Stonefish, Si Wajah Batu yang Mematikan

Pada umumnya, ikan-ikan di laut

memiliki bentuk fisik yang mudah dikenali.
Namun tidak dengan yang satu ini, karena
penampilannya yang seperti batu. Stonefish atau
ikan Lepu Batu ini memiliki ukuran rata-rata 30
cm dan hidup di perairan tropis Indo-Pasifik,
termasuk perairan Indonesia, Australia, dan
pulau-pulau di sekitarnya. Perairan yang dipilih pada umumnya adalah perairan laut dengan
dasar substrat berupa karang ataupun batuan. Mengapa demikian? Ini dikarenakan kondisi
lingkungan di perairan tersebut dapat membantu ikan ini menyamar sehingga sulit dilihat oleh
makhluk air di sekitarnya.

Selain di perairan berkarang, Stonefish juga bisa ditemukan di wilayah berpasir ataupun
berlumpur. Biasanya mereka mencari tempat yang cocok untuk berkamuflase. Kemudian
mereka menggali lubang di pasir dengan sirip dan dadanya lalu membenamkan sebagian
tubuhnya ke dalam pasir. Karena penampilannya yang sangat mirip dengan batu, maka akan
sulit membedakan ikan ini dengan batu karang di dasar laut. Hal ini tentunya
mempermudahkan mereka dalam menerkam mangsa.

Makanan yang biasa dimakan Stonefish adalah ikan-ikan kecil dan udang-udang yang
hidup di terumbu karang. Uniknya, ketika berburu, ikan ini hanya perlu menyamar di antara
batu karang dan berdiam diri, lalu melirik mangsanya. Dan ketika mangsanya sudah mulai
mendekat, dengan sigap ia langsung menerkam dan menelan mangsanya hidup-hidup. Saking
cepatnya sehingga pergerakannya hampir tidak terlihat oleh mata telanjang.

Stonefish juga terkenal dengan racunnya yang mematikan. Satu kelenjar racunnya dapat
membunuh 100 ekor tikus. Namun tahukah kalian, bahwa ikan beracun ini tetap memiliki
musuh? Ya, beberapa musuh yang diketahui memakan Stonefish adalah Hiu (terutama Hiu
Putih Besar dan Hiu Macan) dan ular Laut Api (Astrotia stokesii). Namun belum diketahui
bagaimana hewan-hewan tersebut bisa memakan ikan ini tanpa mati akibat racunnya.
Ditambah lagi gerakannya yang sangat cepat.

Ikan ini juga menjadi mimpi buruk bagi para penyelam. Dikarenakan penampilannya
yang seperti batu, banyak penyelam tidak menyadari keberadaan mereka. Dan akhirnya terinjak
sehingga menyebabkan luka tertusuk, dan cedera yang terjadi pada saat terinjak duri beracun
yang terdapat pada daerah dorsal ketika mereka membela diri.

Racun yang dikeluarkan dari duri Stonefish adalah racun yang menyerang sistem
kardiovaskular dan neuromuscular secara bersamaan. Akibatnya yakni rasa sakit yang luar
biasa di sekitar sumber sengatan, matinya jaringan kulit, dan pelemahan atau kelumpuhan otot.
Tingkat gejala yang dialami tergantung seberapa dalam dan seberapa banyak duri yang
menembus otot.

Gejala lokal yang ditimbulkan dari gigitan atau sengatan ikan ini dapat berupa nyeri,
rasa terbakar, bengkak, kemerahan, atau perdarahan pada area di dekat tempat gigitan atau
sengatan. Gejala sistemiknya bervariasi, mulai dari ringan sampai berat, tergantung pada
spesiesnya dan jumlah racun yang masuk. Efeknya berupa sakit kepala, nausea, muntah, diare,
nyeri dan kram perut, demam, limfangitis lokal dan limfadenitis, nyeri sendi, kelemahan otot,
diaforesis, neuropati perifer, paralisis anggota gerak, kelemahan, delirium, kejang, aritmia
jantung, iskemik miokardial, perikarditis, hipotensi, dan gagal napas, serta dapat berujung pada
kematian. Sangat mengerikan bukan?

Jika sudah terkena sengatan mematikannya, pertolongan pertama yang bisa diberikan
adalah dengan cara merendam area gigitan atau sengatan tersebut dengan air garam panas
(tidak mendidih, sekitar 43°C – 46°C) selama 30 – 90 menit sampai didapatkan perbaikan rasa
nyeri yang maksimal. Mengapa harus dengan air garam panas? Karena air garam bersifat ionik
yang akan mendetoksifikasi tubuh dengan cara membuang racun dari kaki. Sedangkan air
panas dapat mengurai komponen protein yang terdapat pada racun ikan ini, sehingga membantu
mencegah racunnya menyebar lebih jauh. Membasahi dengan air panas dapat diulangi jika
rasa nyeri kembali terasa. Untuk penanganan yang lebih intensif, sebaiknya dibawa ke rumah
sakit untuk mendapatkan perawatan yang maksimal agar racunnya benar-benar hilang.