Anda di halaman 1dari 12

KASUS 5:

PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN (SIKLUS PENDAPATAN DAN


PENERIMAAN KAS)

Perikatan audit dengan PT Maju Makmur mengikutsertakan Indah Sanjaya,


seorang supervisor senior auditor KAP Adi Susilo dan Rekan (AS&R). Tugas utama
Indah Sanjaya adalah mengumpulkan bukti-bukti yang berhubungan dengan
pemeriksaan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Area
saldo piutang yang dihasilkan oleh bisnis distributorship perusahaan merupakan area
audit yang menjadi perhatian khusus bagi Indah Sanjaya. Saldo piutang menjadi
obyek perhatian khusus karena akun tersebut memberikan kontribusi sebesar 20% dari
total asset yang dimiliki oleh PT Maju Makmur berdasarkan laporan keuangan
perusahaan periode 2009. Selain itu, dijadikannya saldo piutang sebagai obyek khusus
dari pengauditan karena terdapat indikasi ketidakwajaran pada akun piutang di neraca
bisnis distribusi ketika prosedur analitis dilakukan pada 30 September 2010.
Ketidakwajaran yang dimaksud adalah berkaitan dengan umur rata-rata piutang dari
yang semula 43.8 hari pada 30 September 2009 melonjak tajam hingga 53.0 hari per
30 September 2010. Syarat pembayaran yang diberikan perusahaan pada pelanggan
adalah 2/10; n/45, melihat dari perhitungan di atas maka saldo rata-rata umur piutang
menunjukkan keterlambatan pembayaran. Pada sisi lainnya, akun penghapusan
piutang yang dimiliki perusahaan meningkat drastis. Pada sembilan bulan pertama
tahun 2009 sejumlah Rp. 84.800.000 piutang diperkirakan tidak tertagih, sementara
pada 2010 jumlah tersebut meningkat tajam menjadi Rp. 226.400.000. Dari bukti
yang ada tersebut, Indah Sanjaya menganggap risiko inheren pada area ini cukup
tinggi.
Temuan yang didapatkan oleh Indah Sanjaya di area saldo piutang PT Maju
Makmur selanjutnya didiskusikan dengan Arif Effendy dan Rangga Prawiro, audit
partner dan audit manajer untuk perikatan tersebut. Selain itu, Indah Sanjaya
mengingatkan Arif Effendy dan Rangga Prawiro mengenai pertemuan saat pertukaran
gagasan awal dan beberapa isu potensial yang diindikasikan (lihat kembali Kasus 1).
Salah satu isu potensial yang dimiliki oleh PT Maju Makmur adalah mengenai akun
puitang. Menindaklanjuti hal tersebut, Indah Sanjaya meluangkan waktu dengan Arif
Effendy dan Rangga Prawiro untuk mereview siklus penerimaan kas. Peluang
terjadinya fraud seperti pencurian dan pelaporan penjualan fiktif menjadi
kekhawatiran tersendiri bagi ketiga orang tersebut.
Arif Effendy menyarankan dilakukannya tes lebih lanjut yang ditujukan untuk
melihat tingginya risiko inheren pada akun piutang dengan harapan mampu
mengurangi risiko pengendalian yang sebelumnya telah diuji pada area tersebut.
Jumlah pengujian substantif akan sangat dipertimbangkan oleh tim audit untuk area
akun piutang PT Maju Makmur. Sebagai konsekuensinya, Indah Sanjaya ditugaskan
untuk melakukan perluasan pengujian untuk melihat kecucupan dan keefektifan dari
prosedur pengendalian dan kebijakan yang diimplementasikan. Keputusan mengenai
jumlah pengujian substantif yang harus dilakukan atau prosedur pengujian substantif
yang tidak perlu dilakukan berdasarkan basis interim, seperti konfirmasi piutang
usaha, dapat diputuskan setelah test of control selesai dilaksanakan.
Tugas tambahan untuk Indah Sanjaya dari Arif Effendy adalah membuat
rekomendasi perbaikan sistem pengendalian internal PT Maju Makmur. Hal ini
didasari oleh keinginan dari Langgeng Santoso, presiden PT Maju Makmur, yang
mengungkapkan bahwa dia menginginkan perkembangan sistem yang lebih baik
sejalan dengan pertumbuhan perusahaan. Hubungan dengan klien tentu saja akan
semakin baik jika KAP mampu memfasilitasi keinginan perusahaan klien seperti apa
yang diinginkan oleh Langgeng Santoso tersebut di atas.
Pada pertemuan tersebut juga dicapai kesepakatan bahwa tim audit akan
mengkonfirmasi langsung saldo piutang usaha yang dimiliki oleh setiap pelanggan PT
Maju Makmur. Konfirmasi dilakukan atas saldo interim sampai 30 November 2010
(bukan pada saldo akhir 31 Desember 2010), kebijakan tersebut akan berubah ketika
terdapat permasalahan pada sistem pengendalian internal yang saat ini
diimplementasikan. Pertimbangan Indah Sanjaya yang disetujui oleh Arif Effendy dan
Rangga Prawiro adalah pertimbangan untuk menentukan apakah konfirmasi yang
nantinya dikirimkan kepada para pelanggan klien berbentuk konfirmasi positif atau
negatif, begitu juga dengan nomor akun yang harus dikonfirmasi.
Evaluasi yang dilakukan oleh Indah Sanjaya dimulai dengan mengidentifikasi
prosedur pengendalian mengenai siklus pendapatan dan penerimaan kas PT Maju
Makmur (lihat Lampiran 4.c dan 4.d pada kasus sebelumnya). Siklus tersebut
mencatat kenaikan dan penurunan piutang usaha. PT Maju Makmur telah mendesain
beberapa prosedur dengan baik yang disesuaikan dengan ukuran perusahaan, namun
juga ditemukan beberapa permasalahan. Contohnya, tidak ada pemisahan antara
departemen pengeluaran dan pengumpulan. Hal ini ditambah kurangnya jumlah staf
yang menyebabkan pemisahan tanggung jawab menjadi relative sulit.
Untuk melakukan uji mengenai kebijakan kontrol dan prosedur spesifik, Indah
Sanjaya mencari berbagai informasi sesuai dengan kusioner pengendalian yang telah
dibuat sebelumnya (ada pada Lampiran 5.a). Kuisioner tersebut telah didesain dengan
masalah potensial tentang pengendalian internal yang diperkirakan terjadi. Setelah
melakukan beberapa pertemuan dengan karyawan PT Maju Makmur, Indah Sanjaya
berharap dapat menyelesaikan dokumen tersebut.
Pada kunjungannya di kantor pusat PT Maju Makmur tanggal 3 November
2010, Indah Sanjaya mendiskusikan permasalahan pengendalian internal dengan
beberapa pegawai yang bertanggung jawab. Asisten presiden, Agus Kuncoro
merupakan orang pertama yang berdiskusi dengan Indah Sanjaya. (Mengacu pada
Lampiran 4.c dan 4.d). Adapun percakapan antara Indah Sanjaya dengan Agus
Kuncoro dijabarkan dalam manuskrip di bawah ini.
AUDITOR : Siapakah yang memiliki akses terhadap buku besar pembantu piutang
usaha?
AGUS K : Saya, karena tugas saya untuk mengurus buku besar, di perusahaan
kami, semua catatan sangat terbuka. Semua orang yang membutuhkan
informasi dapat masuk dan melihatnya.
AUDITOR : Seberapa sering anda menghitung umur pitutang usaha?
AGUS K : Hanya pada akhir tahun. Namun saya dapat dengan mudah melakukan
review akun tertentu dan menentukan umur akun tersebut kapanpun
saya mau.
AUDITOR : Apakah buku besar pembantu pernah diuji oleh orang diluar PT Maju
Makmur?
AGUS K : Auditor independen memeriksa buku besar pembantu setidaknya sekali
dalam setahun. Tidak ada pemeriksaan lain yang nampaknya penting.
AUDITOR : Jika ada seorang pelanggan yang komplain bahwa terdapat kesalahan
pada faktur, siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan
investigasi?
AGUS K : Kantor Treasurer membuka semua surat. Mereka akan mengirimkan
komplain tersebut kepada saya. Saya mengecek faktur penjualan pada
file saya dan mencari dimana permasalahannya. Permasalahan tersebut
diselesaikan secara personal dengan pelanggan.
AUDITOR : Bagaimana anda memeriksa persetujuan kredit?
AGUS K : Laporan dari agen penjualan menyajikan data kredit klien potensial.
Bapak Langgeng Santoso mereview informasi tersebut dan
menentukan batas maksimum kredit. Jika terjadi keterlambatan
pembayaran dan melampaui batas kredit, pengiriman pesanan akan
dihentikan kecuali mendapat persetujuan dari Bapak Langgeng
Santoso.
AUDITOR : Seberapa sering Bapak Langgeng Santoso menyetujui penjualan pada
pelanggan tersebut?
AGUS K : Saya tidak tahu. Faktur langsung diberikan Bapak Langgeng Santoso ke
Divisi Penjualan.
AUDITOR : Bagaimana sistem penggajian agen penjualan?
AGUS K : Atas dasar komisi yang diperoleh dari persentase total penjualan
mereka.
AUDITOR : Apakah review kemudian dilakukan atas laporan kredit tersebut?
AGUS K : Tidak. Jika pembayaran telah dilakukan, perusahaan menggap risiko
kreditnya baik. Namun jika ada pelanggan yang tidak membayar, maka
risikonya menjadi buruk.
AUDITOR : Penjualan telah meningkat; apakah PT Maju Makmur memperingan
kebijakan kredit baru-baru ini?
AGUS K : Tidak juga; agen penjualan telah melakukan tugasnya dengan baik.
Mereka telah mendapatkan sekumpulan pelanggan baru.
AUDITOR : Umur rata-rata pada akun piutang usaha pada bisnis distributorship
telah meningkat menjadi lebih dari 53 hari, artinya telah terjadi
keterlambatan. Mengapa bisa terjadi?
AGUS K : Toko-toko yang menjual produk Samsang menumpuk barang untuk
persediaan Akhir Tahun yang biasanya pada periode itu penjualan akan
mengalami peningkatan.Namun yang terjadis aat ini adalah penjualan
melambat, jadi kadang-kadang terjadi penundaan pembayaran.
Biasanya pembayaran akan membaik segera setelah pergantian tahun.
AUDITOR : Mengapa banyak terjadi penghapusan piutang tahun ini?
AGUS K : Saya tidak tahu pasti. Kami mungkin bergantung pada beberapa akun
untuk dapat dibayar kembali. Tentunya dengan panjualan kami yang
meningkat mungkin piutang tak tertagih juga akan bertambah.
AUDITOR : Bagaimana anda menetapkan beban piutang tak tertagih?
AGUS K : Kami mengestimasi piutang tak tertagih pada akhir tahun, yaitu sebesar
0,7% dari penjualan kredit bersih oleh distributorship
AUDITOR : Dari mana angka 0,7% diperoleh?
AGUS K : Saya tidak tahu. Saya pikir kami selalu menggunakan angka tersebut,
dan hal itu sudah menjadi kesepakatan sejak beberapa tahun yang lalu.
AUDITOR : Bagaimana suatu akun diputuskan sebagai tidak tertagih?
AGUS K : Setelah 60 hari tidak dibayar, Divisi Penjualan mengambil salinan
faktur penjualan dan menagih kembali pelanggan. 30 hari kemudian
tagihan ketiga dikirimkan dan Divisi Penjualan melapor ke saya. Saya
menghubungi agen penjualan untuk menekan pelanggan agar
membayar. Agen penjualan memberikan laporan langsung pada saya
mengenai kemungkinan dilakukan pembayaran. Kami tidak
menghapus saldo sebelum mencapai tempo waktu lima atau enam
bulan, kecuali ada alasan yang jelas.
AUDITOR : Apakah Divisi Penjualan mengirimkan faktur lain setelah tagihan
ketiga dikirimkan pada hari ke 90?
AGUS K : Tidak, sayalah yang membuat tagihan selanjutnya.
AUDITOR : Apakah Bapak Langgeng Santoso atau orang lain di PT Maju Makmur
memeriksa piutang usaha tertentu yang dianggap tidak tertagih?
AGUS K : Tidak, Bapak Langgeng Santoso menginstruksikan saya untuk
mencoret perusahaan debitur yang memiliki hutang sampai lima bulan
lamanya. Penjualan dihentikan sampai pembayaran dari pelanggan
diterima oleh PT Maju Makmur.
AUDITOR : Dapatkah barang dikirimkan kepada seorang pelanggan tanpa adanya
persetujuan kredit?
AGUS K : Tidak. Bapak Langgeng Santoso atau saya sendiri harus
menandatangani terlebih dahulu faktur penjualan dan memberikan
pada Divisi Penjualan. Tanpa adanya tanda tangan, Departemen
Operasional dan Logistik tidak boleh memproses pesanan.
AUDITOR : Apakah ada yang memeriksa kebenaran harga, barang, perhitungan,
serta proses semacamnya. pada faktur?
AGUS K : Divisi Penjualan memeriksa kembali kuantitas dan deskripsinya. Saya
memeriksa harga dan perhitungan ketika saya menerima salinan faktur
penjualan. Sayangnya ketika saya memeriksa harga dan perhitungan,
faktur telah dikirimkan ke pelanggan. Pada beberapa kasus, kami harus
mengirimkan tagihan ke pelanggan lagi ketika menemukan kesalahan.
AUDITOR : Dapatkah ketika penjualan telah dilakukan faktur hilang atau tidak
dipersiapkan sehingga pelanggan tidak mendapatkan tagihan?
AGUS K : Saya berharap tidak akan terjadi. Faktur penjualan yang disetujui
disimpan oleh Divisi Penjualan. Jika mereka tidak menerima bill of
lading, divisi tersebut akan memeriksa pada bagian pengiriman. Divisi
Penjualan menyimpan salinan faktur penjualan yang telah diisi
lengkap, saya juga menrima salinan tersebut, begitu juga dengan
Controller. Jika satu dari salinan tersebut hilang, dua departemen lain
masih menyimpan salinan tersebut.
AUDITOR : Pemeriksaan apa yang dilakukan atas diskon yang diberikan pada
pelanggan?
AGUS K : Kami sangat teliti untuk isu tersebut. Departemen Penjualan kami akan
menghitung kembali semua diskon. Mereka menyetujui kredit
sepanjang hal tersebut layak. Jika sebuah perusahaan berhutang pada
kami sebesar Rp. 8.000.000 dan membayar Rp. 7.840.000, maka masih
ada kekurangan sebesar Rp. 160.000, kecuali diberikan diskon dengan
jumlah tersebut.
AUDITOR : Saya ingin mendapat skedul umur atas akun piutang usaha PT Maju
Makmur sampai 30 November. Apakah bisa?
AGUS K : Akan kami usahakan.

Indah Sanjaya menyiapkan program untuk memeriksa detail transaksi begitu


juga untuk memeriksa efektifitas prosedur pengendalian pada siklus pendapatan dan
penerimaan kas setelah berdiskusi dengan Agus Kuncoro. Langkah-langkah program
tersebut ditampilkan pada Lampiran 5.b.

PERTANYAAN DISKUSI DAN LATIHAN


Pertanyaan Diskusi
(1) Bagaimana kualitas dari bukti lisan hasil wawancara yang didapatkan Indah
Sanjaya dari Agus Kuncoro? Seberapa kompetenkah bukti tersebut?
(2) Pada kasus di atas kecurangan atas piutang usaha rawan terjadi. Berikan
beberapa contoh bagaimana kecurangan dapat dilakukan?
(3) Arif Effendy menyebutkan bahwa kenaikan piutang usaha mungkin
mengindikasikan penjualan fiktif. Bagaimana dan mengapa pencatatan
penjualan fiktif dilakukan?
(4) Informasi apa yang diberikan (atau gagal diberikan) oleh Agus Kuncoro
yang dapat menyebabkan masalah bagi auditor?
(5) Pada kondisi yang bagaimana seorang auditor dapat mengabaikan tes
pengujian efektivitas prosedur pengendalian?
(6) Risiko inheren mengenai salah saji material pada akun piutang usaha pada
kasus di atas adalah tinggi. Jika perusahaan tidak mampu mengurangi risiko
pengendalian di bawah level maksimum, bagaimana pengaruhnya terhadap
risiko deteksi yang diharapkan? Bagaimana dampak risiko deteksi yang
diharapkan apabila risiko inheren dan risiko pengendaliannya tinggi?
(7) Apakah perbedaan konfimasi positif atau negatif terhadap piutang usaha?
Kapankah konfirmasi positif atau negatif digunakan?
(8) Beberapa akun dalam mengkonfirmasi piutang usaha biasanya dipilih secara
acak sementara yang lain dipilih secara spesifik. Atribut apa yang
menunjukkan bahwa suatu piutang usaha harus dikonfirmasi?
(9) Ketika prosedur pengujian (test) digunakan untuk memeriksa keberadaan
sejumlah nilai yang tercatat, auditor akan melihat angka yang terdapat di
laporan keuangan dan melakukan tracing kepada berbagai sumber catatan
akuntansi yang dibuat saat transaksi dilakukan. Kumpulan formulir, catatan,
dan dokumen yang menunjukkan suatu sistem akuntansi disebut dengan
”jejak audit.” Anggaplah anda ditugaskan untuk memperkuat sisi debit total
piutang usaha pada buku besar PT Maju Makmur dengan cara
mengumpulkan jejak audit. Contohnya anda memilih jurnal debit sebesar
Rp. 22.400.000 yang dicatat pada 11 Juli 2010. Item apa saja yang menjadi
jejak audit untuk jumlah tersebut, dan informasi apa yang dapat
dikumpulkan dari masing-masing jejak audit? Tunjukkan tingkat
kepercayaan auditor untuk data yang berasal dari sumber-sumber data
tersebut! (Mengacu pada Lampiran 4.c)
(10) Estimasi piutang tidak tertagih menurut Agus Kuncoro ada pada kisaran
0,7% dari penjualan. Bagaimana angka tersebut diperoleh? Apakah metode
ini rasional) Jelaskan pendapat anda! Mengapa taksiran akuntansi klien
menimbulkan permasalahan bagi auditor? Pengujian apa yang biasanya
dilakukan untuk menguatkan taksiran akuntansi?
(11) Apakah rekomendasi Indah Sanjaya mengenai konfirmasi akun piutang
usaha sebaiknya dilakukan per 30 November 2010 atau 31 Desember 2010?
Mengapa?
(12) Apakah Agus Kuncoro telah membuat keputusan yang benar dalam
mendesain sistem dan kewenangan yang dimilikinya dalam melaksanakan
tanggung jawab pekerjaan?
Latihan
(1) Lampiran 5.a berisi pertanyaan-pertanyaan yang digunakan oleh Indah
Sanjaya dalam memeriksa prosedur pengendalian piutang usaha.
Lengkapilah kuesioner berdasarkan kasus ini dan Lampiran 4.c, 4.d!
(2) Lampiran 5.b merupakan bagian program audit yang didesain Indah Sanjaya
untuk menguji efisiensi kinerja pengendalian pada siklus pendapatan dan
penerimaan kas. Untuk setiap pengujian yang dilakukan, tunjukkan hasil
yang diharapkan jika prosedur pengendalian berjalan dengan baik.
Permasalahan potensial apa yang akan timbul ketika prosedur pengendalian
tidak berjalan dengan baik? Gunakan format di bawah ini:
Step Hasil yang Diharapkan Masalah Potensial
1-A Jumlah total yang Jika ada ketidakcocokan pada
ditunjukkan pada faktur kedua formulir tersebut muncul
penjualan harus sama dengan kemungkinan terjadi pencatatan
jumlah total pada slip penjualan fiktif atau salah saji.
penagihan. Harus ada bukti Kurangnya bukti yang nyata
bahwa karyawan PT Maju (seperti tanda tangan) sesuai
Makmur telah prosedur mengindikasikan bahwa
membandingkan kedua karyawan melanggar sistem yang
formulir tersebut. telah dibuat.

Riset Kelompok
Gunakan sumber literatur untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam
melakukan riset dengan topik di bawah ini.
(1) Buatlah sebuah laporan yang mendiskusikan tanggung jawab auditor dalam
mendeteksi kecurangan, termasuk kecurangan dalam pelaporan keuangan dan
pencatatan aktiva yang tidak sesuai (gunakan acuan setiap standar ataupun
ketentuan terkait untuk melakukan analisis!). Diskusikan mengenai tanda-
tanda kecurangan potensial di PT Maju Makmur yang muncul pada lima
kasus pertama dan harus diwaspadai oleh auditor!
(2) PT Maju Makmur tengah mempertimbangkan untuk berubah menjadi
perusahaan publik sebagaimana dijelaskan di Kasus 1. Buatlah laporan untuk
mengetahui perbedaan pengujian pengendalian bagi klien yang berstatus
perusahaan publik dibandingkan dengan klien yang bukan perusahaan publik.
Bagaimanakah pengujian pengendalian yang dilakukan KAP AS&R jika PT
Maju Makmur menjadi perusahaan publik?
Lampiran 5.a
KAP Adi Susilo dan Rekan
Kuesioner Pengendalian Internal: Piutang Usaha

Pertanyaan Komentar atas Sistem yang Signifikansi Saran


Diterapkan
1. Apakah pihak independen melakukan
rekonsiliasi secara rutin atas buku besar
pembantu?
2. Apakah untuk penghapusan piutang yang
diragukan ada kriteria tersendiri yang memadai?
3. Apakah akun yang akan dihapuskan telah
diperiksa secara memadai dan diotorisasi oleh
pihak yang independen?
4. Apakah tindak lanjut yang memadai dilakukan
pada akun-akun yang dihapuskan?
5. Apakah perusahaan secara periodik melakukan
evaluasi kembali metode yang digunakan untuk
mengestimasi piutang tak tertagih?
6. Apakah penagihan pada pelanggan dilakukan
oleh pihak yang terpisah dari bagian buku besar
pembantu?
7. Apakah terdapat pemeriksaan independen
mengenai komplain yang disampaikan
pelanggan atas tagihan yang diterima?
8. Apakah kebijakan perusahaan mengenai
persetujuan kredit tahun lalu berubah?
9. Dapatkah penjualan secara kredit dilakukan
tanpa persetujuan kredit di awal?
Pertanyaan Komentar atas Sistem yang Signifikansi Saran
Diterapkan
10. Apakah file kredit dicatat dengan lengkap dan
direview secara periodik?
11. Apakah faktur diperiksa sesuai dengan barang
yang dikirimkan dan harga barangnya?
12. Apakah perkalian dan penjumlahan diperiksa
kembali?
13. Apakah diskon kas diperhitungkan kembali dan
selalu diupdate secara aktual?
14. Dapatkah penjualan dilakukan dan barang
dikirimkan tanpa ada faktur yang dicatat dan
dikirimkan?
Lampiran 5.b
KAP Adi Susilo dan Rekan
Tes atas Pengendalian dan Detail Transaksi
Audit pada PT Maju Makmur– Siklus Pendapatan dan Penerimaan Kas

(1) Dari arsip faktur yang ada di Divisi Penjualan, pilihlah lima faktur secara acak.1
a) Bandingkan faktur penjualan dengan slip faktur penjualan.
b) Bandingkan faktur penjualan dengan bill of lading.
c) Telusuri bukti pembayaran ke penerimaan uang yang diarsip pada kantor
Controller.
d) Hitung kembali jumlah diskon yang tepat dan badningkan dengan diskon yang
diberikan menurut daftar pembayaran.
e) Periksa penetapan harga yang ada pada faktur dengan daftar harga yang telah
disetujui.
f) Kali dan jumlahkan setiap faktur.
g) Telusuri jumlah yang ada pada bukti pembayaran dengan slip deposit bank yang
diarsip pada kantor asisten presiden.
h) Telusuri jumlah jumlah yang ada pada bukti pembayaran dengan buku besar
pembantu piutang usaha
i) Periksa bahwa setiap dokumen telah ditandatangani oleh karyawan yang tepat untuk
menunjukkan persetujuan kredit.
(2) Dari buku besar pembantu piutang usaha, pilihlah tiga akun secara acak. Untuk setiap
akun ini, pilih satu sisi debit dan satu sisi kredit.
- Untuk setiap sisi debit, telusuri jumlah pada faktur penjualan yang diarsip di Divisi
Penjualan dan bandingkan jumlahnya
- Telusuri jumlah yang terdapat pada bukti pengeluaran kas yang diarsip pada kantor
Controller
- Telusuri jumlah pada slip deposit bank validasi yang diarsip di kantor trasuri
(3) Pilihlah 10 pelanggan yang berada pada daftar pelanggan yang disetujui dan periksa
bahwa laporan kreditnya telah diarsip dan dilengkapi dengan baik
(4) Pilih dua bukti pembayaran kas secara acak. Jumlahkan dan bandingkan pada total
yang diposting pada jurnal penerimaan kas.

1
Hanya untuk ilustrasi. Jumlah sampel umumnya lebih banyak daripada yang disebutkan disini

12

Anda mungkin juga menyukai