PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan alat yang berhubungan dengan sistem
penyampaian dan penerimaan berita. Melalui proses komunikasi seseorang
dapat belajar mengenal lingkungan sekitar dengan media untuk bertukar
informasi dalam kontak sosial. Salah satu cara pertukaran informasi dapat
dilakukan baik secara pribadi ataupun kelompok yang berupa gagasan maupun
pendapat dengan tujuan menyampaikan ide, informasi dan memberikan
pendidikan sehingga dapat mengubah sikap maupun mempengaruhi
orang lain.
Adapun permasalahan yang muncul dalam komunikasi adalah
tidak semua individu dapat melakukan komunikasi dengan baik, hal itu
bisa terlihat pada masalah yang dialami oleh pasien dengan gangguan fisik
salah satu penyebab diantaranya yaitu terpasangnya alat medis yang dapat
mengganggu komunikasi pasien tersebut.
Sehingga dibuatnya makalah ini yaitu untuk mempermudah perawat dalam
mengatasi gangguan komunikasi pada keterbatasan fisik di pelayanan rumah
sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Menerapkan komunikasi dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan dasar manusia dan dampak gangguan fisik (gangguan
sistem tubuh).
Gangguan kebutuhan oksigen adalah gangguan kebutuhan dasar manusia yang
disebabkan oleh adanya kelainan atau gangguan sistem tubuh (masalah fisik) pada
sistem organ respirasi. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen ini dapat
berhubungan dengan adanya gangguan pada saluran pernafasan, ikatan oksigen
dengan hemoglobin dan proses difusi oksigen ke alveoli.
Beberapa gangguan (penyakit) fisik yang dapat menyebabkan gangguan
kebutuhan oksigen antara lain penyakit paru obstruksi menahun (PPOM), infeksi
saluran pernapasan atas (ISPA), tuberkulosis (TBC), pnemonia, dan sebagainya.
Perawat:
1) “Jelaskan sejak kapan ibu merasa sesak semakin berat.”
2) “Pada saat apakah sesak akan terjadi.”
2
3) “Pemeriksaan kadar hemoglobin penting dilakukan untuk mengetahui
kemampuan ikatan antara Hb dan oksigen.”
b. Menerapkan komunikasi tahap diagnosis keperawatan pada klien dengan
gangguan kebutuhan (oksigen)
Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya dikelompokkan dan
dianalisis
untuk menentukan diagnosis atau masalah keperawatan. Diagnosis/masalah
keperawatan yang telah ditetapkan penting disampaikan kepada pasien agar
mereka kooperatif dalam perawatan. Beberapa diagnosis/masalah keperawatan
yang sering muncul adalah tidak efektifnya bersihan jalan napas,
ketidakefektifan pola napas, dan gangguan pertukaran gas.
3
“Saya akan mulai mengajarkan bagaimana cara bernapas dan batuk yang
efektif.
“Apakah ibu sudah siap?”
e. Menerapkan komunikasi tahap evaluasi pada klien dengan gangguan
kebutuhan(oksigen)
Tahap terakhir proses keperawatan adalah evaluasi. Aktivitas ini dilakukan
untuk
mengukur pencapaian keberhasilan asuhan dan tindakan yang telah dilakukan
sesuai standar. Pada pasien dengan gangguan oksigen, komunikasi perlu
dilakukan untuk mengetahui respons subjektif pasien terkait terpenuhinya
kebutuhan oksigen.
“Setelah dilakukan nebulizer, jalan napas ibu telah kembali terbuka sehingga
tidak ada lagi suara napas yang keluar saat ibu bernapas.”
BAB III
PENUTUP
4
A. Kesimpulan
Bahwa klien yang mengalami gangguan fisik dengan kasus
terpasangnya oksigenisasi bisa terjadi akibat adanya pemasangan alat
medis sehingga komunikasi yang dilakukan harus dioptimalkan
sedapat mungkin. Selain itu perlu menggunakan strategi dan
memperhatikan hal-hal tertentu agar komunikasi terapeutik yang
terjadi dapat berjalan lancar.
B. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini