22%
78%
Dimanfaatkan
Belum dimanfaatkan
POTENSI TAMBAK INDONESIA
Potensi Tambak 2.963.717 ha
22% Dimanfaatkan 657.346 ha
Belum dimanfaatkan 2.306.371 ha
78%
Dimanfaatkan
Belum dimanfaatkan
92%
SARANA
Tambak, Kolam, KJA
PENGARUH
MANUSIA INPUT HARA
Sikap, pasar, Kebijakan, KELAYAKAN Pakan, Pupuk
hukum, kelembagaanl
BUDIDAYA
IKAN,UDANG
SPESIES
Udang, Ikan
LINGKUNGAN
Tanah, Iklim, perairan, dll
TEKNOLOGI
Tingkat Intensitas
6 Mutu tanah Tekstur tanah sandy clay, sandy clay Tekstur tanah sandy clay, Tekstur lumpur atau
loam, tidak bergambut, tidak berpirit, sandy clay loam, tidak lumpur berpasir,
kandungan logam berat rendah bergambut, kandungan pirit bergambut, kandungan
rendah pirit tinggi, kandungan
logam berat rendah
Pelataran
Pompa air
Tandon 60 cm Kolam
30 cm
Caren Saluran pengeluaran
Surabaya
5m Operation
Desain tambak teknologi Madya, tampak samping (atas)
dan tampak atas (bawah)
Desain tambak dengan teknologi maju, tampak samping
(atas) dan tampak atas (bawah)
Desain tambak dengan teknologi maju (Superintensif)
Kepadatan
Teknologi Kepadatan (ekor/m2)
Budidaya Udang Udang Windu Udang Vaname
Tradisional 2–5 <8
- Monokultur >2
- Polikultur 2–3
- Tradisional Plus 5
Semi-Intensif 6-15 15 - 25
Intensif > 15 > 50
Saprokan
Teknologi Saprokan
Budidaya Pompa Kincir Pkn Alami Pkn Komersil
Tradisional - - +++ - (+)
Semi Intensif + + + ++
Intensif +++ +++ + +++
Tingkat teknologi budidaya udang vaname di tambak
Padat Kebutuhan
Teknologi penebaran
Budi daya (ekor/m2) Pakan Sarana Prasarana
Persiapan tambak
- Persiapan tanah dasar/petakan
- Pemberantasan hama
- Pengapuran
- Pemupukan
- Persiapan air penebaran
Pentokolan benur vaname :
Penebaran tokolan :
Pemeliharaan
- Pemantauan kualitas air, dan pertumbuhan udang
- Pemupukan dan pengapuran susulan
- Aplikasi probiotik
- Pemberian pakan
Panen
Keberhasilan suatu budi daya tambak sangat ditentukan oleh persiapan
tambak yang baik. Persiapan tambak meliputi :
O K K K O K K K BUDIDAYA
I II III IV V VI
Keterangan :
O = Pengolahan tanah
K = Pengeringan dasar tanah
Pola tanam II
(Agustus s/d Januari)
- Pengolahan /pembalikan
tanah (cangkul atau bajak)
- Pengeringan sempurna
- Pencucian
2. Pemberantasan Hama
• Pemberantasan hama tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya
dan pestisida yang terlarang
Pemberantasan hama dianjurkan menggunakan saponin dengan cara
merendam saponin di dalam air selama 2 jam, kemudian air rendaman
saponin disebarkan secara merata ke seluruh permukaan air tambak.
Penggunaan saponin disesuaikan dengan kondisi musim.
Dosis saponin yang digunakan tergantung pada salinitas air tambak, yaitu
apabila salinitas air kurang dari 15 ppt maka dosis yang digunakan adalah
20 ppm (100 kg saponin/ha, ketinggian air 0,5 m dari dasar) dan apabila
salinitas air lebih atau sama dengan 15 ppt digunakan dosis 15 ppm (75 kg
saponin/ha, ketinggian air 0,5 m dari dasar).
Aplikasi saponin sebaiknya dilakukan antara pukul 09.00-12.00 pada
kondisi cuaca yang cerah sehingga penggunaan saponin efektif dan efisien.
Persiapan Tambak
TAMBAK UDANG
Aplikasi Probiotik
HAPA
0,004 g/ekor 0,152 g/ekor
Ikhtisar pengelolaan tanah dasar tambak
Ikhtisar pengelolaan tanah dasar tambak
Tindakan Aplikasi
Tambak kosong antar siklus produksi
Menjaga total alkalinitas Pengapuran dengan batu kapur pertanian, jika total
alkalinitas dibawah 80 – 90 mg/L pada tambak
Aplikasi natrium bikarbonat
Kontrol penurunan konsentrasi Aplikasi pupuk kalium
kalium
Meminimalisir erosi yang Menempatkan aerator pada posisi yang tidak
diakibatkan oleh oksigenasi dan menimbulkan erosi
sirkulasi Memperkuat pematang dengan menanam rumput
atau batu
Menggunakan aerator yang cukup untuk
menghasilkan sirkulasi air yang baik pada dasar
tambak
Peningkatan potensial redoks tanah Aplikasi natrium nitrat atau senyawa nitrat lain
pada tambak tanpa aerasi
PETUNJUK TEKNIS BPPBAP (2014)
BAHAN PENYULUHAN BAGI PEMBUDIDAYA
2015 (BPPBAP)
1.BUDIDAYA UDANG
VANAME Litopenaeus
vannamei EKSTENSIF
PLUS DI TAMBAK
MARGINAL
Persiapan Tambak Untuk Budidaya Udang
Vaname Superintensif
Prinsip
Budidaya Udang Vaname
Superintensif di Tambak Kecil
Kincir
Tempat
Automatic Feeder
Caren
Central drain
Rubber diffuser
Water quality monitoring - online
Uji Coba Pengisian Air Tambak, Tandon dan Kincir
Sumber: Asaad, 2016)
Pengisian Air Tambak
Persiapan air tambak sebelum penebaran memerlukan waktu antara 20--24 hari
sebelum penebaran benur.
Pengisian air tambak sesuai kedalaman yang diinginkan antara 1,5 sampai 2,0 m.
Lakukan sterilisasi air tambak dengan manambahkan klorin 90% 10-20 ppm atau
kaporit 70% sebanyak 25 sampai 30 ppm,.
Pada hari ketiga setelah pemasukan air ke dalam tambak, lakukan aplikasi mineral
atau kapur dolomit CaCO3 sebanyak 10 sampai 15 ppm diberikan setiap dua hari
sekali pada pukul 09.00 sampai 11.00.
Tebar fito Gro dosis 15 kg/ha, dan Min Gro dosis 20 kg/ha untuk penumbuhan
pakan alami
Tebar probiotik dalam bentuk powder (4 x 108 cell/g) sebanyak 100 g/petak (0,1
ha) atau dalam bentuk cair sebanyak 10 ppm dilakukan setiap 5 hari sebelum hari
penebaran
Persiapan air tambak biasanya dilakukan selama 14-21 hari sampai plankton telah
tumbuh di tambak dengan warna hijau kecoklatan.
Tahapan kerja persiapan tambak
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ... 19 ... 24
1 Pembersihan tambak
3 Sterilisasi tambak
4 Pengisian air
6 Penetralan air
8 Penumbuhan plankton
9 Pemberian probiotik
10 Penebaran benur
Pemilihan dan Penebaran Benur
Benur merupakan faktor utama dalam menentukan tingkat
keberhasilan budidaya udang. Benur yang digunakan harus memiliki
kualitas unggul baik dari aspek pertumbuhan, sintasan, bebas pathogen
(virus, bakteri atau penyebab lainnya) dan bersertifikat melalui kontrol
kualitas yang ketat. Pada saat pembelian benur hendaknya menanyakan
ada tidaknya keterangan/sertifikat bebas dari beberapa jenis virus
seperti WSSV, TSV, IHHNV, maupun IMNV yang dikeluarkan oleh
pihak yang berkompeten serta hasil penilaian atas kontrol kualitas
benur yang dilakukan oleh pihak hatchery.
Pembudidaya sebaiknya mendapatkan informasi yang lengkap tentang
hatchery asal benur yang akan diambil dalam hal sertifikasi manajemen
proses produksi benur, sumber induk yang digunakan, dan pengalaman
dari pengguna benur (Testimoni dari pembudidaya udang).
Padat penebaran benur yang dianjurkan adalah 800 sampai 1.000
ekor/m2 dengan target produksi 10 sampai 12 ton/petak (0,1 ha) dan
masa pemeliharaan 105-120 hari.
Transportasi dan Penebaran Benur
Biosecurity
Biosekuriti tambak ditujukan untuk mencegah atau mengurangi
masuknya penyakit ke dalam sistem budidaya dan mencegah
penyebarannya ke tempat lain.
Biosekuriti belum banyak dilakukan oleh pembudidaya
dikarenakan oleh: (a) kurangnya pemahaman dan pengetahuan
tentang prinsip-prinsip biosekuriti, (b) adanya kekurang pahaman
antara aspek biaya yang ditimbulkan dan tingkat keuntungan yang
diperoleh akibat penerapan biosekuriti.
Keberhasilan aplikasi biosekuriti dipengaruhi oleh aspek teknis,
ekonomi dan manajerial.
Penerapan Biosekuriti
dalam Budidaya Tambak
Kenaikan
TAHUN - YEAR rata-rata
KOMODITI
(%)
2010 2011 2012 2013 2014* 2010-2014
Volume
380,972 401,154 415,703 638,955 592,219 13.83
Produksi (ton)
Udang Windu 125,519 126,157 117,888 171,583 126,595 3.32