Anda di halaman 1dari 4

OBAT-OBAT INDEKS TERAPI SEMPIT

DIGOXIN

Mekanisme kerja obat :

 ionotropik positif yaitu meningkatkan kontraksi jantung


 konotropik negatif bekerja dengan cara mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada
takikardi atau tribralasi atrium.
 Mengurangi aktivitas saraf simpatis

Mekanisme toksisitas Digoxin

 Over dosis digoksin yaitu lebih dari 1 mg/L contohnya menyebabkan tonus simpatis
,otomatisitas otot,AV node,dan sel-sel konduksi,meningkatakan after depolarization.
Menurunnya otomatisitasi SA node dan konduksi AV node , bradikardi,berbagai derajat
AV block,kontraksi ventrikel prematur,begiminI,VT,VF.
Kombinasi dari takiaritmia supraventrikel dan AV block (misalnya PAI dengan AV
block derajat 2,AV dengan AV block derajat 3 atau adanya bi-direktional VT).Sangat
sugestif untuk menilai adanya keracunan glikosida jantung.
 Terjadi interaksi dengn obat lain
-Kuinidin ,venalapril,amiodaron akan menghambat P-glikoprotein yakni transporter di
usus dan ditubulus ginjal,sehingga terjadi peningkatan absorbsi dan penurun sekresi
digoxin,akibat kadar plasma digoxin meningkat 70-100%

Efek Toxic Digoxin berupa:

 Efek proamritik, yaitu penurunan potensial istirahat menyebabkan after potensial


melampaui AUC serta peningkatan automatisitas.
 Efek samping gastrointestisina, contohny anoreksia,mual,muntah,nyeri lambung
 Efek samping visual,penglihatan berwarna kuning
 Efek lain-lain,delirium atau bingung,rasa lelah,malaise,mimpi buruk.

Penatalaksanaan Digoxin

 Kasus ringan,dengan menghentikan pemakaian digoxin


 Pada gangguan ritme brakikardi bisa digunakan atropin atau pacu jantung.
 Jika terjadi gangguan ritme takikardi diinfus dengan ion kalium,disertai kontrol EKG
dan jumlah elektrolit terus menerus,jumlah yang dinfuskan 10 mmol dan KCl dalam
waktu satu jam(kontraindikasi pada hierkalemia dan blokade AV).
 Digunakan sebagian obat antiaritmia yaitu venitoin,lidokain,dan imunnoglobin
antidigoxin glikosida digitalis.Bisa melalui im yang efeknya dapat menyebabkan iritasi
lokal parah dan rasanya nyeri.Jika melalui iv efeknya menyebabkan penyempitan
arteriolar sisitemik dan koroner.
 Antidotum digunakan untuk kardioversia elektrikal.

ASAM VALPROAT

Mekanisme kerja obat:


Mengurangi perambatan lepasan listrik abnormal didalam otak. Asam valproate bisa
memperkuat kerja GABA pada sinaps-sinaps inhibisi. Mekanisme kerjanya diperkirakan
berdasarkan hambatan enzim yang menguraikan GABA sehingga kadar neotransmitter di otak
meningkat.

Mekanisme toksisitas:

Toksisitas valproat berupa gangguan saluran cerna, sistem saraf, hati, ruam kulit, dan alopesia.
Gangguan cerna berupa anoreksia, mual, dan muntah terjadi pada 16% kasus. Efek terhadap
SSP berupa kantuk, ataksia dan tremor, menghilang dengan penurunan dosis. Gangguan pada
hati berupa peninggian aktivitas enzim-enzim hati, dan sesekali terjadi nekrosis hati yang
sering berakibat fatal.

Asam valproat akan meningkatkan kadar fenobarbital sebanyak 40% karena terjadi
penghambatan hidroksilasi fenobarbital, dapat menyebabkan stupor sampai koma. Sedangkan
interaksinya dengan fenitoin terjadi melalui mekanisme yang lebih kompleks. Fenitoin total
dalam plasma akan turun, karena biotransformasi yang meningkat dan pergeseran fenitoindari
ikatan protein plasma, sedangkan fenitoin bebas dalam darah mungkin tidak dipengaruhi.
Kombinasi asam valproat dengan klonazepam dihubungkan dengan timbulnya epileptikus
bangkitan lena.
Tatalaksana Terapi:

- Diberikan sirup ipekak dengan dosis untuk anak-anak 15 mg, dosis dewasa 50 mg
- Dilakukan dengan pengosongan lambung dengan memasukan pipa orgastrik ke dalam
perut dimana posisi pasien dengan dekubitus lateral kiri, dengan kepala lebih rendah
dari pada kaki, kemudian isi perut dikeluarkan dari pipa tersebut.
- Karbo aktif , dosis yang dianjurkan 0,5 – 2 gram/ kgBB. Dengan dosis maksimum 75-
100 gram, namun di perkirakan setiap 10 gram, karbo aktif mampu mengikat 1 gram
racun.
- Irigasi usus yaitu pemberian suatu senyawa dengan berat molekul besar secara entern
al dalam jumlah besar, larutan elektrolit polietilen glikol isoosmotik dengan tujuan
mmpercepat sampainya racun ke rektrum sebelum sampai diserap.
- Katarsis, dengan garam maksimum seperti garam magnesium seperti magnesium sitrat
dan magnesium sulfat serta karbohidrat tak tercerna seperti sorbitol.
- Peningkatan laju eliminasi racun, eksresi obat dapat ditingkatkan dengan proses
perangkat ion pada kebebasan urin. beberapa obat dapat dikeluarkan dari tubuh dengan
teknik ekstrakorporeal seperti dialisis peritoneal, hemodialisis, dan hempoperfusion.
- Terapi antidotum, dengan melibatkan dengan mekanisme antagonisme atau dengan
menginaktifasikan racun secara kimiawi.

WARFARIN

Mekanisme kerja obat :

Warfarin mencegah metabolisme reduktif vitamin k epoksid yang tidak aktif kembali ke bentuk
hidrokuionon aktifnya. Efek antiokoagulan warfarin, berasal dari keseimbangan antara sintesis
yang sebagian terhambat dan degradasi utuh ketempat faktor pembekuan yang bergantung pada
vitamin k. Penghambatan koagulasi dihasilkan ini bergantung pada waktu paruh degradasinya
dalam sirkulasi.

Mekanisme toksisitas :

Intoksikasi warfarin dapat terjadi karena terapi jangka panjang atau dari penambahan obat,
yang berinteraksi dengan warfarin (contohnya allopurinol, simetidin, AINS, quinidin, salisilat
atau sulfonamid). Jika terjadi koagulasi berat, dapat berakibat fatal. Dosis berbahaya dari
warfarin adalah 1-2 mg/ KgBB, untuk 6 hari. Tanda dan gejala yang terjadi adalah pendarahan
kulit dan mukosa. Antagonis vitamin k sama seperti heparin yang digunakan untuk refilaksis
dan terapi embolik serta dimanfaatkan terutama untuk terapi jangka panjang.

penatalaksanaan

- Pengaturan dosis dilakukan secara perorangan, pemantauan pengobatan, dilakukan


dengan menentukan harga quik yang harus berkisar antara 15-10 %.
- Pemberian heparin sebagai pengobatan awal diikuti oleh pemberian antikoagulan oral
yaitu warfarin saat ditegakan diagnosis EP dan pemberiannya selama 6 minggu.
- Memberi vitamin k secara i.m atau 3 kali 50 mg sehari vitomenadion jauh lebih poten
dan bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai