BAB IV
Kolaka Provensi Sulawesi Tanggara, dengan jarak tempuh dari ibu kota kabupaten + 60
Luas wilayah Kelurahan Tandebura 25,60 Km2 yang terdiri dari 3 dusun dengan
Keadaan iklim di daerah ini sebagian besar sama seperti daerah lain di Indonesia,
yaitu mempunyai iklim tropis dengan suhu rata-rata 25-270 C. demikian juga dengan
musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau padaumumnya
terjadi pada bulan Mei sampai Oktober, dimana angina timur yang bertiup dari Australia
tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya
musim hujan terjadi antara bulan November sampai Maret,dimana angin barat bertiup dari
Benua Asia dan Samudra Pasifik banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim
hujan. Khusus pada bulan April arah angin tidak menentu, demikian pula curah hujan
26
dari total wilayah yang ada potensi lahan yang paling luas digunakan sebagai lahan
persawahan. Secara terperinci luas lahan berdasarkan jenis penggunaannya disajikan pada
Tabel 4.1
Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaanya, Tahun 2016
dimanfaatkan sebagai lahan persawahan yaitu seluas 203 Ha atau 65,48 persen dari luas
penggunaan lahan. Selanjutnya penggunaan lahan yang paling sedikit sebagai lahan
203
20 23 14 26 15
5. Keadaan Penduduk
Penduduk adalah suatu kekuatan sumber daya manusia, tetapi apabila tidak
kemampuan membuka lapangan kerja dan kalah bersaing dalam dunia kerja (BPS
Kabupaten Kolaka 2010). Keadaan penduduk dapat diklarifikasi berdasarkan jumlah dan
a. Kelompok Umur
Jumlah Kelurahan Tandebura 1.600 jiwa. Dari 1.600 jiwa yang ada,penduduk laki-
laki berjumlah 762 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 838 jiwa yang dirinci
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kelurahan Tandebura Tahun
2017
Jenis kelamin
No Kelompok umur Presentase
Jumlah jiwa
(Tahun) Laki-laki Perempuan (%)
493
452
289
257
53 56
Tabel 4.2 menunjukkan bawa usia yang belum produktif berada kisaran 0-14 tahun
sebanyak 546 jiwa atau 34,13 persen, sedangkan yang tergolong usian produktif yaitu 15-
54 tahun sebanyak 945 jiwa atau 59,06 persen, dan yang tidak produktif berada pada usia
55 tahun keatas berjumlah 109 berjumlah 109 jiwa atau 6,81 persen, sehingga kondisi
b. Tingkat Pendidikan
Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia maka pendidikan adalah salah
satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kemajuan suatu daerah.
yang satu dengan masyarakat yang lainya, semakin tinggi tingkat pendidikan dari
seseorang maka semakin mudah untuk menerima teknologi baru dan memecahkan setiap
Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Tandebura Tahun 2016
437 452
378
166
167
Tidak
Tamat SD Tamat
Tamat SD Tamat
SMP Perguruan
SMA
Tinggi
pendidikan formal. Jumlah penduduk yang paling banyak yaitu tamat SMA sebanyak 452
jiwa atau 28,25 persen, dan yang paling sedikit tidak tamat SD sebanyak 166 jiwa atau
10,38 persen.
Kelurahan Tandebura melakukan mata Pencaharian bersumber dari pertanian. Jenis mata
30
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kelurahan Tandebura Tahun 2016
Chart Pekerjaan
684
119
63 79
Tandebura adalah petani sebanyak 684 jiwa atau 72,38 persen, wiraswasta sebanyak 119
jiwa atau 12,59 persen, pedagang sebanyak 79 atau 8,36 persen dan PNS sebanyak 63 atau
6,67 persen.
Keadaan sarana dan prasarana akan mempengaruhi kegiatan di suatu daerah dan
sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Untuk mengetahui keadaan sarana dan
Tabel 4.5
Sarana dan Prasarana Kelurahan Tandebura Tahun 2016
1 1 1 1
jumlah kantor Kelurahan 1 atau 9,09 persen, gedung SMP 1 atau 9,09 persen, gedung SD
2 atau 18,18 persen, gedung TK 2 atau 18,18 persen, gedung puskesdes 1 atau 9,09 persen,
masjid 1 atau 9,09 persen, pura 2 atau 18,18 persen, gereja 1 atau 9,09 persen.
32
B. Hasil Penelitian
1. Identitas Responden
tingkat pendidikan.
a. Umur Responden
Umur responden mempengaruhi cara berfikir seseorang dalam pembelian telur Itik.
Umur responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lamanya hidup yang dihitung
sejak lahir sampai dengan pelaksanaan penelitian. Umur merupakan faktor penting dalam
pengambilan keputusan (pola piker) dan penyerapan teknologi baru, serta produksi yang
maksimal juga didukung oleh umur yang produktif yaitu berkisar antara 15-54 tahun
(soeharjo dan patong, 1994). Berdasarkan pendapat tersebut dalam penelitian ini diperoleh
Tabel 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Kelurahan Tandebura, 2017
2. 35-55 30 50
3. >55 3 5
Jumlah 60 100
>55 tahun
5%(3 jiwa)
35-55 tahun 24-34 tahun
50% (30 jiwa) 45% (27 jiwa)
Tabel 4.6 dan Gambar 4.6 menunjukan umur responden yang paling banyak
kisaran umur 35-55 tahun berjumlah 30 orang atau 50 persen, kemudian kisaran umur 24-
34 tahun berjumlah 27 orang atau 45 persen sedangkan kelompok umur yang paling
b. Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting ynag mempengaruhi pola pikir,
sikap dan tindakan seseorang. Secara persentase keadaan tingkat pendidikan formal
Tabel 4.7
Tingkat Pendidikan Responden Konsumen Telur Itik di Kelurahan Tandebura, 2017
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
(Jiwa)
1 Tamat Sekolah Dasar 27 45
4 Tamat Setrata I 11 18
Jumlah 60 100
Tabel 4.7 dan gambar 4.7 menunjukan gambaran bahwa tingkat pendidikan yang
paling menonjol adalah tingkat sekolah dasar berjumlah 27 jiwa atau 45 persen, tingkat
menengah pertama berjumlah 12 jiwa atau 20 persen dan tingkat pendidikan setrata I
c. Pekerjaan
berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan
telur itik mereka. Secara persentase keadaan pekerjaan responden dalam penelitian ini
Tabel 4.8
Pekerjaan Responden Konsumen Telur Itik di Kelurahan Tandebura, 2017
2 Pedagang 10 17
35
3 Wiraswasta 19 31
4 PNS 6 10
Jumlah 60 100
Petani
Wiraswasta 42%(25 jiwa)
31%(19 jiwa)
Pedagang
17%(10 jiwa)
Tabel 4.8 dan gambar 4.8 menunjukkan pekerjaan responden konsumen telur ayam
itik di Kelurahan Tandebura yang paling banyak adalah petani berjumlah 25 jiwa atau 42
persen, wiraswasta berjumlah 19 jiwa atau 31 persen, pedagang 10 jiwa atau 17 persen dan
d. Pendapatan
kuantitas permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada
uang yang sedikit untuk dibelanjakan, Secara persentase keadaan Pendapatan responden
Tabel 4.9
Pendapatan Responden Konsumen Telur Ayam Ras di Kelurahan Tandebura, 2017
2 >2.000.000 – 3.000.000 12 20
3 >3.000.000 18 30
Jumlah 60 100
Tabel 4.9 dan Gambar 4.9 menunjukkan bahwa pendapatan responden konsumen
telur ayam ras di Kelurahan Tandebura dari 1.000.000 – 2.000.000 sebanyak 30 jiwa atau
Telur Itik
Analisis tingkat kepentingan dan kinerja suatu produk penting untuk merumuskan
strategi pemasaran yang efektif bagi pelaku usaha. Hasil penilaian konsumen terhadap
37
kepentingan dan kinerja produk telur itik diolah menggunakan metode IPA dimana dengan
menggunakan metode ini dapat diketahui variabel mana saja yang memuaskan dan tidak
atribut-atribut maka akan diperoleh hasil yang jelas melalui analisis kuadran IPA atau
grafik kartesius untuk melihat posisi masingng-masing atribut pada empat kuadran IPA.
kudian diperoleh hasil penilaiannya terhadap tingkat kepentingan dari atribut produk telur
Tabel 4.10
Penilaian Skor Kepentingan dan Skor Kinerja Tehadap Atribut Telur Itik
Skor Tingkat Skor Tingkat
Atribut Kepentingan (Y) Botot Kepentingan (Y) Botot
1 2 3 4 5 (Yi) 1 2 3 4 5 (Xi)
Harga Harga Produk 0 8 7 10 35 252 0 1 1 3 55 292
Kualitas Rasa 0 4 3 12 41 270 0 1 1 3 55 292
Kualitas Kandungan
0 1 1 3 55 292 0 0 2 1 57 295
Gizi
Kemudahan
Mendapatkan 0 7 4 5 45 271 0 6 3 10 41 266
Pelayanan Telur Itik
Ketersediaan
0 9 8 13 30 244 0 1 2 4 53 289
Telur Itik
Kehalalan 0 5 2 8 45 273 0 2 2 1 55 289
Kualitas tahan
0 6 7 9 38 259 0 6 4 5 40 244
lama
Keamanan
Jaminan 0 5 8 7 40 262 0 1 1 4 54 291
Mengkonsumsi
Fleksibel
tersedia untuk 0 4 7 4 46 275 0 2 1 3 55 294
segala usia
Total 2398 2552
38
Penilaian skor kepentingan dan skor kinerja pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa
secara total bobot tingkat kepentingan lebih kecil didandingkan total bobot tingkat kinerja.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan konsumen sudah tercapai. Pada atribut
kepentingan konsumen telur itik paling banyak menilai kandungan gizi pada atribut
kualitas dari keseluruhan atribut dengan bobot 292 dan untuk tingkat kinerja konsumen
telur itik juga paling banyak memilih kandungan gizi pada atribut kualitas dari
keseluruhan atribut dengan bobot 295. Hasil perhitungan terhadap rata-rata tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja telur itik dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Rata-Rata Skor Kepentingan dan Skor Kinerja Tehadap Atribut Telur Itik
Bobot Bobot
Atribut Kepentingan Kinerja (Y) (X)
(Yi) (Xi)
Harga Harga Produk 252 292 2.52 2.92
Kualitas Rasa 270 292 2.70 2.92
Kualitas Kandungan
292 295 2.92 2.95
Gizi
Kemudahan
Mendapatkan 271 266 2.71 2.66
Pelayanan Telur Itik
Ketersediaan
244 289 2.44 2.89
Telur Itik
Kehalalan 273 289 2.73 2.89
Kualitas tahan
259 244 2.59 2.44
lama
Keamanan
Jaminan 262 291 2.62 2.91
Mengkonsumsi
Fleksibel
tersedia untuk 275 294 2.75 2.94
segala usia
Total 23.98 25.52
Rata-Rata 2.66 2.84
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kinerja dari atribut telur itik
denga bobot sebesar 2.84, nilai ini lebih tinggi dari pada dengan rata-rata tingkat
39
kepentingannya yaitu sebesar 2.66. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen telur itik di
Pasar Tandebura belum merasa puas selama mengkonsumsi produk telur itik.
Perhitungan tingkat kepentingan pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa atribut yang
memiliki nilai tertinggi dari konsumen telur itik adalah kandungan gizi pada atribut yang
memiliki nilai rata-rata tingkat kepentingan sebesar 2.92 dan nilai rata-rata kandungan gizi
pada tingkat kinerja sebesar 2.95. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
kandungan gizi dinilai paling penting oleh sebagian konsumen telur itik di Pasar
Tandebura. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menganggap telur itik bukan hanya
Pengukuran IPA dijabarkan kedalam diagram kartesius yang tersaji pada gambar
4.10. Sumbu X merupakan nilai rataan tingkat kinerja dan nilai Y merupakan rataan
produk telur itik yang akan dianalisis, maka atribut-atribut tersebut dikelompokkan
Keterangan:
Itik Usia
Pada kuadran I atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tetapi
memiliki tetapi memiliki tingkat kinerja yang dinilai rendah oleh konsumen. Hal ini berarti
atribut-atribut pada kuadran I perlu diperhatikan secara khusus untuk dapat ditingkatkan
dinilai penting oleh konsumen dengan tingkat kepentingan 2.71 dan tingkat kinerja 2.66
menunjukkan tingkat kepentingan lebih tingggi dari pada tingkat kinerja artinya bahwa
konsumen belum merasa puas dengan atribut kemudahan mendapatkan telur itik.
b. Kuadran II (Pertahankan)
Pada kuadran II atribut-atribut dinilai penting dan telah memiliki kinerja yang
dinilai baik. Kinerja atribut yang berada pada kuadran ini perlu dipertahankan karena
atribut-atribut tersebut merupakan atribut yang unggul menurut konsumen. Adapun atribut
yang termasuk dalam kuadran ini adalah kualitas rasa, kandungan gizi, kehalalan, fleksibel
Atribut kualitas rasa memberikan tingkat kepentingan dengan nilai 2.70 dan tigkat
kinerja yang baik sebesar 2.92. hal ini menunjukkan bahwa kualitas rasa secara
keseluruhan telah memberikan kepuasan yang cukup besar yang dirasakan oleh konsumen.
Kandungan gizi dinilai penting oleh responden dan atribut ini telah memberikan
tingkat kepentingan dengan nilai 2.92 dan tingkat kinerja yang baik sebesar 2.95. oleh
karena itu, pada atribut ini harus tetap dipertahankan dan dapat memberikan kepuasan
dengan nilai 2.73 dan tigkat kinerja yang baik sebesar 289. hal ini menunjukkan bahwa
kehalalan secara keseluruhan telah memberikan kepuasan yang cukup besar yang
Fleksibel tersedia untuk segala usia atribut ini memberikan nilai tingkat
kepentingan sebesar 2.75 dan tingkat kinerja sebesar 2.95 hal ini menunjukkan bahwa nilai
tingkat kinerja lebih besar dari pada nilai tingkat kepentingan yang artinya bahwa
konsumen sudah merasa puas dengan atribut fleksibel tersedia ntuk segala usia.
Pada kuadran III, atribut-atribut memiliki tingkat kepentingan yang relatif rendah
dan tingkat kinerja yang relative kurang baik. Atribut-atribut ini tidak tidak terlalu
diperhatikan dan dinilai tidak terlalu penting oleh konsumen. Adapun atribut-atribut yang
Kualitas tahan lama merupakan merupakan aspek penting dalam dunia pemasaran.
Atribut ini memiliki tingkat kepentingan 2.59 dan tingkat kinerja 2.44 hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kepentingan lebih tinggi dari pada tingkat kinerja yang
artinya konsumen belum merasa puas dengan atribut kualitas tahan lama. Pada hal ini
42
konsumen kurang menganggap penting atribut kualitas tahan lama sehingga berada pada
kuadran III. Namun untuk meningkatkan jumlah penjualan, sebaiknya atribut harga perlu
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Pada kuadran IV, atribut-atribut temasuk dalam kriteria berlebihan. Hal ini
kepentingan rendah atau dibawah rata-rata tetapi tingkat kinerjanya sudah memuaskan
konsumen. Atribut yang berada dalam kuadran ini adalah harga telur itik, ketersediaan
Harga memberikan nilai tingkat kepentingan 2.52 dan tingkat kinerja 2.92. Hal ini
berarti harga telah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen walaupun dalam
Ketersediaan telur itik memberikan nilai tingkat kepentingan 2,44 dan tingkat
kinerja sebesar 2.89 hal ini menunjukkan bahwa nilai tingkat kinerja lebih besar dari pada
nilai tingkat kepentingan yang atrinya konsumen sudah merasa puas dengan atribut
2.62 dan tingkat kinerja sebesar 2.91 Hal ini berarti harga telah sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan konsumen walaupun dalam atribut ini kurang dipentingkan oleh konsumen.
untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan dari penilaian atribut-
atribut produk. Indeks kepuasan pelanggan diperlukan sebagai acuan bagi perusahaan atau
pelaku usaha untuk menetapkan sasaran dimasa mendatang yang berkaitan dengan
43
kebutuhan riset tentang kepuasan pelanggan yang berkelanjutan sebagai respon terhadap
perubahan perilaku konusmen. Hasil perhitungan CSI dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)
Importance Weighted
Atribut (Y) (X) Weighted
Factor Score
Harga Harga Produk 2.52 2.92 0.05 0.15
Kualitas Rasa 2.70 2.92 0.05 0.15
Kualitas Kandungan
2.92 2.95 0.05 0.15
Gizi
Kemudahan
Mendapatkan 2.71 2.66 0.04 0.12
Pelayanan Telur Itik
Ketersediaan
2.44 2.89 0.05 0.14
Telur Itik
Kehalalan 2.73 2.89 0.05 0.14
Kualitas tahan
2.59 2.44 0.04 0.10
lama
Keamanan
Jaminan 2.62 2.91 0.05 0.15
Mengkonsumsi
Fleksibel
tersedia untuk 2.75 2.94 0.05 0.15
segala usia
Total 1.25
Rata-Rata 0.14
CSI = 1.25 x 100/5 = 25
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai indeks kepuasan konsumen sebesar 25 nilai
25 berada pada kelas interval 20 - 40 yang menyatakan kelas interval puas. Hal ini
memberikan definisi bahwa setiap responden yang membeli produk telur itik di Pasar