Anda di halaman 1dari 9

Budidaya Kepekaan terhadap Diri dan Orang Lain

Dalam Caritas Proses

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 A

NAMA-NAMA KELOMPOK :
1. Yuni Riniwati Manurung (032017003)
2. Novi Agrestin Sinaga (032017015)
3. Selvi Yanti Gowasa (032017017)
4. Reni Lestari Simanjorang (032017030)
5. Deskrisman Stefan Mendrofa (032017034)
6. Mei Rahmatsari Lase (032017048)

Dosen Pembimbing : Amnita A Yanti Ginting, S. Kep,. Ns


Mata Kuliah : Caring Dalam Keperawatan
Prodi/Kelas : Ners/ II A

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan


2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana
dengan rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“BudidayaKepekaan terhadap Diri dan Orang Lain Dalam Caritas Proses.
Dalam pengerjaan makalah ini, penulis mengalami banyak kesulitan baik
dalam mengumpulkan bahan maupun mengerjakannya, tetapi berkat kerjasama yang
baik penulis dapat menyelesaikannya. Penulis juga tidak lupa mengucapkan kepada
para dosen pengajar mata kuliah caring dalam keperawatan serta teman-teman yang
ikut serta memberikan ide.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
penulis mengharapkan kritik dari teman-teman semua. Harapan penulis, semoga
makalah dapat dipergunakan dalam proses belajar mengajar caring keperawatan serta
menambah wawasan dan pengetahuan.
Akhir kata penulis sekali lagi mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-
teman semua, semoga Tuhan memberkati kita.

Medan, 11 Maret 2019


Penulis,

Kelompok VI
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2.Tujuan ......................................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 2
2.1. Integrasi Faktor dan Proses .....................................................
2.2.Pendidikan Catatan / Pengingat ...............................................
BAB 3 PENUTUP ...........................................................................................
3.1. Kesimpulan ................................................................................
3.2. Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Faktor/proses ini adalah sebuah perjalanan hidup dan sangat pentingdalam
praktek profesional. Di sini kitabelajar bahwa apa yang kita lakukan harus terus-
menerus kita pelajari. Ini adalah proses berevolusi dan menghargai kebutuhan batin
sendiri, tetap mendengarkan, suara hati, menghubungkan kita dengan sumber terdalam
dari diri kita. Dalam Caritas proses (CP) kita kembali pada bagian pertama CP yaitu:
budidaya cinta kasih dan ketenangan hati akan masuk ke dalam praktek-praktek untuk
menumbuhkan orang lain. Dalam melakukannya, CP ketiga secara alami mengarah
pada praktik spiritual dan menjadi transpersonal; proses seperti ini menghubungkan
kita dengan Roh dan sumber yang lebih besar dari ego.
Namun, tanpa kehadiran dan budidaya pertumbuhan rohani, wawasan,
pengetahuan, dan dimensi spiritual kehidupan, sangat sulit untuk memiliki sensitifitas
untuk diri sendiri dan orang lain. Tanpa proses ini,kehidupan dan perjalanan kita akan
menjadi keras dan rapuh dan dapat menutup welas asih kita dalam merawat diri dan
orang lain.
Dengan demikian, proses Caritas ini berusaha untuk membuat menjelaskan
bahwa komitmen para tenaga kesehatan peduli dengan kesembuhan dan keutuhan
pasien karena tidak lengkap atau selesai tanpa berfokus pada aspek pertumbuhan
pribadi dan profesional kita.

1.2.Tujuan
a. Mahasiswa mampu dan mengetahui integrasi faktor dan proses.
b. Mahasiswa mampu dan mengetahui pendidikan catatan atau pengingat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Integrasi Faktor dan Proses


Untuk menjadi manusia kita seharusnya memiliki kepekaan. Terlalu sering kita
membiarkan diri kita untuk berpikir tetapi kita tidak dapat merasakan perasaan kita.
Cara utama untuk mengembangkan sen-sensitifitas (kepekaan) dan kebutuhan untuk
praktik adalah dengan memperhatikan perasaan dan pikiran yang menyakitkan
maupun yang bahagia. Kita perlu mengenali citra mental (pertahanan tubuh) baik
dalam pikiran kita dan con-sciousness kita (kesadaran), kita harus lebih
memperhatikan percakapan yang lebih dalam untuk kita katakan kepada orang lain.
Seperti yang kita ketahui ada beberapa latihan spiritual untuk terhubung
dengan batin dan dunia kehidupan kita . serta melampaui dimensi fisik luar duniawi.
Banyak orang yang tidak memenuhi potensi mereka. Mereka cenderung untuk mencari
solusi di luar diri mereka. Karena sumber kematangan, kebijaksanaan, refleksi,
wawasan, dan kesadaran untuk mengembangkan perubahan kesadaran sebenarnya ada
dalam diri sendiri. Dimulai dengan cara melihat ke dalam, untuk tidak takut dari sisi
bayangan dan kemanusiaan kita; apa yang membuat kita lebih manusiawi adalah
dengan melakukan kontak dengan orang lain, kehormatan, dan menawarkan cinta
kasih kepada diri sendiri, bahkan aspek-aspek kita takuti atau tidak kita sukai. Tanpa
memperhatikan aspek Kesadaran peduli dan Caritas ini tidak akan mengalami
pertumbuhan, dan kita akan memiliki keberhasilan yang terbatas dalam bekerja
dengan orang lain jika kita tidak bisa menerima dan mencintai diri sendiri yang paling
utama.
Proses pembangunan rohani yang terus berlangsung adalah dasar yang
membuat kita peduli, memiliki kasih sayang, dan transpersonal manusia ke conektor
yang lain nya. Faktor dan proses ini membantu kita untuk “melihat” siapa orang yang
bersemangat penuh di luar unsur, di luar pasien, diagnosis, dan sebagainya. Salah
satunya kita harus dapat terhubung dengan melihat, dan menerima bahwa semua
perasaan dan pikiran terus berkembang dan bertumbuh. Namun, melalui praktek ini
dan proses yang kita dapat mengalami realitas bahwa kita memiliki perasaan dan
pikiran, tetapi mereka tidak mendefinisikan siapa kita. Kita memiliki pengalaman; kita
memiliki perasaan; kita memiliki tubuh; tapi kita lebih dari pemikiran kita, perasaan
kita, dan tubuh kita. Kita mewujudkan semangat, seperti Teilhard de Chardin
mengingatkan kita, kita adalah makhluk spiritual yang memiliki pengalaman duniawi.
Jika perawat tidak sensitif terhadap dirinya atau perasaannya sendiri, sulit
untuk peka terhadap yang lainnya. Ini seperti ketika kita tidak menyadari,
unreflective(tidak mencerminkan) tentang diri dan kehidupan kita, bahwa kita
mengeraskan diri kita terhadap perasaan orang lain dan menutup hati kita, membuat
kita tidak peka dan bahkan cruel(kejam)- ,hanya ketika orang lain sangat
membutuhkan cinta kasih kita, con-CERN(perhatian), kasih sayang, dan sensitivitas.
Ketika ini terjadi perawat lebih sering tidak berhubungan profesional, menyamarkan
potensi konflik dan bahkan memberikan kontribusi untuk situasi beracun atau
lingkungan kerja yang tidak sehat.
Sementara Faktor Carative sensitivitas ini adalah inti, untuk meningkatkan dan
berfungsi sebagai dasar untuk pertumbuhan rohani, kedewasaan, dan praktek reflektif
(Praktek reflektif adalah kemampuan untuk mencerminkan pada tindakan sehingga
untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yang menurut pencetus
istilah, adalah salah satu karakteristik mendefinisikan praktekprofesional), dan sadar
ketika diperluas untuk menjadi kesadaran. Dengan demikian, ketiga Proses Caritas ini
meluas maknanya berfokus pada faktor ketiga. Proses ini dan faktor ini tidak dapat
diterima begitu saja, sehingga mereka perlu diidentifikasi sebagai inti dari manusia ke
manusia hubungan profesional dan praktek peduli penyembuhan. Semua faktor ini dan
proses perkembangan tumpang tindih dan hologram di alam(perbincangan), dalam
masing-masing berada di dalam seluruh paradigma sains perawat berada dalam setiap
faktor / proses.

2.1. Pendidikan Catatan / Pengingat


Dalam faktor karative yang ketiga, keempat, dan kelima telah direvisi kembali
dan dikombinasikan sebagai proses karative. Faktor karative ini saling berhubungan
satu sama lain. Faktor karative ini mempunyai arti yang berbeda yang berhubungan
dengan aspek manusia ontologis relasional yang berguna untuk membangun perawat
untuk mebuat perawat sadar akan menyadari karitasnya, dan mempraktekkan caritas
pada kehidupan sehari-hari. Semua faktor karative diperlukan untuk menentukan
filsafat hidup, teori, dan etika yang berguna dalam mempertahankan kepedulian pada
diri sendiri dan orang lain. Tujuan dari organisasi intelektual-konseptual ini bagaimana
kita bisa mengerti semua faktor karative ini serta bermanfaat bagi kita semua.
Angka 8. Rapat, oleh Pablo Picasso (1881-1973). © ARS, NY. Lokasi, Hermitage, St.
Petersburg, Rusia. Foto kredit, Scala / Sumber Daya Art, New York.

Dengan demikian, kita akan melanjutkan membahas faktor karative ke-empat,


yang hubungan langsung dengan semua yang telah dibahas sebelumnya.
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Seorang perawat harus menjadi manusia yang memiliki kepekaan/perasaan.
Karena jika sering membiarkan diri kita untuk berpikir tetapi kita tidak dapat
merasakan perasaan kita itu tidak ada gunanya. Cara utama untuk mengembangkan
sen-sensitifitas (kepekaan) dan kebutuhan untuk praktik adalah dengan
memperhatikan perasaan dan pikiran yang menyakitkan maupun yang bahagia. Kita
perlu mengenali citra mental (pertahanan tubuh) baik dalam pikiran kita dan con-
sciousness kita (kesadaran), kita harus lebih memperhatikan percakapan yang lebih
dalam untuk kita katakan kepada orang lain.

3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat digunakan sebaik mungkin dan jika ada kekurangan
kami, kami memohon maaf. Penulis berharap materi caring ini jangan hanya sebatas
teori saja, tetapi perlu diiplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal yang
paling penting itu adalah kedisplinan dan attitude.
DAFTAR PUSTAKA

Watson, Jean (eds). Nursing : The Philosophy and Science of Caring. 2008

Anda mungkin juga menyukai