Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMPONEN MIKROSKOP DAN

SIKLUS BERSERTA PEMBELAHAN SEL

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas

PENYUSUN
Raynor Favianozaki
PARALEL 2
NIM :
040001800116

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………1

KATAPENGANTAR ........................................................................................... 2

BAB I .................................................................................................................... 3

BAB II ................................................................................................................... 4

Mikroskop .......................................................................................................... 4

1. Komponen dan Fungsi .......................................................................... 5

2. Cara Pemakaian ..................................................................................... 7

Siklus sel ............................................................................................................ 8

1. Siklus sel ............................................................................................... 8

2. Mitosis ................................................................................................... 9

3. Meiosis ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15


KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmatnya saya dapat membuat makalah ini dan diselesaikan
sesuai harapan. Makalah ini dibuat khusus sebagai tugas wajib . Makalah ini
memuat materi-materi dari modul 113.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada Drs. Alfred Pakpahan,MSi. yang


sudah berbaik hati memberikan kesempatan kepada saya untuk menambah nilai
dan dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, maka dari itu kami memohon maaf dan meminta kritik dan saran dari
pembaca.

Makalah ini dibuat khusus untuk Fakultas Kedoktera Gigi Trisakti dan
diharapkan bermanfaat bagi para pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroskop adalah alat yang kompleks dengan berbagai macam komponen beserta
fungsinya masing-masing, oleh karena itu saya membuat makalah ini untuk
mempermudah memahami komponen dan fungsi mikroskop berserta cara
pemakainnya dan juga siklus beserta pembelahan sel sebagai materi pertama
dalam modul 113
BAB II
PEMBAHASAN

1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang berfungsi untuk melihat/mengamati benda-
benda yang berukuran sangat kecil yang tak dapat terlihat oleh mata
telanjang. Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu "mikro" yang berarti
kecil dan kata "scopein" yang berarti melihat. Mikroskop ditemukan oleh
Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan
ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis. Cara kerja mikroskop bayangan
benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali. Ilmu
yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan
mikroskop disebut Mikroskopi.
1. Komponen dan fungsinya
Komponen pada mikroskop terbagi menjadi dua jenis yaitu bagian optik dan
bagian mekanik

Bagian-Bagian Optik
 Lensa Okuler, berfungsi sebagai
tempat melihat objek. Lensa okuler
dapat memperbesar kembali
bayangan dari lensa objektif. Lensa
okuler biasanya memiliki perbesaran
6, 10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, lensa yang dekat
dengan objek. Biasanya terdapat 3
lensa objektif pada mikroskop,
dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa
objektif pengamat harus
mengoleskan minyak emersi ke
bagian objek untuk memperjelas
bayangan benda.
 Kondensor, bagian yang bisa
diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
 Diafragma, bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk
 Cermin, bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima.

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)


 Revolver, berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
 Tabung Mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan
lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop, berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
 Meja Benda, berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan
diamati.
 Makrometer (pemutar kasar), berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung untuk pengaturan mendapatkan kejelasan objek.
 Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat.
 Kaki Mikroskop, berfungsi sebagai penyangga mikroskop.
2. Cara pemakaian mikroskop

Berikut ini adalah penjelasan tentang cara menggunakan mikroskop untuk


membuat pengamatan terhadap suatu objek benda:
1. Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar memudahkan
pengamatan.
2. Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan
revolver. Lensa objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar
berada pada garis yang sama dengan arah masuknya cahaya dan lensa
okuler.
3. Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda harus
menggunakan lensa okuler dengan satu mata. Begitu pula jika mikroskop
yang Anda gunakan adalah binokuler maka Anda dapat melihatnya dengan
kedua mata.
4. Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang
diperlukan dapat terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.
5. Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya
agar sinar yang diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun
terang.
6. Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara
mengatur makrometer searah jarum jam.
7. Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah
lensa objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
8. Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5
cm dengan menggunakan makrometer.
9. Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan
meja preparat menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan
objek yang jelas.
10.Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa
objektif dengan perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.
11.Pastikan lensa objektif tidak bersentuhan dengan preparat karena dapat
merusak hasil pengamatan.
12.Fokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer ke arah berlawanan
jarum jam dengan perlahan.
13.Jika hasil pengamatan belum terlihat jelas maka atur pencahayaan.
14.Putar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaitu perbesaran
paling kecil setelah Anda selesai melakuka pengamatan.
15.Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop.
16.Ambil preparat dari meja preparat.
2. Siklus sel
Sel senantiasa melakukan kegiatan memperbanyak diri baik dalam konteks
tumbuh maupun reproduksi.

Pada reproduksi, pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan


embriogenesis dapat terus berkelanjutan.

Pembelahan meiosis menghasilkan sel Gamet (sel kelamin) yang bersifat


haploid (h). Jika terjadi pembuahan maka sel kelamin jantan (sperma) dan
sel kelamin betina (ovum) akan menghasilkan satu sel zigot yang bersifat
diploid (2h). Pembuahan ini tidak akan terjadi jika sel gamet bersifat
diploid.

Zigot yang terbentuk akan membelah menjadi ribuan sampai miliaran sel
secara mitosis. Setelah dewasa, individu akan kembali menghasilkan sel
gamet.

Siklus ini berlangsung terus menerus. Siklus sel yang berlangsung terus
menerus dan berulang (siklik) disebut poliferasi.

Jadi poliferasi sel adalah siklus sel yang berlangsung secara terus menerus.
Pada sel prokariota, siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut
pembelahan biner. Sedangkan pada sel eukariota, siklus sel terbagi menjadi
dua fase fungsional yaitu interfase dan mitosis.

A. Interfase
Interfase adalah fase dimana sel tumbuh dan bersiap untuk membelah. Ada
yang menyebutkan bahwa interfase adalah fase istirahat atau jeda panjang
antar satu mitosis dengan yang lain.

Fase ini terbagi menjadi tiga fase, yaitu G1, S dan G2:

I. Fase G (gap)

Fase G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang
diperlukan pada faseberikutnya.
Pada sel mamalia, interval fase G1 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase
G2 sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada
pada fase G terlalu lama, dikatakan berada pada fase G atau “quiescent
Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif,
tetapi tidak lagi melakukan
proliferasi secara aktif. Sebuah sel
yang berada pada fase G dapat
memasuki siklus sel kembali, atau
tetap pada fase tersebut hingga
terjadi apoptosis.

Pada umumnya, sel pada orang


dewasa berada pada fase G . Sel
tersebut dapat masuk kembali ke
fase G oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan
sel,mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi.

II. Fasa S (sintesis)


Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, sel tubuh
manusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap
ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama
dengan dua nuklei masingmasing guna proses mitosis pada fase M.

B. Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang melalui tahaptahap yang teratur,
yaitu Profase,Metafase, Anafase,Telofase. Antara tahap telofase ke tahap
profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase
(tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti
sel melakukan sintesis bahanbahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis
adalahsebagai berikut:

a. Interfase
Ciriciri interfase
 Selaput/membran nukleus
membatasi nukleus
 Nukleus mengandung satu atau
lebih nukleolus
 Dua sentrosom telah terbentuk
melalui replikasi sentrosom
tunggal
 Pada sel hewan, setiap sentrosom
memiliki dua sentrosom
 Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat
secara individual karena belum terkondensasi.

b. Profase
Ciriciri profase:
 Seratserat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi
menjadi kromosom diskret yang dapat diamati
dengan mikroskop cahaya.
 Nukleolus lenyap
 Gelendong mitotik mulai terbentuk.
Gelendong ini terdiri atas sentrsom dan
mikrotubulus yang menjulur dari
sentrosom.
 Sentrosomsentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya
didorong oleh mikrotubulus yang memanjang di antaranya.

c. Prometafase
Ciri ciri prometafase:
 Selaput nukleus tar-fragmentasi
 Mikrotubulus yang menjulur dari masing-
masing sentrosom kini dapat memasuki
wilayah nukleus.
 Kromosom menjadi semakin
terkondensasi
 Masingmasing dari kedua kromatid
pada setiap kromosom kini memiliki
kinetokor, struktur protein terspesialisasi
yang struktur protein terspesialisasi yang
terletak pada sentromer.
 Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor menjadi
mikrotubulus kinetokor.
 Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang
berasal dari kutub gelendong yang bersebrangan

d. Metafase
Ciri ciri metafase:
 Merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung
sekitar 20 menit.
 Sentrosom kini berada pada kutubkutub sel yang bersebrangan.
 Kromosom berjejer pada lempeng metafase,
bidang khayal yang berada di pertengahan
jarak antara kedua kutub gelendong.
Sentromersentromer kromosom berada
di lempeng metafase.
 Untuk setiap kromosom, kinetokor
kromatid saudara melekat ke mikrotubulus
kinetokor yang berasal dari kutub yang
bersebrangan.
e. Anafase
Ciri ciri anafase:
 Merupakan tahap mitosis yang paling pendek, sering kali
berlangsung hanya beberapa
menit.
 Anafase di mulai ketika
protein kohesin terbelah. Ini
memungkinkan kedua kromatin
saudara dari setiap pasangan
memisah secara tibatiba. Setiap kromatid pun menjadi satu
kromosom utuh.
 Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju
ujungujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor
memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer
terlebih dahulu.
 Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang.
 Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koleksi kromosom
yang sama dan lengkap.
f. Telofase
Ciri ciri telofase:
 Dua nukleus anakan terbentuk dalam
sel.
 Selaput nukleus muncul dari
fragmenfragmen selaput nukleus sel
induk dan bagianbagian lain dari
sistem endomembran.
 Nukleolus muncul kembali.
 Kromosom menjadi kurang terkondensasi
 Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi nukleus yang identik
secara genetik, sekarang sudah selesai.

C. Meiosis

Meiosis adalah salah satu tipe pembelahan sel yang mengurangi jumlah set
kromosom dari dua menjadi satu dalam gamet, mengimbangi penggandaan saat
fertilisasi. Pada hewan meiosis hanya terjadi pada ovarium atau testis.

Akibatnya, setiap sperma dan sel telur manusia bersifat haploid (n=23).
Fertilisasi mengembalikan kondisi diploid dengan cara mengombinasikan dua
set haploid kromosom dan siklus hidup manusia diulangi lagi, generasi demi
generasi.
Fertilisasi dan meiosis merupakan ciri khas dari reproduksi seksual pada
tumbuhan maupun hewan. Fertilisasi dan meiosis silih berganti dalam siklus
hidup seksual, mempertahankan jumlah kromosom yang konstan pada setiap
spesies dari satu generasi ke generasi berikutnya
Sel haploid atau diploid dapat membelah melalui mitosis, bergantung pada
tipesiklus hidup. Akan tetapi, hanya sel-sel diploid yang dapat mengalami
meiosis, karena sel-sel haploid memiliki satu set kromosom yang tidak dapat
dikurangi lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anm.co.id/article/detail/94/apa-itu-mikroskop#.XGjno-gzbIU

https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/cara-menggunakan-mikroskop

https://www.biologi-sel.com/2012/06/siklus-dan-pembelahan-sel.html

Anda mungkin juga menyukai