kebersihan,dll
diatur bersama
siswa sehingga
siswa memiliki rasa
bangga terhadap
kelasnya dan
merasa nyaman
berada dikelas.
4. Proses belajar - √ √ √ √ √
dikemas dalam
bentuk
permainan,penuh
kasih
sayang,toleransi
tanpa batasan-
batasan yang
mengganggu

146
pertumbuhan
mental siswa
5. Pembelajaran - √ √ √ √ √
mendidik dan
membiasakan
kepada siswa untuk
berempati,disiplin,t
anggungjawab dan
saling menghormati
6. Guru harus mampu Partisipa √ √ √ √ √
menghargai bisa n
berperan sebagai
teman,saudara,ora
ng tua sekaligus
guru terhadap
siswa.
5. Bangunan 1. Setiap rombel Pemda √ √ √ √ √
ruang memiliki satu
kelas,yang ruang kelas
kokoh, lengkap dengan
aman,seh meja kursi dan
at,memen papan tulis yang
uhi standar.
standar
kelas
sehat,dan
terbebas
dari
polusi.
2. Sekolah memiliki Pemda √ √ √ √ √
satu ruang guru

147
lengkap dengan
mebelairnya
sehingga guru
dapat istirahat
didalamnya dengan
aman dan nyaman.
3. Sekolah memiliki Pemda √ √ √ √ √
ruang kantor yang
berguna untuk
menyimpan data-
data sekolah yang
mudah diakses oleh
seluruh warga
sekolah.
4. Sekolah memiliki Pemda √ √ √ √ √
satu ruang tamu
yang dapat
digunakan sebagai
tempat untuk
melayani tamu
yang berkunjung
dan berineraksi
bersama para
pemangku
kepentingan
termasuk siswa
5. Setiap ruang di Partisipa √ √ √ √ √
sekolah terbebas n
dari kebisingan
yang dapat
mengganggu

148
pembelajaran
6. Pemasangan Pemda/ √ √ √ √ √
jendela,pintu,stop BOS
kontak,dispenser,dl
l dikemas sesuai
dengan standar
aman dan ramah
anak
7. Sekolah juga Partisipa √ √ √ √ √
menyediakan ruang n
khusus konsultasi
untuk
siswa,guru,orangtu
a,komite dan
masyarakat yang
ingin berkonsultasi
tentang pendidikan.
6Tersedian 1. Sekolah terbebas Partisipa √ √ √ √ √
. ya sarana dri obyek/zona n
6. penunjang bahaya yang tidak
pendidika dikenali siswa
n yang sehingga siswa
ramah bebas bermain
anak. pada jam istirahat
tanpa khawatir.
2. Tersedia ruang BOS / √ √ √ √ √
terbuka yang Partisipa
ramah anak an
3. Tersedia tempat BOS / √ √ √ √ √
sampah di setiap Partisipa
ruang dan halaman n

149
yang ramah anak.
4. Tersedia tempat BOS / √ √ √ √
cuci tangan yang Partisipa
ramah anak n
didalam kelas,dan
didepan kelas
lengkap dengan
sabun dan handuk
5. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
menyediakan Partisipa
tempat duduk yang n
ramaah anak di
setiap serambi
kelas.
6. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
memfasilitasi siswa Partisipa
untuk belajar n
dikala istirahat
dengan pajangan-
pajangan edukatif
yang ditmpel
disetiap dinding
sekolah
7. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √ √
kamar mandi dan Partisipa
WC yang n
bersih,lengap
dengan
sabun,wastavel,kac
a,sisir,tisu,dan
tempat sampah

150
dengan jumlah
yang mencukupi
sesuai standar
sekolah sehat
dengan rasio 1:40
untuk laki-laki dan
1:25 untuk
perempuan
8. Sekolah tersedia BOS / √ √ √ √
fasilitas air bersih Partisipa
cukup,sanitair dan n
tidak mengandung
kuman penyakit
dan mudah diakses
kapan saj tanpa
menimbulkan
genangan yang
mengganggu
kesehatan dan
kenyamanan.
9. Di sekolah tersedia Partisipa √ √ √ √ √
kantin kejujuran n
yang menyediakan
menu makanan
sehat sesuai
kebutuhan siswa
yang dikelola
besama-sama siswa
oleh siswa dari
siswa dan untuk
siswa.

151
10. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
memiliki ruang Partisipa
perpustakaan yang n
ramah anak
lengkap dengan
mebelair dan buku-
buku
bacaan,disesuaikan
denga tumbuk
kembang anak
sebagai wahana
anak untuk
menggali ilmu dan
menambah
wawasan
7. Halaman 1. Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √
sekolah fasilitas bermain Partisipa
luas,hijau yang memenuhi n
dan syarat
ramah keselamatan,keseh
anak. atan,kenyamanan,d
an keamanan bagi
kelangsungan
hidup dan tumbuh
kembang siswa
termasuk anak
yang berkebutuhan
khusus.
2. Saluran BOS / √ √ √ √ √
pembuangan (SPAL) Partisipa
di halaman sekolah n

152
harus mmpu
menyerap semua
air hujan dengan
cepat dan tidak
membahayakan
bagi anak -anak
yang melintas.
3. Halamn sekolah BOS / √ √ √ √ √
ditanami tanaman- Partisipa
tanaman peneduh n
yang ramh anak
yang tertata rapi
sehingga
memungkinkan
anak bermain
dengaan aman.
8. Pengadaa 1. Perabot kelas BOS / √ √ √ √
n sarana kuat,aman,stabil Partisipa
prasarana dn mudah n
yang dipindahkan oleh
ramah siswa.
anak
2. Sudut meja kursi Pemda √ √ √ √
papan tulis dan
perabot lain
bersudut tumpul.
3. Meja kursi di Pemda / √ √ √ √ √
desain tinggi Partisipa
,bentuk,warna dan n
ukurannya
disesuaikan dengan

153
tingkat usia siswa
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
4. Meja didesain Pemda / √ √ √ √ √
dengan penutup Partisipa
pandangan n
sehingga siswa
perempuan nyaman
duduk
ditempatnya.
5. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
menyediakan alat Partisipa
pemadam api n
ringan tau apar
seperti karung
goni,ember,air dan
pasir.
6. Peletakan almari - √ √ √ √ √
dan mebelair
dikelas harus kuat
sehingga tidak
mudah goyang
ketika ada
goncangan
7. Sekolah menata BOS / √ √ √ √ √
hal-hal yang Partisipa
berkaitan dengan n
kelistrikan serapi
mungkin,dapat
ditutup dan jauh

154
dari jangkauan
siswa.
8. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
menyediakan Partisipa
fasilitas papan n
pajangan agar
siswa leluasa
menempel hsil
karyanya.
9. Ketersedia 1. Sekolah BOS /
an buku menyediakan buku Pemda
referensi yang tidak
dan buku mengandung
sumber diskriminasi atau
yang bias gender
memadai termasuk anak
berkebutuhan
khusus
2. Buku yang -
digunakan siswa
tidak mengandung
unsur-unsur
kekerasan,pornogra
fi dan pelecehan.
3. Sekolah BOS /
menyediakan buku Pemda
yang layak sesuai
ketetapan
pemerintah dengan
rasio 1 : 1 untuk
setiap mata

155
pelajaran.
4. Sekolah harus Pemda /
memiliki 100 buku BOS /
pengayaan dan 10 Partisipa
buku reverensi n
yang menunjang
gerakan
aman,sehat,hijau,in
klusif dan ramah
anak.
5. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
menyediakan alat BOS /
peraga Partisipa
pembelajaran n
dengan rasio yang
memadai untuk
setiap rumpun
mata pelajaran.
6. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
menyediakan BOS /
sarana olahraga Partisipa
lengkap yang n
ramah anak
sehingga anak
bebas
menggunakan tidak
hanya pada jam
pelajaran tetapi
juga pada jam-jam
diluar pelajaran.
7. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √ √

156
pagar bumi BOS /
permanen yang Partisipa
sekaligus n
digunakan sebagai
media
pembelajaran di
luar kelas dengan
gambar-gambar
edukatif,rumus-
rumus,kamus
sederhana,kuis,dll
yang menarik
perhatian
10. Pendidik 1. 1. Semua guru harus BOS √ √ √ √
dan mampu menyusun
tenaga RPP yang peduli
kependidi anak,berwawasan
kan yang gender berdasarkan
kompeten silabus untuk
dibidangn setiap mata
ya pelajaran.
2. 2. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √
guru yang BOS
mendapat pelatihan
penerapan sekolah
ramah anak.
3. 3. Sekolah Pemda √ √ √ √
menyediakan
perlindungan dan
bantuan hukum
bagi guru dan

157
karyawan sebagai
pekerja profesi
4. 4. Kepala sekolah BOS √ √
melakukan
supervisi secara
berkala untuk
mengembangkan
model
pembelajaran
PAIKEM kepada
anak serta
memberikan
umpan balik
kepada guru.
5. 5. Semua guru BOS √ √ √
mampu
mengembangkan
materi dan bahan
ajar ,suasana
belajar dan proses
pembelajaran yang
bermutu dan
relevan dengan
nilai-nilai luhur
dan lingkungan
yang ramah anak.
6. 6. Sekolah memiliki BOS √ √ √ √
guru bimbingan
konseling yang
peduli kepada
semua anak

158
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
7. 7. Semua guru BOS √ √ √ √
mampu
mengembangkan
dan menerapkan
program penilaian
untuk membantu
meningkatkan
kemampuan belajar
siswa termasuk
siswa
berkebutuhan
khusus.
8. 8. Setiap guru BOS √ √ √ √ √
menyampaikan
laporan hasil
penilaian semua
mata pelajaran
setiap akhir
semester untuk
selanjtnya sebagai
laporan hasil
prestasi belajar
kepada orang tua
siswa.
9. 9. Sekolah memiliki BOS √ √
tenaga
kependidikan yang
mendukung

159
perencanaan
implementasi
sekolah ramah
anak.
11. Pengelolaa1. 1. Sekolah Pemda / √ √
n sekolah berkoordinadi BOS
yang denga dinas
transpara pendidikan untuk
n dan membantu
akuntabel mengembangkan
kurikulum dan
proses
pembelajaran yang
efektif.
2. 2. Sekolah menerima - √ √ √
kunjungan
pengawas minimal
sekali dalam
seminggu untuk
memfasilitasi guru
yang mengahadapi
masalh dalam
pembelajaran.
3. 3. Setiap akhir BOS √ √ √ √ √
semester sekolah
menyampailan
laporan hasil
evaluasi kepada
orang tua dan
rekap nya kepada
UPTD Pendidikan .

160
4. 4. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
menerapkan BOS /
prinsip sekolah Partisipa
ramah anak dalam n
manajemen
berbasis sekolah
(MBS)
5. 5. Jumlah siswa tiap BOS √ √ √ √ √
rombel tidak lebih
dari 32 anak.
6. 6. Tersedia pengelola BOS √ √ √ √ √
UKS yang
mendukung
penerapan gerakan
sekolah ramah
anak
7. 7. Memiliki pengelola BOS / √ √ √ √ √
kantin kejujuran Partsipan
yang menyediakan
menu makanan
sehat sekaligus
media belajar dan
praktek berwira
usaha.
8. 8. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
melakukan Partisipa
koordinasi secara n
teratur dan
terprogram kepada
komite sekolah
untuk

161
mengidentifikasi
anak usia sekolah
yang tidak
menikmati hak atas
pendidikan.
9. 9. Memiliki komite Partisipa √ √ √ √ √
sekolah yang n
mendukung
program wajar dan
mampu
memfasilitasi
kerjasama dengan
para pemangku
kepentingan.
10.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √
standar operasi Partisipa
prosedur dan kode n
etik yang disusun
,disepakati,dan
dipahami oleh
siswa tentang tata
tertib,anti
kekrasananti
pelanggaran hak(
bullying),perpelonco
an,pelecehan,dan
pelanggaran hak
lainnya.
11.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √
gerakan peduli Partisipa
keamanan dan n

162
keselamatan
disekolah dan
selama perjalanan
pulang pergi ke
sekolah.
12.Sekolah BOS / √ √ √ √ √
memberikan Pemda /
pelatihan simulasi Partsipan
prosedur dan
tanggap darurat
yang dilaksanakan
secara periodik.
13.Memiliki tim BOS ? √ √ √ √
pengembang Partisipa
sekolah ramah n
anak(SRA)dengan
melibatkan siswa.
14.Menjalankan BOS √ √ √ √ √
prosedur PPDB
yang
mengutamakan
kepentingan anak.
15.Penerimaan bea BOS / √ √ √ √ √
siswa disusun Partisipa
secara partisipatif n
dan akuntabel
untuk mencegah
anak putus
sekolah.
16.Memprogramkan BOS √ √ √ √ √
kegiatan makan Partisipa

163
bersama denga n
jadwal menu yang
memenuhi
kecukupan gizi
siswa untuk
menunjang
pembelajaran.
12 Strategi 1. Sekolah BOS √ √ √ √ √
sekolah mengidentifikasi
yang segala bentuk
ditetapka kekuatan yang ada
n bersama
tim
pengemba
ng
sekolah
2. Sekolah melakukan BOS / √ √ √ √ √
pengembangan dan Partisipa
peningkatan n
kekuatan yang ada
di sekolah
3. Sekolah mampu BOS / √ √ √ √ √
mengidentifikasi Partisipa
kelemahan- n
kelemahan yang
dimiliki dan
berupaya
meminimalisir
sesuai kemampuan
sekolah
4. Sekolah mampu BOS / √ √ √ √ √

164
melakukan Partisipa
identifikasi dan n
menangkap
peluang yang ada di
sekolah untuk
kepentingan
pendidikan
5. Sekolah melakukan BOS / √ √ √ √ √
antisipasi untuk Partisipa
munculnya n/
ancaman yang Pemda
menghambat
proses
pembelajaran.
6. Sekolah menyusun BOS / √ √ √ √ √
strategi dengan Pemda /
menggunakan Partisipa
kelemahan yang n
dimiliki untuk
menangkap
peluang yang ada.
7. Setelah BOS/ √ √ √ √ √
perencanaan Pemda/
selesai disusun Partisipa
segera melakukan n
realisasi
pelaksanaan
implementasi
sekolah ramah
anak(SRA) secara
pertisipatif,terprogr

165
am dan terkontrol
sehingga semua
perencanaan yang
disusun bersam
dapat
dipertanggung
jawabkan bersama
pula.

166
Lampiran.7 Tabel.7
DRAF PERENCANAAN HASIL VALIDASI PAKAR
INDIKATOR PARTISIPAN
SUMBER
NO YANG INGIN PERENCANAAN
DANA KS Gr Siswa Komite UPTD Tomas Dudi
DICAPAI
5. Memberikan
jaminan
keamanan
Letak lokasi
1. kepada siswa Partisipan √ √ √ √ √
sekolah
untuk berangkat
dan pulang
sekolah
6. Menyediakan BOS √ √ √ √ √
fasilitas
transportasi bagi
siswa yang tinggal
jauh dari sekolah
7. Memberikan BOS √ √ √ √ √ √ √
perlindungan
selama siswa
berada disekolah
pada jam/diluar
jam sekolah
8. Membuat fasilitas Partisipan √ √ √ √ √ √ √
zona aman dan
tempat parkir
aman di sekolah
2. Adanya 4. Mengembangkan BOS √ √ √ √ √ √ √
kurikulum kurikulum yang

167
yang ramah ada menjadi
anak kurikulum
sekolah ramah
anak
5. Menyelenggaraka BOS √ √ √ √ √ √
n model penilaian
portofolio kepada
semua siswa
6. Menyediakan BOS √ √ √ √ √ √ √
beragam bahan
ajar untuk
memenuhi
kebutuhan siswa
3. Penggunaan 6. Semua guru Partisipan √ √ √ √ √ √
metode harus mampu
PAIKEM dan mau
dalam menyajikan model
pembelajara PAIKEM dalam
n semua mata
pelajaran
7. Guru mampu BOS √ √ √ √ √ √
memfasilitasi
siswa untuk
mengekspresikan
diri melalui
kegiatan yang ada
di sekolah
8. Guru harus BOS √ √ √ √ √ √ √
memberikan hak
yang sama
kepada siswa

168
tanpa kecuali
termasuk siswa
yang
berkebutuhan
khusus
9. Tidak terjadi _ √ √ √ √ √ √ √
diskriminasi dan
kekerasan dalam
bentuk apapun
pada proses
pembelajaran
10. Pembelajaran Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mencakup tiga
ranah
(afektif,psikomoto
rik,kognitif) yang
dikemas menarik
buat siswa.
4. Pembelajara 7. Guru berfungsi - √ √ √ √ √ √ √
n melayani sebagai agen
kebutuhan pembelajaran
peserta didik yang harus dapat
secara memnuhi
individu kebutuhan yang
maupun diharapken
kelompok masyarakat
denganpola sebagai
pengasuhan pelanggan
8. Pengaturan BOS √ √ √ √ √ √
tempat duduk di
kelas disesuaikan

169
dengan
kesepakatan
bersama siswa
agar siswa
dengan leluasa
beraktifitas dalam
belajar tanpa
kendala apapun
9. Penataan kelas BOS √ √ √ √ √ √
mulai dari
pajangan,hiasan,
papan data siswa
,tata tertib,alat
kebersihan,dll
diatur bersama
siswa sehingga
siswa memiliki
rasa bangga
terhadap
kelasnya dan
merasa nyaman
berada dikelas.
10. Proses belajar - √ √ √ √ √ √
dikemas dalam
bentuk
permainan,penuh
kasih
sayang,toleransi
tanpa batasan-
batasan yang
mengganggu

170
pertumbuhan
mental siswa
11. Pembelajaran - √ √ √ √ √ √ √
mendidik dan
membiasakan
kepada siswa
untuk
berempati,disiplin
,tanggungjawab
dan saling
menghormati
12. Guru harus Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mampu
menghargai bisa
berperan sebagai
teman,saudara,or
ang tua sekaligus
guru terhadap
siswa.
5. Bangunan 8. Setiap rombel Pemda √ √ √ √ √ √ √
ruang memiliki satu
kelas,yang ruang kelas
kokoh, lengkap dengan
aman,sehat, meja kursi dan
memenuhi papan tulis yang
standar standar.
kelas
sehat,dan
terbebas
dari polusi.
9. Sekolah memiliki Pemda √ √ √ √ √ √ √

171
satu ruang guru
lengkap dengan
mebelairnya
sehingga guru
dapat istirahat
didalamnya
dengan aman dan
nyaman.
10. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang
kantor yang
berguna untuk
menyimpan data-
data sekolah yang
mudah diakses
oleh seluruh
warga sekolah.
11. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang tamu yang
dapat digunakan
sebagai tempat
untuk melayani
tamu yang
berkunjung dan
berineraksi
bersama para
pemangku
kepentingan
termasuk siswa
12. Setiap ruang Partisipan √ √ √ √ √ √ √

172
di sekolah
terbebas dari
kebisingan yang
dapat
mengganggu
pembelajaran
13. Pemasangan Pemda/ √ √ √ √ √ √ √
jendela,pintu,stop BOS
kontak,dispenser,
dll dikemas
sesuai dengan
standar aman
dan ramah anak
14. Sekolah juga Partisipan √ √ √ √ √ √ √
menyediakan
ruang khusus
konsultasi untuk
siswa,guru,orangt
ua,komite dan
masyarakat yang
ingin
berkonsultasi
tentang
pendidikan.
Tersedianya
6 11. Sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √
. sarana terbebas dri
6. penunjang obyek/zona
pendidikan bahaya yang
yang ramah tidak dikenali
anak. siswa sehingga
siswa bebas

173
bermain pada jam
istirahat tanpa
khawatir.
12. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √ √
ruang terbuka Partisipaa
yang ramah anak n
13. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √ √
tempat sampah di Partisipan
setiap ruang dan
halaman yang
ramah anak.
14. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √
tempat cuci Partisipan
tangan yang
ramah anak
didalam
kelas,dan
didepan kelas
lengkap dengan
sabun dan
handuk
15. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
tempat duduk
yang ramaah
anak di setiap
serambi kelas.
16. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memfasilitasi Partisipan
siswa untuk
belajar dikala

174
istirahat dengan
pajangan-
pajangan edukatif
yang ditmpel
disetiap dinding
sekolah
17. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki kamar Partisipan
mandi dan WC
yang
bersih,lengap
dengan
sabun,wastavel,k
aca,sisir,tisu,dan
tempat sampah
dengan jumlah
yang mencukupi
sesuai standar
sekolah sehat
dengan rasio 1:40
untuk laki-laki
dan 1:25 untuk
perempuan
18. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √
tersedia fasilitas Partisipan
air bersih
cukup,sanitair
dan tidak
mengandung
kuman penyakit
dan mudah

175
diakses kapan saj
tanpa
menimbulkan
genangan yang
mengganggu
kesehatan dan
kenyamanan.
19. Di sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √
tersedia kantin
kejujuran yang
menyediakan
menu makanan
sehat sesuai
kebutuhan siswa
yang dikelola
besama-sama
siswa oleh siswa
dari siswa dan
untuk siswa.
20. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang Partisipan
perpustakaan
yang ramah anak
lengkap dengan
mebelair dan
buku-buku
bacaan,disesuaik
an denga tumbuk
kembang anak
sebagai wahana
anak untuk

176
menggali ilmu
dan menambah
wawasan
7. Halaman 4. Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
sekolah fasilitas bermain Partisipan
luas,hijau yang memenuhi
dan ramah syarat
anak. keselamatan,kese
hatan,kenyamana
n,dan keamanan
bagi
kelangsungan
hidup dan
tumbuh kembang
siswa termasuk
anak yang
berkebutuhan
khusus.
5. Saluran BOS / √ √ √ √ √ √ √
pembuangan Partisipan
(SPAL) di
halaman sekolah
harus mmpu
menyerap semua
air hujan dengan
cepat dan tidak
membahayakan
bagi anak -anak
yang melintas.
6. Halamn sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
ditanami Partisipan

177
tanaman-
tanaman
peneduh yang
ramh anak yang
tertata rapi
sehingga
memungkinkan
anak bermain
dengaan aman.
8. Pengadaan 9. Perabot kelas BOS / √ √ √ √ √
sarana kuat,aman,stabil Partisipan
prasarana dn mudah
yang ramah dipindahkan oleh
anak siswa.
10. Sudut meja kursi Pemda √ √ √ √ √
papan tulis dan
perabot lain
bersudut tumpul.
11. Meja kursi di Pemda / √ √ √ √ √ √ √
desain tinggi Partisipan
,bentuk,warna
dan ukurannya
disesuaikan
dengan tingkat
usia siswa
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
12. Meja didesain Pemda / √ √ √ √ √ √ √
dengan penutup Partisipan
pandangan

178
sehingga siswa
perempuan
nyaman duduk
ditempatnya.
13. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat Partisipan
pemadam api
ringan tau apar
seperti karung
goni,ember,air
dan pasir.
14. Peletakan almari - √ √ √ √ √
dan mebelair
dikelas harus
kuat sehingga
tidak mudah
goyang ketika ada
goncangan
15. Sekolah menata BOS / √ √ √ √ √ √ √
hal-hal yang Partisipan
berkaitan dengan
kelistrikan serapi
mungkin,dapat
ditutup dan jauh
dari jangkauan
siswa.
16. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
fasilitas papan
pajangan agar
siswa leluasa

179
menempel hsil
karyanya.
9. Ketersediaan 8. Sekolah BOS / √
buku menyediakan Pemda
referensi dan buku yang tidak
buku mengandung
sumber yang diskriminasi atau
memadai bias gender
termasuk anak
berkebutuhan
khusus
9. Buku yang - √
digunakan siswa
tidak
mengandung
unsur-unsur
kekerasan,pornog
rafi dan
pelecehan.
10. Sekolah BOS / √ √
menyediakan Pemda
buku yang layak
sesuai ketetapan
pemerintah
dengan rasio 1 : 1
untuk setiap
mata pelajaran.
11. Sekolah Pemda / √ √
harus memiliki BOS /
100 buku Partisipan
pengayaan dan

180
10 buku reverensi
yang menunjang
gerakan
aman,sehat,hijau,
inklusif dan
ramah anak.
12. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat BOS /
peraga Partisipan
pembelajaran
dengan rasio yang
memadai untuk
setiap rumpun
mata pelajaran.
13. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan BOS /
sarana olahraga Partisipan
lengkap yang
ramah anak
sehingga anak
bebas
menggunakan
tidak hanya pada
jam pelajaran
tetapi juga pada
jam-jam diluar
pelajaran.
14. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki pagar BOS /
bumi permanen Partisipan
yang sekaligus

181
digunakan
sebagai media
pembelajaran di
luar kelas dengan
gambar-gambar
edukatif,rumus-
rumus,kamus
sederhana,kuis,dl
l yang menarik
perhatian
10. Pendidik 10. 1. Semua guru BOS √ √ √ √ √
dan tenaga harus mampu
kependidika menyusun RPP
n yang yang peduli
kompeten anak,berwawasan
dibidangnya gender
berdasarkan
silabus untuk
setiap mata
pelajaran.
11. 2. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √ √
guru yang BOS
mendapat
pelatihan
penerapan
sekolah ramah
anak.
12. 3. Sekolah Pemda √ √ √ √ √
menyediakan
perlindungan dan
bantuan hukum

182
bagi guru dan
karyawan sebagai
pekerja profesi
13. 4. Kepala sekolah BOS √ √ √
melakukan
supervisi secara
berkala untuk
mengembangkan
model
pembelajaran
PAIKEM kepada
anak serta
memberikan
umpan balik
kepada guru.
14. 5. Semua guru BOS √ √ √ √
mampu
mengembangkan
materi dan bahan
ajar ,suasana
belajar dan
proses
pembelajaran
yang bermutu
dan relevan
dengan nilai-nilai
luhur dan
lingkungan yang
ramah anak.
15. 6. Sekolah memiliki BOS √ √ √ √ √
guru bimbingan

183
konseling yang
peduli kepada
semua anak
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
16. 7. Semua guru BOS √ √ √ √ √
mampu
mengembangkan
dan menerapkan
program penilaian
untuk membantu
meningkatkan
kemampuan
belajar siswa
termasuk siswa
berkebutuhan
khusus.
17. 8. Setiap guru BOS √ √ √ √ √ √
menyampaikan
laporan hasil
penilaian semua
mata pelajaran
setiap akhir
semester untuk
selanjtnya
sebagai laporan
hasil prestasi
belajar kepada
orang tua siswa.
18. 9. Sekolah memiliki BOS √ √ √

184
tenaga
kependidikan
yang mendukung
perencanaan
implementasi
sekolah ramah
anak.
11. Pengelolaan 10. 1. Sekolah Pemda / √ √ √
sekolah yang berkoordinadi BOS
transparan denga dinas
dan pendidikan untuk
akuntabel membantu
mengembangkan
kurikulum dan
proses
pembelajaran
yang efektif.
11. 2. Sekolah - √ √ √ √
menerima
kunjungan
pengawas
minimal sekali
dalam seminggu
untuk
memfasilitasi
guru yang
mengahadapi
masalh dalam
pembelajaran.
12. 3. Setiap akhir BOS √ √ √ √ √ √
semester sekolah

185
menyampailan
laporan hasil
evaluasi kepada
orang tua dan
rekap nya kepada
UPTD Pendidikan
.
13. 4. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menerapkan BOS /
prinsip sekolah Partisipan
ramah anak
dalam
manajemen
berbasis sekolah
(MBS)
14. 5. Jumlah siswa BOS √ √ √ √ √ √
tiap rombel tidak
lebih dari 32
anak.
15. 6. Tersedia BOS √ √ √ √ √ √
pengelola UKS
yang mendukung
penerapan
gerakan sekolah
ramah anak
16. 7. Memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
pengelola kantin Partsipan
kejujuran yang
menyediakan
menu makanan
sehat sekaligus

186
media belajar dan
praktek berwira
usaha.
17. 8. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
koordinasi secara
teratur dan
terprogram
kepada komite
sekolah untuk
mengidentifikasi
anak usia sekolah
yang tidak
menikmati hak
atas pendidikan.
18. 9. Memiliki Partisipan √ √ √ √ √ √ √
komite sekolah
yang mendukung
program wajar
dan mampu
memfasilitasi
kerjasama
dengan para
pemangku
kepentingan.
10.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
standar operasi Partisipan
prosedur dan
kode etik yang
disusun
,disepakati,dan

187
dipahami oleh
siswa tentang
tata tertib,anti
kekrasananti
pelanggaran hak(
bullying),perpelon
coan,pelecehan,d
an pelanggaran
hak lainnya.
11.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √
gerakan peduli Partisipan
keamanan dan
keselamatan
disekolah dan
selama
perjalanan pulang
pergi ke sekolah.
12.Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memberikan Pemda /
pelatihan Partsipan
simulasi prosedur
dan tanggap
darurat yang
dilaksanakan
secara periodik.
13.Memiliki tim BOS ? √ √ √ √ √ √
pengembang Partisipan
sekolah ramah
anak(SRA)dengan
melibatkan siswa.
14.Menjalankan BOS √ √ √ √ √ √

188
prosedur PPDB
yang
mengutamakan
kepentingan
anak.
15.Penerimaan bea BOS / √ √ √ √ √ √ √
siswa disusun Partisipan
secara partisipatif
dan akuntabel
untuk mencegah
anak putus
sekolah.
16.Memprogramkan BOS √ √ √ √ √ √ √
kegiatan makan Partisipan
bersama denga
jadwal menu yang
memenuhi
kecukupan gizi
siswa untuk
menunjang
pembelajaran.
12. Strategi 8. Sekolah BOS √ √ √ √ √ √ √
sekolah yang mengidentifikasi
ditetapkan segala bentuk
bersama tim kekuatan yang
pengembang ada
sekolah
9. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
pengembangan
dan peningkatan

189
kekuatan yang
ada di sekolah
10. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan
mengidentifikasi
kelemahan-
kelemahan yang
dimiliki dan
berupaya
meminimalisir
sesuai
kemampuan
sekolah
11. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan
melakukan
identifikasi dan
menangkap
peluang yang ada
di sekolah untuk
kepentingan
pendidikan
12. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
antisipasi untuk / Pemda
munculnya
ancaman yang
menghambat
proses
pembelajaran.
13. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √

190
menyusun Pemda /
strategi dengan Partisipan
menggunakan
kelemahan yang
dimiliki untuk
menangkap
peluang yang
ada.
14. Setelah BOS/ √ √ √ √ √ √ √
perencanaan Pemda/
selesai disusun Partisipan
segera melakukan
realisasi
pelaksanaan
implementasi
sekolah ramah
anak(SRA) secara
pertisipatif,terpro
gram dan
terkontrol
sehingga semua
perencanaan
yang disusun
bersam dapat
dipertanggung
jawabkan
bersama pula.

191
Lampiran.8
FOCUS GROUP DISCUSSION
PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)
DI SD NEGERI GEBUGAN 01 KECAMATAN BERGAS
KABUPATEN SEMARANG

Oleh
JUMRIYAH
NPM. 942012068

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
A. PENDAHULUAN

Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara


sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak
dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan
bertanggung jawab (Risnawati, 2013: 1).
Sekolah Ramah Anak bertujuan untuk membangun
lingkungan belajar dimana anak termotivasi dan mampu
untuk belajar. Komunitas sekolah ramah dan terbuka
terhadap kebutuhan kesehatan dan keamanan siswa
(UNICEF, 2010: 2).
Sekolah ramah anak (SRA) merupakan sekolah
yang bebas kekerasan sehingga dalam pelaksanaannya
nanti sekolah hendaknya memenuhi karakteristik
pembelajaran SRA antara lain menyenangkan, ramah,
menghargai dan memberikan perlakukan sesuai
karakteritik anak, mendorong anak untuk aktif dan
menghasilkan gagasan. Oleh karena itu diperlukan adanya
perencanaan yang matang agar pelaksanaannya dapat
berjalan lancar.
Perencanaan merupakan kegiatan yang dijadikan
pedoman kemana tujuan organisasi dan bagaimana cara
pencapaian organisasi tersebut maka proses ini
memerlukan pemikiran tentang apa yang akan dikerjakan,
mengapa, bagaimana, dan di mana suatu kegiatan
dilakukan serta siapa yang akan melakukannya. Sehingga
diperlukan adanya peran serta dari semua anggota
organisasi untuk menghasilkan perencanaan yang
partisipatif.
Perencanaan adalah rangkaian kegiatan
menetapkan hal-hal yang akan di kerjakan pada waktu
yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan pemikiran
yang matang dalam rangka pencapaian tujuan yang
diinginkan. Perencanaan juga merupakan pedoman dan
acuan bagi para pelaksana kegiatan, agar kegiatan yang
ada dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang
telah ditetapkan bersama. Oleh karena itu diperlukan
partisipasi dari semua anggota organisasi atau sekolah
agar perencanaan tersebut dapat berjalan lancar.
Perencanaan Sekolah ramah Anak ini dibuat dengan
harapan nantinya dapat dijadikan acuan sekolah dalam
melaksanaan Sekolah Ramah Anak (SRA).
B. PELAKSANAAN

a. Persiapan
Pembentukan Kelompok
Tim dalam Focus Group Discussion (FGD) adalah
sebagai berikut:
No Tugas Nama
1. Moderator Asih Susatyo, S.Pd
2. Notulen Ayu Purwantini, S.Pd
3. Logistik 1. Erlia Setiyo Utami,S.Pd
2. Dwi Ratnasari,S.Pd
4. Dokumentasi Heri Kristiantoro,S.Pd

b. Tempat dan Waktu

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)


Perencanaan Sekolah Ramah Anak dilaksanakan:

Tempat : Rumah Makan Indah sari Kecamatan


Bergas Kabupaten Semarang
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Agustus 2014
Jam : 07.30-11.00 WIB
Pelaksanaan Diskusi

a. Memperkenalkan Peserta

No Informan Nama
1. Nara Sumber Dr.Bambang Ismanto, M.Si
2. Ka UPTD Sri dati,S.Pd M.Pd
3. Pengawas Darby Supriyono, S.Pd
4. Ka Komite Joko Wahudi
5. Kepala Sekolah 1. Gogo Widyatmoko, S.Pd
2. Setiyani, S.Pd
6. Moderator Asih Susatyo, S. Pd
6. Guru SD Negeri 1. RB Sardju, A.Ma.Pd
Gebugan 01 2. P Yoseph Paridi, S.Pd SD
3. Sri Andayani, S.Pd SD
4. Mardhiyah, A.Ma.Pd
5. Hariyani, S. Pd
6. Khairul Rizal, S.Pd
7. Martina
Rachmawati,A.Ma.Pd
8. Ahmad Farian,S.Pd
9. Dwi Ratnasari,S.Pd

b. Topik Diskusi
Topik diskusi adalah Perencanaan Sekolah Ramah
Anak (SRA).

c. Tujuan Diskusi
Tujuan diskusi adalah sebagai berikut:
1. Untuk menggali pendapat dan tanggapan terhadap
perencanaan sekolah ramah anak.
2. Untuk memperoleh informasi tentang keefektifan
perencanaan sekolah ramah anak .

Aturan dalam diskusi ini adalah sebagai berikut:


1. Lalu lintas diskusi ini akan dipandu oleh moderator.
2. Peserta mempunyai kebebasan menyampaikan
pendapat atau gagasan terkait dengan topik diskusi.
3. Peserta dalam menyampaikan ide, gagasan dan
pendapat dilakukan secara bergantian.
4. Hasil diskusi akan dirangkum dan dibacakan pada
akhir kegiatan.

d. Memandu Diskusi
Pertanyaan panduan dalam diskusi adalah sebagai
berikut:
1. Seberapa besar manfaat perencanaan ini bagi
sekolah?
2. Bagaimana kelayakan perencanaan sekolah ramah
anak ini?
3. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari
perencanaan sekolah ramah anak ini!
4. Hambatan atau kendala apa saja yang mungkin
dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan sekolah
ramah anak ini?
5. Berikan masukan dan saran untuk perbaikan
perencanaan sekolah ramah anak ini!

1. Penutup
Kesimpulan mengenai pendapat dan reaksi
peserta terhadap topik diskusi tentang perencanaan
sekolah ramah anak.
Lampiran 8
Notulen
Focus Group Discussion (FGD)
Perencanaan sekolah ramah Anak (SRA)

Focus Group Discussion (FGD)


Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA)
Jumat, 22 Agustus 2014
Di Rumah Makan Indah Sari Ungaran

Acara : 1. Pembukaan
2. Sambutan
3. FGD Perencanaan SRA
4. Lain-Lain
5. Penutup

Add. 1 Pembukaan dari Ka. Prodi MM UKSW: Dr. Bambang


ismanto, M.Si FGD Perencanaan Sekolah Ramah
dibuka pukul 08.00 dengan berdoa bersama

Add. 2. Sambutan
 FGS berasal dari Amerika, konsep FGD itu adalah
focus diskusi kelompok.
1. Saling menyamakan konsep
2. Melegakan
3. Mencerdaskan
4. Toleransi
5. Konfirmasi
 Data kualitatif (situasi perilaku orang-psikis)
merupakan data kompleks.
 Perlengkapan data (wawancara,dokumen, observasi)
dengan klasifikasi, konfirmasi, respon, positif thingking
dengan menggunakan keabsahan triangulasi data.

Sekolah Ramah Anak (SRA) sekarang namanya sekolah


inklusi.
1. Seberapa besar manfaat Perencanaan sekolah ramah
anak (SRA) bagi sekolah?
Jawaban:
 Pak Gogo:
 Berkaitan dengan SRA bertujuan untuk
mengurangi tindakan negative di sekolah.
 Mengurangi pelanggaran anak di sekolah.
Kelebihan:

 Anak motivasi semakin terbangun dalam belajar


 Memberikan manfaat kerjasama guru dengan
siswa

 Pak Darbi;
Tanpa perencanaan tidak akan berhasil dalam
SRA. Penanganan khusus SRA tidak luput dari
perencanaan. Manfaat perencanaan menjadi satu
acuan dalam pelaksanaan SRA yang terlaksana akan
menjadi baik.

 Pak Rian;
Sekolah Ramah Anak mengembangkan pola
piker, kreatifitas, sudah terdapat dalam UU. Dalam
perencanaan harusnya mengusulkan bantuan-
bantuan untuk memajukan SRA.

 Pak Sugimin;
Perencanaan bisa berhasil dimulai dari guru.

2. Apakah perencanaan SRA ini layak diterapkan di


sekolah?
Jawaban:
 Bu Sri Dati (Ka. UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas).
Sangat layak, sesuai denga pendahuluan dan
sekolah tidak hanya menampung informasi tetapi
sebagai wadah untuk interkasi antara guru dan
murid. Pertimbangan perkembangan anak sangat
penting dalam pembelajaran PAIKEM.
Anak bisa di motivasi agar anak nyaman dan
senang. Tidak ada guru yang meninggalkan
pembelajaran. Anak di nomor staukan dan diberi
kesempatan untuk berkembang. Guru bukan raja
dalam kelas masih ada sumber lain.

 Pak Darbi (Pengawas TK/SD)


Sangat layak dan wajib di terapkan di sekolah
dan SRA juga berkaitan erta dengan kurikulum 2013
serta berkesinambungan. SRA itu dapat
memunculkan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sayang dan
Santun). SRA muncul suasana gembira, aman,
nyaman dan senang.
 Pak P Yosep
Mengenai SRA sangat layak, hal-hal yang
mendukung seorang guru harus menerapkan dalam
keseharian (salam pagi dan ucapan). SRA anak
merasa di hargai.
3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari perencaaan
sekolah ramah anak (SRA) ini?
Jawaban:
 Bpk Joko Wahyudi (Ka. Komite Sekolah)
Kelebihan; Anak merasa nyaman dan aman.
Kekurangan; penambahan biaya dari sisi orang tua
ada dilematis di desa ada momok “sekolah gratis”.
Melalui kerjasama dengan komite sekolah agar sukses
dalam SRA.

 Pak Darbi (Pengawas)


Fokus pada perencanaan. Kelebihannya;
manusia, amterial, dan Money (sudah lengkap).
Kekurangannya; pada sumber dana, perkiraan biaya
(perincinaan dana) bisa dinominalkan.

 Ka UPTD
Kelebihan; Pembelajaran pasti anak tertarik.
Dalam konsep SRA tidak harus membeli melainkan
guru dituntut lebih kreatif untuk menciptakan alat
peraga yang menarik di sekitar lingkungan.
 Ka. SD N Wujil 01 (Ibu Sri Setyani).
Kelebihan; Anak semakin erat dengan guru dan
membutuhkan . kekurangannya; dari sarpras yang
harus dilengkapi banyak dana dan perlu jangka
waktu panjang. Sarpras dan pembelajaran harus
seimbang. Anak banyak manja dengan guru.

 Siti Hariyani (Guru SD N Gebugan 01)


Membutuhkan biaya yang besar.
Kekurangannya; sarpras, melihat lapangan yang
belum SRA dengan menggunakan uang infaq untuk
memaving halamn sekolah. Kelebihannya; SRA tidak
perlu dengan biaya besar.

4. Hambatan/kendala apa saja yang mungkin akan di


temua dalam penerapan perencanaan sekolah raman
anak ini?
Jawaban:
 Pak Rizal (Guru SD N Gebugan 01)
Hambatan yang akan terjadi; Kualitas
pendidiknya dulu harus disamakan pendapat, Faktor
kehidupan anak dirumah. Banyak ditemui
ketimpanagn anak di rumah akan menggangggu
dalam lingkungan sekolah. Kecenderungan anak pada
kekerasan aka semakin besar. Harus mendalami
lingkungan masyarakat sekitar.

 Pak Darbi (Pengawas TK/SD)


Hambatan; biaya, peraturan dari pemerintah,
panduan/Implementasi dan SDM.

 Ka UPTD (Bu Sri Dati)


Menyusun analisis SWOT SDN Gebugan 01.
Jadikan kelemahan, kekuatan untuk maju.
Bapak/Ibu guru tidak usah ragu dan SRA tetap harus
berjalan.
 Bu Mrdiyah (guru Agama)
Hambatan; sudah kerjasama dengan nara
sumber tetapi anak belum kondusif.

Ucapan terima kasih dari Penulis

Terimakasih yang sebesar-besarnya atas


tanggapan,masukan saran dan penyempurnaan yang
telah diberikan,saya selaku penulis akan membenahi
draff yang saya susun untuk selanjutnya menjadi
sebuah perencanaan yang siap untuk dilaksanakan
sekolah dan saya bersama tim pengembang sekolah
akan berupaya semaksimal mungkin untuk menutup
kelemahan yang ada menggunakan kekuatan dan
peluang yang kami miliki agar perencanaan ini benar-
benar dapat direalisasikan di SD Negeri gebugan 01
kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Undangan
Kepada
Yth.Bapak/Ibu ....................................
Di Tempat

Assalamualaikum wr wb.
Mengharap kehadiran Ibu/Bapak besok pada:
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Agustus 2014.
Waktu : Pukul 07.00 wib s/d selesai
Tempat : Rumah makan Indah Sari
Kec.Bergas,Kab.Semarang
Acara : Focus group Discussion (FGD)
Perencanaan Sekolah Ramah Anak
(SRA).
Catatan : Sebagai tamu undangan
Demikian undangan ini mohon kepada Ibu/Bapak
untuk berkenan hadir.
Terima kasih
Wassalamualaikum wr wb.

Peneliti

Jumriyah
Daftar Hadir
Focus Group Discussion (FGD)
Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA)
Tanda
No Nama Jabatan
Tangan
1. Dr.Bambang Ismanto, M.Si Nara
Sumber
2. Sri dati,S.Pd, MM Ka UPTD
3. Darby Supriyono,S.Pd Pengawas
4. Joko Wahudi Ka Komite
5. Asih Susatyo, S. Pd Moderator
6. Heri Kristiyantoro,S.Pd Dokumen
7. Gogo Widyatmoko, S.Pd Kep sek
8. Setiyani, S.Pd Kep Sek
9. RB Sardju, A.Ma.Pd Guru Kls.III
10. P .Yoseph Paridi, S.Pd SD Guru Kls.IV
11. Sri Andayani, S.Pd SD Guru Kls.VI
12. Mardhiyah, A.Ma.Pd Guru PAI
13. Hariyani, S. Pd Guru Kls.V
14. Khairul Rizal, S.Pd Guru PJOK
15. Martina R,A.Ma.Pd Guru Kls.I
16. Ahmad Farian,S.Pd.SD Guru Kls.II
17. Dwi Ratnasari,S.Pd Guru Bhs
Ingg
Lampiran.9
Tabel.9
PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)
DI SD NEGERI GEBUGAN 01

INDIKATOR PARTISIPAN
SUMBER
NO YANG INGIN PERENCANAAN
DANA KS Gr Siswa Komite UPTD Tomas Dudi
DICAPAI
9. Memberikan
jaminan
Letak lokasi keamanan kepada
1. Partisipan √ √ √ √ √
sekolah siswa untuk
berangkat dan
pulang sekolah
10. Menyediakan BOS √ √ √ √ √
fasilitas
transportasi bagi
siswa yang tinggal
jauh dari sekolah
11. Memberikan BOS √ √ √ √ √ √ √
perlindungan
selama siswa
berada disekolah
pada jam/diluar
jam sekolah
12. Membuat Partisipan √ √ √ √ √ √ √
fasilitas zona

153
aman dan tempat
parkir aman di
sekolah
2. Adanya 7. Mengembangkan BOS √ √ √ √ √ √ √
kurikulum kurikulum yang
yang ramah ada menjadi
anak kurikulum sekolah
ramah anak
8. Menyelenggarakan BOS √ √ √ √ √ √
model penilaian
portofolio kepada
semua siswa
9. Menyediakan BOS √ √ √ √ √ √ √
beragam bahan
ajar untuk
memenuhi
kebutuhan siswa
3. Penggunaan 10. Semua guru Partisipan √ √ √ √ √ √
metode harus mampu dan
PAIKEM mau menyajikan
dalam model PAIKEM
pembelajara dalam semua mata
n pelajaran
11. Guru mampu BOS √ √ √ √ √ √
memfasilitasi
siswa untuk
mengekspresikan
diri melalui
kegiatan yang ada
di sekolah

154
12. Guru harus BOS √ √ √ √ √ √ √
memberikan hak
yang sama kepada
siswa tanpa
kecuali termasuk
siswa yang
berkebutuhan
khusus
13. Tidak terjadi _ √ √ √ √ √ √ √
diskriminasi dan
kekerasan dalam
bentuk apapun
pada proses
pembelajaran
14. Pembelajaran Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mencakup tiga
ranah
(afektif,psikomotor
ik,kognitif) yang
dikemas menarik
buat siswa.
15. Karena latar
belakang siswa
yang berbeda-beda
perlu kemampuan
guru dalam
memberikan
pelayanan yang
adil terhadap

155
siswa
4. Pembelajara 16. Guru - √ √ √ √ √ √ √
n melayani berfungsi sebagai
kebutuhan agen pembelajaran
peserta didik yang harus dapat
secara memnuhi
individu kebutuhan yang
maupun diharapken
kelompok masyarakat
denganpola sebagai pelanggan
pengasuhan
17. Pengaturan BOS √ √ √ √ √ √
tempat duduk di
kelas disesuaikan
dengan
kesepakatan
bersama siswa
agar siswa dengan
leluasa beraktifitas
dalam belajar
tanpa kendala
apapun
18. Penataan BOS √ √ √ √ √ √
kelas mulai dari
pajangan,hiasan,p
apan data siswa
,tata tertib,alat
kebersihan,dll
diatur bersama

156
siswa sehingga
siswa memiliki
rasa bangga
terhadap kelasnya
dan merasa
nyaman berada
dikelas.
13. Proses belajar - √ √ √ √ √ √
dikemas dalam
bentuk
permainan,penuh
kasih
sayang,toleransi
tanpa batasan-
batasan yang
mengganggu
pertumbuhan
mental siswa
14. Pembelajaran - √ √ √ √ √ √ √
mendidik dan
membiasakan
kepada siswa
untuk
berempati,disiplin,
tanggungjawab
dan saling
menghormati
15. Guru harus Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mampu

157
menghargai bisa
berperan sebagai
teman,saudara,ora
ng tua sekaligus
guru terhadap
siswa.
5. Bangunan 15. Setiap rombel Pemda √ √ √ √ √ √ √
ruang memiliki satu
kelas,yang ruang kelas
kokoh, lengkap dengan
aman,sehat, meja kursi dan
memenuhi papan tulis yang
standar standar.
kelas
sehat,dan
terbebas
dari polusi.
16. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang guru
lengkap dengan
mebelairnya
sehingga guru
dapat istirahat
didalamnya
dengan aman dan
nyaman.
17. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang

158
kantor yang
berguna untuk
menyimpan data-
data sekolah yang
mudah diakses
oleh seluruh
warga sekolah.
18. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang tamu yang
dapat digunakan
sebagai tempat
untuk melayani
tamu yang
berkunjung dan
berineraksi
bersama para
pemangku
kepentingan
termasuk siswa
19. Setiap ruang Partisipan √ √ √ √ √ √ √
di sekolah
terbebas dari
kebisingan yang
dapat mengganggu
pembelajaran
20. Pemasangan Pemda/ √ √ √ √ √ √ √
jendela,pintu,stop BOS
kontak,dispenser,

159
dll dikemas sesuai
dengan standar
aman dan ramah
anak
21. Sekolah juga Partisipan √ √ √ √ √ √ √
menyediakan
ruang khusus
konsultasi untuk
siswa,guru,orangt
ua,komite dan
masyarakat yang
ingin
berkonsultasi
tentang
pendidikan.
Tersedianya
6 21. Sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √
. sarana terbebas dri
6. penunjang obyek/zona
pendidikan bahaya yang tidak
yang ramah dikenali siswa
anak. sehingga siswa
bebas bermain
pada jam istirahat
tanpa khawatir.
22. Tersedia ruang BOS / √ √ √ √ √ √ √
terbuka yang Partisipaa
ramah anak n
23. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √ √
tempat sampah di Partisipan

160
setiap ruang dan
halaman yang
ramah anak.
24. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √
tempat cuci Partisipan
tangan yang
ramah anak
didalam kelas,dan
didepan kelas
lengkap dengan
sabun dan handuk
25. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
tempat duduk
yang ramaah anak
di setiap serambi
kelas.
26. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memfasilitasi Partisipan
siswa untuk
belajar dikala
istirahat dengan
pajangan-
pajangan edukatif
yang ditmpel
disetiap dinding
sekolah
27. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki kamar Partisipan

161
mandi dan WC
yang
bersih,lengap
dengan
sabun,wastavel,ka
ca,sisir,tisu,dan
tempat sampah
dengan jumlah
yang mencukupi
sesuai standar
sekolah sehat
dengan rasio 1:40
untuk laki-laki
dan 1:25 untuk
perempuan
28. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √
tersedia fasilitas Partisipan
air bersih
cukup,sanitair dan
tidak mengandung
kuman penyakit
dan mudah
diakses kapan saj
tanpa
menimbulkan
genangan yang
mengganggu
kesehatan dan
kenyamanan.

162
29. Di sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √
tersedia kantin
kejujuran yang
menyediakan
menu makanan
sehat sesuai
kebutuhan siswa
yang dikelola
besama-sama
siswa oleh siswa
dari siswa dan
untuk siswa.
30. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang Partisipan
perpustakaan
yang ramah anak
lengkap dengan
mebelair dan
buku-buku
bacaan,disesuaika
n denga tumbuk
kembang anak
sebagai wahana
anak untuk
menggali ilmu dan
menambah
wawasan
7. Halaman 7. Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
sekolah fasilitas bermain Partisipan

163
luas,hijau yang memenuhi
dan ramah syarat
anak. keselamatan,keseh
atan,kenyamanan,
dan keamanan
bagi kelangsungan
hidup dan tumbuh
kembang siswa
termasuk anak
yang
berkebutuhan
khusus.
8. Saluran BOS / √ √ √ √ √ √ √
pembuangan Partisipan
(SPAL) di halaman
sekolah harus
mmpu menyerap
semua air hujan
dengan cepat dan
tidak
membahayakan
bagi anak -anak
yang melintas.
9. Halamn sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
ditanami Partisipan
tanaman-tanaman
peneduh yang
ramh anak yang
tertata rapi

164
sehingga
memungkinkan
anak bermain
dengaan aman.
8. Pengadaan 17. Perabot kelas BOS / √ √ √ √ √
sarana kuat,aman,stabil Partisipan
prasarana dn mudah
yang ramah dipindahkan oleh
anak siswa.
18. Sudut meja kursi Pemda √ √ √ √ √
papan tulis dan
perabot lain
bersudut tumpul.
19. Meja kursi di Pemda / √ √ √ √ √ √ √
desain tinggi Partisipan
,bentuk,warna dan
ukurannya
disesuaikan
dengan tingkat
usia siswa
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
20. Meja didesain Pemda / √ √ √ √ √ √ √
dengan penutup Partisipan
pandangan
sehingga siswa
perempuan
nyaman duduk

165
ditempatnya.
21. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat Partisipan
pemadam api
ringan tau apar
seperti karung
goni,ember,air dan
pasir.
22. Peletakan almari - √ √ √ √ √
dan mebelair
dikelas harus kuat
sehingga tidak
mudah goyang
ketika ada
goncangan
23. Sekolah menata BOS / √ √ √ √ √ √ √
hal-hal yang Partisipan
berkaitan dengan
kelistrikan serapi
mungkin,dapat
ditutup dan jauh
dari jangkauan
siswa.
24. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
fasilitas papan
pajangan agar
siswa leluasa
menempel hsil

166
karyanya.
9. Ketersediaan 15. Sekolah BOS / √
buku menyediakan Pemda
referensi dan buku yang tidak
buku mengandung
sumber yang diskriminasi atau
memadai bias gender
termasuk anak
berkebutuhan
khusus
16. Buku yang - √
digunakan siswa
tidak mengandung
unsur-unsur
kekerasan,pornogr
afi dan pelecehan.
17. Sekolah BOS / √ √
menyediakan Pemda
buku yang layak
sesuai ketetapan
pemerintah
dengan rasio 1 : 1
untuk setiap mata
pelajaran.
18. Sekolah harus Pemda / √ √
memiliki 100 buku BOS /
pengayaan dan 10 Partisipan
buku reverensi
yang menunjang

167
gerakan
aman,sehat,hijau,i
nklusif dan ramah
anak.
19. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat BOS /
peraga Partisipan
pembelajaran
dengan rasio yang
memadai untuk
setiap rumpun
mata pelajaran.
20. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan BOS /
sarana olahraga Partisipan
lengkap yang
ramah anak
sehingga anak
bebas
menggunakan
tidak hanya pada
jam pelajaran
tetapi juga pada
jam-jam diluar
pelajaran.
21. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki pagar BOS /
bumi permanen Partisipan
yang sekaligus

168
digunakan sebagai
media
pembelajaran di
luar kelas dengan
gambar-gambar
edukatif,rumus-
rumus,kamus
sederhana,kuis,dll
yang menarik
perhatian
10. Pendidik 19. 1. Semua guru BOS √ √ √ √ √
dan tenaga harus mampu
kependidika menyusun RPP
n yang yang peduli
kompeten anak,berwawasan
dibidangnya gender
berdasarkan
silabus untuk
setiap mata
pelajaran.
20. 2. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √ √
guru yang BOS
mendapat
pelatihan
penerapan sekolah
ramah anak.
21. 3. Sekolah Pemda √ √ √ √ √
menyediakan
perlindungan dan

169
bantuan hukum
bagi guru dan
karyawan sebagai
pekerja profesi
22. 4. Kepala sekolah BOS √ √ √
melakukan
supervisi secara
berkala untuk
mengembangkan
model
pembelajaran
PAIKEM kepada
anak serta
memberikan
umpan balik
kepada guru.
23. 5. Semua guru BOS √ √ √ √
mampu
mengembangkan
materi dan bahan
ajar ,suasana
belajar dan proses
pembelajaran yang
bermutu dan
relevan dengan
nilai-nilai luhur
dan lingkungan
yang ramah anak.
24. 6. Sekolah memiliki BOS √ √ √ √ √

170
guru bimbingan
konseling yang
peduli kepada
semua anak
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
25. 7. Semua guru BOS √ √ √ √ √
mampu
mengembangkan
dan menerapkan
program penilaian
untuk membantu
meningkatkan
kemampuan
belajar siswa
termasuk siswa
berkebutuhan
khusus.
26. 8. Setiap guru BOS √ √ √ √ √ √
menyampaikan
laporan hasil
penilaian semua
mata pelajaran
setiap akhir
semester untuk
selanjtnya sebagai
laporan hasil
prestasi belajar

171
kepada orang tua
siswa.
27. 9. Sekolah memiliki BOS √ √ √
tenaga
kependidikan yang
mendukung
perencanaan
implementasi
sekolah ramah
anak.
11. Pengelolaan 19. 1. Sekolah Pemda / √ √ √
sekolah yang berkoordinadi BOS
transparan denga dinas
dan pendidikan untuk
akuntabel membantu
mengembangkan
kurikulum dan
proses
pembelajaran yang
efektif.
20. 2. Sekolah - √ √ √ √
menerima
kunjungan
pengawas minimal
sekali dalam
seminggu untuk
memfasilitasi guru
yang mengahadapi
masalh dalam

172
pembelajaran.
21. 3. Setiap akhir BOS √ √ √ √ √ √
semester sekolah
menyampailan
laporan hasil
evaluasi kepada
orang tua dan
rekap nya kepada
UPTD Pendidikan .
22. 4. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menerapkan BOS /
prinsip sekolah Partisipan
ramah anak dalam
manajemen
berbasis sekolah
(MBS)
23. 5. Jumlah siswa BOS √ √ √ √ √ √
tiap rombel tidak
lebih dari 32 anak.
24. 6. Tersedia BOS √ √ √ √ √ √
pengelola UKS
yang mendukung
penerapan
gerakan sekolah
ramah anak
25. 7. Memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
pengelola kantin Partsipan
kejujuran yang
menyediakan

173
menu makanan
sehat sekaligus
media belajar dan
praktek berwira
usaha.
26. 8. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
koordinasi secara
teratur dan
terprogram kepada
komite sekolah
untuk
mengidentifikasi
anak usia sekolah
yang tidak
menikmati hak
atas pendidikan.
27. 9. Memiliki Partisipan √ √ √ √ √ √ √
komite sekolah
yang mendukung
program wajar dan
mampu
memfasilitasi
kerjasama dengan
para pemangku
kepentingan.
10.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
standar operasi Partisipan
prosedur dan kode

174
etik yang disusun
,disepakati,dan
dipahami oleh
siswa tentang tata
tertib,anti
kekrasananti
pelanggaran hak(
bullying),perpelonc
oan,pelecehan,dan
pelanggaran hak
lainnya.
11.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √
gerakan peduli Partisipan
keamanan dan
keselamatan
disekolah dan
selama perjalanan
pulang pergi ke
sekolah.
12.Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memberikan Pemda /
pelatihan simulasi Partsipan
prosedur dan
tanggap darurat
yang dilaksanakan
secara periodik.
13.Memiliki tim BOS ? √ √ √ √ √ √
pengembang Partisipan
sekolah ramah

175
anak(SRA)dengan
melibatkan siswa.
14.Menjalankan BOS √ √ √ √ √ √
prosedur PPDB
yang
mengutamakan
kepentingan anak.
15.Penerimaan bea BOS / √ √ √ √ √ √ √
siswa disusun Partisipan
secara partisipatif
dan akuntabel
untuk mencegah
anak putus
sekolah.
16.Memprogramkan BOS √ √ √ √ √ √ √
kegiatan makan Partisipan
bersama denga
jadwal menu yang
memenuhi
kecukupan gizi
siswa untuk
menunjang
pembelajaran.
17.sekolah √ √ √ √
menggalakkan
kegiatan infaq jumat
dengan suka rela
sebagai sumber dana
alternative untuk

176
pemenuhan
pembiayaan diluar
dana BOS

12. Strategi 15. Sekolah BOS √ √ √ √ √ √ √


sekolah yang mengidentifikasi
ditetapkan segala bentuk
bersama tim kekuatan yang ada
pengembang
sekolah
16. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
pengembangan
dan peningkatan
kekuatan yang ada
di sekolah
17. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan
mengidentifikasi
kelemahan-
kelemahan yang
dimiliki dan
berupaya
meminimalisir
sesuai
kemampuan
sekolah
18. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan

177
melakukan
identifikasi dan
menangkap
peluang yang ada
di sekolah untuk
kepentingan
pendidikan
19. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
antisipasi untuk / Pemda
munculnya
ancaman yang
menghambat
proses
pembelajaran.
20. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyusun strategi Pemda /
dengan Partisipan
menggunakan
kelemahan yang
dimiliki untuk
menangkap
peluang yang ada.
21. Setelah BOS/ √ √ √ √ √ √ √
perencanaan Pemda/
selesai disusun Partisipan
segera melakukan
realisasi
pelaksanaan

178
implementasi
sekolah ramah
anak(SRA) secara
pertisipatif,terprog
ram dan terkontrol
sehingga semua
perencanaan yang
disusun bersam
dapat
dipertanggung
jawabkan bersama
pula.

179
Lampiran.10

PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)


DI SD NEGERI GEBUGAN 01 KECAMATAN BERGAS
KABUPATEN SEMARANG

Oleh
Jumriyah
NIM. 942012068

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN - FKIP
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME


atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, serta kemudahan
sehingga penyusunan draff perencanaan sekolah ramah
anak (SRA) ini dapat terselesaikan.
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah/madrasah
yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman bagi
perkembangan fisik, kognisi dan psikososial anak
perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang
memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan
layanan khusus (Supiandi, dkk. 2012: 9).
Program sekolah ramah anak bertujuan memberikan
kesejahteraan pada siswa di sekolah dengan
mengutamakan hak-hak anak yang meliputi hak hidup,
hak tumbuh berkembang, hak perlindungan, dan hak
mendapat pendidikan.
Untuk merealisasikegiatan sekolh ramah anak
diperlukan periapan ban perencanaan yang matang juga
menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik antara warga
sekolah,orang tua masyaarakat dn komite termasuk
dengan unsur dinas terkait dalaam hal ini Dinas
Pendidikan.
Dengan adanya perencanaan ini diharapkan dapat
membantu sekolah sebagai pedoman dalam melaksanakan
sekolah ramah anak.
DAFTAR ISI
Halaman Depan .........................................................
Kata Pengantar ..........................................................
Daftar Isi ....................................................................
Pendahuluan..............................................................
Analisi Swot ...............................................................
Draff Perencanaan Awal .............................................
Uji Validasi Pakar ......................................................
Draff Perencanaan hasil Validasi................................
Focus Grop Discussion..............................................
Perencanaan sekolah ramah Anak Final
Penutup .....................................................................
PENDAHULUAN

Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara


sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak
dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan
bertanggung jawab (Risnawati, 2013: 1).
Sekolah Ramah Anak bertujuan untuk membangun
lingkungan belajar dimana anak termotivasi dan mampu
untuk belajar. Komunitas sekolah ramah dan terbuka
terhadap kebutuhan kesehatan dan keamanan siswa
(UNICEF, 2010: 2).
Sekolah ramah anak (SRA) merupakan sekolah
yang bebas kekerasan sehingga dalam pelaksanaannya
nanti sekolah hendaknya memenuhi karakteristik
pembelajaran SRA antara lain menyenangkan, ramah,
menghargai dan memberikan perlakukan sesuai
karakteritik anak, mendorong anak untuk aktif dan
menghasilkan gagasan. Oleh karena itu diperlukan adanya
perencanaan yang matang agar pelaksanaannya dapat
berjalan lancar.
Perencanaan merupakan kegiatan yang dijadikan
pedoman kemana tujuan organisasi dan bagaimana cara
pencapaian organisasi tersebut maka proses ini
memerlukan pemikiran tentang apa yang akan dikerjakan,
mengapa, bagaimana, dan di mana suatu kegiatan
dilakukan serta siapa yang akan melakukannya. Sehingga
diperlukan adanya peran serta dari semua anggota
organisasi untuk menghasilkan perencanaan yang
partisipatif.
Perencanaan adalah rangkaian kegiatan
menetapkan hal-hal yang akan di kerjakan pada waktu
yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan pemikiran
yang matang dalam rangka pencapaian tujuan yang
diinginkan. Perencanaan juga merupakan pedoman dan
acuan bagi para pelaksana kegiatan, agar kegiatan yang
ada dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang
telah ditetapkan bersama. Oleh karena itu diperlukan
partisipasi dari semua anggota organisasi atau sekolah
agar perencanaan tersebut dapat berjalan lancar.
Perencanaan dianggap sebagai suatu fungsi manajemen,
dipimpinan (manajer) wajib melaksanakan perencanaan
sebagai pedoman dalam kegiatannya untuk mencapai
tujuan kejelasan apa yang akan dilakukan, bilamana akan
dilakukan dan siapa yang akan melakukannya.
SD N Gebugan 01 Bergas semarang membuat draff
perencanaan yang nantinya akan dijadikan acuan sekolah
dalam melaksanaan Sekolah Ramah Anak (SRA). Draff
perencanaan SRA yang terdiri dari 12 indikator yaitu:
1. Letak lolaksi sekolah
2. Adanya kurikulum yang ramah anak
3. Penggunaan metode PAIKEM dalam pembelajaran
4. Pembelajaran melayani kebutuhan peserta didik secara
individu maupun kelompokdengan pola pengasuhan.
5. Bangunan ruang kelas yang kokoh, aman, sehat
memenuhi standar kelas yang sehat dan terbebas dari
polusi.
6. Tersedianya sarana penunjang pendidikan yang ramah
anak
7. Halaman sekolah luas, hijau dan ramah anak
8. Pengadaan sarana prasarana yang ramah anak
9. Ketersediaan buku referensi dan buku sumber yang
memadai
10. Pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten di
bidangnya.
11. Pengelolaan sekolah yang transparan dan akuntabel
12. Strategi sekolah yang ditetapkan bersama tim
pengembang sekolah.

Komponen Yang Dipersiapkan Dalam Perencanaan

1. Evaluasi Diri Sekolah


Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah suatu
proses evaluasi yang bersifat internal
dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk
melihat kinerja sekolah berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang digunakan sebagai dasar
penyusunan RKS dan RKAS dalam meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah secara konsisten dan
berkelanjutan, serta sebagai masukan bagi
perencanaan investasi pendidikan tingkat kab/kota
(Sudrajat, 2012:1).
Tujuan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah: (a)
Menilai kinerja sekolah berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan (SNP), (b) Mengetahui tahapan
pengembangan dalam pencapaian Standar Nasional
Pendidikan (SNP) sebagai dasar peningkatan mutu
pendidikan; dan (c) Menyusun RKS/RKAS sesuai
kebutuhan nyata dalam rangka pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Manfaat Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk
tingkat sekolah, antara lain:
a. sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangannya sendiri dan merencanakan
pengembangan dan peningkatan ke depan.
b. sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai
dasar untuk pengembangan dan peningkatan di masa
mendatang.
c. sekolah dapat mengidentifikasi peluang untuk
meningkatkan mutu pendidikan, mengkaji peningkatan
tersebut berjalan dengan baik dan menyesuaikan
program sesuai dengan hasilnya.
d. sekolah dapat memberikan laporan formal
kepada pemangku kepentingan demi meningkatkan
akuntabilitas sekolah.

Lingkup Evaluasi Diri Sekolah (EDS) menjawab


3 pertanyaan utama: (1) Seberapa baik kualitas kinerja
sekolah kita?; (2) Bagaimana kita mengidentifikasi dan
mengetahuinya?; dan (3) Bagaimana kita berupaya
memperbaikinya?. Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang
secara langsung terlibat penuh dengan kondisi dan laju
sekolah terdiri atas: (1) Kepala Sekolah; (2) Wakil unsur
guru; (3) Wakil Komite Sekolah; (4) wakil siswa dan
Pengawas sebagai fasilitator/pembimbing/verifikator.
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) terdiri
dari 8 (delapan) Standar sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Setiap Standar terdiri atas
beberapa komponen.Setiap Komponen terdiri dari
beberapa Indikator. Setiap komponen terdiri dari
beberapa sub komponen. Setiap Indikator memberikan
gambaran lebih rinci dari informasi-informasi yang
berkaitan dengan kinerja sekolah.
2. Visi Misi Sekolah
Visi merupakan gambaran tentang masa depan
(future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam
kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses
manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan
datang (Akdon, 2006:94).
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95)
menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang
merupakan sarana untuk:
a. mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi
dalam arti tujuan dan tugas pokok.
b. memperlihatkan framework hubungan antara organisasi
dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi,
konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
c. menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti
pertumbuhan dan perkembangan.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang
harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan di masa datang (Akdon, 2006: 97).
Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan
produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan
misi harus:
a. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak
dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari
organisasi yang bersangkutan.
b. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan
untuk mencapainya.
c. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang itama yang digeluti organisasi
(Akdon, 2006:98).

3. SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah
alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu
internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi
dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
gambaran).
Dalam dunia pendidikan analisis ini
digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan
kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi
ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar
mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi
pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan.
Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi
dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT
(Depdiknas, 2002).
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk
mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari
keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung
tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat
kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada
setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap
keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor
internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).

4. RencanaStrategis
Perencanaan strategis adalah proses yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi
atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan
sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam
proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political,
Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-
cultural, Technological, Economic, Ecological,
Regulatory).
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk
mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi
kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis
adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan
organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja
menuju 5 sampai 10 tahun ke depan (Kerzner, 2001:3)
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah
ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka para pimpinan
perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam
sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis/strategic planning (Brown, 2005:
2).Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan
secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata
yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi
(Skinner, 1969).Untuk mencapai sebuah strategi yang
telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para
pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis (Brown, 2005: 3).Kemampuan
manufaktur, harus dipergunakan secara tepat,
sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategi (Skinner, 1969).
Perencanaan strategis secara eksplisit
berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini
telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g.,
Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner,
1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic
planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian
proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga
apabila strategik planning tidak mendukung inovasi
dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.
Dapat penulis simpulkan bahwa perencanaan
strategis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh sebuahorganisasi untuk meningkatkan kondisinya
di masa yang akan datang yang mencakup
serangkaian proses yng mendukung inovasi dan
perubahan.
Berikut adalah langkah swot yang telah
peneliti lakukan di SD Negeri gebugan 01 sehingga
berhasil memperoleh data
kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman atau
tantangan yang harus dihdapi oleh pneliti untuk
menentukan langkah mengambil strategi yang tepat.
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Tentang SD Negeri Gebugan 01


2.1.1 Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri Gebuugan 01
Nomor Statistis Sekolah : 101032213001
NPSN : 20320676
Propinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Semarang
Kecamatan : Bergas
Desa : Gebugan
Jalan dan Nomor : Jl. PTP XVIII RT.01/I
Kode Pos : 50552
Telepon : (024) 6926788
Alamat Web-Side : www.sdn_gebugn.sch.id
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Imbas
Akreditasi : A. Tahun 2012
Surat Keputusan :No. Dd. 018833 03.Dd.0218.06
Penerbit SK : Gubrnur KDH TK.I Jateng
TahunBerdiri :1957
TahunPerubahan : 2007
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
Bangunan Sekolah : Milik Desa
Luas Tanah :1625 M² luas bangunan : 627 M²
Jarak ke Pusat Kecamatan :3 Km
Jarak Pusat Otonomi Daerah : 7 Km
TerletakpadaLintasan : Pedesaan
OrganisasiPenyelenggara : Pemerintah desa
Nama Kepala Sekolah : Jumriyah,S.Pd

2.1.2 Visi Sekolah Dasar Negeri Gebugan 01


1. Visi
“Luhur dalam pekerti,prima dalamprestasi,santun
dalam berperilaku”.
2. Indikator Visi
- Luhur dalam pekerti
- Prima dalam prestasi
- Santun dalam berbudaya hidup

2.1.3 Misi Sekolah


1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan YME.
2. Meningkatkan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
3. Memandu, membina, memfasilitasi dan
mengembangkan minat dan bakat siswauntuk
meraihprestasibaikakademik maupun non
akademik mulai dari tingkat kecamatan sampai
propinsi.
4. Membina dan mengembangkan budi pekerti luhur
serta budaya bangsa menuju karakter bangsa
yang santun.

2.1.4. Tujuan dan Sasaran Sekolah


Tujuan :
1. Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan
kepada peserta didik dan mengupayakan lulusan
yang berkualitas guna melanjutkan di sekolah yang
lebih tinggi.
2. Membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai bekal hidup
di tengah masyarakat .
3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa untuk memaksimalkan sarana prsarana yang
ada di sekolah guna mengembangkan minat dan
bakat sehingga mampu menjuarai berbagai bidang
lomba baik akademik maupun non akademik .
4. Menjalin dan menjaga hubungan yang kondusif
antara warga sekolah dengan masyarakat
,komite,stageholder dan sponsor ( alumni )
Sasaran :
1. Memiliki tim kesenian yang secara teratur
mengadakan latihan dan pengembangan di sekolah
sehingga siap menangkap peluang juara.
2. Meminimalkan segala bentuk pelanggaraan disiplin
sekolah dengan menegakkan tata tertib kepada
seluruh warga sekolah.

3. Membentuk tim work antar warga sekolah dengan


masyarakat,komite,stakeholder, untuk mampu
merumuskan cita-cita bersama dan berupaya
mencapainya secara bersama-sama.

2.1.5. Upaya Mencapai Tujuan


1. Peningkatan Iman dan Takwa
Kegiatan untuk meningkatkan iman dan taqwa
dilaksanakan secara terprogram dengan melibatkan
seluruh siswa dan guru. Kegiatan memerlukan
persiapan yang matang dan dana yang memadai.
Kegiatan ini bukannya hanya kegiatan ceremonial
atau rutin saja melainkan dilaksanakan secara benar,
bertanggung jawab dan monitoring yang tepat. Usaha
yang dilakukan antara lain :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan
keagamaan diantaranya budaya berdoa sebelum
pelajaran,melafalkan asmaul husna setiap pagi,sholat
dhuha pada jam istirahat,sholat dhuhur merjamaah
di sekolah,kantin kejujuran,latihan memotong hewan
qurban,berinfaq dan kegiatan PHBI di sekolah.
b. Mengikuti berbagai lomba keagamaan, misalnya
MTQ, kaligrafi,kitobah, nasyid dan lomba seni rebana
yang rutin dilaksanakan di tingkat kecamatan.
c. Membiasakan diri megikuti kegiatan mengaji di
lingkungan masyarakat dengan jadwal yang disusun
guru agama dengan tokoh agama setempat
2. Peningkatan Mutu Akademik
Usaha peningkatan mutu akademik merupakan
usaha yang harus dilaksanakan secara simultan.
Kegiatan ini hendaknya mendapat dukungan dari
semua komponen sekolah. Usaha peningkatan mutu
ini bukan hanya untuk meningkatkan nilai ujian
nasional/sekolahsaja tapi juga peningkatan nilai
sikap perilaku dan bekal ketrampilan agar tercipta
output dan outcome yang baik.

Usaha yang dilaksanakan adalah:

a. Meningkatkan kualitan pembelajaran


b. Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas
kegiatan pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan tambahan jam
pelajaran
d. Menyediakan media pembelajaran diluar kelas
e. Melaksanakan lomba mata pelajaran tertentu,
seperti Olimpiade Sains, LCC,lomba pidato
dalam Bahasa Inggris dll
f. Memasukkan pelajaran tertentu kedalam
kegiatan pengembangan diri, seperti
Matematika dan sains.
g. Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai
dengan tempat tinggal siswa dipandu oleh guru
asuh yang ada di sekitar sekolah
h. Memfasilitasi orangtua siswa untuk mencari
tambahan pelajaran pada lembaga bimbel
terdekat

3. Peningkatan dibidang Non Akademik / Ekstrakurikuler


Peningkatan Kemampuan di bidang seni
a. Meningkatkan potensi non akademik yang
menjadi ciri hkas desa yaitu seni rebana dan
kerawitan
b. Berupaya menjalin mitra kerja kepada nara
sumber di lingkungan sekitar untuk
peningkatan kompetensi siswa bibang seni
c. Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
minat dan bakatnya dengan bantuan tenaga
pemandu bakat
d. Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat
kecamatan maupun tingkat kabupaten
Peningkatan Kemampuan di bidang olahraga
a. Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram
bola voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja,
catur,sepak takraw,atletik, dll.
b. Menyiapkan sarana prasarana olahraga sesuai
kondisi halaman sekolah
c. Mengadakan pertandingan persahabatan
dengan sekolah lain(class meeting)
d. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan lomba,
baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun
provinsi.
e. Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
bakatnya diluar jadwal sekolah dengan
mengikuti klub-klub yang ada lingkungan
disekitar
4. Peningkatan di Bidang Kebersihan dan di Bidang
Penghijauan
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah
adalah:
a. Menyusun tata tertib sekolah secara bersama-
sama antar warga sekolah sesuai bidang masing-
masing.
b. Merumuskan daftar piket yang disepakati
c. Menentukan sangsi pelanggaran.
d. Melaksanakan program jumat bersih,sabtu hijau
dan senin segar
e. Menyediakan alat-alat kebersihan
f. Menyediakan tempat sampah
terbuka,tertutup,dan TPA serta upaya pengolahan
sampah menjadi kompos bekerja sama dengan
BLH Kab.semarang.
g. Menyediakan alat-alat P3K
h. Menciptakan budaya hidup bersih dan sehat di
lingkungan SD Negeri Gebugan 01

5.Peningkatan di Bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan usaha
kesehatan sekolah adalah:
a. Bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan
dalam upaya pelayanan kesehatan berupa
UKGS,Screning,imunisasi /BIAS,dan pelatihan
Dokter kecil.
b. Penyediaan obat-obatan yang aman dan layak
digunakan anak sekolah.
c. Penyediaan ruang khusus untuk pelayanan
kesehatan di sekolah.
d. Melaksanakan budaya gosok gigi dan perikas
kuku sendiri bersama setiap selesai pelajaran
olahraga sebagai kegiatan kontrol PHBS di sekolah
e. Mengatur piket dokter kecil sebagai wujud nyata
ketrampilan siswa dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada diri sendiri dan orang lain
secara sederhana.
2.2 Perencanaan SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan
dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya
dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak
terkecuali dalam dunia pendidikan, di mana
menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan
cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang
ingin dicapai (Sanjaya, 2009).
Analisainimenempatkansituasidankondisisebagaifacto
rmasukan, yang kemudiandikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah
semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi
atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi,
dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah –
masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT
bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting
dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pada suatu lembaga sehingga mampu
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan
kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun
peluang.

2.3 Definisi Analisis SWOT


SWOT adalah singkatan dari Strengths
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah
alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu
internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemampuan kita dalam memasarkan event
kita.Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa
situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2. W= Weakness,adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan dari organisasiatau
program pada saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi
yang merupakan peluang di luarorganisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi
organisasi di masa depan.
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan
ancaman bagi organisasi yang datang dariluar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan.

Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan


untuk mengevaluasi fungsi pengembangan
kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi
ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar
mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi
pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat dan sebagainya
dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan
setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah
analisis SWOT (Depdiknas, 2002).
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud
untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari
keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Berhubung
tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat
kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada
setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan
terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik
faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).

2.4 Tahap – Tahap Analisis SWOT


Analisis SWOT adalahbagiandaritahap –
tahapperencanaanstrategissuatuorganisasi yang
terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan
data, tahap analisis, dan tahap pengambilan
keputusan.

2.4.1 Tahappengumpulan data


Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar
kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan
suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis
data.Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi
dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di
luar sekolahseperti:
1. Orang tua siswa
2. Masyarakat / stageholder
3. Donatur( alumsi / sponsor )
4. Pemerintah desa setempat
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah
itu sendiri, antara lain:
1. Laporan keuangan sekolah
2. Administrasi sekolah
3. Kegiatan Belajar mengajar
4. Keadaan guru dan siswa
5. Fasilitasdanprasaranasekolah
6. Laporan hasil belajar tiap semester
7. Administrasi guru dan lain lain
Pada tahap ini digunakan 2 model matriks
pengumpulan data yaitu: matriks faktor strategi
eksternal dan matriks faktor strategi internal.

Langkah – LangkahMenyusunMatriks
FaktorStrategi Internal (IFAS) dan
FaktorStrategiEksternal (EFAS)

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10


peluang dan ancaman serta Kekuatan dan
Kelemahan).
2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom
2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan
0,0 (tidak penting).
3. Hitung rating (di dalamkolom 3) untukmasing –
masingfactordenganmemberikanskalamulaidari 4
(outstanding) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi sekolah yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang yang
semakin besar diberi rating +4 tetapi jika
peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan
pemberian rating untuk ancaman adalah
kebalikan dari pemberian rating peluang.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom
3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam
kolom 4.
Hasilnyaberupaskorpembobotanuntukmasing –
masingfaktor yang nilainyabervariasimulaidari
4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar
atau catatan mengapa faktor – faktor tersebut
dipilih dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4),
untuk memperoleh skor pembobotan bagi
sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan
menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal ini
SDNegeriGebugan 01 bereaksi terhadap faktor –
faktor strategis eksternalnya.
Tabel.1
Perhitungan IFAS SDN Gebugan 01

Faktor – Bo Skor Tota Komentar


Faktorstrategi bot l
Internal Skor
KEKUATAN (S) Etos kerja guru yang
1. Etos kerja guru 0,25 5 1,25 baik dapat memotivasi
dan motivasi siswa siswa, sehingga motivasi
siswa tinggi dengan
mampu
mengembangkan
metode pembelajaran
dan
siswa cukup antusias
dalam pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
2. Ruang Kelas, 0,10 3 0,30 Selain keadaan kelas
perpustakaan yang kondusif,
dan loboratorium kelengkapan buku, dan
sudah memenuhi alat praktik yang
standart dimanfaatkan siswa
tersedia dengan cukup
baik
3. Kondisi Sangat kondusif baik
Harmonis antar 0,20 3 0,60 dalam kegiatan
warga sekolah ektrakurikuler ataupun
pembelajaran, terutama
dukungan positif siswa

4. Pendekatan, Guru menggunakan


metode mengajar 0,20 3 0,60 pendekatan, metode
guru yang pembelajaran yang
bervariasi bervariasi
5. Memiliki web 0,10 3 0,30 Masyarakat dapat
yang bisa di mengakses profil SDN
akses oleh Gebugan 01 melalui IT
siapapun
6. Prestasi sekolah 0,15 5 0,75 Mendapatkan juara 1
non akademik kesenian tk. kecamatan
sangat baik dan tingkat kabupaten
Jumlah Kekuatan 1,00 3,80
(S)
KELEMAHAN (W)
1. Alokasi dana 0,25 4 1,00 Sumber dana BOS
untuk GTT/ PTT sebagian besar di
dan peruntukan untuk
Ekstrakurikuler membayar honor
cukup tinggi GTT/PTT dan
ekstrakurikuler
2. Kurangnya 0,25 5 1,25 Sarana Prasarana
sarana pembelajaran masih
prasarana kurang untuk proses
pembelajaran pembelajaran dan
lokasi sekolah yang
sempit membatasi
anak untuk proses
pembelajaran di luar
kelas
3. Mayoritas guru Banyak guru belum
lemah di bidang 0,25 4 1,00 bisa menguasai IT
IT

4. Halaman Halaman sekolah yang


sekolah sempit 0,10 3 0,30 sempit mengakibatkan
sempitnya ruang gerak
anak di sekolah
5. Rawan 0,20 3 0,60 Karena belum ada
keamanan pagar bumi sekolah
sekolah rawan dengan
pencurian
Jumlah Kelemahan 1,00 4,15
(W)

Kesimpulan :
Dilihatdaribobotmasing – masingbutir kekuatandan
kelemahan yang
adapadamatrikdiatasdapatdisimpulkanbahwaantarake
kuatandankelemahan yang dimiliki SDN Gebugan 01
ini tidak imbang dariskordan rating karena
kelemahan lebih menonjol dibandingkan kelebihan.
Hal inibisa
dijadikanpelajaranuntukpihaksekolahbahwa kekuatan
yang ada kurang menutupi dari kelemahan yang ada.
Diharapkandengananalisisinisekolahakanterusberusa
hadanmeningkatkankekuatansekolahdenganseoptimal
mungkin agar kelemahan yang adadapatteratasi dan
tertutupi.

Tabel.2
Perhitungan EFAS SDN Gebugan 01

Faktor – Faktor Bobot Skor Total Komentar


strategi Skor
Eksternal
PELUANG (O) Sekolah dapat
1.Dukungan 0,30 5 1,50 mengajukan prososal
pemerintah daerah ke Pemerintah Daerah
dalam melengkapi Tingkat I dan Tingkat
sarana dan II perlu dilakukan
prasarana untuk melengkapi
sarana dan prasarana
sekolah
2.Perkembangan 0,20 3 0,60 Dunia teknologi yang
IPTEK serta semakin maju
IMTAK memungkinkan
sebagai sarana
prasarana untuk
majunya pendidikan
dengan dilandasi iman
dan taqwa.

3.Sponsor dari Hasil pengajuan


Dinas terkait 0,20 3 0,60 proposal sekolah
mampu mengetuk hati
Dinas terkait di sekitar
sekolah dengan
memberikan bantuan
/ donatur
4.Kepedulian orang Kepedulian orang tua
tua dan alumni 0,30 5 1,50 siswa dan alumni
dapat membantu guna
pengembangan dan
kemajuan sekolah.
Jumlah Peluang (O) 1,00 4,20
Faktor – Faktor Bobot Skor Total Komentar
strategi Eksternal Skor
ANCAMAN (T) Banyak sekolah
1.Lembaga 0,30 4 1,20 lainnya yang juga di
pendidikan sejenis favoritkan di sekitar
lingkungan SDN
Gebugan 01
2.Banyak siswa dari 0,20 3 0,60 Siswa menjadi tidak
keluarga broken konsentrasi dalam
home pembelajaran karena
kondisi lingkungan
keluarga juga dapat
mempengaruhi

3.Persaingan lomba 0,25 3 0,75 Semakin ketatnya


tingkat kecamatan persaingan antar SD
ketat pada tingkat
kecamatan
4.Kemajuan 0,25 4 1,00 Belum terlalu
Teknologi maksimal karena
Komputer dan belum ada guru
Informatika Khusus mengajar TIK
di sekolah ini jadi
kemapuan dalam
bersaing dengan SDN
lainnya akan sulit.
JumlahAncaman( 1,00 3,55
T)

Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir peluang dukungan
pemerintah daerah dalam melengkapi sarana
prasarana dan kepedulian orang tua dan alumni
adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh
SDN Gebugan 01. Peluang ini harus dimanfaatkan
secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara
pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana
peluang ini akan memperkecil ancaman pada butir
empat yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum
begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan
peluang tersebut dengan cara tidak hanya
infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga
pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi.

2.4.2.TahapAnalisis Data SWOT


Setelah mengumpulkan semua informasi yang
berpengaruh terhadap kelangsungan sekolah, tahap
selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi
tersebut dalam model – model kuantitatif perumusan
strategi. Ada beebrapa Model yang dapat digunakan
dalam menyusun analisis SWOT antara lain:
1. Matriks TOWS atau Matrik SWOT
2. Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau
dikenal dengan Growth/Share Matriks
3. Matriks Internal Eksternal
4. Matriks SPACE
5. Matriks Grand Strategy
Dalam makalah ini penulis akan
menggunakan Matriks SWOT, karena matrik ini akan
menggambarkan secara jelas bagaimana kelemahan
dari internal (IFAS) yang dihadapi sekolah dapat
ditutupi dengan peluang dari eksternal (EFAS) yang
dimilikinya.
Diagram 1 Matrik SWOT

(S) WEAKNESSES (W)


6. Alokasi dana untuk
IFAS GTT/ PTT dan
Ekstrakurikuler cukup tinggi
EFAS
7. Kurangnya sarana
prasarana pembelajaran
8. Mayoritas guru lemah di
bidang IT
9. Halaman sekolah sempit
10. Rawan keamanan
sekolah
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO
5. Dukungan 5. Diharapkan dukungan
pemerintah daerah pemerintah daerah dalam
dalam melengkapi melengkapi sarana
sarana dan prasarana dapat juga
prasarana membantu meningkatkan
kesejahteraan GTT/PTT
6. Perkembangan IPTEK serta guru ektrakurikuler
dan IMTAK sehingga tenaga pengajar
7. Sponsor dari Dinas juga dapat mumpuni dalam
terkait pembelajaran
8. Kepedulian orang tua 6. Adanya perkembangan
dan alumni IPTEK dan kekuatan IMTAK
dapat melengkapi sarana
pembelajaran dengan baik
agar tercermin dalam
pendidikan karakter bangsa
Indonesia sesuai dengan
peraturan yang ada.
7. Adanya Sponsor dari dinas
terkait menolong guru yang
masih lemah IT untuk
mengadakan pelatihan
untuk penguasaan IT dan
dapat menggunakannya
dalam pembelajaran di
sekolah .
8. Adanya kepedulian orang
tua dan alumni akan
menciptakan suasana
sekolah yang kondusif
terhindar dari tindak
kriminal yang mengancam di
sekitar sekolah serta dengan
adanya sumbangan tanah
untuk TPA dari warga
sekitar menolong sekolah
menjadi sekolah yang bersih.
THREATS (T)

2.5 Tahap Perhitungan Analisis SWOT SDN GEBUGAN


01

Dengan mempergunakan tabel Faktor


Internal-Eksternal, dan skala sangat sedang, tinggi,
tinggi, dan rendah, maka kedudukan SDN Gebugan
01 apabila dianalisis dengan diagram Cartesius, maka
posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan
berikut:

IFAS 7,95 EFAS 7,75


Total Skor 3,80 Total Skor 4,20
Kekuatan (S) peluang (O)
Total Skor 4,15 Total Skor 3,55
Kelemahan Ancaman (T)
(W)
S – W (3,80 – - 0,35 O – T (4,20 – 0,65
4,15) 3,55)

Dan diagram yang tersusun berdasarkan kondisi


dandata yang diperoleh peneliti selama melakukan
penelitian adalah sebagai berikut.
ANCAMAN

1
1

-1
KELEMAHAN KEKUATAN

-00,35 ; 0,65
-1

PELUANG

Penjelasan:

a. Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa


hal yang berhubungan dengan SWOT di SDN
Gebugan 01 ini bisa dikatakan memiliki kekuatan
yang masih kurang baik terbukti dari AFI (analisis
faktor internal) berupa kekuatan dengan poin 3,80
dari skala 1 s/d 4 (3,80) adalah angka yang cukup
untuk kategori kekuatan.
b.Poin kelemahan 4,15 adalah angka yang sangat
besar untuk kategori kelemahan. Selisih S dan T ini
tidak jauh hanya –0,35. Hal ini
dapatdijadikanacuanbagipihaksekolahuntukmeneta
pkankebijakan - kebijakan yang
barudanlebihkreatif guna meningkatkan poin
kekuatan sekolah sehingga jauh diatas poin
kelemahan sekolah.
c. Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SDN
Gebugan 01 ini mempunyai poin peluang 4,20
angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 sudah
dikatakan sangat baik.. Hal ini adalah dapat
dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih
cerdas dalam memanfaaatkan peluang dan mencari
peluang lain dalam rangka memajukan sekolah.
d.Pada poin ancaman 3,55 poin ini adalah angka yang
masih dibawah skala 4 untuk kategori ancaman
yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar.
Dengan demikian antara peluang dan ancaman
hanya beselisih 0,65 masih banyak hal – hal yang
harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa
lebih selalu diatas poin ancaman.
e. Keadaan SDN Gebugan 01 ini belum bisa dikatakan
baik setelah dilakukan analisis SWOT masih
banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna
memperoleh keadaan yang stabil sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan
sekolah dengan menutupi kelemahan dengan
peluang yang ada di SDN Gebugan 01.

Berikut Skala yang biasa digunakan dalam


menganalisis SWOT skala angka 1-4
(Dalam Rangkuti, 2008 : 22 – 25) :

Kekuatan: Poin 1 = Kecil


Poin 4 = Besar
Peluang : Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Besar

Kelemahan : Poin 1 = Besar


Poin 4 = Kecil
Ancaman: Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
RENCANA SETRATEGI (RENSTRA ) YANG DITERAPKAN
ADALAH

( SO ) :

1. Menggunakan kekuatan dimana SD Negeri gebugan


01 memiliki alumni yang potensial untuk
menangkap peluang yang ada dan meminimalisir
segala bentuk kelemahan untuk mewujutkan cita-
cita bersama yang disusun oleh tim pengembang
sekolah berupa rumusan visi misi dan tujuan
sekolah dapat terwujud,dengan cara menggali dana
dri para alumni

2. Berusaha mencari berbagai bentuk bantuan dari


pihak luar / swasta dengan sarana Web side yang
dimiliki sekolah dengan menarik minat para alumni
untuk menciptakan SD Negeri gebugan 01 ini
menjadi sekolah yang ramah Anak dengan kondisi
yang kecil,hijau,aman,bersih,nyaman,sejuk dan
sejahtera.

3. berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan


cita-cita dan harapan masyarakat terhadap prestasi
siswa baik bidang akademik maupun non akademik
agar masyrakat semakin yakin dan tidak sia-sia
telah menitikan putra putrinya di SD Negeri
gebugan 01
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di
SDN Gebugan 01 diatas dapat disimpulkan:
a. Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan
Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan
ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program
sebuah organisasi.
b.Analisis SWOT di SDN Gebugan 01 dilakukan
dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu analisis faktor
internal dan faktor eksternal sekolah. Kemudian
dijabarkan ke dalam matrik analisis SWOT dan
dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu
analisis faktor eksternal dan analisis faktor
internal.
c. Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil
sebagai berikut: (S = 3,80) dan (W = 4,15) , (O =
4,20) dan (T = 3,55). Dan poin – poinangkainimasih
perlu penekanan peluang demi menutupi
kelemahandengan analisis SWOT dengan Kriteria :
Kekuatan:
Poin1=Kecil
Poin 1 = Besar
Kelemahan:
Poin.4=Besar Poin 4 =
kecil
Ancaman:
Poin 1 = Besar
Poin 1 = Kecil
Peluang :
Poin 4 = Kecil
Poin 4 = besar

3.2 Saran
a. Diharapkan kepada pihak sekolah SDN Gebugan
01 untuk selalu bekerja keras dalam
meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan
memanfaatkan peluang peluang yang ada. terus
berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan
administrasi agar dapat meningkatkan kualitas
sekolah ini lebih baik lagi
b. Sebagai sekolah Negeri harusnya baik dalam
segala aspek Analisis SWOT , maka jadikanlah
SDN Gebugan 01 benar – benar menjadi sekolah
yang kompeten di segala aspek, tidak hanya dari
jumlah lulusan yang berkualitas saja tetapi juga
didukung dengan aspek lainnya yang bisa di
upgrade lebih tinggi lagi.
c. Diharapkan analisis ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan SDN Gebugan 01 dalam
pengembangan dan inovasi sekolah ke arah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
REFERENSI

Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu


Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen Pendidikan
Dasar dan Menengah.

Rangkuti, Freddy.2008 Analisis SWOT Teknik


Membedah Kasus Bisnis.Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem


Pembelajaran. Jakarta: Kencana Utama

Tata Usaha SDN Gebugan 01. 2013.

www.wikipedia.com. Analisis Strength Weeknesses


Opportunities Threats. Diakses tanggal 4 mei
2012

http://www.12-monkeys.com/2009/03/18/analisa-
swot-sebuah-event/.Diakses tanggal 4 mei 2012

http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com. Diakses
tanggal 4 mei 2012.

http://www.scribd.com/doc/11942959/Teknik-
Penyusunan-Renstra-Sekolah. Diakses tanggal 5
mei 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT tanggal
5mei2012
5. Perencanaan Partisipatif
Perencanaan pasrtisipatif digunakan salah
satunya untuk mengantisipasi terjadinya perpecahan
dan membentuk rasa tanggung jawab untuk mencapai
tujuan bersama. Karena mengingat bentuk geografis
Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, suku, dan
bahasa. Perencanaan merupakan sebuah istilah yang
sangat umum di dunia pemerintahan khususnya
bidang pendidikan. Perencanaan terbagi atas dua jenis
yakni perencaan dari atas (top down) dan perencanaan
dari bawah (bottom up). Negara manapun didunia
selalu berupaya memajukan negaranya dan selalu
mengontrol perkembangan negaranya. Kontrol tersebut
dapat dilakukan melalui prisip manajemen umum yang
disebut dengan POAC (planning, organizing actuating,
controlling) (Nuswantorotejo, 2013: 1).
Perencanaan partisipatif merupakan
perencanaan yang melibatkan semua (rakyat) dalam
rangka memecahkan masalah yang dihadapi yang
bertujuan untuk mencapai kondisi yang diinginkan.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Abe (2002:81)
sebagai berikut: Perencanaan partisipatif adalah
perencanaan yang dalam tujuannya melibatkan
kepentingan rakyat, dan dalam prosesnya melibatkan
rakyat (baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tujuan dan cara harus dipandang sebagai satu
kesatuan. Suatu tujuan untuk kepentingan rakyat dan
bila dirumuskan tanpa melibatkan masyarakat, maka
akan sulit dipastikan bahwa rumusan akan berpihak
pada rakyat.
Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007:9-
10) adalah proses perencanaan yang diwujudkan dalam
musyawarah ini, dimana sebuah rancangan rencana
dibahas dan dikembangkan bersama semua pelaku
pembangunan (stakeholders). Pelaku pembangunan
berasal dari semua aparat penyelenggara negara
(eksekutif, legislatif, dan yudikatif), masyarakat,
rohaniwan, dunia usaha, kelompok profesional,
organisasi-organisasi non-pemerintah.
Menurut Sumarsono (2010), perencanaan
partisipatif adalah metode perencanaan pembangunan
dengan cara melibatkan warga masyarakat yang
diposisikan sebagai subyek pembangunan. Menurut
penjelasan UU. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional: “perencanaan
partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan.
Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi
dan menciptakan rasa memiliki”. Dalam UU No. 25
Tahun 2004, dijelaskan pula “partisipasi masyarakat”
adalah keikutsertaan untuk mengakomodasi
kepentingan mereka dalam proses penyusunan
rencana pembangunan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat
peneliti simpulkan bahwa perencanaan partisipatif
merupkan perencanaan yang dilakukan secara
bersama-sama oleh semua anggota organisasi dengan
tujuan agar semua anggota organisasi tersebut dapat
terlibat secara langsung dan ikut bertanggung jawab
dalam kegiatan yang akan direncanakan tersebut,
keterlibatan masyarakat dan semua unsur untuk
memastikan bahwa pelaksanaan perencanaan benar-
benar ada keberpihakaan kepada mereka dimana
warga merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab
atas keberhasilannya. Sehingga diperoleh sebuah
perencanaan yang tersusun dengan baik.
Berikut adalah tabel draf awal perencanaan
sekolah ramah anak yang berhasil disusun.
Tabel.6
DRAF PERENCANAAN AWAL

INDIKATO PARTISIPAN
R YANG SUMBER
NO PERENCANAAN
INGIN DANA KS Guru Siswa Komite UPTD
DICAPAI
13. Memberikan
Letak jaminan keamanan
Partisipa
1. lokasi kepada siswa untuk √ √ √
n
sekolah berangkat dan
pulang sekolah
14. Menyediakan BOS √ √ √
fasilitas
transportasi bagi
siswa yang tinggal
jauh dari sekolah
15. Memberikan BOS √ √ √ √ √
perlindungan
selama siswa
berada disekolah
pada jam/diluar
jam sekolah
16. Membuat Partisipa √ √ √ √ √
fasilitas zona aman n
dan tempat parkir
aman di sekolah
2. Adanya 11. Mengembangka BOS √ √ √ √ √

169
kurikulu n kurikulum yang
m yang ada menjadi
ramah kurikulum sekolah
anak ramah anak
12. Menyelenggara BOS √ √ √ √ √
kan model
penilaian portofolio
kepada semua
siswa
13. Menyediakan BOS √ √ √ √ √
beragam bahan ajar
untuk memenuhi
kebutuhan siswa
3. Pengguna 19. Semua guru Partisipa √ √ √ √ √
an metode harus mampu dan n
PAIKEM mau menyajikan
dalam model PAIKEM
pembelaja dalam semua mata
ran pelajaran
20. Guru mampu BOS √ √ √ √ √
memfasilitasi siswa
untuk
mengekspresikan
diri melalui
kegiatan yang ada
di sekolah
21. Guru harus BOS √ √ √ √ √
memberikan hak
yang sama kepada

170
siswa tanpa kecuali
termasuk siswa
yang berkebutuhan
khusus
22. Tidak terjadi _ √ √ √ √ √
diskriminasi dan
kekerasan dalam
bentuk apapun
pada proses
pembelajaran
23. Pembelajaran Partisipa √ √ √ √ √
mencakup tiga n
ranah
(afektif,psikomotori
k,kognitif) yang
dikemas menarik
buat siswa.
4. Pembelaja 16. Guru berfungsi - √ √ √ √ √
ran sebagai agen
melayani pembelajaran yang
kebutuha harus dapat
n peserta memnuhi
didik kebutuhan yang
secara diharapken
individu masyarakat sebagai
maupun pelanggan
kelompok
denganpol
a

171
pengasuh
an
17. Pengaturan BOS √ √ √ √ √
tempat duduk di
kelas disesuaikan
dengan
kesepakatan
bersama siswa agar
siswa dengan
leluasa beraktifitas
dalam belajar tanpa
kendala apapun
18. Penataan kelas BOS √ √ √ √ √
mulai dari
pajangan,hiasan,pa
pan data siswa
,tata tertib,alat
kebersihan,dll
diatur bersama
siswa sehingga
siswa memiliki rasa
bangga terhadap
kelasnya dan
merasa nyaman
berada dikelas.
19. Proses belajar - √ √ √ √ √
dikemas dalam
bentuk
permainan,penuh

172
kasih
sayang,toleransi
tanpa batasan-
batasan yang
mengganggu
pertumbuhan
mental siswa
20. Pembelajaran - √ √ √ √ √
mendidik dan
membiasakan
kepada siswa untuk
berempati,disiplin,t
anggungjawab dan
saling menghormati
21. Guru harus Partisipa √ √ √ √ √
mampu menghargai n
bisa berperan
sebagai
teman,saudara,ora
ng tua sekaligus
guru terhadap
siswa.
5. Bangunan 22. Setiap rombel Pemda √ √ √ √ √
ruang memiliki satu
kelas,yang ruang kelas
kokoh, lengkap dengan
aman,seh meja kursi dan
at,memen papan tulis yang
uhi standar.

173
standar
kelas
sehat,dan
terbebas
dari
polusi.
23. Sekolah Pemda √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang guru lengkap
dengan mebelairnya
sehingga guru
dapat istirahat
didalamnya dengan
aman dan nyaman.
24. Sekolah Pemda √ √ √ √ √
memiliki ruang
kantor yang
berguna untuk
menyimpan data-
data sekolah yang
mudah diakses oleh
seluruh warga
sekolah.
25. Sekolah Pemda √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang tamu yang
dapat digunakan
sebagai tempat
untuk melayani

174
tamu yang
berkunjung dan
berineraksi
bersama para
pemangku
kepentingan
termasuk siswa
26. Setiap ruang di Partisipa √ √ √ √ √
sekolah terbebas n
dari kebisingan
yang dapat
mengganggu
pembelajaran
27. Pemasangan Pemda/ √ √ √ √ √
jendela,pintu,stop BOS
kontak,dispenser,dl
l dikemas sesuai
dengan standar
aman dan ramah
anak
28. Sekolah juga Partisipa √ √ √ √ √
menyediakan ruang n
khusus konsultasi
untuk
siswa,guru,orangtu
a,komite dan
masyarakat yang
ingin berkonsultasi
tentang pendidikan.

175
6Tersedian 31. Sekolah Partisipa √ √ √ √ √
. ya sarana terbebas dri n
6. penunjang obyek/zona bahaya
pendidika yang tidak dikenali
n yang siswa sehingga
ramah siswa bebas
anak. bermain pada jam
istirahat tanpa
khawatir.
32. Tersedia ruang BOS / √ √ √ √ √
terbuka yang Partisipa
ramah anak an
33. Tersedia tempat BOS / √ √ √ √ √
sampah di setiap Partisipa
ruang dan halaman n
yang ramah anak.
34. Tersedia tempat BOS / √ √ √ √
cuci tangan yang Partisipa
ramah anak n
didalam kelas,dan
didepan kelas
lengkap dengan
sabun dan handuk
35. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
menyediakan Partisipa
tempat duduk yang n
ramaah anak di
setiap serambi
kelas.

176
36. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
memfasilitasi siswa Partisipa
untuk belajar n
dikala istirahat
dengan pajangan-
pajangan edukatif
yang ditmpel
disetiap dinding
sekolah
37. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
memiliki kamar Partisipa
mandi dan WC n
yang bersih,lengap
dengan
sabun,wastavel,kac
a,sisir,tisu,dan
tempat sampah
dengan jumlah
yang mencukupi
sesuai standar
sekolah sehat
dengan rasio 1:40
untuk laki-laki dan
1:25 untuk
perempuan
38. Sekolah BOS / √ √ √ √
tersedia fasilitas air Partisipa
bersih n
cukup,sanitair dan

177
tidak mengandung
kuman penyakit
dan mudah diakses
kapan saj tanpa
menimbulkan
genangan yang
mengganggu
kesehatan dan
kenyamanan.
39. Di sekolah Partisipa √ √ √ √ √
tersedia kantin n
kejujuran yang
menyediakan menu
makanan sehat
sesuai kebutuhan
siswa yang dikelola
besama-sama siswa
oleh siswa dari
siswa dan untuk
siswa.
40. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
memiliki ruang Partisipa
perpustakaan yang n
ramah anak
lengkap dengan
mebelair dan buku-
buku
bacaan,disesuaikan
denga tumbuk

178
kembang anak
sebagai wahana
anak untuk
menggali ilmu dan
menambah
wawasan
7. Halaman 10. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
sekolah memiliki fasilitas Partisipa
luas,hijau bermain yang n
dan memenuhi syarat
ramah keselamatan,keseh
anak. atan,kenyamanan,d
an keamanan bagi
kelangsungan
hidup dan tumbuh
kembang siswa
termasuk anak
yang berkebutuhan
khusus.
11. Saluran BOS / √ √ √ √ √
pembuangan (SPAL) Partisipa
di halaman sekolah n
harus mmpu
menyerap semua
air hujan dengan
cepat dan tidak
membahayakan
bagi anak -anak
yang melintas.

179
12. Halamn BOS / √ √ √ √ √
sekolah ditanami Partisipa
tanaman-tanaman n
peneduh yang ramh
anak yang tertata
rapi sehingga
memungkinkan
anak bermain
dengaan aman.
8. Pengadaa 25. Perabot kelas BOS / √ √ √ √
n sarana kuat,aman,stabil Partisipa
prasarana dn mudah n
yang dipindahkan oleh
ramah siswa.
anak
26. Sudut meja kursi Pemda √ √ √ √
papan tulis dan
perabot lain
bersudut tumpul.
27. Meja kursi di Pemda / √ √ √ √ √
desain tinggi Partisipa
,bentuk,warna dan n
ukurannya
disesuaikan dengan
tingkat usia siswa
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
28. Meja didesain Pemda / √ √ √ √ √

180
dengan penutup Partisipa
pandangan n
sehingga siswa
perempuan nyaman
duduk
ditempatnya.
29. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
menyediakan alat Partisipa
pemadam api n
ringan tau apar
seperti karung
goni,ember,air dan
pasir.
30. Peletakan almari - √ √ √ √ √
dan mebelair
dikelas harus kuat
sehingga tidak
mudah goyang
ketika ada
goncangan
31. Sekolah menata BOS / √ √ √ √ √
hal-hal yang Partisipa
berkaitan dengan n
kelistrikan serapi
mungkin,dapat
ditutup dan jauh
dari jangkauan
siswa.
32. Sekolah BOS / √ √ √ √ √

181
menyediakan Partisipa
fasilitas papan n
pajangan agar
siswa leluasa
menempel hsil
karyanya.
9. Ketersedia 22. Sekolah BOS /
an buku menyediakan buku Pemda
referensi yang tidak
dan buku mengandung
sumber diskriminasi atau
yang bias gender
memadai termasuk anak
berkebutuhan
khusus
23. Buku yang -
digunakan siswa
tidak mengandung
unsur-unsur
kekerasan,pornogra
fi dan pelecehan.
24. Sekolah BOS /
menyediakan buku Pemda
yang layak sesuai
ketetapan
pemerintah dengan
rasio 1 : 1 untuk
setiap mata
pelajaran.

182
25. Sekolah harus Pemda /
memiliki 100 buku BOS /
pengayaan dan 10 Partisipa
buku reverensi n
yang menunjang
gerakan
aman,sehat,hijau,in
klusif dan ramah
anak.
26. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
menyediakan alat BOS /
peraga Partisipa
pembelajaran n
dengan rasio yang
memadai untuk
setiap rumpun
mata pelajaran.
27. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
menyediakan BOS /
sarana olahraga Partisipa
lengkap yang n
ramah anak
sehingga anak
bebas
menggunakan tidak
hanya pada jam
pelajaran tetapi
juga pada jam-jam
diluar pelajaran.

183
28. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
memiliki pagar BOS /
bumi permanen Partisipa
yang sekaligus n
digunakan sebagai
media
pembelajaran di
luar kelas dengan
gambar-gambar
edukatif,rumus-
rumus,kamus
sederhana,kuis,dll
yang menarik
perhatian
10. Pendidik 28. 1. Semua guru harus BOS √ √ √ √
dan mampu menyusun
tenaga RPP yang peduli
kependidi anak,berwawasan
kan yang gender berdasarkan
kompeten silabus untuk
dibidangn setiap mata
ya pelajaran.
29. 2. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √
guru yang BOS
mendapat pelatihan
penerapan sekolah
ramah anak.
30. 3. Sekolah Pemda √ √ √ √
menyediakan

184
perlindungan dan
bantuan hukum
bagi guru dan
karyawan sebagai
pekerja profesi
31. 4. Kepala sekolah BOS √ √
melakukan
supervisi secara
berkala untuk
mengembangkan
model
pembelajaran
PAIKEM kepada
anak serta
memberikan
umpan balik
kepada guru.
32. 5. Semua guru BOS √ √ √
mampu
mengembangkan
materi dan bahan
ajar ,suasana
belajar dan proses
pembelajaran yang
bermutu dan
relevan dengan
nilai-nilai luhur
dan lingkungan
yang ramah anak.

185
33. 6. Sekolah memiliki BOS √ √ √ √
guru bimbingan
konseling yang
peduli kepada
semua anak
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
34. 7. Semua guru BOS √ √ √ √
mampu
mengembangkan
dan menerapkan
program penilaian
untuk membantu
meningkatkan
kemampuan belajar
siswa termasuk
siswa
berkebutuhan
khusus.
35. 8. Setiap guru BOS √ √ √ √ √
menyampaikan
laporan hasil
penilaian semua
mata pelajaran
setiap akhir
semester untuk
selanjtnya sebagai
laporan hasil

186
prestasi belajar
kepada orang tua
siswa.
36. 9. Sekolah memiliki BOS √ √
tenaga
kependidikan yang
mendukung
perencanaan
implementasi
sekolah ramah
anak.
11. Pengelolaa28. 1. Sekolah Pemda / √ √
n sekolah berkoordinadi BOS
yang denga dinas
transpara pendidikan untuk
n dan membantu
akuntabel mengembangkan
kurikulum dan
proses
pembelajaran yang
efektif.
29. 2. Sekolah - √ √ √
menerima
kunjungan
pengawas minimal
sekali dalam
seminggu untuk
memfasilitasi guru
yang mengahadapi

187
masalh dalam
pembelajaran.
30. 3. Setiap akhir BOS √ √ √ √ √
semester sekolah
menyampailan
laporan hasil
evaluasi kepada
orang tua dan
rekap nya kepada
UPTD Pendidikan .
31. 4. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √
menerapkan BOS /
prinsip sekolah Partisipa
ramah anak dalam n
manajemen
berbasis sekolah
(MBS)
32. 5. Jumlah siswa BOS √ √ √ √ √
tiap rombel tidak
lebih dari 32 anak.
33. 6. Tersedia BOS √ √ √ √ √
pengelola UKS yang
mendukung
penerapan gerakan
sekolah ramah
anak
34. 7. Memiliki BOS / √ √ √ √ √
pengelola kantin Partsipan
kejujuran yang

188
menyediakan menu
makanan sehat
sekaligus media
belajar dan praktek
berwira usaha.
35. 8. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
melakukan Partisipa
koordinasi secara n
teratur dan
terprogram kepada
komite sekolah
untuk
mengidentifikasi
anak usia sekolah
yang tidak
menikmati hak atas
pendidikan.
36. 9. Memiliki komite Partisipa √ √ √ √ √
sekolah yang n
mendukung
program wajar dan
mampu
memfasilitasi
kerjasama dengan
para pemangku
kepentingan.
10.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √
standar operasi Partisipa
prosedur dan kode n

189
etik yang disusun
,disepakati,dan
dipahami oleh
siswa tentang tata
tertib,anti
kekrasananti
pelanggaran hak(
bullying),perpelonco
an,pelecehan,dan
pelanggaran hak
lainnya.
11.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √
gerakan peduli Partisipa
keamanan dan n
keselamatan
disekolah dan
selama perjalanan
pulang pergi ke
sekolah.
12.Sekolah BOS / √ √ √ √ √
memberikan Pemda /
pelatihan simulasi Partsipan
prosedur dan
tanggap darurat
yang dilaksanakan
secara periodik.
13.Memiliki tim BOS ? √ √ √ √
pengembang Partisipa
sekolah ramah n

190
anak(SRA)dengan
melibatkan siswa.
14.Menjalankan BOS √ √ √ √ √
prosedur PPDB
yang
mengutamakan
kepentingan anak.
15.Penerimaan bea BOS / √ √ √ √ √
siswa disusun Partisipa
secara partisipatif n
dan akuntabel
untuk mencegah
anak putus
sekolah.
16.Memprogramkan BOS √ √ √ √ √
kegiatan makan Partisipa
bersama denga n
jadwal menu yang
memenuhi
kecukupan gizi
siswa untuk
menunjang
pembelajaran.
12 Strategi 22. Sekolah BOS √ √ √ √ √
sekolah mengidentifikasi
yang segala bentuk
ditetapka kekuatan yang ada
n bersama
tim

191
pengemba
ng
sekolah
23. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
melakukan Partisipa
pengembangan dan n
peningkatan
kekuatan yang ada
di sekolah
24. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
mampu Partisipa
mengidentifikasi n
kelemahan-
kelemahan yang
dimiliki dan
berupaya
meminimalisir
sesuai kemampuan
sekolah
25. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
mampu melakukan Partisipa
identifikasi dan n
menangkap
peluang yang ada di
sekolah untuk
kepentingan
pendidikan
26. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
melakukan Partisipa

192
antisipasi untuk n/
munculnya Pemda
ancaman yang
menghambat
proses
pembelajaran.
27. Sekolah BOS / √ √ √ √ √
menyusun strategi Pemda /
dengan Partisipa
menggunakan n
kelemahan yang
dimiliki untuk
menangkap
peluang yang ada.
28. Setelah BOS/ √ √ √ √ √
perencanaan Pemda/
selesai disusun Partisipa
segera melakukan n
realisasi
pelaksanaan
implementasi
sekolah ramah
anak(SRA) secara
pertisipatif,terprogr
am dan terkontrol
sehingga semua
perencanaan yang
disusun bersam
dapat

193
dipertanggung
jawabkan bersama
pula.

194
Untuk memvalidasi draf peneliti melakukan uji validasi
produk pada vorum Kegiatan Kelompok Kerja kepala
Sekolah yang terdiri dari kepala sekolah negeri,swasta dan
kepala madrasag ibtidaiyah dipandu oleh pengawas
TK/SD.
VALIDASI
DRAFF PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK

Bagian I:
Identitas Pakar/Pengawas
1. Nama :......................................
2. Jenis Kelamin :......................................
3. Umur :......................................
4. Jabatan :......................................
5. Pangkat / Golongan:......................................
6. Unit Kerja :......................................
7. Masa Kerja :......................................

Bagian II:
Petunjuk:

Assalamualaikum wr wb
1. Bacalah draff perencanaan sekolah ramah anak ini
dengan seksama.
2. Berikan validasi ,pendapat dan masukan agar draf ini
nantinya dapat dilaksakan di SD Negeri gebugan 01
kecamatan Bergas
3. Setelah beberapa masukan dan validasi diinventarisir
mohon disimpulkan oleh pakar yaitu pengawas sekolah
Ademikian atas kesediaan bapak ibu K3S dalam
memberikan validasi saya mengucapkan banyak terima
kasih
Bagian III:
Draff Perencanaan terlampir.
1. Bagaimana Pendapat bapak/ibu tentang draff
perencanaan diatas
2. Berikan masukan agar draf tersebut dapat
dilaksanakan di SD Negeri Gebugan 01
3. Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan agar draff
ini benar-benar dapat terwujud di SD Negeri gebugan
01
4. Setelah masukan terinfentarisir lakukan validasi
simpulan oleh pakar/pengawas sekolah

Wassalamu'alaikum

Peneliti
Validasi Pakar/Pengawas:

1. Validasi dari Sutono,S.Pd (Kepala SD Negeri Karangjati


03) salah satu sekolah inti di lingkungan UPTD
Pendidikan kecamatan Bergas.Saya sangat setuju
dengan susunan draff perencanaan yang disusun ibu
jumriyah semoga dapat dilaksanakan di SD Negeri
gebugan 01 dengan baik dan nantinya dapat diikuti
oleh sekolah-sekolah lain di lingkungan Kecamatan
Bergas sehingga semua sekolah dapat melaksanakan
proses pembelajaran yang benar-benar ramah anak.
Perencanaan ini disusun berdasarkan kebutuhan dan
kondisi yang ada di hampir seluruh sekolah negeri dan
apabila perencanaan ini benar-benar dilaksanakan
saya yakin SD Negeri gebugan 01 menjadi sekolah yang
ramah anak seperti yang diharapkan.hanya ada
beberapa hal yang harus ditambahkan diantaranya
adalh unsur partisipan perlu ditambah tokoh
masyarakat karena program ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa partisipasi aktif dari masyarakat
sekitar.
2. Validasi dari Budi Rahayu,S.Pd (Kepala SD Negeri
Diwak) salah satu SD Imbas di lingkungan UPTD
Pendidikan Kecamatan Bergas.
Draff perencanaan yang disusun oleh bu jumriyah
sangatlah bagus,namun semua itu akan dapat
dilaksanakan apabila sekolah dalam hal ini Kepala
sekolah,guru,Penjaga TU dan Karyawan di sekolah
mampu menjalin kerjasama dengan orang tua dan
masyarakat untuk bersama-sama menggali potensi
yang ada di sekolah sehingga program ini dapat
terwujut. Peran serta masyarakat dan dunia usaha
sangat menentukan kesuksesan perencanaan ini
karena perencanaan yang tersusun tidak akan dapat
dilaksanakan tanpa ada biaya mencukupi,sekolah
harus mampu menggali dana dari berbagai fihak yang
peduli terhadap pendidikan khusunya di lingkungan
desa Gebugan. Berkoordinasi dengan pemerintah
daerah juga sangat diperlukan.

3. Validasi dari Bapak Amarodin (kepala MI Ar-Risyad


Bergas Lor)
Perencanaan yang disusun hendaknya dapat
dilaksanakan untuk semua sekolah jadi sumber dana
yang dipersiapkan dan pihak-pihak yang terkait juga
tergantung pad sekolah itu sendiri,intinya jangan takut
untuk melaksanakan karena kendala biaya justru itu
sebagai tantangan buat kita untuk mampu mencari
solusi yang terbaik agar perencanaan yang disusun
oleh bu jumriyah ini dapat kita pedomani untuk
dilaksanakan di sekolah kita.

4. Validasi dari Sutaya,S.Pd M.Pd (Pengawas di UPTD


Pendidikan Kecamatan Bergas Sebagai Pakar
Pendidikan).
Pada prinsipnya perencanaan yang disusun bu
Jumriyah sangat bagus.sesuai dengan situasi yang ada
dilapangan yaitu di SD Negeri Gebugan
01,perencanaan ini sangat tepat dimna masing-masing
indikator tersusun dengan jelas, dumber dana didesain
denga jelan dari mana sumbernya,dan unsur-unsur
partisipasi yang duharapkan juga sudah direncanakan
siapa saja yang nantinya terlibat dalam
program/perencanaan ini. Hanya ada beberapa
masukan,saran dan penyempurnaan dari teman-teman
kepala sekolah yang kemudian direkap dan dipertegas
oleh perwakilan kepala sekolah inti dan kepala sekolah
imbas. Disini saya sebagai pengawas akan melengkapi
sehingga perencanaan ini nantinya benar-benar dapat
dilakanakan di SD Negeri gebugan 01 sebagaai tindak
lanjut dari draff perencanaan yang telah disusun.dalam
proses pelaksanaannya nanti kami dari jajaran UPTD
akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan
agar dalam pelaksanaanya benar-benar dapat berjalan
dengan baik dengan dana yang teralokasi dan dapat
dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya.
Demikian validasi yang dapat kami lakukan semoga
Draff perencanaan Sekolah ramah Anak ini benar-
benar nantinya dapat dilaksanakan di SD negeri
Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
dan segera dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain di
lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas
sehingga semua sekolah dapat melaksanakan
pembelajaran yang ramah anak seperti yang kita
harapkan bersama. Amin

Setelah melalui diskusi,musyawarah dan perdebatan


peneliti merumuskan hasil validasi berupa draff
perencanaan yang kedua.

Berikut draff perencanaan yang sudah berhasil


divalidasi
Lampiran.7 Tabel.7
DRAF PERENCANAAN HASIL VALIDASI PAKAR

INDIKATOR PARTISIPAN
SUMBER
NO YANG INGIN PERENCANAAN
DANA KS Gr Siswa Komite UPTD Tomas Dudi
DICAPAI
17. Memberikan
jaminan
keamanan
Letak lokasi
1. kepada siswa Partisipan √ √ √ √ √
sekolah
untuk berangkat
dan pulang
sekolah
18. Menyediakan BOS √ √ √ √ √
fasilitas
transportasi bagi
siswa yang tinggal
jauh dari sekolah
19. Memberikan BOS √ √ √ √ √ √ √
perlindungan
selama siswa
berada disekolah
pada jam/diluar
jam sekolah
20. Membuat Partisipan √ √ √ √ √ √ √
fasilitas zona
aman dan tempat

169
parkir aman di
sekolah
2. Adanya 14. Mengembang BOS √ √ √ √ √ √ √
kurikulum kan kurikulum
yang ramah yang ada menjadi
anak kurikulum
sekolah ramah
anak
15. Menyelenggar BOS √ √ √ √ √ √
akan model
penilaian
portofolio kepada
semua siswa
16. Menyediakan BOS √ √ √ √ √ √ √
beragam bahan
ajar untuk
memenuhi
kebutuhan siswa
3. Penggunaan 24. Semua guru Partisipan √ √ √ √ √ √
metode harus mampu
PAIKEM dan mau
dalam menyajikan model
pembelajara PAIKEM dalam
n semua mata
pelajaran
25. Guru mampu BOS √ √ √ √ √ √
memfasilitasi
siswa untuk
mengekspresikan

170
diri melalui
kegiatan yang ada
di sekolah
26. Guru harus BOS √ √ √ √ √ √ √
memberikan hak
yang sama
kepada siswa
tanpa kecuali
termasuk siswa
yang
berkebutuhan
khusus
27. Tidak terjadi _ √ √ √ √ √ √ √
diskriminasi dan
kekerasan dalam
bentuk apapun
pada proses
pembelajaran
28. Pembelajaran Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mencakup tiga
ranah
(afektif,psikomoto
rik,kognitif) yang
dikemas menarik
buat siswa.
4. Pembelajara 22. Guru - √ √ √ √ √ √ √
n melayani berfungsi sebagai
kebutuhan agen
peserta didik pembelajaran

171
secara yang harus dapat
individu memnuhi
maupun kebutuhan yang
kelompok diharapken
denganpola masyarakat
pengasuhan sebagai
pelanggan
23. Pengaturan BOS √ √ √ √ √ √
tempat duduk di
kelas disesuaikan
dengan
kesepakatan
bersama siswa
agar siswa
dengan leluasa
beraktifitas dalam
belajar tanpa
kendala apapun
24. Penataan BOS √ √ √ √ √ √
kelas mulai dari
pajangan,hiasan,
papan data siswa
,tata tertib,alat
kebersihan,dll
diatur bersama
siswa sehingga
siswa memiliki
rasa bangga
terhadap

172
kelasnya dan
merasa nyaman
berada dikelas.
25. Proses belajar - √ √ √ √ √ √
dikemas dalam
bentuk
permainan,penuh
kasih
sayang,toleransi
tanpa batasan-
batasan yang
mengganggu
pertumbuhan
mental siswa
26. Pembelajaran - √ √ √ √ √ √ √
mendidik dan
membiasakan
kepada siswa
untuk
berempati,disiplin
,tanggungjawab
dan saling
menghormati
27. Guru harus Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mampu
menghargai bisa
berperan sebagai
teman,saudara,or
ang tua sekaligus

173
guru terhadap
siswa.
5. Bangunan 29. Setiap rombel Pemda √ √ √ √ √ √ √
ruang memiliki satu
kelas,yang ruang kelas
kokoh, lengkap dengan
aman,sehat, meja kursi dan
memenuhi papan tulis yang
standar standar.
kelas
sehat,dan
terbebas
dari polusi.
30. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang guru
lengkap dengan
mebelairnya
sehingga guru
dapat istirahat
didalamnya
dengan aman dan
nyaman.
31. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang
kantor yang
berguna untuk
menyimpan data-
data sekolah yang

174
mudah diakses
oleh seluruh
warga sekolah.
32. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang tamu yang
dapat digunakan
sebagai tempat
untuk melayani
tamu yang
berkunjung dan
berineraksi
bersama para
pemangku
kepentingan
termasuk siswa
33. Setiap ruang Partisipan √ √ √ √ √ √ √
di sekolah
terbebas dari
kebisingan yang
dapat
mengganggu
pembelajaran
34. Pemasangan Pemda/ √ √ √ √ √ √ √
jendela,pintu,stop BOS
kontak,dispenser,
dll dikemas
sesuai dengan
standar aman

175
dan ramah anak
35. Sekolah juga Partisipan √ √ √ √ √ √ √
menyediakan
ruang khusus
konsultasi untuk
siswa,guru,orangt
ua,komite dan
masyarakat yang
ingin
berkonsultasi
tentang
pendidikan.
Tersedianya
6 41. Sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √
. sarana terbebas dri
6. penunjang obyek/zona
pendidikan bahaya yang
yang ramah tidak dikenali
anak. siswa sehingga
siswa bebas
bermain pada jam
istirahat tanpa
khawatir.
42. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √ √
ruang terbuka Partisipaa
yang ramah anak n
43. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √ √
tempat sampah di Partisipan
setiap ruang dan
halaman yang

176
ramah anak.
44. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √
tempat cuci Partisipan
tangan yang
ramah anak
didalam
kelas,dan
didepan kelas
lengkap dengan
sabun dan
handuk
45. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
tempat duduk
yang ramaah
anak di setiap
serambi kelas.
46. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memfasilitasi Partisipan
siswa untuk
belajar dikala
istirahat dengan
pajangan-
pajangan edukatif
yang ditmpel
disetiap dinding
sekolah
47. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki kamar Partisipan

177
mandi dan WC
yang
bersih,lengap
dengan
sabun,wastavel,k
aca,sisir,tisu,dan
tempat sampah
dengan jumlah
yang mencukupi
sesuai standar
sekolah sehat
dengan rasio 1:40
untuk laki-laki
dan 1:25 untuk
perempuan
48. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √
tersedia fasilitas Partisipan
air bersih
cukup,sanitair
dan tidak
mengandung
kuman penyakit
dan mudah
diakses kapan saj
tanpa
menimbulkan
genangan yang
mengganggu
kesehatan dan

178
kenyamanan.
49. Di sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √
tersedia kantin
kejujuran yang
menyediakan
menu makanan
sehat sesuai
kebutuhan siswa
yang dikelola
besama-sama
siswa oleh siswa
dari siswa dan
untuk siswa.
50. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang Partisipan
perpustakaan
yang ramah anak
lengkap dengan
mebelair dan
buku-buku
bacaan,disesuaik
an denga tumbuk
kembang anak
sebagai wahana
anak untuk
menggali ilmu
dan menambah
wawasan
7. Halaman 13. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √

179
sekolah memiliki fasilitas Partisipan
luas,hijau bermain yang
dan ramah memenuhi syarat
anak. keselamatan,kese
hatan,kenyamana
n,dan keamanan
bagi
kelangsungan
hidup dan
tumbuh kembang
siswa termasuk
anak yang
berkebutuhan
khusus.
14. Saluran BOS / √ √ √ √ √ √ √
pembuangan Partisipan
(SPAL) di
halaman sekolah
harus mmpu
menyerap semua
air hujan dengan
cepat dan tidak
membahayakan
bagi anak -anak
yang melintas.
15. Halamn BOS / √ √ √ √ √ √ √
sekolah ditanami Partisipan
tanaman-
tanaman

180
peneduh yang
ramh anak yang
tertata rapi
sehingga
memungkinkan
anak bermain
dengaan aman.
8. Pengadaan 33. Perabot kelas BOS / √ √ √ √ √
sarana kuat,aman,stabil Partisipan
prasarana dn mudah
yang ramah dipindahkan oleh
anak siswa.
34. Sudut meja kursi Pemda √ √ √ √ √
papan tulis dan
perabot lain
bersudut tumpul.
35. Meja kursi di Pemda / √ √ √ √ √ √ √
desain tinggi Partisipan
,bentuk,warna
dan ukurannya
disesuaikan
dengan tingkat
usia siswa
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
36. Meja didesain Pemda / √ √ √ √ √ √ √
dengan penutup Partisipan
pandangan

181
sehingga siswa
perempuan
nyaman duduk
ditempatnya.
37. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat Partisipan
pemadam api
ringan tau apar
seperti karung
goni,ember,air
dan pasir.
38. Peletakan almari - √ √ √ √ √
dan mebelair
dikelas harus
kuat sehingga
tidak mudah
goyang ketika ada
goncangan
39. Sekolah menata BOS / √ √ √ √ √ √ √
hal-hal yang Partisipan
berkaitan dengan
kelistrikan serapi
mungkin,dapat
ditutup dan jauh
dari jangkauan
siswa.
40. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
fasilitas papan

182
pajangan agar
siswa leluasa
menempel hsil
karyanya.
9. Ketersediaan 29. Sekolah BOS / √
buku menyediakan Pemda
referensi dan buku yang tidak
buku mengandung
sumber yang diskriminasi atau
memadai bias gender
termasuk anak
berkebutuhan
khusus
30. Buku yang - √
digunakan siswa
tidak
mengandung
unsur-unsur
kekerasan,pornog
rafi dan
pelecehan.
31. Sekolah BOS / √ √
menyediakan Pemda
buku yang layak
sesuai ketetapan
pemerintah
dengan rasio 1 : 1
untuk setiap
mata pelajaran.

183
32. Sekolah Pemda / √ √
harus memiliki BOS /
100 buku Partisipan
pengayaan dan
10 buku reverensi
yang menunjang
gerakan
aman,sehat,hijau,
inklusif dan
ramah anak.
33. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat BOS /
peraga Partisipan
pembelajaran
dengan rasio yang
memadai untuk
setiap rumpun
mata pelajaran.
34. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan BOS /
sarana olahraga Partisipan
lengkap yang
ramah anak
sehingga anak
bebas
menggunakan
tidak hanya pada
jam pelajaran
tetapi juga pada

184
jam-jam diluar
pelajaran.
35. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki pagar BOS /
bumi permanen Partisipan
yang sekaligus
digunakan
sebagai media
pembelajaran di
luar kelas dengan
gambar-gambar
edukatif,rumus-
rumus,kamus
sederhana,kuis,dl
l yang menarik
perhatian
10. Pendidik 37. 1. Semua guru BOS √ √ √ √ √
dan tenaga harus mampu
kependidika menyusun RPP
n yang yang peduli
kompeten anak,berwawasan
dibidangnya gender
berdasarkan
silabus untuk
setiap mata
pelajaran.
38. 2. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √ √
guru yang BOS
mendapat

185
pelatihan
penerapan
sekolah ramah
anak.
39. 3. Sekolah Pemda √ √ √ √ √
menyediakan
perlindungan dan
bantuan hukum
bagi guru dan
karyawan sebagai
pekerja profesi
40. 4. Kepala sekolah BOS √ √ √
melakukan
supervisi secara
berkala untuk
mengembangkan
model
pembelajaran
PAIKEM kepada
anak serta
memberikan
umpan balik
kepada guru.
41. 5. Semua guru BOS √ √ √ √
mampu
mengembangkan
materi dan bahan
ajar ,suasana
belajar dan

186
proses
pembelajaran
yang bermutu
dan relevan
dengan nilai-nilai
luhur dan
lingkungan yang
ramah anak.
42. 6. Sekolah memiliki BOS √ √ √ √ √
guru bimbingan
konseling yang
peduli kepada
semua anak
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
43. 7. Semua guru BOS √ √ √ √ √
mampu
mengembangkan
dan menerapkan
program penilaian
untuk membantu
meningkatkan
kemampuan
belajar siswa
termasuk siswa
berkebutuhan
khusus.
44. 8. Setiap guru BOS √ √ √ √ √ √

187
menyampaikan
laporan hasil
penilaian semua
mata pelajaran
setiap akhir
semester untuk
selanjtnya
sebagai laporan
hasil prestasi
belajar kepada
orang tua siswa.
45. 9. Sekolah memiliki BOS √ √ √
tenaga
kependidikan
yang mendukung
perencanaan
implementasi
sekolah ramah
anak.
11. Pengelolaan 37. 1. Sekolah Pemda / √ √ √
sekolah yang berkoordinadi BOS
transparan denga dinas
dan pendidikan untuk
akuntabel membantu
mengembangkan
kurikulum dan
proses
pembelajaran
yang efektif.

188
38. 2. Sekolah - √ √ √ √
menerima
kunjungan
pengawas
minimal sekali
dalam seminggu
untuk
memfasilitasi
guru yang
mengahadapi
masalh dalam
pembelajaran.
39. 3. Setiap akhir BOS √ √ √ √ √ √
semester sekolah
menyampailan
laporan hasil
evaluasi kepada
orang tua dan
rekap nya kepada
UPTD Pendidikan
.
40. 4. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menerapkan BOS /
prinsip sekolah Partisipan
ramah anak
dalam
manajemen
berbasis sekolah
(MBS)

189
41. 5. Jumlah siswa BOS √ √ √ √ √ √
tiap rombel tidak
lebih dari 32
anak.
42. 6. Tersedia BOS √ √ √ √ √ √
pengelola UKS
yang mendukung
penerapan
gerakan sekolah
ramah anak
43. 7. Memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
pengelola kantin Partsipan
kejujuran yang
menyediakan
menu makanan
sehat sekaligus
media belajar dan
praktek berwira
usaha.
44. 8. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
koordinasi secara
teratur dan
terprogram
kepada komite
sekolah untuk
mengidentifikasi
anak usia sekolah
yang tidak

190
menikmati hak
atas pendidikan.
45. 9. Memiliki Partisipan √ √ √ √ √ √ √
komite sekolah
yang mendukung
program wajar
dan mampu
memfasilitasi
kerjasama
dengan para
pemangku
kepentingan.
10.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
standar operasi Partisipan
prosedur dan
kode etik yang
disusun
,disepakati,dan
dipahami oleh
siswa tentang
tata tertib,anti
kekrasananti
pelanggaran hak(
bullying),perpelon
coan,pelecehan,d
an pelanggaran
hak lainnya.
11.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √
gerakan peduli Partisipan

191
keamanan dan
keselamatan
disekolah dan
selama
perjalanan pulang
pergi ke sekolah.
12.Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memberikan Pemda /
pelatihan Partsipan
simulasi prosedur
dan tanggap
darurat yang
dilaksanakan
secara periodik.
13.Memiliki tim BOS ? √ √ √ √ √ √
pengembang Partisipan
sekolah ramah
anak(SRA)dengan
melibatkan siswa.
14.Menjalankan BOS √ √ √ √ √ √
prosedur PPDB
yang
mengutamakan
kepentingan
anak.
15.Penerimaan bea BOS / √ √ √ √ √ √ √
siswa disusun Partisipan
secara partisipatif
dan akuntabel

192
untuk mencegah
anak putus
sekolah.
16.Memprogramkan BOS √ √ √ √ √ √ √
kegiatan makan Partisipan
bersama denga
jadwal menu yang
memenuhi
kecukupan gizi
siswa untuk
menunjang
pembelajaran.
12. Strategi 29. Sekolah BOS √ √ √ √ √ √ √
sekolah yang mengidentifikasi
ditetapkan segala bentuk
bersama tim kekuatan yang
pengembang ada
sekolah
30. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
pengembangan
dan peningkatan
kekuatan yang
ada di sekolah
31. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan
mengidentifikasi
kelemahan-
kelemahan yang

193
dimiliki dan
berupaya
meminimalisir
sesuai
kemampuan
sekolah
32. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan
melakukan
identifikasi dan
menangkap
peluang yang ada
di sekolah untuk
kepentingan
pendidikan
33. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
antisipasi untuk / Pemda
munculnya
ancaman yang
menghambat
proses
pembelajaran.
34. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyusun Pemda /
strategi dengan Partisipan
menggunakan
kelemahan yang
dimiliki untuk

194
menangkap
peluang yang
ada.
35. Setelah BOS/ √ √ √ √ √ √ √
perencanaan Pemda/
selesai disusun Partisipan
segera melakukan
realisasi
pelaksanaan
implementasi
sekolah ramah
anak(SRA) secara
pertisipatif,terpro
gram dan
terkontrol
sehingga semua
perencanaan
yang disusun
bersam dapat
dipertanggung
jawabkan
bersama pula.

195
Untuk menguji keefektifan produk yang dihasilkan peneliti
melakukan kegiatan Focus group Discussion (FGD) sebagai
forum untuk memperoleh saran,masukan dan perbaikan
produk secara focus
PELAKSANAAN

c. Persiapan
Pembentukan Kelompok
Tim dalam Focus Group Discussion (FGD) adalah
sebagai berikut:
No Tugas Nama
1. Moderator Asih Susatyo, S.Pd
2. Notulen Ayu Purwantini, S.Pd
3. Logistik 3. Erlia Setiyo Utami,S.Pd
4. Dwi Ratnasari,S.Pd
4. Dokumentasi Heri Kristiantoro,S.Pd

d. Tempat dan Waktu


Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
Perencanaan Sekolah Ramah Anak dilaksanakan:
Tempat : Rumah Makan Indah sari Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Agustus 2014
Jam : 07.30-11.00 WIB
Pelaksanaan Diskusi

e. Memperkenalkan Peserta

No Informan Nama
1. Nara Sumber Dr.Bambang Ismanto, M.Si
2. Ka UPTD Sri dati,S.Pd M.Pd
3. Pengawas Darby Supriyono, S.Pd
4. Ka Komite Joko Wahudi
5. Kepala Sekolah 3. Gogo Widyatmoko, S.Pd
4. Setiyani, S.Pd
6. Moderator Asih Susatyo, S. Pd
6. Guru SD Negeri 10. RB Sardju, A.Ma.Pd
Gebugan 01 11. P Yoseph Paridi, S.Pd
SD
12. Sri Andayani, S.Pd SD
13. Mardhiyah, A.Ma.Pd
14. Hariyani, S. Pd
15. Khairul Rizal, S.Pd
16. Martina
Rachmawati,A.Ma.Pd
17. Ahmad Farian,S.Pd
18. Dwi Ratnasari,S.Pd

f. Topik Diskusi
Topik diskusi adalah Perencanaan Sekolah Ramah
Anak (SRA).

g. Tujuan Diskusi
Tujuan diskusi adalah sebagai berikut:
3. Untuk menggali pendapat dan tanggapan terhadap
perencanaan sekolah ramah anak.
4. Untuk memperoleh informasi tentang keefektifan
perencanaan sekolah ramah anak .

Aturan dalam diskusi ini adalah sebagai berikut:


5. Lalu lintas diskusi ini akan dipandu oleh moderator.
6. Peserta mempunyai kebebasan menyampaikan
pendapat atau gagasan terkait dengan topik diskusi.
7. Peserta dalam menyampaikan ide, gagasan dan
pendapat dilakukan secara bergantian.
8. Hasil diskusi akan dirangkum dan dibacakan pada
akhir kegiatan.

h. Memandu Diskusi
Pertanyaan panduan dalam diskusi adalah sebagai
berikut:
6. Seberapa besar manfaat perencanaan ini bagi
sekolah?
7. Bagaimana kelayakan perencanaan sekolah ramah
anak ini?
8. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari
perencanaan sekolah ramah anak ini!
9. Hambatan atau kendala apa saja yang mungkin
dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan sekolah
ramah anak ini?
10. Berikan masukan dan saran untuk perbaikan
perencanaan sekolah ramah anak ini!

2. Penutup
Kesimpulan mengenai pendapat dan reaksi
peserta terhadap topik diskusi tentang perencanaan
sekolah ramah anak.
Lampiran 8

Notulen
Focus Group Discussion (FGD)
Perencanaan sekolah ramah Anak (SRA)

Focus Group Discussion (FGD)


Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA)
Jumat, 22 Agustus 2014
Di Rumah Makan Indah Sari Ungaran

Acara : 1. Pembukaan
2. Sambutan
3. FGD Perencanaan SRA
4. Lain-Lain
5. Penutup

Add. 1 Pembukaan dari Ka. Prodi MM UKSW: Dr. Bambang


ismanto, M.Si FGD Perencanaan Sekolah Ramah
dibuka pukul 08.00 dengan berdoa bersama

Add. 2. Sambutan
 FGS berasal dari Amerika, konsep FGD itu adalah
focus diskusi kelompok.
6. Saling menyamakan konsep
7. Melegakan
8. Mencerdaskan
9. Toleransi
10. Konfirmasi
 Data kualitatif (situasi perilaku orang-psikis)
merupakan data kompleks.
 Perlengkapan data (wawancara,dokumen, observasi)
dengan klasifikasi, konfirmasi, respon, positif thingking
dengan menggunakan keabsahan triangulasi data.

Sekolah Ramah Anak (SRA) sekarang namanya sekolah


inklusi.
5. Seberapa besar manfaat Perencanaan sekolah ramah
anak (SRA) bagi sekolah?
Jawaban:
 Pak Gogo:
 Berkaitan dengan SRA bertujuan untuk
mengurangi tindakan negative di sekolah.
 Mengurangi pelanggaran anak di sekolah.
Kelebihan:

 Anak motivasi semakin terbangun dalam belajar


 Memberikan manfaat kerjasama guru dengan
siswa

 Pak Darbi;
Tanpa perencanaan tidak akan berhasil dalam
SRA. Penanganan khusus SRA tidak luput dari
perencanaan. Manfaat perencanaan menjadi satu
acuan dalam pelaksanaan SRA yang terlaksana akan
menjadi baik.

 Pak Rian;
Sekolah Ramah Anak mengembangkan pola
piker, kreatifitas, sudah terdapat dalam UU. Dalam
perencanaan harusnya mengusulkan bantuan-
bantuan untuk memajukan SRA.

 Pak Sugimin;
Perencanaan bisa berhasil dimulai dari guru.

6. Apakah perencanaan SRA ini layak diterapkan di


sekolah?
Jawaban:
 Bu Sri Dati (Ka. UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas).
Sangat layak, sesuai denga pendahuluan dan
sekolah tidak hanya menampung informasi tetapi
sebagai wadah untuk interkasi antara guru dan
murid. Pertimbangan perkembangan anak sangat
penting dalam pembelajaran PAIKEM.
Anak bisa di motivasi agar anak nyaman dan
senang. Tidak ada guru yang meninggalkan
pembelajaran. Anak di nomor staukan dan diberi
kesempatan untuk berkembang. Guru bukan raja
dalam kelas masih ada sumber lain.

 Pak Darbi (Pengawas TK/SD)


Sangat layak dan wajib di terapkan di sekolah
dan SRA juga berkaitan erta dengan kurikulum 2013
serta berkesinambungan. SRA itu dapat
memunculkan 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sayang dan
Santun). SRA muncul suasana gembira, aman,
nyaman dan senang.
 Pak P Yosep
Mengenai SRA sangat layak, hal-hal yang
mendukung seorang guru harus menerapkan dalam
keseharian (salam pagi dan ucapan). SRA anak
merasa di hargai.
7. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari perencaaan
sekolah ramah anak (SRA) ini?
Jawaban:
 Bpk Joko Wahyudi (Ka. Komite Sekolah)
Kelebihan; Anak merasa nyaman dan aman.
Kekurangan; penambahan biaya dari sisi orang tua
ada dilematis di desa ada momok “sekolah gratis”.
Melalui kerjasama dengan komite sekolah agar sukses
dalam SRA.

 Pak Darbi (Pengawas)


Fokus pada perencanaan. Kelebihannya;
manusia, amterial, dan Money (sudah lengkap).
Kekurangannya; pada sumber dana, perkiraan biaya
(perincinaan dana) bisa dinominalkan.

 Ka UPTD
Kelebihan; Pembelajaran pasti anak tertarik.
Dalam konsep SRA tidak harus membeli melainkan
guru dituntut lebih kreatif untuk menciptakan alat
peraga yang menarik di sekitar lingkungan.
 Ka. SD N Wujil 01 (Ibu Sri Setyani).
Kelebihan; Anak semakin erat dengan guru dan
membutuhkan . kekurangannya; dari sarpras yang
harus dilengkapi banyak dana dan perlu jangka
waktu panjang. Sarpras dan pembelajaran harus
seimbang. Anak banyak manja dengan guru.

 Siti Hariyani (Guru SD N Gebugan 01)


Membutuhkan biaya yang besar.
Kekurangannya; sarpras, melihat lapangan yang
belum SRA dengan menggunakan uang infaq untuk
memaving halamn sekolah. Kelebihannya; SRA tidak
perlu dengan biaya besar.

8. Hambatan/kendala apa saja yang mungkin akan di


temua dalam penerapan perencanaan sekolah raman
anak ini?
Jawaban:
 Pak Rizal (Guru SD N Gebugan 01)
Hambatan yang akan terjadi; Kualitas
pendidiknya dulu harus disamakan pendapat, Faktor
kehidupan anak dirumah. Banyak ditemui
ketimpanagn anak di rumah akan menggangggu
dalam lingkungan sekolah. Kecenderungan anak pada
kekerasan aka semakin besar. Harus mendalami
lingkungan masyarakat sekitar.

 Pak Darbi (Pengawas TK/SD)


Hambatan; biaya, peraturan dari pemerintah,
panduan/Implementasi dan SDM.

 Ka UPTD (Bu Sri Dati)


Menyusun analisis SWOT SDN Gebugan 01.
Jadikan kelemahan, kekuatan untuk maju.
Bapak/Ibu guru tidak usah ragu dan SRA tetap harus
berjalan.
 Bu Mrdiyah (guru Agama)
Hambatan; sudah kerjasama dengan nara
sumber tetapi anak belum kondusif.

Ucapan terima kasih dari Penulis

Terimakasih yang sebesar-besarnya atas


tanggapan,masukan saran dan penyempurnaan yang
telah diberikan,saya selaku penulis akan membenahi
draff yang saya susun untuk selanjutnya menjadi
sebuah perencanaan yang siap untuk dilaksanakan
sekolah dan saya bersama tim pengembang sekolah
akan berupaya semaksimal mungkin untuk menutup
kelemahan yang ada menggunakan kekuatan dan
peluang yang kami miliki agar perencanaan ini benar-
benar dapat direalisasikan di SD Negeri gebugan 01
kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Undangan
Kepada
Yth.Bapak/Ibu ....................................
Di Tempat

Assalamualaikum wr wb.
Mengharap kehadiran Ibu/Bapak besok pada:
Hari/Tanggal : Jumat, 22 Agustus 2014.
Waktu : Pukul 07.00 wib s/d selesai
Tempat : Rumah makan Indah Sari
Kec.Bergas,Kab.Semarang
Acara : Focus group Discussion (FGD)
Perencanaan Sekolah Ramah Anak
(SRA).
Catatan : Sebagai tamu undangan
Demikian undangan ini mohon kepada Ibu/Bapak
untuk berkenan hadir.
Terima kasih
Wassalamualaikum wr wb.

Peneliti

Jumriyah
Daftar Hadir
Focus Group Discussion (FGD)
Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA)
Tanda
No Nama Jabatan
Tangan
1. Dr.Bambang Ismanto, M.Si Nara
Sumber
2. Sri dati,S.Pd, MM Ka UPTD
3. Darby Supriyono,S.Pd Pengawas
4. Joko Wahudi Ka Komite
5. Asih Susatyo, S. Pd Moderator
6. Heri Kristiyantoro,S.Pd Dokumen
7. Gogo Widyatmoko, S.Pd Kep sek
8. Setiyani, S.Pd Kep Sek
9. RB Sardju, A.Ma.Pd Guru Kls.III
10. P .Yoseph Paridi, S.Pd SD Guru Kls.IV
11. Sri Andayani, S.Pd SD Guru Kls.VI
12. Mardhiyah, A.Ma.Pd Guru PAI
13. Hariyani, S. Pd Guru Kls.V
14. Khairul Rizal, S.Pd Guru PJOK
15. Martina R,A.Ma.Pd Guru Kls.I
16. Ahmad Farian,S.Pd.SD Guru Kls.II
17. Dwi Ratnasari,S.Pd Guru Bhs
Ingg
PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)
DI SD NEGERI GEBUGAN 01

INDIKATOR PARTISIPAN
SUMBER
NO YANG INGIN PERENCANAAN
DANA KS Gr Siswa Komite UPTD Tomas Dudi
DICAPAI
21. Memberikan
jaminan
Letak lokasi keamanan kepada
1. Partisipan √ √ √ √ √
sekolah siswa untuk
berangkat dan
pulang sekolah
22. Menyediakan BOS √ √ √ √ √
fasilitas
transportasi bagi
siswa yang tinggal
jauh dari sekolah
23. Memberikan BOS √ √ √ √ √ √ √
perlindungan
selama siswa
berada disekolah
pada jam/diluar
jam sekolah
24. Membuat Partisipan √ √ √ √ √ √ √
fasilitas zona
aman dan tempat
parkir aman di
sekolah

207
2. Adanya 17. Mengembangk BOS √ √ √ √ √ √ √
kurikulum an kurikulum
yang ramah yang ada menjadi
anak kurikulum sekolah
ramah anak
18. Menyelenggara BOS √ √ √ √ √ √
kan model
penilaian
portofolio kepada
semua siswa
19. Menyediakan BOS √ √ √ √ √ √ √
beragam bahan
ajar untuk
memenuhi
kebutuhan siswa
3. Penggunaan 20. Semua guru Partisipan √ √ √ √ √ √
metode harus mampu dan
PAIKEM mau menyajikan
dalam model PAIKEM
pembelajara dalam semua mata
n pelajaran
29. Guru mampu BOS √ √ √ √ √ √
memfasilitasi
siswa untuk
mengekspresikan
diri melalui
kegiatan yang ada
di sekolah
30. Guru harus BOS √ √ √ √ √ √ √

208
memberikan hak
yang sama kepada
siswa tanpa
kecuali termasuk
siswa yang
berkebutuhan
khusus
31. Tidak terjadi _ √ √ √ √ √ √ √
diskriminasi dan
kekerasan dalam
bentuk apapun
pada proses
pembelajaran
32. Pembelajaran Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mencakup tiga
ranah
(afektif,psikomotor
ik,kognitif) yang
dikemas menarik
buat siswa.
33. Karena latar
belakang siswa
yang berbeda-beda
perlu kemampuan
guru dalam
memberikan
pelayanan yang
adil terhadap
siswa

209
4. Pembelajara 34. Guru - √ √ √ √ √ √ √
n melayani berfungsi sebagai
kebutuhan agen pembelajaran
peserta didik yang harus dapat
secara memnuhi
individu kebutuhan yang
maupun diharapken
kelompok masyarakat
denganpola sebagai pelanggan
pengasuhan
35. Pengaturan BOS √ √ √ √ √ √
tempat duduk di
kelas disesuaikan
dengan
kesepakatan
bersama siswa
agar siswa dengan
leluasa beraktifitas
dalam belajar
tanpa kendala
apapun
36. Penataan BOS √ √ √ √ √ √
kelas mulai dari
pajangan,hiasan,p
apan data siswa
,tata tertib,alat
kebersihan,dll
diatur bersama
siswa sehingga

210
siswa memiliki
rasa bangga
terhadap kelasnya
dan merasa
nyaman berada
dikelas.
28. Proses belajar - √ √ √ √ √ √
dikemas dalam
bentuk
permainan,penuh
kasih
sayang,toleransi
tanpa batasan-
batasan yang
mengganggu
pertumbuhan
mental siswa
29. Pembelajaran - √ √ √ √ √ √ √
mendidik dan
membiasakan
kepada siswa
untuk
berempati,disiplin,
tanggungjawab
dan saling
menghormati
30. Guru harus Partisipan √ √ √ √ √ √ √
mampu
menghargai bisa

211
berperan sebagai
teman,saudara,ora
ng tua sekaligus
guru terhadap
siswa.
5. Bangunan 36. Setiap rombel Pemda √ √ √ √ √ √ √
ruang memiliki satu
kelas,yang ruang kelas
kokoh, lengkap dengan
aman,sehat, meja kursi dan
memenuhi papan tulis yang
standar standar.
kelas
sehat,dan
terbebas
dari polusi.
37. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang guru
lengkap dengan
mebelairnya
sehingga guru
dapat istirahat
didalamnya
dengan aman dan
nyaman.
38. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang
kantor yang

212
berguna untuk
menyimpan data-
data sekolah yang
mudah diakses
oleh seluruh
warga sekolah.
39. Sekolah Pemda √ √ √ √ √ √ √
memiliki satu
ruang tamu yang
dapat digunakan
sebagai tempat
untuk melayani
tamu yang
berkunjung dan
berineraksi
bersama para
pemangku
kepentingan
termasuk siswa
40. Setiap ruang Partisipan √ √ √ √ √ √ √
di sekolah
terbebas dari
kebisingan yang
dapat mengganggu
pembelajaran
41. Pemasangan Pemda/ √ √ √ √ √ √ √
jendela,pintu,stop BOS
kontak,dispenser,
dll dikemas sesuai

213
dengan standar
aman dan ramah
anak
42. Sekolah juga Partisipan √ √ √ √ √ √ √
menyediakan
ruang khusus
konsultasi untuk
siswa,guru,orangt
ua,komite dan
masyarakat yang
ingin
berkonsultasi
tentang
pendidikan.
Tersedianya
6 51. Sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √
. sarana terbebas dri
6. penunjang obyek/zona
pendidikan bahaya yang tidak
yang ramah dikenali siswa
anak. sehingga siswa
bebas bermain
pada jam istirahat
tanpa khawatir.
52. Tersedia ruang BOS / √ √ √ √ √ √ √
terbuka yang Partisipaa
ramah anak n
53. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √ √
tempat sampah di Partisipan
setiap ruang dan

214
halaman yang
ramah anak.
54. Tersedia BOS / √ √ √ √ √ √
tempat cuci Partisipan
tangan yang
ramah anak
didalam kelas,dan
didepan kelas
lengkap dengan
sabun dan handuk
55. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
tempat duduk
yang ramaah anak
di setiap serambi
kelas.
56. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memfasilitasi Partisipan
siswa untuk
belajar dikala
istirahat dengan
pajangan-
pajangan edukatif
yang ditmpel
disetiap dinding
sekolah
57. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki kamar Partisipan
mandi dan WC

215
yang
bersih,lengap
dengan
sabun,wastavel,ka
ca,sisir,tisu,dan
tempat sampah
dengan jumlah
yang mencukupi
sesuai standar
sekolah sehat
dengan rasio 1:40
untuk laki-laki
dan 1:25 untuk
perempuan
58. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √
tersedia fasilitas Partisipan
air bersih
cukup,sanitair dan
tidak mengandung
kuman penyakit
dan mudah
diakses kapan saj
tanpa
menimbulkan
genangan yang
mengganggu
kesehatan dan
kenyamanan.
59. Di sekolah Partisipan √ √ √ √ √ √ √

216
tersedia kantin
kejujuran yang
menyediakan
menu makanan
sehat sesuai
kebutuhan siswa
yang dikelola
besama-sama
siswa oleh siswa
dari siswa dan
untuk siswa.
60. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki ruang Partisipan
perpustakaan
yang ramah anak
lengkap dengan
mebelair dan
buku-buku
bacaan,disesuaika
n denga tumbuk
kembang anak
sebagai wahana
anak untuk
menggali ilmu dan
menambah
wawasan
7. Halaman 16. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
sekolah memiliki fasilitas Partisipan
luas,hijau bermain yang

217
dan ramah memenuhi syarat
anak. keselamatan,keseh
atan,kenyamanan,
dan keamanan
bagi kelangsungan
hidup dan tumbuh
kembang siswa
termasuk anak
yang
berkebutuhan
khusus.
17. Saluran BOS / √ √ √ √ √ √ √
pembuangan Partisipan
(SPAL) di halaman
sekolah harus
mmpu menyerap
semua air hujan
dengan cepat dan
tidak
membahayakan
bagi anak -anak
yang melintas.
18. Halamn BOS / √ √ √ √ √ √ √
sekolah ditanami Partisipan
tanaman-tanaman
peneduh yang
ramh anak yang
tertata rapi
sehingga

218
memungkinkan
anak bermain
dengaan aman.
8. Pengadaan 41. Perabot kelas BOS / √ √ √ √ √
sarana kuat,aman,stabil Partisipan
prasarana dn mudah
yang ramah dipindahkan oleh
anak siswa.
42. Sudut meja kursi Pemda √ √ √ √ √
papan tulis dan
perabot lain
bersudut tumpul.
43. Meja kursi di Pemda / √ √ √ √ √ √ √
desain tinggi Partisipan
,bentuk,warna dan
ukurannya
disesuaikan
dengan tingkat
usia siswa
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
44. Meja didesain Pemda / √ √ √ √ √ √ √
dengan penutup Partisipan
pandangan
sehingga siswa
perempuan
nyaman duduk
ditempatnya.

219
45. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat Partisipan
pemadam api
ringan tau apar
seperti karung
goni,ember,air dan
pasir.
46. Peletakan almari - √ √ √ √ √
dan mebelair
dikelas harus kuat
sehingga tidak
mudah goyang
ketika ada
goncangan
47. Sekolah menata BOS / √ √ √ √ √ √ √
hal-hal yang Partisipan
berkaitan dengan
kelistrikan serapi
mungkin,dapat
ditutup dan jauh
dari jangkauan
siswa.
48. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan Partisipan
fasilitas papan
pajangan agar
siswa leluasa
menempel hsil
karyanya.

220
9. Ketersediaan 36. Sekolah BOS / √
buku menyediakan Pemda
referensi dan buku yang tidak
buku mengandung
sumber yang diskriminasi atau
memadai bias gender
termasuk anak
berkebutuhan
khusus
37. Buku yang - √
digunakan siswa
tidak mengandung
unsur-unsur
kekerasan,pornogr
afi dan pelecehan.
38. Sekolah BOS / √ √
menyediakan Pemda
buku yang layak
sesuai ketetapan
pemerintah
dengan rasio 1 : 1
untuk setiap mata
pelajaran.
39. Sekolah harus Pemda / √ √
memiliki 100 buku BOS /
pengayaan dan 10 Partisipan
buku reverensi
yang menunjang
gerakan

221
aman,sehat,hijau,i
nklusif dan ramah
anak.
40. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan alat BOS /
peraga Partisipan
pembelajaran
dengan rasio yang
memadai untuk
setiap rumpun
mata pelajaran.
41. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menyediakan BOS /
sarana olahraga Partisipan
lengkap yang
ramah anak
sehingga anak
bebas
menggunakan
tidak hanya pada
jam pelajaran
tetapi juga pada
jam-jam diluar
pelajaran.
42. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
memiliki pagar BOS /
bumi permanen Partisipan
yang sekaligus
digunakan sebagai

222
media
pembelajaran di
luar kelas dengan
gambar-gambar
edukatif,rumus-
rumus,kamus
sederhana,kuis,dll
yang menarik
perhatian
10. Pendidik 46. 1. Semua guru BOS √ √ √ √ √
dan tenaga harus mampu
kependidika menyusun RPP
n yang yang peduli
kompeten anak,berwawasan
dibidangnya gender
berdasarkan
silabus untuk
setiap mata
pelajaran.
47. 2. Sekolah memiliki Pemda / √ √ √ √ √
guru yang BOS
mendapat
pelatihan
penerapan sekolah
ramah anak.
48. 3. Sekolah Pemda √ √ √ √ √
menyediakan
perlindungan dan
bantuan hukum

223
bagi guru dan
karyawan sebagai
pekerja profesi
49. 4. Kepala sekolah BOS √ √ √
melakukan
supervisi secara
berkala untuk
mengembangkan
model
pembelajaran
PAIKEM kepada
anak serta
memberikan
umpan balik
kepada guru.
50. 5. Semua guru BOS √ √ √ √
mampu
mengembangkan
materi dan bahan
ajar ,suasana
belajar dan proses
pembelajaran yang
bermutu dan
relevan dengan
nilai-nilai luhur
dan lingkungan
yang ramah anak.
51. 6. Sekolah memiliki BOS √ √ √ √ √
guru bimbingan

224
konseling yang
peduli kepada
semua anak
termasuk anak
berkebutuhan
khusus.
52. 7. Semua guru BOS √ √ √ √ √
mampu
mengembangkan
dan menerapkan
program penilaian
untuk membantu
meningkatkan
kemampuan
belajar siswa
termasuk siswa
berkebutuhan
khusus.
53. 8. Setiap guru BOS √ √ √ √ √ √
menyampaikan
laporan hasil
penilaian semua
mata pelajaran
setiap akhir
semester untuk
selanjtnya sebagai
laporan hasil
prestasi belajar
kepada orang tua

225
siswa.
54. 9. Sekolah memiliki BOS √ √ √
tenaga
kependidikan yang
mendukung
perencanaan
implementasi
sekolah ramah
anak.
11. Pengelolaan 46. 1. Sekolah Pemda / √ √ √
sekolah yang berkoordinadi BOS
transparan denga dinas
dan pendidikan untuk
akuntabel membantu
mengembangkan
kurikulum dan
proses
pembelajaran yang
efektif.
47. 2. Sekolah - √ √ √ √
menerima
kunjungan
pengawas minimal
sekali dalam
seminggu untuk
memfasilitasi guru
yang mengahadapi
masalh dalam
pembelajaran.

226
48. 3. Setiap akhir BOS √ √ √ √ √ √
semester sekolah
menyampailan
laporan hasil
evaluasi kepada
orang tua dan
rekap nya kepada
UPTD Pendidikan .
49. 4. Sekolah Pemda / √ √ √ √ √ √ √
menerapkan BOS /
prinsip sekolah Partisipan
ramah anak dalam
manajemen
berbasis sekolah
(MBS)
50. 5. Jumlah siswa BOS √ √ √ √ √ √
tiap rombel tidak
lebih dari 32 anak.
51. 6. Tersedia BOS √ √ √ √ √ √
pengelola UKS
yang mendukung
penerapan
gerakan sekolah
ramah anak
52. 7. Memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
pengelola kantin Partsipan
kejujuran yang
menyediakan
menu makanan

227
sehat sekaligus
media belajar dan
praktek berwira
usaha.
53. 8. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
koordinasi secara
teratur dan
terprogram kepada
komite sekolah
untuk
mengidentifikasi
anak usia sekolah
yang tidak
menikmati hak
atas pendidikan.
54. 9. Memiliki Partisipan √ √ √ √ √ √ √
komite sekolah
yang mendukung
program wajar dan
mampu
memfasilitasi
kerjasama dengan
para pemangku
kepentingan.
10.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √ √
standar operasi Partisipan
prosedur dan kode
etik yang disusun

228
,disepakati,dan
dipahami oleh
siswa tentang tata
tertib,anti
kekrasananti
pelanggaran hak(
bullying),perpelonc
oan,pelecehan,dan
pelanggaran hak
lainnya.
11.Sekolah memiliki BOS / √ √ √ √ √ √
gerakan peduli Partisipan
keamanan dan
keselamatan
disekolah dan
selama perjalanan
pulang pergi ke
sekolah.
12.Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
memberikan Pemda /
pelatihan simulasi Partsipan
prosedur dan
tanggap darurat
yang dilaksanakan
secara periodik.
13.Memiliki tim BOS ? √ √ √ √ √ √
pengembang Partisipan
sekolah ramah
anak(SRA)dengan

229
melibatkan siswa.
14.Menjalankan BOS √ √ √ √ √ √
prosedur PPDB
yang
mengutamakan
kepentingan anak.
15.Penerimaan bea BOS / √ √ √ √ √ √ √
siswa disusun Partisipan
secara partisipatif
dan akuntabel
untuk mencegah
anak putus
sekolah.
16.Memprogramkan BOS √ √ √ √ √ √ √
kegiatan makan Partisipan
bersama denga
jadwal menu yang
memenuhi
kecukupan gizi
siswa untuk
menunjang
pembelajaran.
17.sekolah √ √ √ √
menggalakkan
kegiatan infaq jumat
dengan suka rela
sebagai sumber dana
alternative untuk
pemenuhan

230
pembiayaan diluar
dana BOS

12. Strategi 36. Sekolah BOS √ √ √ √ √ √ √


sekolah yang mengidentifikasi
ditetapkan segala bentuk
bersama tim kekuatan yang ada
pengembang
sekolah
37. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
pengembangan
dan peningkatan
kekuatan yang ada
di sekolah
38. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan
mengidentifikasi
kelemahan-
kelemahan yang
dimiliki dan
berupaya
meminimalisir
sesuai
kemampuan
sekolah
39. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
mampu Partisipan
melakukan

231
identifikasi dan
menangkap
peluang yang ada
di sekolah untuk
kepentingan
pendidikan
40. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
melakukan Partisipan
antisipasi untuk / Pemda
munculnya
ancaman yang
menghambat
proses
pembelajaran.
41. Sekolah BOS / √ √ √ √ √ √ √
menyusun strategi Pemda /
dengan Partisipan
menggunakan
kelemahan yang
dimiliki untuk
menangkap
peluang yang ada.
42. Setelah BOS/ √ √ √ √ √ √ √
perencanaan Pemda/
selesai disusun Partisipan
segera melakukan
realisasi
pelaksanaan
implementasi

232
sekolah ramah
anak(SRA) secara
pertisipatif,terprog
ram dan terkontrol
sehingga semua
perencanaan yang
disusun bersam
dapat
dipertanggung
jawabkan bersama
pula.

233
231

PENUTUP

Perencanaan yang dilakukan melibatkan semua


anggota sekolah yang meliputi guru, orang tua siswa dan
masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Perencanaan
tersebut disusun peneliti meliputi beberapa kegiatan yaitu
Evaluasi Diri Sekolah (EDS), analisis SWOT, penyusunan
renstra dan strategi.
Dari kegiatan tersebut menghasilkan suatu draff
perencanaan yang dilanjutkan dengan uji validasi melalui
KKKS oleh pakar,setelah validasidirumuskan maka
tersusunlah draff perencanaan yang kedua hasil validasi.
Untuk menguji keefektifan produk peneliti menguji
melalui kegiatan FGD (Focus Group Discussion) yang
diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SD Negeri gebugan
01 tempat peneliti melakukan penelitian,Kepala sekolah
perwakilan,ketua komite pengawas dan kepala UPTD
dipandu oleh nara sumber .
Dari hasil FGD dapat disimpulhan menjadi sebuah
produk perencanaan sekolaah ramah anak yang nantinya
akan digunakan sekolah sebagai acuan dalam pelaksanaan
sekolah ramah anak di SD Negeri Gebugan 01 juga oleh
sekolah lain di lingkungan Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang yang ingin melaksanakan sekolah ramah anak.
232

Lampiran.11

HASIL CEK PLAGIAT

Hasil
Cek Plagiasi Bab.I
233

Hasil Cek Plagiasi Bab.II

Hasil
Cek Plagiasi Bab. III
234

Hasil
Cek Plagiasi Bab.IV
235

Hasil
Cek Plagiasi Bab.V

Anda mungkin juga menyukai